Makalah
Dosen Pengampu:
Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd.
Disusun oleh:
Mardita Putri Fauziah 1801025108
Anbar Fauziyyah 1801025212
Nadia Legina 1801025290
Dita Afifah 1801025238
Nurul Mutiara M 1801025520
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
makalah ini dengan lancar. Makalah ini dibuat dengan tujuan memperdalam
pemahaman dan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Pendidikan IPS di SD”.
Ucapan terima kasih, kami ucapkan kepada semua yang telah membantu
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan kami
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara dengan berbagai kultur budaya dan sosial
yang dimilikinya, selain itu berbagai suku, agama, dan ras juga menjadikan
Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman dari masyarakatnya.
Indonesia memiliki keragaman etnis, budaya, tradisi, kelompok sosial,
agama, dan sebagainya.Disatu sisi telah menimbulkan dinamika keragaman
budaya dan peradaban positif. Di sisi lain hal ini akan memicu konflik dan di
integrasi, jika tidak dikelola secara bijaksana dan komperhensif.1
Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan penerapan nilai sopan santun
yang baik dan juga adat istiadat yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.
Negara yang menjaga keteraturan dalam hidup bersosialserta saling menghargai
satu sama lain, itulah yang dulu menjadikan Indonesia menjadi negara yang
bersatu dan dapat mencapai kemerdekaan.
Budaya sopan santun yang dijunjung tinggi dan dibanggakan sebagai jati
diri bangsa Indonesia merupakan salah satu yang dihargai serta nilai norma yang
selalu menjadi nomor 1 dalam bersikap juga dalam setiap tindakan dan harus
dijadikan panutan oleh penerus bangsa. Akan tetapi, seperti yang kita ketahui saat
ini, semua itu tampaknya tidak lagi dapat ditemukan dalam kehidupan di zaman
sekarang.
Masyarakat saat ini dapat di bilang sebagai masyarakat yang sangat
individualisme yang tidak perduli dengan kehidupan sekitarnya.Masyarakat saat
ini tidak lagi mengenal yang namanya budaya gotong royong yang dahulu
diterapkan oleh masyarakat pada zaman dahulu.Mereka tidak lagi mengenal yang
namanya kebersamaan di lingkungan sekitar serta tidak merasa gelisah apabila
tidak mengenal sekitarnya. Dan masyarakat lebih acuh terhadap pemerintahan saat
ini.Yang artinya, budaya yang tertanam pada diri masyarakat Indonesia sekarang
1
Dalmeri.“Wacana pendidikan islam multikultural untuk keharmonisan
hidupberbangsa”.KAWISTARA.Vol. 05. No.1, 22 April 2015. Hlm 80.
1
adalah budaya yang sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia yang
sesungguhnya.
Tak terkecuali juga terjadi pada anak-anak usia Sekolah Dasar saat ini, yang
perilakunya tidak sesuai dengan usianya. Kebanyakan anak usia Sekolah Dasar
saat ini, menunjukan perilaku dan kebiasaan yang bertolak belakang dengan yang
seharusnya.Ini di akibatkan karena rendahnya nilai nilai sosial, budaya, dan politik
yang ia pahami serta banyak faktor lainnya, seperti masuknya budaya asing tanpa
adanya seleksi dan pengawasan dari orang dewasa sehingga menimbulkan sikap
individualis, emosional, dan premanisme,akibat rendahnya nilai sosial, moral,
kesopanan, pada anak usia Sekolah Dasar.
Itulah mengapa pendidikan nilai – nilai sosial, budaya, dan politik seperti
PPKn dan IPS harus dihadirkan dalam pendidikan sekolah sedasar mungkin,
karena dengan pendidikan nilai-nilai sosial, moral, norma, budaya, dan politik
sangat berpengaruh dalam terciptanya keberhasilan pendidikan di indonesia.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi – potensi manusiawi
serta didik, baik potensi fisik, potensi cipta rasa, maupun karsanya agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis,
dinamis guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.2Pendidikan tak dapat di
pisahkan dengan nilai – nilai sosial, budaya, dan politik. Secara dalam proses
pentransferannya,carapaling tepat adalah denganpendidikan. Keduanya sangat erat
sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama
lainnya.
2
Ahmad Zain Saputro. “Konsepsi politik pendidikan di Indonesia”.EDUCHILD.Vol.01 No.1, Tahun
2012, hlm. 30.
2
B. Rumusan masalah
1. Apapengertian Kehidupan Sosial,Budaya, dan Politik menurut para ahli?
2. Apa lingkup Kehidupan Sosial,Budaya, dan Politik?
3. Mengapa nilai-nilai Sosial, Budaya, dan Politik perlu dihadirkan pada anak
SD?
4. Bagaimana menanamkan nilai-nilai Sosial, Budaya, dan Politik pada anak
SD?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kehidupan sosial, budaya, dan politik menurut para
ahli.
2. Mengetahui lingkup sosial,budaya, dan politik.
3. Mengetahuialasanmengapa nilai-nilai sosial,budaya, dan politik perlu
dihadirkan pada anak SD.
4. Mengetahui cara menanamkan nilai-nilai sosial,budaya, dan politik pada anak
SD.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
3
Soekanto,Soerjono. 2011. SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR. Jakarta: Rajawali Pers.Hlm 11.
4
Olivia M. Kaparan. “Analisa Gaya Hidup Remaja Dalam Mengimitasi Budaya PopKorea Melalui
Televisi”. Acta Diurna.Vol.II,No.2,2013.Hlm 7.
5
Setiadi, Elly M. etc.2006 Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Kecana
4
digunakan untuk mengacu pada suatu proses umum
perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis. Kedua, budaya
berarti pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau
kelompok tertentu. Selain itu, Williams juga mengatakan
bahawa budaya pun bisa merujuk pada karya dan praktik-praktik
intelektual, terutama aktivitas artistik. Dengan kata lain, teks-
teks dan praktik-praktik itu diandaikan memiliki fungsi utama
untuk menunjukkan, menandakan, memproduksi, atau kadang
menjadi peristiwa yang menciptakan makna tertentu. (Williams,
1983:90).6
5
untuk membentuk individu sadar politik, dan mampu
menjadi pelaku politik yang bertanggung jawab secara etis
atau moril dalam mencapai tujuan-tujuan politik. Batawi
(2013:30) menyebutkan bahwa pendidikan politik sebagai
proses penyampaian budaya politik bangsa, mencakup cita-
cita politik maupun norma-normaoperasional dari sistem
organisasi politik yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Sedangkan tujuan dari pendidikan politik menurut Rusadi
Kantaprawira (2004:55) adalah pendidikan untuk meningkatkan
pengetahuan rakyat agar mereka dapat berpartisipasi secara
maksimal dalam sistem politiknya. Sesuai paham
kedaulatan rakyat atau demokrasi rakyat harus mampu
menjalankan tugas partisipasi. Hasil dari penghayatan
ituakan melahirkan sikap dan tingkah laku politik baru
yang mendukung sistem politik yang ideal, dan bersamaan
dengan itu lahirlah kebudayaan politik baru. Pembelajaran
pendidikan politik yang berkesinambungan
diperlukanmengingat masalah-masalah di bidang politik
sangat kompleks, bersegi banyak, dan berubah-ubah.9
Seperti yang kita ketahui, jika berbicara politik pasti selalu
berkaitan dengan Negara,Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
dan Kekuasaan. Karena ilmu politik memang mempelajari segi
darikehidupan masyarakat yang menyangkut soal
Negara,Pemerintahan, Sistem Pemerintahan, dan Kekuasaan.
Apalagi melihat pada kenyataan bahwa kita semua hidup dalam
sistem politik dan kita dipengaruhi oleh perubahan ekonomi
politik global. Dengan munculnya globalisasi, telah terjadi
peningkatan minat masyarakat dunia dalam memahami sistem
politik negara-negara lain.makailmu politik menjadi penting
untukdipelajari setiap masyarakat sebagai warga negara. Maka
pendidikan ilmu politik harus dihadirkan pada pendidikan
sedasar mungkin.
a) Lingkungan Sekolah
9
Ahmad anis abdullah, Suhartini. “Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran Statistika
BerbasisPendidikan Politik Di Lingkungan Sekolah”. JURNAL GANTANG. Vol. II, No. 1, Maret
2017.
6
dikembangkan lingkungan pembelajaran disekolah yang dilandasi
oleh nilai danmoral seperti sikap hormat, menghargai, tanggung
jawab, displin, keteguham,
toleransi, kedamaian, dan kasih sayang. Terkait dengan pelaksaan
pendidikan nilaidisekolah, pada taraf terntentu diperlukan adanya
training, pelatihan dan berbagaipengembangan untuk mendukung
keterampilan dan teknik mengajar guru yangyang dapat
mendukung pembentukan lingkungan belajar berbasis nilai.
Kesadaranpendidik terhadap nilai-niai mereka sendiri akan
menunjang para guru untukmembawanya lebih lanjut kedalam
ruang kelas, sehingga suasana penuh nilai danakan lebih terbangun,
daripada hanya sekedar memberlakukannya nilai yang ketatdan
kaku, yang wajib dipahami oleh seluruh siswa.
b) Keluarga
c) Masyarakat
7
acuh, dan tidakperduli dalam gejala-gejala yang sedang terjadi
dalam kehidupannya. Kondisiseperti ini menjadi ancaman sekaligus
menjebak masyarakat kehutan belantarakeganasan sosial yang
dapat merenggut identitas, mentalitas dan moralitaswarganya
ternasuk generasi mudanya. Semua fakta tersebut menunjukkan
anggotamasyarakat, terutma generasi milenial, seolah-olah
berkesendirian didalamkeramaian.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Nilai – nilai sosial, budaya, dan politik Perlu diterapkan pada anak SD
10
Syatriadin. Landasan sosiolois dalam pendidikan. Vol 1, No. 2, November 2017
8
penanaman nilai-nilai kehidupan dalam mata pelajaran, tetapi peran
pendidikan yaitu mengintegrasikan ke dalam situasi pembelajaran.
11
Dini Palupi Putri “Pendidikan Karakter pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital” Vol.02, no.1,
2018
12
Salio “Konsep Diri dalam Budaya Jawa”vol.20, no.27, 2012
9
Kebudayaan sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kebiasaan- kebiasaan. Budaya
dapat dikatakan sebagai kebiasaan, maka selalu diwariskan dari generasi
ke generasi. Sekolah adalah salah satu hal penting sebagai penyangga
sistem sosial yang lebih besar dalam tatanan kehidupan masyarakat.
13
Dyah Kumalasari. “Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Mata Kuliah Perspektif
Global”. Vol 13, No 1, September 2017.Hlm 5.
10
Maka sudah seharusnya sebagai pendidikan kita harus menerapkan
kepada anak untuk menjaga dan melestarikan budaya, dilestarikan atau
hilang semua ada ditangan generasi penerus bangsa. Untuk itu pendidikan
merupakan pondasi kemjuan sebuah bangsa, maka peranannya sangat
penting sebagai transfer nilai-nilai budaya.
Kehidupan nilai sosial dan nilai budaya juga tidak telepas dari nilai
politik.Pertama mari kita telaah terlebih dahulu mengapa nilai politik perlu
hadir dalam pendidikan. Pendidikan dan politik adalah dua elemen penting
dalam sistem sosial politik di setiap negara, baik negara maju maupun
negara berkembang. Keduanya sering dilihat sebagai bagian-bagian
terpisah, yang satu sama lain tidak memiliki hubungan apa-apa. Padahal,
keduanya bahu-membahu dalam proses pembentukan karakteristik
masyarakat disuatu negara.14 Terlebih lagi, indonesia merupakan negara
yang memiliki bentuk pemerintahan, dimana Negara diatur dengan sistem
pemerintahan dan menganut sistem demokrasi pancasila. Karena itu,
pendidikan di indonesia harus menghadirkan pelajaran yang memuat
pendidikan politik. Keberadaan siswa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
generasi muda saat ini juga memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan
laju pemerintahan. Para siswa tersebut dapat dikatakan sebagai tulang
punggung negara karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini akan
digantungkan. Hal ini bisa dimulai dari Pendidikan Sekolah Dasar. kenapa?
Karena anak usia SD merupakan masa emas untuk belajar, pada usia ini
masa-masa yang tepat untuk memperkenalkan pendidikan politik. Jadi,
Pendidikan Politik harus hadir sejak Sekolah Dasar agar Siswa dapat
menerapkan contoh partisipasi politik.untuk melatih siswa agar bisa
melibatkan diri dalam demokrasi yang ada di Indonesia. Setelah itu,
diharapkan siswa dapat mengembangkan partisipasinya dalam lingkup
yang lebih besar di masa yang akan datang. Seperti halnya para petinggi
negara dan tokoh –tokoh politik di Indonesia, mereka semua mengawali
semuanya dari sekolah. Berikut conto – conto yang dapat kita lakukan
untuk menerapkan pendidikan politik di sekola dasar :
14
Sirozi, M. 2005. Pendidikan Politik. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm 1.
11
2. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan tata tertib sekolah
15
Zainal Aqib dan Ahmad Amrullah, (2017).Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
Yogyakarta: Gava Media.
12
Menghormati guru dan orang yang lebih tua
16
Wildan Nurul Fajar. “pelaksanaan Pendidikan Politik di Sekolah Dalam Meningkatkan Kesadaran
Politik Siswa”. JPIS. Vol.25, no.1, juni 2016
13
Menanamkan nilai-nilai politik pada anak SD untuk menumbuhkan
rasa dan membentuk kesadaran politik dalam anak usia dini dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut:
Mengikuti kegiatan pemilihan kelas
Bermusyawarah tentang pembagian jadwal piket
Memperkenalkan sistem demokrasi
Memperkenalkan sistem pemerintahan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
pada perilaku yang baik dan benar perlu diperkenalkan oleh para
pendidik.Penilaian nilai secara khusus ditujukan untuk, menerapkan
pembentukan nilai kepada peserta didik, menghasilkan sikapa yang
mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan, dan membimbing perilaku yang
konsisten dengan nilai-nilai tersebut.Dengan demikian, pendidikan nilai
meliputi tindakan mendidik yang berlangsung mulai dari usaha
penyadaran nilai sampai pada perwujudan perilaku-perilaku yang bernilai.
15