Januari 2014
Pandecta
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pandecta
Abstract
This study aimed to analyze the implementation of Law No. 3 of 2006 on the Religious
Courts in dispute Completion of Islamic Economics. Additionally, it will be analyzed
the factors that influence the settlement of disputes in the Religious Islamic Economics
Purbalingga compared with the Religious Court Ex-residency Banyumas. This study
used a qualitative method with sociological juridical approach. The result of this
study indicate that there has been expansion of its jurisdiction to resolve disputes
in the Islamic economy Purbalingga. Religious Court Purbalingga has completed 9
(Nine) Islamic economic disputes, with details of five cases completed peacefully
during the litigation process implemented, 4 cases granted by the judge. Factors that
influence the economic dispute resolution sharia is human resources Religious Court
Purbalingga consistent in applying the Act No. 3 of 2006. The Judge has enriched
itself with Islamic economic training, continued studying at college, and membca
book. Besides the support of the judiciary in the jurisdiction in Purbalingga, as well
as from community and Islamic banking institutions that resolve disputes Islamic
economics in the Religious Purbalingga. Factors that support the high religious court
disputes in Purbalingga is external and Internal factors. Internal factors namely Human
Resources Religious Court Purbalingga, readiness judges in handling cases of Islamic
economics. The external factors are the subject of Islamic economic laws that support
the implementation of Law No. 3 of 2006.
Alamat korespondensi: © 2014 Universitas Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, SH. Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275 ISSN 1907-8919
E-mail: chipi3_fhundip@yahoo.co.id
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
270
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
elesaian sengketa Ekonomi Syari’ah di Pen- Persengketaan tersebut harus segera dian-
gadilan Agama Purbalingga dibandingkan tisipasi dengan cermat untuk menemukan
dengan Pengadilan Agama Eks-Karesidenan solusi bagi pihak Lembaga Keuangan Syari-
Banyumas. ah maupun nasabah. Untuk mengantisipasi
persengketaan ekonomi syari’ah yang terjadi
2. Metode Penelitian di Lembaga Keuangan Syariah, baik masyar-
akat, Lembaga Keuangan Syariah baik Bank
Penelitian ini menggunakan metode maupun non Bank, serta para pengguna ja-
penelitian kualitatif dengan pendekatan yuri- sanya menyadari bahwa mereka tidak dapat
dis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis mengandalkan instansi peradilan umum apa-
hukum adalah pendekatan dengan melihat bila benar-benar mau menegakkan prinsip
sesuatu kenyataan hukum di dalam masya- syari’ah (Sumitro, 2004).
rakat (Ali, 2009; Amiruddin & Asikin. 2004; Dasar-dasar hukum penyelesaian
Moleong, 2009). Dalam penelitian ini, pen- sengketa Ekonomi Syariah. Pada Masa Re-
eliti akan mengkaji keberadaan Pengadilan formasi, sengketa ekonomi syariah disele-
Agama Purbalingga dalam mengaplikasikan saikan oleh Badan Arbitrase Muamalat In-
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Ten- donesia yang kini namanya Badan Arbitrase
tang Peradilan Agama terhadap penyelesai- Syariah Nasional (Basyarnas) yang didirikan
aan sengketa Ekonomi syariah, Faktor-faktor secara bersama oleh Kejaksaan Agung Re-
yang mempengaruhi pelaksanaan Penyele- publik Indonesia dan Majelis Ulama Indo-
saian sengketa Ekonomi Syariah di Pengadi- nesia.
lan Agama Purbalingga Tertinggi dibanding- Dalam Pasal 1338 KUHPerdata, dije-
kan dengan Pengadilan Agama yang lain. laskan bahwa “Semua perjanjian yang dibu-
at sesuai dengan Undang-Undang berlaku
3. Hasil dan Pembahasan sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Perjanjian itu tidak dapat dita-
a. Sengketa Ekonomi Syariah rik kembali selain dengan kesepakatan kedua
Perkembangan lembaga keuangan belah pihak atau karena alasan-alasan yang
syariah mendorong dibuatnya berbagai pe- ditentukan oleh Undang-Undang. Perjanjian
rangkat hukum dan peraturan perundang- harus dilaksanakan dengan baik”. Ketentuan
undangan yang terkait dengan praktik lem- Pasal tersebut menunjukkan bahwa dalam
baga keuangan syariah. Dengan didukung hal hukum perjanjian, hukum yang berlaku
perangkat hukum dan peraturan perun- di Indonesia menganut sistem “terbuka”.
dang-undangan tersebut, hal ini mendukung Setelah diundangkannya Undang-Un-
pula kokohnya pola hubungan antara Lem- dang Nomor 3 Tahun 2006 tentang peruba-
baga Keuangan Syariah dengan nasabah yang han Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
didasarkan pada keinginan untuk meneg- tentang Peradilan Agama, kompetensi ab-
akkan system syariah (Hakim, 2012; Karim, solute Pengadilan Agama ditambah dengan
2010). Pada dasarnya setiap kontrak yang penyelesaian perkara sengketa ekonomi sy-
dibuat oleh para pihak harus dapat dilaks- ari’ah. Hal tersebut menjadi sebuah polemik
anakan dengan sukarela atau iktikad baik. di tengah masyarakat, mengingat fenomena
Dalam hal ini kontrak disebut juga akad atau Basyarnas masih berwenang menyelesaikan
perjanjian yaitu bertemunya ijab yang diberi- sengketa ekonomi syari’ah.
kan oleh salah satu pihak dengan kabul yang Timbul persoalan ketika Pasal 55 ayat
diberikan oleh pihak lainnya secara sah me- (2) dan penjelasannya Undang-Undang Re-
nurut hukum syar’i dan menimbulkan akibat publik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Ten-
pada obyeknya. tang Perbankan Syariah dan Pasal 59 ayat (3)
Dalam pelaksanaan kontrak di Lem- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
baga Keuangan Syariah, sering terjadi per- 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehaki-
selisihan pendapat baik dalam penafsiran man memberikan kompetensi kepada pen-
maupun dalam implementasi isi perjanjian. gadilan dalam lingkungan peradilan umum
271
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
untuk menyelesaikan perkara perbankan sy- di selesaikan di Pengadilan Agama, dan Peny-
ariah. Pasal 55 Undang-Undang Nomor 21 elesaian Sengketa Ekonomi Syariah dengan
Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah me- jalur Nonlitigasi dapat musyawarah mufakat,
nyebutkan: 1) Penyelesaian sengketa Perban- Mediasi Perbankan, menunjuk lembaga Ar-
kan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam bitrase Basyarnas.
lingkungan Peradilan Agama; 2) Dalam hal Kompetensi Pengadilan Agama terha-
para pihak telah memperjanjikan penyele- dap Penyelesaian Sengketa Perbankan Sy-
saian sengketa selain sebagaimana dimaksud ariah
pada ayat (1), penyelesaian sengketa dilaku- Berdasarkan Undang-Undang Nomor
kan sesuai dengan isi Akad; dan 3) Penyele- 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama, pe-
saian sengketa sebagaimana dimaksud pada radilan agama memiliki kompetensi dalam
ayat (2) tidak boleh bertentangan dengan menangani perkara ekonomi syariah, yang di
Prinsip Syariah. dalamnya termasuk perbankan syariah. Ter-
Penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang- nyata ketentuan Undang-Undang Nomor 3
Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama itu di-
2008 Tentang Perbankan Syariah menyebut- reduksi oleh perangkat hukum lain yaitu oleh
kan yang dimaksud dengan “penyelesaian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Ten-
sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad” tang Perbankan Syariah dan Undang-Undang
adalah upaya sebagai berikut: a) Musyawa- Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
rah; b) Mediasi perbankan; c) Melalui Badan Kehakiman yang sebenarnya dimaksudkan
Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) atau untuk memudahkan penanganan perkara
lembaga arbitrase lain; dan/atau d) Mela- ekonomi syariah, khususnya bidang perban-
lui pengadilan dalam lingkungan Peradilan kan syariah.
Umum. Undang-Undang Nomor 21 Tahun
Demikian juga dengan Pasal 59 ayat 2008 mengisyaratkan adanya choice of fo-
(3) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 rum, yang terdapat dalam Pasal 55 ayat (2).
Tentang Kekuasaan Kehakiman yang ber- Pasal tersebut menunjukkan inkonsistensi
bunyi: 1) Arbitrase merupakan cara penyele- pembentuk Undang-Undang dalam meru-
saian suatu sengketa perdata di luar pengadi- muskan aturan hukum. Pasal 49 Undang-
lan yang didasarkan pada perjanjian arbitrase Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang
yang dibuat secara tertulis oleh para pihak Peradilan Agama secara jelas memberikan
yang bersengketa; 2) Putusan arbitrase ber- kompetensi kepada peradilan agama untuk
sifat final dan mempunyai kekuatan hukum mengadili perkara ekonomi syari’ah, terma-
tetap dan mengikat para pihak; 3) Dalam hal suk perbankan syariah sebagai suatu kom-
para pihak tidak melaksanakan putusan. petensi absolut. Alasan bahwa pengadilan
Penjelasan Pasal 59 menyebutkan bah- dalam lingkungan peradilan agama belum
wa yang dimaksud dengan “arbitrase” dalam familiair dalam menyelesaikan perkara per-
ketentuan ini termasuk juga arbitrase syariah. bankan, bukan menjadi suatu alasan yang lo-
Ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang Undang gis untuk mereduksi kewenangan mengadili
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 dalam perkara perbankan syariah.
Tentang Perbankan Syariah dan Pasal 59 Un- Keberadaan choice of forum sangat
dang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 berpengaruh pada daya kompetensi peradi-
Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman lan agama. Pelaksanaan kompetensi dalam
beserta penjelasannya menunjukkan bahwa perbankan syariah akan sangat bergantung
telah terjadi reduksi terhadap kompetensi pada isi akad atau kontrak. Jika para pihak
Peradilan Agama dalam bidang perbankan yangmengadakan akad atau kontrak mene-
syariah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tapkan penyelesaian perkara padapenga-
Penyelesaian Sengketa Ekonomi syariah da- dilan di lingkungan peradilan umum, maka
pat di tempuh dengan dua cara yaitu jalur Li- kompetensi yang dimiliki oleh peradilan aga-
tigasi dan Nonlitigasi. Penyelesaian sengketa ma hanya sebatas kompetensi secata tekstual
Ekonomi Syariah dengan jalur Litigasi dapat sebagaimana diberikan oleh undang undang,
272
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
tetapi dalam praktik tidak secara optimal ber- 2006. Telah di sahkannya Undang-Undang
fungsi, karena harus berbagi dengan penga- Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Aga-
dilan negeri, khususnya jika dalam akad telah ma membuat Pengadilan Agama Purbalingga
disebutkan akan diselesaikan di pengadilan harus lebih bersiap dalam menjalankan atu-
negeri. ran baru tersebut.
Kewenangan mengadili perkara ekono- Pembaruan dalam bidang Ekonomi
mi syariah menjadi dualisme penyelesaiaan Syari’ah itu membuat mahkamah agung un-
terutama dalam konteks perbankan syariah tuk memberikan sosialisasi kepada hakim-ha-
yaitu Pengadilan Agama dengan Pengadilan kim di Pengadilan Agama seluruh Indonesia
Negeri ketika para pembuat akad mengacu untuk mengantisipasi adanya ketidak mam-
pada proses peradilan dalam lingkup pen- puan Pengadilan Agama menyelesaikan per-
gadilan negeri dengan dasar Pasal 55 ayat kara ekonomi Syari’ah.
(2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Titi Hadiah Milihani, sebagai Hakim
yang menyebutkan ketika adanya sengketa Pengadilan Agama Purbalingga menjelaskan
maka diselesaikan sesuai dengan akad per- bahwa:
janjian syariahnya. “Setelah diundangkannya Undang-
Polemik tersebut menuntut Mahkamah Undang Nomor 3 Tahun 2006
Agung untuk mempertegas dan menyelesai- kami para hakim Pengadilan Agama
kan dualisme penyelesaiaan perkara dalam Purbalingga Mengikuti pelatihan yang
lingkup litigasi tersebut. Sehingga pada ta- diadakan oleh mahkamah agung yang
hun 2008 ketika polemik itu muncul Mah- bertempat di Jakarta untuk pelatihan
kamah Agung memutuskan dalam Surat yang pertama kali saya tidak begitu
Edaran Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun ingat, tetapi untuk terakhir ini pada
2008 tentang eksekusi Putusan Badan Ar- tanggal 26 April 2013” (Wawancara,
bitrase Syariah Nasional terhadap sengketa 11 Juni 2013).
ekonomi syari’ah. Berdasarkan Surat Edaran
Mahkamah Agung No. 8 tahun 2008 tersebut Dalam pembekalan tersebut bertuju-
mempertegas keberadaan pengadilan aga- an untuk memberikan kuliah umum tentang
ma dalam eksekusi putusan Badan Arbitrase Ekonomi Syari’ah yang telah di masukan
Syari’ah Nasional sekaligus menangani dan proses penyelesaian perkara ke Pengadilan
memutus perkara ekonomi syariah. Agama. Setiap Pengadilan Agama diwajibkan
Sehingga Kompetensi pengadilan Aga- mempunyai Majelis Khusus pemutus sengke-
ma untuk memutus perkara ekonomi syari’ah ta ekonomi Syari’ah.Dalam Majelis khusus
menjadi kompetensi absolute karena didu- tersebut diharuskan ada yang telah memiliki
kung dengan dasar hukum Undang-Undang sertifikat pelatihan menyelesaikan sengketa
Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan ekonomi Syari’ah yang diadakan oleh Mah-
Agama Pasal 49 Ayat (2), Undang-Undang kamah Agung. Seperti yang disampaikan
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan oleh Titi Hadiah Milihani sabagai berikut:
syari’ah Pasal 55, dan Surat Edaran Mahka-
mah Aagung Nomor 8 Tahun 2008 Tentang “Pengadilan Agama diharuskan ada
eksekusi Putusan Badan Arbitrase Syari’ah majelis khusus yang menangani perkara
Nasional. sengketa ekonomi Syari’ah, diutamakan
salah satu atau salah dua bahkan kalo
b. Eksistensi PengadilanAgama Terkait bisa semua anggota Majelis khusus ini
dengan Penyelesaiaan Sengketa Eko- sudah pernah mendapatkan dan atau
nomi Syari’ah mempunyai sertifikat pelatihan penyele-
Ekonomi Syari’ah sesungguhnya ter- saian sengketa ekonomi Syari’ah, pada
masuk disiplin ilmu baru dalam Pengadilan saat ini di Pengadilan Agama Purbalingga
Agama di seluruh Indonesia, di mana dasar ini ketua majelis khusus belum memiliki
hukum diselesaikannya sengketa ekonomi sertifikat pelatihan ekonomi Syari’ah,
Syari’ah mulai berlaku pada tanggal 20 Maret tetapi anggotanya sudah mempunyai
273
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
274
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
275
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
276
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
lakukan pada hari Selasa, tanggal 11 Juni menyampaikan bahwa respon masyarakat
2013, pukul 14.53 WIB di Pengadilan sangat positif. Ia menyatakan: “Sangat par-
Agama Purbalingga). tisipatif meskipun baru beberapa saja yang
Pengadilan memperkuat diri untuk mengajukan sengketa ekonomi Syari’ah ke
menjalankan regulasi dan meningkatkan Pengadilan Agama Purbalingga, dan adanya
pengetahuan dengan berbagi ilmu, ketika kesepahaman daripenegak hukum yang
diantara pegawai telah menjalankan pelati- mengerti akan Undang-Undang Nomor 3 Ta-
han tentang ekonomi Syari’ah maka mereka hun 2006 tentang Pengadilan Agama” (Wa-
saling berdiskusi tentang ekonomi Syari’ah. wancara, 11 Juni 2013).
Hakim Pengadilan Agama mengikuti Sementara itu Hakim Pengadilan Aga-
peatihan ekonomi Syari’ah, pelatihan terse- ma Purbalingga menyampaikan pandangan-
but di ggunakan untuk menambah wawasan nya mengenai respon masyarakat terhadap
para hakim untuk menyelesaikan perkara sengketa ekonomi yang disampaikan oleh
ekonomi Syari’ah yang masuk ke Pengadilan Titi Hadiah Milihani. Ia menyampaikan bah-
Agama Purbalingga. Berdasarkan hasil wa- wa: “Respon masyarakat terhadap sengketa
wancara dengan Titi Hadiah Milihani, Hakim ekonomi Syari’ah yang menjadi kewenangan
Pengadilan Agama Purbalingga, dia menjelas- mengadili di Pengadilan Agama, sekarang
kan: sangat baik. karena sejauh ini semua aduan
mengenai ekonomi Syari’ah masuk ke Penga-
“Setelah diundangkannya Undang-Un- dilan Agama, Khususnya Pengadilan Agama
dang Nomor 3 Tahun 2006 kami para Purbalingga, dan sejauh ini juga saya belum
hakim Pengadilan Agama Purbalingga menjumpai aduan atau laporan mengenai
Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh kasus sengketa ekonomi Syari’ahdi Pengadi-
mahkamah agung yang bertempat di lan Negeri Purbalingga, istilahnya Pengadilan
Jakarta untuk pelatihan yang pertama Negeri Purbalingga sadar akan TUPOKSI dari
kali saya tidak begitu ingat, tetapi untuk PN tadi yang saya sampaikan sebelumnya”
terakhir ini pada tanggal 26 April 2013” (Wawancara, 11 Juni 2013).
(Wawancara, 11 Juni 2013). Pandangan serupa disampaikan oleh
advokad yang Mengajukan Perkara Sengketa
Penguatan secara mandiri juga dilaku- ekonomi Syari’ah. Sugeng, salah satu advo-
kan semua pegawai Pengadilan Agama Pur- kad, mengatakan: “Respon masyarakat ter-
balingga untuk menunjang pelaksanaan Un- hadap ekonomi Syari’ah cukup baik, karena
dang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang sejauh ini sebanyak kasus yang saya tangani
Pengadilan Agama.Sehingga selain mengikuti sebagian besar diputus karena kooperatifnya
pelatihan, para pegawai juga melanjutkan masyarakat yang baik, dan tak jarang pula
belajar lagi untuk menunjang pelaksanaan diantaranya ada kasus yang selesai karena
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006. damai.Ada dua kasus yang sampai eksekusi,
karena kurang kooperatifnya para pihak, te-
(2) Faktor Tingkat kepercayaan Ma- rutama pihak tergugat” (Wawancara, 15 Mei
syarakat Terhadap Pengadilan Agama 2013).
Purbalingga Adapun pandangan Hakim dan Pani-
Hasil penelitian penulis dengan me- tera Pengadilan Agama Purbalingga tentang
lakukan wawancara yang ditujukan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya
Panitera dan Hakim di Pengadilan Agama penyelesaiaan kasus sengketa ekonomi
Purbalingga, dan Advokad yang mengajukan Syari’ah di Pengadilan Agama Purbalingga
sengketa ekonomi Syari’ah menyampaikan adalah sebagai berikut. Pertama, pandangan
tentang pandangannya mengenai respon dan hakim tentang faktor-faktor yang mempenga-
tingkat kepercayaan masyarakat kepada Pen- ruhi tingginya penyelesaiaan kasus sengketa
gadilan Agama Purbalingga hasilnya adalah ekonomi syari’ah di Pengadilan Agama Pur-
sebagai berikut: balingga, yang disampaikan oleh Titi Hadiah
Rosiful, Panitera Pengadilan Agama Milihani, sebagai berikut:
277
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
278
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
Tahun 2006 karena Pengadilan Agama Pur- sehingga Pengadilan Agama Purbalingga da-
balingga tidak mau menerima perkara yang pat menjelankan tugasnya dengan baik.
belum ada dasar hukumnya. Masyarakat di Sengketa ekonomi Syari’ah merupakan
wilayah hukum Pengadilan Agama mengeta- kasus baru dalam Pengadilan Agama Purba-
hui dan menaati keputusan tersebut, sehing- lingga, tetapi dalam Pengadilan Agama Purba-
ga sebelum adanya Undang-Undang Nomor lingga bukanlah hal yang baru karena Penga-
3 Tahun 2006 masyarakat belum mengaju- dilan Agama Purbalingga sudah berinteraksi/
kan perkara Ekonomi Syari’ah Ke Pengadilan menyelesaikan kasus ekonomi Syari’ah dari
Agama Purbalingga. Tahun pertama Undang-Undang Nomor 3
Pernyataan tersebut di dukung dengan Tahun 2006 di undangkan. Dengan demi-
hasil wawancara dengan Rosiful, Panitera kian kita dapat berpandangan bahwa ma-
Muda Hukum Pengadilan Agama Purbaling- syarakat tertib hukum ketika ada sengketa,
ga, yang menjelaskan bahwa: ”Belum ada masyarakat mengetahui tugas pokok, fungsi
aduan tentang ekonomi Syari’ah yang masuk dan kewenangan mengadili sengketa ekono-
ke Pengadilan Agama Purbalingga karena ka- mi Syari’ah yang diatur dengan dasar hukum
lopun ada kita tidak ada Dasar hukumnya…” Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang
Hasil penelitian di atas merupakan mengatur tentang ekonomi Syari’ah.
penjelasan mengenai dasar hukum yang di
gunakan Pengadilan Agama Purbalingga un- (2) Keberadaan Pengadilan Agama
tuk menerima tidaknya kasus-kasus yang ma- Purbalingga Setelah Undang-Undang
suk ke Pengadilan Agama Purbalingga. Pada Nomor 3 Tahun 2006
saat sebelum di bentuknya Undang-Undang Pada Tanggal 20 Maret 2006 telah di-
Nomor 3 Tahun 2006, Pengadilan Agama sahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
Purbalingga tidak dapat menerima kasus 2006 tentang Peradilan Agama. Dengan
sengketa ekonomi Syari’ah karena Pengadi- telah disahkannya Undang-Undang terse-
lan Agama Purbalingga belum memiliki das- but terjadilah perubahan-perubahan men-
ar hukum yang mengatur tentang ekonomi dasar yakni memperkuat dan memperluas
Syari’ah. Dengan ditaatinya peraturan awal kewenangan Peradilan Agama, antara lain
tersebut menunjukan bahwa Pengadilan pembinaan teknis peradilan, organisasi dan
Agama Purbalingga melakukan tugas pokok finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh
dan fungsi sebagai Peradilan Agama di wila- Mahkamah Agung. Apabila terjadi sengketa
yah hukum Kabupaten Purbalingga taat atu- hak milik yang subyeknya antara orang-orang
ran dan benar-benar menjalankan peraturan yang beragama Islam, obyek tersebut dipu-
yang ada. tus oleh Pengadilan Agama bersama-sama
Pernyataan senada juga disampaikan perkara yang sedang diperiksanya. Selain itu,
Elvi Setyaningsih, Wakil Panitera Pengadilan ketentuan adanya pilihan hukum bagi para
Agama Purbalingga. Ia menjelaskan bahwa: pihak berperkara yang selama ini masih ber-
”Kita tidak bisa menjalankan fungsi Pengadi- laku, dinyatakan dihapus.
lan kepada masyarakat seperti fungsi men- Pengadilan Agama juga berwenang un-
gadili, fungsi pengawasan ketika tidak ada tuk menetapkan tentang pengangkatan anak
aduan dari masyarakat mengenai Ekonomi berdasarkan Hukum Islam. Sesuai dengan
Syari’ah” (Wawancara, 11 Juni 2013). perkembangan hukum dan kebutuhan ma-
Penjelasan tersebut menunjukan bah- syarakat khususnya masyarakat muslim, Pen-
wa masyarakat mempunyai peran penting gadilan Agama selain berwenang menangani
sebagai subjek pengaduan sengketa ekono- perkara-perkara dalam bidang Perkawinan
mi Syari’ah, sehingga ketika masyarakat pasif juga perkara dalam bidang Ekonomi Syari’ah,
dalam arti tidak merasa dirugikan maka Pen- yang meliputi antara lain sengketa dalam
gadilan Agama Purbalingga tidak menyeles- Perbankan Syari’ah, Lembaga Keuangan
aikan sengketa ekonomi Syari’ah.Masyarakat Mikro Syari’ah, Asuransi Syari’ah, Reasuran-
diharapkan dapat berperan aktif dalam men- si Syari’ah, Reksa Dana Syari’ah, Obligasi
jalankan fungsinya sebagai subjek sengketa, Syari’ah, Surat Berjangka Menengah Syari’ah,
279
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
Sekuritas Syari’ah, Pembiayaan Syari’ah, Pe- sosialisasi yang dilakukan pemerintah untuk
gadaian Syari’ah, Dana Pensiun Lembaga mempublikasikan peraturan yang baru dike-
Keuangan Syari’ah, Bisnis Syari’ah. Dengan luarkan, terkait dengan penelitian tersebut
demikian, pengertian antara orang-orang peraturan tersebut adalah Undang-Undang
yang beragama Islam pasal 49 Undang-Un- Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan
dang Nomor 3 Tahun 2006 diperluas terma- Agama, khususnya mengatur mengengenai
suk orang atau badan hukum yang dengan perluasan kewenangan Pengadilan Aga-
sendirinya menundukkan diri dengan suka ma dalam menyelesaikan perkara ekonomi
rela kepada Hukum Islam mengenai hal-hal Syari’ah. Pelatihan tersebut bertujuan un-
yang menjadi kewenangan Pengadilan Aga- tuk mengenalkan kepada hakim mengenai
ma. langkah-langkah yang harus di ambil ketika
Setelah Pengadilan Agama diberikan menghadapi perkara ekonomi Syari’ah.
kewenangan mengadili sengketa ekonomi Pelatihan ekonomi Syari’ah di harapkan
Syari’ah berdasarkan pasal 49 Undang-Un- mampu menambah pengetahuan Hakim un-
dang Nomor 3 Tahun 2006, sampai Tahun tuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 3
2013 Pengadilan Agama Purbalingga telah Tahun 2006, Disamping itu Para hakim Pen-
mengadili dan menyelesaikan perkara seng- gadilan Agama juga melakukan belajar man-
keta perbankan. Dari 9 (sembilan) perka- diri.Seperti yang dilakukan oleh Hakim dan
ra sengketa perbankan yang didaftarkan di pejabat Pengadilan Agama Purbalingga. Me-
Pengadilan Agama Purbalingga telah dapat reka menambah wawasan tentang ekonomi
diselesaikan 4 (empat) secara damai dan 5 Syari’ah dengan cara membaca buku, melan-
(lima) perkara sudah diputus dan telah mem- jutkan belajar, diskusi hukum, dan mengikuti
punyai kekuatan hukum tetap bahkan telah pelatihan tentang ekonomi Syari’ah. Diskusi
diselesaikan sampai tingkat eksekusi yakni hukum yang dilakukan Pengadilan Agama
dengan pelaksanaan lelang terhadap obyek Purbalingga secara rutin dilakukan setiap 2
sengketa melalui Kantor Pelayanan Kekayaan (dua) minggu sekali dalam lingkup Pengadi-
Negara dan Lelang Purwokerto. lan Agama Se-Eks. Karesidenan Banyumas.
Pengadilan Agama Purbalingga meru- Pernyataan tersebut didukung Rosiful,
pakan satu satunya Pengadilan Agama di Eks- Panitera Muda Hukum di Pengadilan Aga-
Karesidenan Banyumas yang telah mengadili ma Purbalingga. Rosiful menjelaskan: “Sejak
dan memutus perkara dalam lingkup ekono- berlakunya Undang-Undang Nomor 3 Tahun
mi Syari’ah. Pada Tahun 2006 dan 2007 Pen- 2006 kita (Pengadilan Agama Purbalingga)
gadilan Agama Purbalingga belum mendapat mau tidak mau harus siap, karena sudah di-
pelatihan tentang ekonomi Syari’ah, tetapi putuskan”.
Pengadilan Agama Purbalingga telah mene- Hasil penelitian tersebut menjelaskan
rima perkara ekonomi Syari’ah sebanyak 4 bahwa setelah berlakunya Undang-Undang
(empat) permohonan. Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan
Pernyataan tersebut didukung oleh Titi Agama, Tahun pertama dan kedua Pengadi-
Hadiah Milihani, Hakim Pengadilan Agama lan Agama Purbalingga belum mendapatkan
Purbalingga. Titi menjelaskan bahwa: “Se- pelatihan tentang ekonomi Syari’ah, akan te-
telah diundangkannya Undang-Undang No- tapi pegawai dan hakim di Pengadilan Aga-
mor 3 Tahun 2006 kami para hakim Penga- ma Purbalingga mempelajari penyelesaiaan
dilan Agama Purbalingga Mengikuti pelatihan sengketa tersebut dengan membaca buku,
yang diadakan oleh mahkamah agung yang berdiskusi dengan hakim Pengadilan Agama
bertempat di Jakarta, pelatihan terakhir yang Purbalingga. Berdiskusi dengan Pengadilan
kami ikuti yaitu pada tangga 26 April 2013” Agama Se-Eks.KaresidenanBanyumas setiap
(Wawancara, 11 Juni 2013). 2 (dua) minggu sekali, dengan tempat ber-
Hasil penelitian di atas menunjukan pindah.Dataterakhir yang disampaikan Pen-
bahwa pemerintah dalam memutuskan pe- gadilan Agama Purbalingga menerima un-
raturan yang baru, bertanggungjawab penuh dangan diskusi hukum di Pengadilan Agama
atas terbentuknya peraturan tersebut. Seperti Purwokerto tanggal 8 Mei 2013, dan tanggal
280
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
282
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
283
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
jari lebih lanjut lagi tentang ekonomi Syari’ah, Eks.KaresidenanBanyumas, mengikuti lomba
seperti yang disampaikan Rosiful sebagai be- pelayanan publik yang efektif yang diadakan
rikut: “Perluasan kewenangan Pengadilan oleh pemerintah daerah Jawa Tengah yang
Agama Purbalingga tentang ekonomi Syari’ah berpua keterbukaan informasi Kota Sema-
membuat kami pegawai Pengadilan Agama”. rang.
Pengadilan memperkuat diri untuk
menjalankan regulasi dan meningkatkan (2) Penguatan Mandiri
pengetahuan dengan berbagi ilmu, ketika Tingginya pengaduan tentang ekonomi
diantara pegawai telah menjalankan pelati- Syari’ah ke Pengadilan Agama Purbalingga
han tentang ekonomi Syari’ah maka mereka menjadikan hakim dan panitera harus belajar
saling berdiskusi tentang ekonomi Syari’ah. lagi, karena tingginya kasus ekonomi Syari’ah
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya me- yang masuk harus di imbangi dengan kesia-
nyebutkan bahwa Pengadilan Agama Se-Eks. pan dan kematangan dari hakim dan pani-
Karesidenan Banyumas100% telah mengikuti tera serta pejabat sruktural lainnya yang ada
pelatihan.Pengadilan Agama yng dimaksud di Pengadilan Agama Purbalingga. Selain itu
adalah Pengadilan Agama Banjarnegara, Pur- Pengadilan Agama Purbalingga memperkuat
balingga, Banyumas, Cilacap, dan Purwoker- diri atas perluasan kewenangan tersebut den-
to.Sehingga dapat disebutkan bahwa hakim gan cara: (1) Pembinaan teknis peradilan, or-
Pengadilan Agama Purbalingga telah melak- ganisi dan finansial Pengadilan Agama Purba-
sanakan pelatihan penyelesaiaan ekonomi lingga yang didukung oleh Mahkamah Agung,
suariah. (2) Pembinaan rutin oleh ketua Pengadilan
Data diatas didukung dengan hasil Agama puralingga yang di harapkan mampu
penelitian “Pelatihan atau Workshop Tentang menambah wawasan terhadap hukum baru
Ekonomi Syari’ah yang di ikuti oleh Hakim yang berkembang di masyarakat, (3) Belajar
Pengadilan Agama Purbalingga tercatat te- intensif mandiri dengan cara membaca buku
rakhir pada tanggal 26 April 2013 di Jakarta” literatur yang disarankan oleh Mahkamah
(Wawancara, 11 Juni 2013). Hal itu dapat Agung, maupun membaca makalah yang ada
dijadikan pedoman bahwa kesiapan ha- kaitannya dengan kasus sengketa ekonomi
kim Pengadilan Agama Purbalingga telah di syaiah.
tambah dengan adanya pelatihan Ekonomi Dari hasil penelitian terdahulu disam-
Syari’ah. paikan bahwa hasil Belajar mandiri para Ha-
Dengan dasar pengalaman dari hakim kim di lingkup Pengadilan Agama sebanyak
Pengadilan Agama Purbalingga yang menye- 26% melanjutkan Belajar untuk memenuhi
butkan 6 (enam) hakim Pengadilan Agama kriteria penyelesaiaan Ekonomi Syari’ah. Se-
Purbalingga yang telah menyelesaikan ka- banyak 26% memperbanyak membaca, 42%
sus sengketa ekonomo Syari’ah, menjadikan melakukan memperbanyak membaca dan
Pengadilan Agama Purbalingga di pandang mengikuti pelatihan ekonomi Syari’ah, se-
lebih dari masyarakat luar daerah Purba- dangkan 4% hanya mengikuti pelatihan saja.
lingga. dari sekian banyak kasus yang ada di Berdasarkan hasil tersebut Pengadilan Agama
Indonesia, membuat sumberdaya manusia Purbalingga Berperan aktif dalam melaksa-
dari Pengadilan harus di imbangi dengan segi nakan belajar mandiri maupun bekerja sama
pendidikan dan disiplin yang tinggi. konsis- untuk mempelajari Ekonomi Syari’ah.
tensi tersebut dibuktikan dengan menjaga Penguatan dengan cara belajar mandi-
kesehatan jasmani dan rohani para pegawai ri, melanjutkan belajar, dan memperbanyak
Pengadilan. cara menjaga kesehatan tersebut membaca dapat dijadikan pedoman bagi
yaitu dengan cara melakukan olahraga seti- setiap hakim untuk memperkuat pengeta-
ap hari jum’at, mengikuti perlombaan baik di huannya tentang Ekonomi Syari’ah. Cara
bidang ilmu pengeahuan maupun olahraga. tersebut dilakukan untuk memenuhi keten-
Kegiatan terkahir yang dilaksanakan tuan hukum dan dukungan pengetahuan
Pengadilan Agama purbalinga yaitu mengiku- untuk menyelesaikan perkara terkait kewe-
ti lomba tenis yang di ikuti para hakim Se- nangan Pengadilan Agama Purbalingga di da-
284
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
lam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan bank pembiayaan rakyat Syari’ah buana
Tentang Petubahan Atas Undang-Undang mitra perwira.Dari kedua lembaga perban-
Nomor 7 Tahun 1989. Dari kewenangan kan Syari’ah yang ada baru bank pembia-
mengadili Pengadilan Agama Purbalingga yaan rakyat Syari’ah buana mitra perwira saja
tersebut landasan yang digunakan untuk me- yang mengajukan sengketa ekonomi Syari’ah
mutus dan menyelesaikan perkara ekonomi ke Pengadilan Agama Purbalingga.Ketaatan
Syari’ah para hakim menggunakan dasar ho- lembaga tersebut menggambarkan bagai-
kum Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, mana lembaga perbankan itu menjalankan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, HIR Undang-Undang dengan baik.Terlepas dari
(Herziene Inlandsch Reglement), Rv (Regle- itu, Pengadilan Agama Purbalingga juga telah
ment op de Burgerlijke Rechsvordering), KU- mampu menyelesaikan permasalahan terse-
HAP, dan Perundang-undangan yang berkai- but.
tan dengan Ekonomi Syari’ah. Faktor tersebut belum dilakukan oleh
perbankan mandiri Syari’ah atau lembaga
(3) Faktor Tingkat kepercayaan Ma- Syari’ah lain karena adanya legal officer di
syarakat Terhadap Pengadilan Agama perbankan mandiri Syari’ahmaupun lembaga
Purbalingga Syari’ah di Kabupaten Purbalingga. Sehing-
Tingkat kepercayaan masyarakat ter- ga dengan adanya legal officer di lembaga
hadap Pengadilan Agama Purbalingga san- Syari’ah tersebut bisa mengurangi masuknya
gat tinggi.Keadaan tersebut dibuktikan den- pengaduan ekonomi Syari’ah ke Pengadi-
gan banyaknya mayarakat yang mampu dan lan Agama Purbalingga. Pengadilan Agama
bisa menaati peraturan baru dari pemerintah Purbalingga di harapkan mampu mengatasi
tentang ekonomi Syari’ah.Masyarakat mela- sengketa ekonomi Syari’ah tersebut, dengan
kukan penyelesaiaan di Pengadilan Agama dasar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
Purbalingga karena menggunakanhaknya tentang Pengadilan Agama, Pengadilan Aga-
sebagai warga negara yang memiliki hak un- ma puralingga mampu menyelesiakan perka-
tuk hidup sejahtera.Atas dasar hal tersebut ra ekonomi Syari’ah yang diajukan masyara-
masyarakat atas nama lembaga mengajukan kat.
perkara tersebut ke Pengadilan Agama Pur- Pandangan Hakim dan Panitera Pen-
balingga. gadilan Agama Purbalingga Tentang Faktor
Berdasarkan hasil penelitian penulis – Faktor Tingginya Penyelesaiaan Kasus seng-
dengan melakukan wawancara yang ditu- keta ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama
jukan kepada Panitera dan Hakim di Pen- Purbalingga menyebutkan berdasarkan dari
gadilan Agama Purbalingga, dan Advokad hasil penelitian yang dilakukan adalah seba-
yang mengajukan sengketa ekonomi Syari’ah gai berikut:
menyampaikan tentang pandangannya men- Berdasarkan hasil wawncara Pan-
genai respon masyarakat terhadap tingkat dangan Hakim Tentang Faktor-Faktor yang
kepercayaan masyarakat kepada Pengadilan Mempengaruhi Tingginya Penyelesaiaan
Agama Purbalingga. Kasus Sengketa ekonomi Syari’ah di Penga-
Kurang efektifnya respon masayarakat dilan Agama Purbalingga disampaikan oleh
terhadap kasus ekonomi Syari’ah menjadi- Titi Hadiah Milihani sebagai berikut: “Faktor
kan tugas baru bagi pemerintah daerah se- yang mempengaruhi adalah adanya Perban-
hingga harus memberikan sosialisasi kepada kan Syari’ah yang mengerti dan taat terhadap
masyarakat mengenai keberadaan Undang- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006”.
Undang Nomor 3 Tahun 2006. Penjelasan tersebut menjelaskan bah-
Keberadaan lembaga yang berbasis wa Faktor yang mempengaruhi Tingginya
Syari’ah di Kabupaten Purbalingga cukup ba- penyelesaian sengketa ekonomi Syari’ahdi
nyak, akan tetapi yang banyak mengadukan Pengadilan Agama Purbalingga antara lain:
adalah lembaga perbankan. Perbankan yang a) Pengadilan Agama Purbalingga yang selalu
menggunakan sistem Syari’ah dalam pelaksa- konsisten dan disiplin terhadap semua kasus
naan akadnya adalah bank mandiri Syari’ah yang masuk ke Pengadilan Agama Purbaling-
285
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
ga; b) Adanya lembaga perbankan Syari’ah jelas tugasnya dalam menyelesaikan kasus
yang mengerti dan taat terhadap Undang- sengketa ekonomi Syari’ah.
Undang Nomor 3 Tahun 2006; c) Dukungan
dari lembaga peradilan di KabupatenPurba- 4. Simpulan
lingga khususnya Pengadilan Negeri Purba-
lingga dengan mengesampingkan Pasal 55 Berdasarkan pembahasan yang dike-
Ayat 2 (apabila dalam Akad diselesaikan di mukakan, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Peradilan Umum) Undang-Undang Nomor Pertama, keberadaan Pengadilan Agama Pur-
21 Tahun 2008 tentang perbankan Syari’ah, balingga Sudah konsisten dalam mengaplika-
dipertegas Keputusan Mahkamah Agung No- sikan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
mor 2 Tahun 2008 Tentang Kompilsi hukum Tentang Pengadilan Agama di perkuat den-
Ekonomi Syari’ah untuk diselesaikan di Pen- gan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
gadilan Agama. dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor
Kesadaran masyarakat yang tinggi un- 8 Tahun 2008 dalam menyelesaikan seng-
tuk mengikuti proses peradilan yang dilaksa- keta Ekonomi Syari’ah. Hal itu dibuktikan
nakan oleh Pengadilan Agama Purbalingga dengan kurun waktu 7 (Tujuh) Tahun Penga-
membuat Pengadilan Agama Purbalingga dilan Agama Purbalingga telah menyelesai-
lebih di percaya dalam menyelesaikan per- kan 9 (Sembilan) perkara sengketa ekonomi
kara dalam lingkup peradilan Agama. Ting- Syari’ah. Dari kesembilan kasus tersebut 5
ginya kesadaran tersebut mempengaruhi ki- kasus selesai dengan Damai pada saat pro-
nerja Pengadilan Agama Purbalingga untuk ses litigasi dilaksanakan, 4 kasus dikabulkan
menjadi Pengadilan Agama Purbalingga yang oleh Hakim. Sedangkan Pengadilan Agama
mampu menyelesaikan perkara yang masuk Se-Eks.Karesidenan Banyumas belum pernah
ke Pengadilan Agama Purbalingga. menerima sengketa ekonomi Syari’ah.
Pandangan Panitera Tentang Faktor- Kedua, faktor yang mempengaruhi
Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Peny- Tingginya penyelesaian sengketa ekonomi
elesaiaan Kasus Sengketa ekonomi Syari’ahdi Syari’ah di Pengadilan Agama Purbalingga
Pengadilan Agama Purbalingga disampaikan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu fak-
oleh Rosiful sebagai berikut: “Faktornya kem- tor internal dan eksternal. Faktor internal,
bali lagi ke masyarakatnya, kalo masyarakat- sumber daya manusia Pengadilan Agama
nya tidak mengadukan ke Pengadilan kita Purbalingga telah memperkaya ilmu penge-
tdak memutus” tahuan dengan mengikuti pelatihan tentang
Berdasakan hasil tersebut pada intinya Ekonomi Syari’ah, melanjutkan belajar di
penulis menemukan Beberapa faktor yang perguruan tinggi, serta membaca Buku ter-
menyebabkan tingginya penyelesaian seng- kait dengan Ekonomi Syari’ah, dan diskusi
keta ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama dengan sesama Hakim Pengadilan Purbaling-
Purbalingga.Diantaranya Ketaatan Perbankan ga maupun dengan Hakim Pengadilan agama
Syari’ah menjadikan Pengadilan Agama Pur- Eks keresidenan Banyumas. Faktor Eksternal
balingga banyak menerima aduan mengenai yaitu adanya pelaku ekonomi Syari’ah yang
perbankan Syari’ah. Pengadilan Agama telah mendukung pelaksanaan Undang-Undang
menjalankan tugas pokok dan fungsi Pen- Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan
gadilan Agama dengan baik, karena dengan Agama,Lembaga Perbankan yang lebih me-
adanya Undang-Undang Nomor 3 Tahun milih penyelesaian litigasi yang mempunyai
2006 tentang perluasan kewenangan Penga- kekuatan hukum tetap, dan Dukungan dari
dilan Agama, Khususnya di Pengadilan Aga- lembaga peradilan di kabupaten Purbalingga
ma Purbalingga tentang Ekonomi Syari’ah. menjadikan Pengadilan Agama Purbalingga
Keterpaduan antara Undang-Undang menyelesaikan sengketa ekonomi Syari’ah.
Nomor 3 Tahun 2006 dengan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2008 membuat DAFTAR PUSTAKA
Pengadilan Agama diseluruh Indonesia khu-
susnya Pengadilan Agama Purbalingga lebih Ali, Zainuddin. 2009. Metode Penelitian Hukum. Ja-
286
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014
287