Anda di halaman 1dari 19

Volume 9. Nomor 2.

Januari 2014

Pandecta
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pandecta

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Pengadilan Agama


Ikhsan Al Hakim

Mahasiswa Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas DiponegoroSemarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Undang-Undang
Diterima Oktober 2014 Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama dalam penyelesaiaan sengketa
Disetujui November 2014 Ekonomi Syariah. Selain itu akan dianalisis mengenai faktor-faktor apa saja yang
Dipublikasikan Desember 2014 mempengaruhi penyelesaian sengketa Ekonomi Syariah di Pengadilan Agama
Purbalingga dibandingkan dengan Pengadilan Agama Eks-Karesidenan Banyumas.
Keywords: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis.
Settlement; Hasil penelitian ini menunjukan bahwa telah terjadi perluasan kewenangan
Dispute; Pengadilan Agama dalam menyelesaikan kasus sengketa ekonomi syariah di
Islamic Economics Purbalingga. Pengadilan Agama Purbalingga telah menyelesaikan 9 (Sembilan)
sengketa ekonomi syariah, dengan perincian 5 kasus selesai dengan damai pada
saat proses litigasi dilaksanakan, 4 kasus dikabulkan oleh Hakim. Faktor yang
mempengaruhi tingginya penyelesaian sengketa ekonomi syariah adalah sumber
daya manusia Pengadilan Agama Purbalingga yang konsisten dalam mengaplikasikan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006. Para Hakim telah memperkaya diri dengan
mengikuti pelatihan ekonomi syariah, melanjutkan belajar di perguruan tinggi,
dan membca buku. Selain itu dukungan dari lembaga peradilan di wilayah hukum
Kabupaten Purbalingga, serta dari masyarakat dan lembaga perbankan syariah yang
menyelesaikan sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama Purbalingga. Faktor
yang mendukung tingginya sengketa di Pengadilan Agama Purbalingga adalah faktor
internaldan eksternal. Faktor internal yaitu Sumber daya Manusia Pengadilan Agama
Purbalingga, kesiapan hakim dalam menangani perkara ekonomi syariah. Adapun
faktor eksternal yaitu subjek hukum ekonomi syariah yang mendukung pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006.

Abstract
This study aimed to analyze the implementation of Law No. 3 of 2006 on the Religious
Courts in dispute Completion of Islamic Economics. Additionally, it will be analyzed
the factors that influence the settlement of disputes in the Religious Islamic Economics
Purbalingga compared with the Religious Court Ex-residency Banyumas. This study
used a qualitative method with sociological juridical approach. The result of this
study indicate that there has been expansion of its jurisdiction to resolve disputes
in the Islamic economy Purbalingga. Religious Court Purbalingga has completed 9
(Nine) Islamic economic disputes, with details of five cases completed peacefully
during the litigation process implemented, 4 cases granted by the judge. Factors that
influence the economic dispute resolution sharia is human resources Religious Court
Purbalingga consistent in applying the Act No. 3 of 2006. The Judge has enriched
itself with Islamic economic training, continued studying at college, and membca
book. Besides the support of the judiciary in the jurisdiction in Purbalingga, as well
as from community and Islamic banking institutions that resolve disputes Islamic
economics in the Religious Purbalingga. Factors that support the high religious court
disputes in Purbalingga is external and Internal factors. Internal factors namely Human
Resources Religious Court Purbalingga, readiness judges in handling cases of Islamic
economics. The external factors are the subject of Islamic economic laws that support
the implementation of Law No. 3 of 2006.
Alamat korespondensi: © 2014 Universitas Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, SH. Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275 ISSN 1907-8919
E-mail: chipi3_fhundip@yahoo.co.id
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

1. Pendahuluan dengan Undang­ -Undang Nomor 3 Tahun


2006. Hal yang patut disyukuri bersama ada-
Perkembangan sistem Ekonomi syari’ah lah seiring dengan upaya pemulihan Ekono-
di Indonesia saat ini semakin pesat. Salah mi nasional, perkembangan industri Ekonomi
satunya ditandai dengan menjamurnya per- berprinsip Syari’ah yang diawali dengan Per-
tumbuhan bank-bank syariah di Indonesia. bankan Syari’ah dan Baitul MaalWattanwila-
Eksistensi Bank Syari’ah semakin kuat den- tau Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah terbuk-
gan dibentuknya peraturan pemerintah yang ti telah menjadi bagian dari solusi Ekonomi
mengatur Perbankkan Syari’ah. Dasar hukum Nasional.
perbankan Syari’ah diatur dalam Undang- Pengadilan Agama Purbalingga, se-
Undang Nomor 21 Tahun 2008 Sesuai Per- bagai institusi penegakan hukum dalam
bankan Nasional, Bank Pembiayaan Rakyat lingkup Pengadilan Agama Eks. Karesidenan
Syari’ah adalah perbankan yang didirikan un- Banyumas, diantaranya Pengadilan Agama
tuk melayani Usaha Mikro dan Kecil, sektor Banyumas, Pengadilan Agama Purwokerto,
Usaha Mikro dan Kecil ini menjadikan Bank Pengadilan Agama Cilacap, Pengadilan Aga-
Pembiayaan Rakyat Syari’ah berbeda dalam ma Banjarnegara, juga menangani kasus-
pasarnya dengan Bank Umum atau Bank kasus yang terkait dengan sengketa ekono-
Umum Syari’ah. Sehingga dalam sistem per- mi syariah. Berdasarkan hasil pra penelitian,
bankan Syari’ah, Bank Pembiayaan Rakyat peneliti memperoleh data sebagaimana ter-
Syari’ah merupakan salah satu bentuk Bank lihat dalam Tabel 1.
Pembiayaan Rakyat Syari’ah yang berprinsip
Syari’ah. Tabel 1. Data Pengadilan Agama Se-Eks. Ka-
Peradilan Agama merupakan salah residenan Banyumas Dalam menyelesaikan
satu Badan Peradilan pelaku kekuasaan Ke- Ekonomi Syari’ah
hakiman untuk menyelenggarakan penega- Sengketa
kan hukum dan keadilan bagi rakyat pencari Pengadilan Jangka
Ekonomi
keadilan perkara tertentu antara orang-orang Agama Waktu
Syari’ah
yang beragama Islam di bidang perkawinan, Banyumas 2006-2012 0 kasus
waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infak, sho- Purwokerto 2006-2012 0 kasus
daqoh, dan Ekonomi syari’ah. Dasar hukum- Cilacap 2006-2012 0 kasus
nya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
Purbalingga 2006-2012 9 kasus
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Banjarnegara 2006-2012 0 kasus
Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan
Sumber: Hasil olahan Pra Penelitan Penulis
Agama, Pasal 49 huruf i.
Dengan penegasan kewenangan Pe-
Tabel 1 menunjukan bahwa Penga-
radilan Agama tersebut dimaksudkan untuk
dilan Agama Purbalingga telah menerima 9
memberikan dasar hukum kepada Pengadi-
(Sembilan) kasus Ekonomi Syari’ah sedang-
lan Agama dalam menyelesaikan perkara ter-
kan Pengadilan Agama lain belum pernah
tentu tersebut. Dalam Undang-Undang No-
menerima pengaduan tentang Ekonomi
mor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas
Syari’ah. Dengan demikian, Pengadilan Aga-
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Ten-
ma Purbalingga menjadi satu-satuanya pen-
tang Peradilan Agama Kewenangan Pengadi-
gadilan agama se-eks Karesidenan Banyumas
lan di lingkungan Peradilan Agama diperluas,
yang menangani sengketa ekonomi syariah.
hal ini sesuai dengan perkembangan hukum
Penelitian ini bertujuan untuk men-
dan kebutuhan hukum masyarakat, khusus-
ganalisis pelaksanaan UU Nomor 3 tahun
nya masyarakat muslim. Perluasan tersebut
2006 Tentang Peradilan Agama terhadap
antara lain meliputi Ekonomi syari’ah.
penyelesaiaan sengketa Ekonomi syari’ah
Sejak tanggal 20 Maret 2006 telah ada
di Pengadilan Agama Purbalingga. Selain itu
reformasi di bidang Peradilan Agama, dimana
akan dianalisis faktor-faktor apa saja yang
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Ten-
mempengaruhi tingginya pelaksanaan Peny-
tang Peradilan Agama diadakan perubahan

270

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

elesaian sengketa Ekonomi Syari’ah di Pen- Persengketaan tersebut harus segera dian-
gadilan Agama Purbalingga dibandingkan tisipasi dengan cermat untuk menemukan
dengan Pengadilan Agama Eks-Karesidenan solusi bagi pihak Lembaga Keuangan Syari-
Banyumas. ah maupun nasabah. Untuk mengantisipasi
persengketaan ekonomi syari’ah yang terjadi
2. Metode Penelitian di Lembaga Keuangan Syariah, baik masyar-
akat, Lembaga Keuangan Syariah baik Bank
Penelitian ini menggunakan metode maupun non Bank, serta para pengguna ja-
penelitian kualitatif dengan pendekatan yuri- sanya menyadari bahwa mereka tidak dapat
dis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis mengandalkan instansi peradilan umum apa-
hukum adalah pendekatan dengan melihat bila benar-benar mau menegakkan prinsip
sesuatu kenyataan hukum di dalam masya- syari’ah (Sumitro, 2004).
rakat (Ali, 2009; Amiruddin & Asikin. 2004; Dasar-dasar hukum penyelesaian
Moleong, 2009). Dalam penelitian ini, pen- sengketa Ekonomi Syariah. Pada Masa Re-
eliti akan mengkaji keberadaan Pengadilan formasi, sengketa ekonomi syariah disele-
Agama Purbalingga dalam mengaplikasikan saikan oleh Badan Arbitrase Muamalat In-
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Ten- donesia yang kini namanya Badan Arbitrase
tang Peradilan Agama terhadap penyelesai- Syariah Nasional (Basyarnas) yang didirikan
aan sengketa Ekonomi syariah, Faktor-faktor secara bersama oleh Kejaksaan Agung Re-
yang mempengaruhi pelaksanaan Penyele- publik Indonesia  dan Majelis Ulama Indo-
saian sengketa Ekonomi Syariah di Pengadi- nesia.
lan Agama Purbalingga Tertinggi dibanding- Dalam Pasal 1338 KUHPerdata, dije-
kan dengan Pengadilan Agama yang lain. laskan bahwa “Semua perjanjian yang dibu-
at sesuai dengan Undang-Undang berlaku
3. Hasil dan Pembahasan sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Perjanjian itu tidak dapat dita-
a. Sengketa Ekonomi Syariah rik kembali selain dengan kesepakatan kedua
Perkembangan lembaga keuangan belah pihak atau karena alasan-alasan yang
syariah mendorong dibuatnya berbagai pe- ditentukan oleh Undang-Undang. Perjanjian
rangkat hukum dan peraturan perundang- harus dilaksanakan dengan baik”. Ketentuan
undangan yang terkait dengan praktik lem- Pasal tersebut menunjukkan bahwa dalam
baga keuangan syariah. Dengan didukung hal hukum perjanjian, hukum yang berlaku
perangkat hukum dan  peraturan perun- di Indonesia menganut sistem “terbuka”.
dang-undangan tersebut, hal ini mendukung Setelah diundangkannya Undang-Un-
pula kokohnya pola hubungan antara Lem- dang Nomor 3 Tahun 2006 tentang peruba-
baga Keuangan Syariah dengan nasabah yang han Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
didasarkan pada keinginan untuk  meneg- tentang Peradilan Agama, kompetensi ab-
akkan system syariah (Hakim, 2012; Karim, solute Pengadilan Agama ditambah dengan
2010). Pada dasarnya setiap kontrak yang penyelesaian perkara sengketa ekonomi sy-
dibuat oleh para pihak harus dapat dilaks- ari’ah. Hal tersebut menjadi sebuah polemik
anakan dengan sukarela atau iktikad baik. di tengah masyarakat, mengingat fenomena
Dalam hal ini kontrak disebut juga akad atau Basyarnas masih berwenang menyelesaikan
perjanjian yaitu bertemunya ijab yang diberi- sengketa ekonomi syari’ah.
kan oleh salah satu pihak dengan kabul yang Timbul persoalan ketika Pasal 55 ayat
diberikan oleh pihak lainnya secara sah me- (2) dan penjelasannya Undang-Undang Re-
nurut hukum syar’i dan menimbulkan akibat publik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Ten-
pada obyeknya. tang Perbankan Syariah dan Pasal 59 ayat (3)
Dalam pelaksanaan kontrak di Lem- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
baga Keuangan Syariah, sering terjadi per- 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehaki-
selisihan pendapat baik dalam penafsiran man memberikan kompetensi kepada pen-
maupun dalam implementasi isi perjanjian. gadilan dalam lingkungan peradilan umum

271
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

untuk menyelesaikan perkara perbankan sy- di selesaikan di Pengadilan Agama, dan Peny-
ariah. Pasal 55 Undang-Undang Nomor 21 elesaian Sengketa Ekonomi Syariah dengan
Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah me- jalur Nonlitigasi dapat musyawarah mufakat,
nyebutkan: 1) Penyelesaian sengketa Perban- Mediasi Perbankan, menunjuk lembaga Ar-
kan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam bitrase Basyarnas.
lingkungan Peradilan Agama; 2) Dalam hal Kompetensi Pengadilan Agama terha-
para pihak telah memperjanjikan penyele- dap Penyelesaian Sengketa Perbankan Sy-
saian sengketa selain sebagaimana dimaksud ariah
pada ayat (1), penyelesaian sengketa dilaku- Berdasarkan Undang-Undang Nomor
kan sesuai dengan isi Akad; dan 3) Penyele- 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama, pe-
saian sengketa sebagaimana dimaksud pada radilan agama memiliki kompetensi dalam
ayat (2) tidak boleh bertentangan dengan menangani perkara ekonomi syariah, yang di
Prinsip Syariah. dalamnya termasuk perbankan syariah. Ter-
Penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang- nyata ketentuan Undang-Undang Nomor 3
Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama itu di-
2008 Tentang Perbankan Syariah menyebut- reduksi oleh perangkat hukum lain yaitu oleh
kan yang dimaksud dengan “penyelesaian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Ten-
sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad” tang Perbankan Syariah dan Undang-Undang
adalah upaya sebagai berikut: a) Musyawa- Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
rah; b) Mediasi perbankan; c) Melalui Badan Kehakiman yang sebenarnya dimaksudkan
Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) atau untuk memudahkan penanganan perkara
lembaga arbitrase lain; dan/atau d) Mela- ekonomi syariah, khususnya bidang perban-
lui pengadilan dalam lingkungan Peradilan kan syariah.
Umum. Undang-Undang Nomor 21 Tahun
Demikian juga dengan Pasal 59 ayat 2008 mengisyaratkan adanya choice of fo-
(3) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 rum, yang terdapat dalam Pasal 55 ayat (2).
Tentang Kekuasaan Kehakiman yang ber- Pasal tersebut menunjukkan inkonsistensi
bunyi: 1) Arbitrase merupakan cara penyele- pembentuk Undang-Undang dalam meru-
saian suatu sengketa perdata di luar pengadi- muskan aturan hukum. Pasal 49 Undang-
lan yang didasarkan pada perjanjian arbitrase Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang
yang dibuat secara tertulis oleh para pihak Peradilan Agama secara jelas memberikan
yang bersengketa; 2) Putusan arbitrase ber- kompetensi kepada peradilan agama untuk
sifat final dan mempunyai kekuatan hukum mengadili perkara ekonomi syari’ah, terma-
tetap dan mengikat para pihak; 3) Dalam hal suk perbankan syariah sebagai suatu kom-
para pihak tidak melaksanakan putusan. petensi absolut. Alasan bahwa pengadilan
Penjelasan Pasal 59 menyebutkan bah- dalam lingkungan peradilan agama belum
wa yang dimaksud dengan “arbitrase” dalam familiair dalam menyelesaikan perkara per-
ketentuan ini termasuk juga arbitrase syariah. bankan, bukan menjadi suatu alasan yang lo-
Ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang Undang gis untuk mereduksi kewenangan mengadili
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 dalam perkara perbankan syariah.
Tentang Perbankan Syariah dan Pasal 59 Un- Keberadaan choice of forum sangat
dang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 berpengaruh pada daya kompetensi peradi-
Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman lan agama. Pelaksanaan kompetensi dalam
beserta penjelasannya menunjukkan bahwa perbankan syariah akan sangat bergantung
telah terjadi reduksi terhadap kompetensi pada isi akad atau kontrak. Jika para pihak
Peradilan Agama dalam bidang perbankan yangmengadakan akad atau kontrak mene-
syariah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tapkan penyelesaian perkara padapenga-
Penyelesaian Sengketa Ekonomi syariah da- dilan di lingkungan peradilan umum, maka
pat di tempuh dengan dua cara yaitu jalur Li- kompetensi yang dimiliki oleh peradilan aga-
tigasi dan Nonlitigasi. Penyelesaian sengketa ma hanya sebatas kompetensi secata tekstual
Ekonomi Syariah dengan jalur Litigasi dapat sebagaimana diberikan oleh undang undang,

272

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

tetapi dalam praktik tidak secara optimal ber- 2006. Telah di sahkannya Undang-Undang
fungsi, karena harus berbagi dengan penga- Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Aga-
dilan negeri, khususnya jika dalam akad telah ma membuat Pengadilan Agama Purbalingga
disebutkan akan diselesaikan di pengadilan harus lebih bersiap dalam menjalankan atu-
negeri. ran baru tersebut.
Kewenangan mengadili perkara ekono- Pembaruan dalam bidang Ekonomi
mi syariah menjadi dualisme penyelesaiaan Syari’ah itu membuat mahkamah agung un-
terutama dalam konteks perbankan syariah tuk memberikan sosialisasi kepada hakim-ha-
yaitu Pengadilan Agama dengan Pengadilan kim di Pengadilan Agama seluruh Indonesia
Negeri ketika para pembuat akad mengacu untuk mengantisipasi adanya ketidak mam-
pada proses peradilan dalam lingkup pen- puan Pengadilan Agama menyelesaikan per-
gadilan negeri dengan dasar Pasal 55 ayat kara ekonomi Syari’ah.
(2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Titi Hadiah Milihani, sebagai Hakim
yang menyebutkan ketika adanya sengketa Pengadilan Agama Purbalingga menjelaskan
maka diselesaikan sesuai dengan akad per- bahwa:
janjian syariahnya. “Setelah diundangkannya Undang-
Polemik tersebut menuntut Mahkamah Undang Nomor 3 Tahun 2006
Agung untuk mempertegas dan menyelesai- kami para hakim Pengadilan Agama
kan dualisme penyelesaiaan perkara dalam Purbalingga Mengikuti pelatihan yang
lingkup litigasi tersebut. Sehingga pada ta- diadakan oleh mahkamah agung yang
hun 2008 ketika polemik itu muncul Mah- bertempat di Jakarta untuk pelatihan
kamah Agung memutuskan dalam Surat yang pertama kali saya tidak begitu
Edaran Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun ingat, tetapi untuk terakhir ini pada
2008 tentang eksekusi Putusan Badan Ar- tanggal 26 April 2013” (Wawancara,
bitrase Syariah Nasional terhadap sengketa 11 Juni 2013).
ekonomi syari’ah. Berdasarkan Surat Edaran
Mahkamah Agung No. 8 tahun 2008 tersebut Dalam pembekalan tersebut bertuju-
mempertegas keberadaan pengadilan aga- an untuk memberikan kuliah umum tentang
ma dalam eksekusi putusan Badan Arbitrase Ekonomi Syari’ah yang telah di masukan
Syari’ah Nasional sekaligus menangani dan proses penyelesaian perkara ke Pengadilan
memutus perkara ekonomi syariah. Agama. Setiap Pengadilan Agama diwajibkan
Sehingga Kompetensi pengadilan Aga- mempunyai Majelis Khusus pemutus sengke-
ma untuk memutus perkara ekonomi syari’ah ta ekonomi Syari’ah.Dalam Majelis khusus
menjadi kompetensi absolute karena didu- tersebut diharuskan ada yang telah memiliki
kung dengan dasar hukum Undang-Undang sertifikat pelatihan menyelesaikan sengketa
Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan ekonomi Syari’ah yang diadakan oleh Mah-
Agama Pasal 49 Ayat (2), Undang-Undang kamah Agung. Seperti yang disampaikan
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan oleh Titi Hadiah Milihani sabagai berikut:
syari’ah Pasal 55, dan Surat Edaran Mahka-
mah Aagung Nomor 8 Tahun 2008 Tentang “Pengadilan Agama diharuskan ada
eksekusi Putusan Badan Arbitrase Syari’ah majelis khusus yang menangani perkara
Nasional. sengketa ekonomi Syari’ah, diutamakan
salah satu atau salah dua bahkan kalo
b. Eksistensi PengadilanAgama Terkait bisa semua anggota Majelis khusus ini
dengan Penyelesaiaan Sengketa Eko- sudah pernah mendapatkan dan atau
nomi Syari’ah mempunyai sertifikat pelatihan penyele-
Ekonomi Syari’ah sesungguhnya ter- saian sengketa ekonomi Syari’ah, pada
masuk disiplin ilmu baru dalam Pengadilan saat ini di Pengadilan Agama Purbalingga
Agama di seluruh Indonesia, di mana dasar ini ketua majelis khusus belum memiliki
hukum diselesaikannya sengketa ekonomi sertifikat pelatihan ekonomi Syari’ah,
Syari’ah mulai berlaku pada tanggal 20 Maret tetapi anggotanya sudah mempunyai


273
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

sengketa ekonomi Syari’ah” (Wawancara 2013).


11 Juni 2013).
Sebelum Undang-Undang Nomor 3 Ta- Sementara itu, Titi Hadiah Milihani,
hun 2006 diundangkan, pengaduan sengke- Hakim Pengadilan Agama Purbalingga, da-
ta Ekonomi Syari’ah belum ada di Pengadilan lam wawancara dengan penulis menyatakan
Agama Purbalingga. Seperti hasil penelitian bahwa:
yang lain terdapat penjelasan yang dijelaskan
oleh Rosiful yang mengatakan bahwa: “Pada awalnya kami masih belum be-
gitu faham mengenai ekonomi Syari’ah,
”Belum ada aduan tentang ekonomi perlu beberapa minggu untuk mema-
Syari’ah yang masuk ke Pengadilan Aga- hami kasus tersebut, tetapi dengan ban-
ma Purbalingga karena kalopun ada kita tuan teman – teman hakim di Pengadi-
tidak ada Dasar hukumnya, dan Pengadi- lan Agama se eks-KaresidenanBanyumas,
laan AgamaPurbalingga adalah lembaga dengan seringnya berkomunikasi, diskusi
Negara yang bersifat pasif, sehigga ketika tentang permasalahan ekonomi Syari’ah
tidak ada pengaduan dari masyarakat membuat kami yakin untuk memutus,
kita tidak akan menyelesaikan perkara, meskipun tidak semuanya selesai dengan
perkara apa yang akan kita selesaikan? keputusan dari Pengadilan ada yang baru
pengadilanAgamaPurbalingga ini sifatnya menjalani tiga persidangan antara pihak
perdata, berbeda ketika kita melihat Pen- mau damai, seperti itu fenomena yang
gadilan Negeri, adanya delik aduan dan terjadi sehingga sebelum diputus Pen-
delik umum menjadikan kepolisian men- gadilan melakukan upaya-upaya perda-
gambil alih kasus tersebut” (Wawancara, maian supaya memberikan putusan yang
11 Juni 2013). berkekuatan hukum tetap. Dari ke empat
perkara tersebut 2 perkara selasai karena
Pernyataan senada juga disampaikan dicabut, 1 perkara selasai karena damai
Elvi Setyaningsih, Wakil Panitera Pengadilan dan 1 perkara selasai dengan putusan ha-
Agama Purbalingga, yang menyampaikan kim” (Wawancara, 11 Juni 2013).
bahwa: ”Kita tidak bisa menjalankan fungsi
Pengadilan kepada masyarakat seperti fung- Sehingga sebelum adanya pelatihan
si mengadili, fungsi pengawasan ketika tidak tentang ekonomi Syari’ah Pengadilan
ada aduan dari masyarakat mengenai Ekono- Agama Purbalingga telah melaksanakan
mi Syari’ah” (Wawancara, 11 Juni 2013). tugas dengan baik.Dengan menyelesaikan
Rosiful, panitera muda hukum di Pen- sengketa ekonomi Syari’ah sebelum ada
gadilan Agama Purbalingga, menyatakan pelatihan sengketa ekonomi Syari’ah
bahwa: akantetapi tingkat aspirasi masyarakat masih
kurang mengapresiai permasalahan tentang
“Sejak berlakunya Undang-Undang No- ekonomi Syari’ah karena penulis mengamati
mor 3 Tahun 2006 kita (Pengadlan Aga- bahwa dari sekian banyak kasus sengketa
ma Purbalingga) mau tidak mau harus ekonomi Syari’ah penggugatnya bearasal
siap, karena sudah diputuskan, kita se- dari satu penggugat yaitu BPRS Buana Mitra
bagai pelaksana harus bisa menghadapi Perwira Purbalingga.
perkara ekonomi Syari’ah, meskipun
pada Tahun pertama dan kedua kami Pernyataan tersebut diperkuat oleh
belum mendapatkan pelatihan khu- Rosiful, Panitera Muda Hukum di Pengadilan
sus mengenai ekonomi Syari’ah. Tetapi Agama Purbalingga, yang menyatakan:
kami selalu berdiskusi tentang ekonomi
“Mau tidak mau kita harus selalu
Syari’ah dangan pegawai maupun hakim,
siap melaksanakan Undang-
disamping itu kami mempelajari secara
Undang Nomor 3 Tahun 2006, tapi
mandiri, baik dari buku, internet maupun
respon masyarakat masih kurang
literature yang lain” (Wawancara, 11 Juni

274

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

meskipun telah banyak pengaduan ekonomi Syari’ah.


tentang ekonomi Syari’ah yang Pernyataan yang sama juga disampai-
telah masuk ke Pengadilan Agama kan oleh Titi Hadiah Milihani, Hakim Pen-
Purbalingga, karena penggugatnya gadilan Agama Purbalingga. Ia menjelaskan:
dari satu lembaga saja, yaitu dari “Pengadilan Agama Purbalingga masih baru
sekian banyak pengaduan ekonomi menangani kasus ekonomi Syari’ah di Tahun
Syari’ah semuanya diajukan oleh 2006, pada saat itu kami belum mendapat
Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah pelatihan tentang ekonomi Syari’ah tetapi
Buana Mitra Perwira Purbalingga” kita khususnya seluruh hakim di Pengadilan
(Wawancara, 11 Juni 2013). Agama Purbalingga harus siap memutus per-
kara tersebut” (Wawancara, 11 Juni 2013).
Berdasarkan Putusan Pengadilan Aga- Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
ma Purbalingga, daftar Putusan tentang eko- 3 Tahun 2006 di Pengadilan Agama Purba-
nomi Syari’ahdi Pengadilan Agama Purba- lingga disambut baik oleh masyarakat, hal itu
lingga dapat dilihat dalam Tabel 2. ditunjukan pada tingginya tingkat pengaduan
Sebelum adanya pelatihan ekonomi yang diterima oleh Pengadilan Agama Pur-
Syari’ah kepada para hakim Pengadilan Aga- balingga tentanng perkara sengketa ekonomi
ma, Khususnya hakim Pengadilan Agama Pur- Syari’ah. Dengan di perluasnya kewenangan
balingga telah menyelesaikan atau memutus Pengadilan Agama, Khususnya Pengadilan
perkara tentang ekonomi Syari’ah. Lamanya Agama Purbalingga membuat peradilan di
pengambilan keputusan Pengadilan Agama wilayah Kabupaten Purbalingga lebih mema-
Purbalingga menunjukkan bahwa Pengadi- hami tugas pokok dan fungsi lembaga pera-
lan Agama Purbalingga masih perlu mengkaji dilan seperti Pengadilan Negeri Purbalingga,
pengajuan perkara tersebut untuk membe- kejaksaan KabupatenPurbalingga dan Penga-
rikan keputusan yang seadil adilnya.Hakim dilan Agama Purbalingga.
pemutus perkara tersebut memerlukan be- Pernyataan tersebut dipertegas dalam
berapa referansi dan diskusi antar sesama ha- wawancara dengan Titi Hadiah Milihani se-
kim untuk sama-sama belajar tentang hukum bagai Hakim Pengadilan Agama Purbalingga.
Tabel 2. Daftar Putusan Ekonomi Syari’ah Pengadilan Agama Purbalingga
No. Nomor Perkara Tentang Sengketa Pengajuan Tentang Putusan
1044/Pdt.G/2006/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2006 Damai Tahun 2007
1.
Musyarakah
1045/Pdt.G/2006/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2006 Damai Tahun 2007
2.
Musyarakah
1046/Pdt.G/2006/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2006 Damai Tahun 2007
3.
Musyarakah
1047/Pdt.G/2006/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2006 Dikabulkan Sebagian
4.
Musyarakah Tahun 2007
1165/Pdt.G/2010/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2010 Damai Tahun 2010
5.
Musyarakah
518/Pdt.G/2011/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2011 Damai Tahun 2011
6.
Musyarakah
1740/Pdt.G/2011/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2011 Dikabulkan Sebagian
7.
Musyarakah Tahun 2012
1178/Pdt.G/2012/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2012 Dikabulkan Sebagian
8.
Musyarakah Tahun 2012
2129/Pdt.G/2012/PA.Pbg Akad Pembiayaan 2012 Dikabulkan Sebagian
9.
Musyarakah Tahun 2013
Sumber: Arsip Putusan Pengadilan Agama Purbalingga, 2013


275
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

Titi menyatakan: pernyataan bagian informasi Pengadilan Ne-


geri Purbalingga dapat disimpulkan bahwa
“Pada Tahun 2006 itu ada perluasan Pengadilan Negeri telah mengantisipasi un-
kewenangan Pengadilan Agama Purbal- tuk menerima karena sebelum adanya Kepu-
ingga dengan menjelaskan disitu pasal tusan Mahkamah Agung Dualisme Penyele-
49 Khususnya huruf I Undang-Undang saiaan Ekonomi Syari’ah terjadi, akan tetapi
Nomor 3 Tahun 2006, yaitu tentang eko- dengan di pertegasnya Pengaturan tentang
nomi Syari’ah. Yang pada saat belum dia- Kewenangan mengadili Perkara Ekonomi
tur bisa saja masyarakat mengadukan ke Syari’ah maka Pengadilan Agama Mempu-
Pengadilan Negeri karena masuk ranah nyai Kewenangan Absolute dalam menyeles-
perdata.tetapi dengan adanya perluasan aikan Sengketa Ekonomi Syari’ah. Sehingga
kewenangan tersebut Pengadilan Negeri, masyarakat maupun Pengadilan Negeri Pur-
khususnya di wilayah hukum Purbalingga balingga telah memahami kedudukan terse-
lebih mawas diri atau istilahnya gayung but sehingga Perkara Ekonomi Syari’ah di-
bersambut, pandangan saya bahwa ke- selesaikan dengan jalur litigasi di Pengadilan
tika ada aduan tentang ekonomi Syari’ah Agama Purbalingga.
Pengadilan Negeri Purbalingga kemudian
merekomendasikan ke Pengadilan Aga- b. Faktor – Faktor yang mempengaruhi
ma Purbalingga. meskipun kasus tersebut Tingginya Penyelesaiaan Kasus Seng-
belum pernah ada selama ini tetapi Pen- keta Ekonomi Syari’ah di Pengadilan
gadilan Negeri Purbalingga lebih menge- Agama Purbalingga
tahui kewenangan tersebut” (Wawan- Hasil penelitian penulis di Pengadilan
cara, 11 Juni 2013). Agama Purbalingga yang menjadikan faktor
pendorong atau penentu Tingginya kasus
Hasil penelitian diatas menunjukan ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama Pur-
bahwa keberadaan Pengadilan Agama Pur- balingga, antara lain:
balingga sangat diakui oleh masyarakat dan
Pengadilan Negeri di wilayah hukum Kabu- (1) Faktor Sumber Daya Manusia di
paten Purbalingga.dibuktikan dengan hasil Pengadilan Agama Purbalingga
diskusi yang terjadi pada saat wawancara Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3
dengan Titi Hadiah Milihani beliau meny- Tahun 2006 terhadap perluasan kewenangan
ampaikan bahwa: “Menurut saya Pengadilan Pengadilan Agama mengadili perkara yaitu
Negeri Sadar akan TUPOKSI dari Pengadilan tentang ekonomi Syari’ah membuat semua
Negeri, sehingga ketika ada yang daftar kasus elemen baik dari hakim, panitera, dan peja-
Ekonomi Syari’ah kemudian mendaftarkan di bat struktursal yang ada untuk mempelajari
Pengadilan Negeri, Pengadilan Negeri Purba- lebih lanjut lagi tentang ekonomi Syari’ah,
lingga Langsung mengamanatkan untuk de- seperti yang disampaikan Rosiful yang meny-
selesaikan di Pengadilan Agama Purbalingga” ampaikan pendapatnya sebagai berikut:
(Wawancara, 11 Juni 2013). Dengan adanya
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 men- “Perluasan kewenangan Pengadilan Aga-
jadikan masyarakat lebih aktif untuk mencari ma Purbalingga tentang ekonomi Syari’ah
kaedilan di bidang ekonomi Syari’ah ke Pen- membuat kami pegawai Pengadilan Aga-
gadilan Agama Purbalingga. ma Purbalingga lebih belajar lagi baik dari
Penyampaian senada juga disampaikan buku, web resmi mahkamah agung, mau-
pihak Pengadilan Negeri. Dalam wawancara pun penelitian tentang ekonomi Syari’ah.
dengan Hadi Rosada, staf bagian informasi tidak menutup kemungkinan untuk kita
publik pada Pengadilan Negeri Purbalingga, berdiskusi tentang ekonomi Syari’ah.kami
didapati bahwa pengadilan negeri ini belum juga pernah mengikuti pelatihan tentang
pernah menerima perkara ekonomi Syari’ah, ekonomi Syari’ah yang diadakan oleh
karena bukan termasuk kewenangan Penga- Mahkamah Agung, tetapi tidak semuan-
dilan Negeri” (Wawancara, 3 Juli 2013). Dari ya, hanya sebagian saja”(wawancara di-

276

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

lakukan pada hari Selasa, tanggal 11 Juni menyampaikan bahwa respon masyarakat
2013, pukul 14.53 WIB di Pengadilan sangat positif. Ia menyatakan: “Sangat par-
Agama Purbalingga). tisipatif meskipun baru beberapa saja yang
Pengadilan memperkuat diri untuk mengajukan sengketa ekonomi Syari’ah ke
menjalankan regulasi dan meningkatkan Pengadilan Agama Purbalingga, dan adanya
pengetahuan dengan berbagi ilmu, ketika kesepahaman daripenegak hukum yang
diantara pegawai telah menjalankan pelati- mengerti akan Undang-Undang Nomor 3 Ta-
han tentang ekonomi Syari’ah maka mereka hun 2006 tentang Pengadilan Agama” (Wa-
saling berdiskusi tentang ekonomi Syari’ah. wancara, 11 Juni 2013).
Hakim Pengadilan Agama mengikuti Sementara itu Hakim Pengadilan Aga-
peatihan ekonomi Syari’ah, pelatihan terse- ma Purbalingga menyampaikan pandangan-
but di ggunakan untuk menambah wawasan nya mengenai respon masyarakat terhadap
para hakim untuk menyelesaikan perkara sengketa ekonomi yang disampaikan oleh
ekonomi Syari’ah yang masuk ke Pengadilan Titi Hadiah Milihani. Ia menyampaikan bah-
Agama Purbalingga. Berdasarkan hasil wa- wa: “Respon masyarakat terhadap sengketa
wancara dengan Titi Hadiah Milihani, Hakim ekonomi Syari’ah yang menjadi kewenangan
Pengadilan Agama Purbalingga, dia menjelas- mengadili di Pengadilan Agama, sekarang
kan: sangat baik. karena sejauh ini semua aduan
mengenai ekonomi Syari’ah masuk ke Penga-
“Setelah diundangkannya Undang-Un- dilan Agama, Khususnya Pengadilan Agama
dang Nomor 3 Tahun 2006 kami para Purbalingga, dan sejauh ini juga saya belum
hakim Pengadilan Agama Purbalingga menjumpai aduan atau laporan mengenai
Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh kasus sengketa ekonomi Syari’ahdi Pengadi-
mahkamah agung yang bertempat di lan Negeri Purbalingga, istilahnya Pengadilan
Jakarta untuk pelatihan yang pertama Negeri Purbalingga sadar akan TUPOKSI dari
kali saya tidak begitu ingat, tetapi untuk PN tadi yang saya sampaikan sebelumnya”
terakhir ini pada tanggal 26 April 2013” (Wawancara, 11 Juni 2013).
(Wawancara, 11 Juni 2013). Pandangan serupa disampaikan oleh
advokad yang Mengajukan Perkara Sengketa
Penguatan secara mandiri juga dilaku- ekonomi Syari’ah. Sugeng, salah satu advo-
kan semua pegawai Pengadilan Agama Pur- kad, mengatakan: “Respon masyarakat ter-
balingga untuk menunjang pelaksanaan Un- hadap ekonomi Syari’ah cukup baik, karena
dang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang sejauh ini sebanyak kasus yang saya tangani
Pengadilan Agama.Sehingga selain mengikuti sebagian besar diputus karena kooperatifnya
pelatihan, para pegawai juga melanjutkan masyarakat yang baik, dan tak jarang pula
belajar lagi untuk menunjang pelaksanaan diantaranya ada kasus yang selesai karena
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006. damai.Ada dua kasus yang sampai eksekusi,
karena kurang kooperatifnya para pihak, te-
(2) Faktor Tingkat kepercayaan Ma- rutama pihak tergugat” (Wawancara, 15 Mei
syarakat Terhadap Pengadilan Agama 2013).
Purbalingga Adapun pandangan Hakim dan Pani-
Hasil penelitian penulis dengan me- tera Pengadilan Agama Purbalingga tentang
lakukan wawancara yang ditujukan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya
Panitera dan Hakim di Pengadilan Agama penyelesaiaan kasus sengketa ekonomi
Purbalingga, dan Advokad yang mengajukan Syari’ah di Pengadilan Agama Purbalingga
sengketa ekonomi Syari’ah menyampaikan adalah sebagai berikut. Pertama, pandangan
tentang pandangannya mengenai respon dan hakim tentang faktor-faktor yang mempenga-
tingkat kepercayaan masyarakat kepada Pen- ruhi tingginya penyelesaiaan kasus sengketa
gadilan Agama Purbalingga hasilnya adalah ekonomi syari’ah di Pengadilan Agama Pur-
sebagai berikut: balingga, yang disampaikan oleh Titi Hadiah
Rosiful, Panitera Pengadilan Agama Milihani, sebagai berikut:

277
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

“Faktor yang mempengaruhi adalah ad- kalo masyarakatnya tidak mengadukan ke


anya Perbankan Syari’ah yang mengerti Pengadilan kita tdak memutus, kemudian
dan taat terhadap Undang-Undang No- adanya lembaga Syari’ah yang patuh terha-
mor 3 Tahun 2006, karena di Purbal- dap Undang-Undang sehingga ketika terjadi
ingga itu ada 2 Perbankan Syari’ah yang sengketa Lembaga Syari’ah menyelesaikan-
mengerti yaitu Bank Mandiri Syari’ah nya ke Pengadilan Agama Purbalingga” (Wa-
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah, wancara, 11 Juni 2013).
Sejauh ada Perbankan Syari’ah seperti Hasil tersebut menunjukkan beberapa
Bank Mandiri Syari’ah yang mengerti faktor yang menyebabkan tingginya penyele-
tetapi tidak mengajukan sengketa ke Pen- saian sengketa ekonomi Syari’ah di Pengadi-
gadilan Agama Purbalingga, atau mung- lan Agama Purbalingga. Ketaatan Perbankan
kin menyelesaikan dengan mediasi, bisa Syari’ah menjadikan Pengadilan Agama Pur-
juga karena Perbankan Mempermudah balingga banyak menerima aduan mengenai
dengan membuat akad sedemikian rupa perbankan Syari’ah. Pengadilan Agama telah
yang menguntungkan/mempermudah menjalankan tugas pokok dan fungsi Pen-
penyelesaian sengketa ketika ada seng- gadilan Agama dengan baik, karena dengan
keta. contohnya Bank Mandiri Syari’ah adanya Undang-Undang Nomor 3 Tahun
itu akadnya sperti ini ‘apabila terjadi sen- 2006 tentang perluasan kewenangan Penga-
gketa maka diselesaikan di Pengadilan dilan Agama, Khususnya di Pengadilan Aga-
Negeri atau upaya hukum lain’ karena ma Purbalingga tentang Ekonomi Syari’ah.
ada Undang-Undang Perbankan Syari’ah
Nomor 21 Tahun 2008 yang menyebut- c. Keberadaan Pengadilan Agama
kan apabila terjadi sengketa itu menga- Purbalingga Terkait dengan Sengketa
jukan ke Pengadilan Negeri atau kembali Ekonomi Syari’ah
keakad. Sejauh ini yang mengajukan dari
pihak bank yaitu Bank Pembiayaan Raky- (1) Keberadaan Pengadilan Agama
at Syari’ah Buana Mitra Perwira (BPRS Purbalingga Sebelum UU No. 3 Tahun
BMP) yang selama ini yang mengajukan 2006
Sengketa Ekonomi Syriah, bukan dari Penempatan gedung baru diharapkan
masyarakat karena yang merasa dirugi- mampu menambah disiplinnya kinerja pe-
kan adalah pihak bank, untuk kasusnya gawai internal Pengadilan Agama Purbaling-
adalah Wanprestasi. kemudian dari Pihak ga. Disamping kinerja yang baik, diharapkan
Peradilan sendiri lebih mengerti atau sa- mampu lebih adil sesuai dengan fakta hu-
dar ketika ada aduan mengenai Ekonomi kum yang ada dalam menyelesaikan kasus
Syari’ah Pengadilan Negeri melimpahkan yang ada di Pengadilan Agama Purbalingga.
ke Pengadilan Agama Purbalingga, ibarat- Sebelum adanya Undang-Undang Nomor 3
nya tidak mau menerima, dari Pengadilan Tahun 2006 Pengadilan Agama Purbalingga
Negerinya sendiri lebih merekomendasi- masih menempati gedung di jalan Maijen
kan ke Pengadilan Agama. Pengadilan Panjaitan Nomor 117 Purbalingga.Meskipun
Agama Purbalingga belum memperoleh Pengadilan Agama Purbalingga dan Kement-
pengaduan dari bank Mandiri Syari’ah rian Agama kabupaten Purbalingga masih
mungkin karena tidak ada kasus atau ada menjadi satu, tetapi kinerja Pengadilan Aga-
kasus diselesaikan oleh tim Legal mereka ma Purbalingga sangat baik. Hal itu dibukti-
sendiri (Wawancara, 11 Juni 2013). kan dengan banyaknya kasus yang berhasil
diselesaikan oleh Pengadilan Agama Purba-
Adapun pandangan panitera ten- lingga, kasus tersebut diantaranya perkara
tang faktor-faktor yang mempengaruhi ting- perceraiaan, sengketa perkawinan, hartaber-
ginya penyelesaian kasus sengketa ekonomi sama, waris islam, dan ekonomi Syari’ah.
syari’ah di Pengadilan Agama Purbalingga Perkara ekonomi Syari’ah baru di lak-
disampaikan oleh Rosiful sebagai berikut: sanakan oleh Pengadilan Agama Purbalingga
“Faktornya kembali lagi ke masyarakatnya, setelah adanya Undang-Undang Nomor 3

278

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

Tahun 2006 karena Pengadilan Agama Pur- sehingga Pengadilan Agama Purbalingga da-
balingga tidak mau menerima perkara yang pat menjelankan tugasnya dengan baik.
belum ada dasar hukumnya. Masyarakat di Sengketa ekonomi Syari’ah merupakan
wilayah hukum Pengadilan Agama mengeta- kasus baru dalam Pengadilan Agama Purba-
hui dan menaati keputusan tersebut, sehing- lingga, tetapi dalam Pengadilan Agama Purba-
ga sebelum adanya Undang-Undang Nomor lingga bukanlah hal yang baru karena Penga-
3 Tahun 2006 masyarakat belum mengaju- dilan Agama Purbalingga sudah berinteraksi/
kan perkara Ekonomi Syari’ah Ke Pengadilan menyelesaikan kasus ekonomi Syari’ah dari
Agama Purbalingga. Tahun pertama Undang-Undang Nomor 3
Pernyataan tersebut di dukung dengan Tahun 2006 di undangkan. Dengan demi-
hasil wawancara dengan Rosiful, Panitera kian kita dapat berpandangan bahwa ma-
Muda Hukum Pengadilan Agama Purbaling- syarakat tertib hukum ketika ada sengketa,
ga, yang menjelaskan bahwa: ”Belum ada masyarakat mengetahui tugas pokok, fungsi
aduan tentang ekonomi Syari’ah yang masuk dan kewenangan mengadili sengketa ekono-
ke Pengadilan Agama Purbalingga karena ka- mi Syari’ah yang diatur dengan dasar hukum
lopun ada kita tidak ada Dasar hukumnya…” Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang
Hasil penelitian di atas merupakan mengatur tentang ekonomi Syari’ah.
penjelasan mengenai dasar hukum yang di
gunakan Pengadilan Agama Purbalingga un- (2) Keberadaan Pengadilan Agama
tuk menerima tidaknya kasus-kasus yang ma- Purbalingga Setelah Undang-Undang
suk ke Pengadilan Agama Purbalingga. Pada Nomor 3 Tahun 2006
saat sebelum di bentuknya Undang-Undang Pada Tanggal 20 Maret 2006 telah di-
Nomor 3 Tahun 2006, Pengadilan Agama sahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
Purbalingga tidak dapat menerima kasus 2006 tentang Peradilan Agama. Dengan
sengketa ekonomi Syari’ah karena Pengadi- telah disahkannya Undang-Undang terse-
lan Agama Purbalingga belum memiliki das- but terjadilah perubahan-perubahan men-
ar hukum yang mengatur tentang ekonomi dasar yakni memperkuat dan memperluas
Syari’ah. Dengan ditaatinya peraturan awal kewenangan Peradilan Agama, antara lain
tersebut menunjukan bahwa Pengadilan pembinaan teknis peradilan, organisasi dan
Agama Purbalingga melakukan tugas pokok finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh
dan fungsi sebagai Peradilan Agama di wila- Mahkamah Agung. Apabila terjadi sengketa
yah hukum Kabupaten Purbalingga taat atu- hak milik yang subyeknya antara orang-orang
ran dan benar-benar menjalankan peraturan yang beragama Islam, obyek tersebut dipu-
yang ada. tus oleh Pengadilan Agama bersama-sama
Pernyataan senada juga disampaikan perkara yang sedang diperiksanya. Selain itu,
Elvi Setyaningsih, Wakil Panitera Pengadilan ketentuan adanya pilihan hukum bagi para
Agama Purbalingga. Ia menjelaskan bahwa: pihak berperkara yang selama ini masih ber-
”Kita tidak bisa menjalankan fungsi Pengadi- laku, dinyatakan dihapus.
lan kepada masyarakat seperti fungsi men- Pengadilan Agama juga berwenang un-
gadili, fungsi pengawasan ketika tidak ada tuk menetapkan tentang pengangkatan anak
aduan dari masyarakat mengenai Ekonomi berdasarkan Hukum Islam. Sesuai dengan
Syari’ah” (Wawancara, 11 Juni 2013). perkembangan hukum dan kebutuhan ma-
Penjelasan tersebut menunjukan bah- syarakat khususnya masyarakat muslim, Pen-
wa masyarakat mempunyai peran penting gadilan Agama selain berwenang menangani
sebagai subjek pengaduan sengketa ekono- perkara-perkara dalam bidang Perkawinan
mi Syari’ah, sehingga ketika masyarakat pasif juga perkara dalam bidang Ekonomi Syari’ah,
dalam arti tidak merasa dirugikan maka Pen- yang meliputi antara lain sengketa dalam
gadilan Agama Purbalingga tidak menyeles- Perbankan Syari’ah, Lembaga Keuangan
aikan sengketa ekonomi Syari’ah.Masyarakat Mikro Syari’ah, Asuransi Syari’ah, Reasuran-
diharapkan dapat berperan aktif dalam men- si Syari’ah, Reksa Dana Syari’ah, Obligasi
jalankan fungsinya sebagai subjek sengketa, Syari’ah, Surat Berjangka Menengah Syari’ah,

279
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

Sekuritas Syari’ah, Pembiayaan Syari’ah, Pe- sosialisasi yang dilakukan pemerintah untuk
gadaian Syari’ah, Dana Pensiun Lembaga mempublikasikan peraturan yang baru dike-
Keuangan Syari’ah, Bisnis Syari’ah. Dengan luarkan, terkait dengan penelitian tersebut
demikian, pengertian antara orang-orang peraturan tersebut adalah Undang-Undang
yang beragama Islam pasal 49 Undang-Un- Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan
dang Nomor 3 Tahun 2006 diperluas terma- Agama, khususnya mengatur mengengenai
suk orang atau badan hukum yang dengan perluasan kewenangan Pengadilan Aga-
sendirinya menundukkan diri dengan suka ma dalam menyelesaikan perkara ekonomi
rela kepada Hukum Islam mengenai hal-hal Syari’ah. Pelatihan tersebut bertujuan un-
yang menjadi kewenangan Pengadilan Aga- tuk mengenalkan kepada hakim mengenai
ma. langkah-langkah yang harus di ambil ketika
Setelah Pengadilan Agama diberikan menghadapi perkara ekonomi Syari’ah.
kewenangan mengadili sengketa ekonomi Pelatihan ekonomi Syari’ah di harapkan
Syari’ah berdasarkan pasal 49 Undang-Un- mampu menambah pengetahuan Hakim un-
dang Nomor 3 Tahun 2006, sampai Tahun tuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 3
2013 Pengadilan Agama Purbalingga telah Tahun 2006, Disamping itu Para hakim Pen-
mengadili dan menyelesaikan perkara seng- gadilan Agama juga melakukan belajar man-
keta perbankan. Dari 9 (sembilan) perka- diri.Seperti yang dilakukan oleh Hakim dan
ra sengketa perbankan yang didaftarkan di pejabat Pengadilan Agama Purbalingga. Me-
Pengadilan Agama Purbalingga telah dapat reka menambah wawasan tentang ekonomi
diselesaikan 4 (empat) secara damai dan 5 Syari’ah dengan cara membaca buku, melan-
(lima) perkara sudah diputus dan telah mem- jutkan belajar, diskusi hukum, dan mengikuti
punyai kekuatan hukum tetap bahkan telah pelatihan tentang ekonomi Syari’ah. Diskusi
diselesaikan sampai tingkat eksekusi yakni hukum yang dilakukan Pengadilan Agama
dengan pelaksanaan lelang terhadap obyek Purbalingga secara rutin dilakukan setiap 2
sengketa melalui Kantor Pelayanan Kekayaan (dua) minggu sekali dalam lingkup Pengadi-
Negara dan Lelang Purwokerto. lan Agama Se-Eks. Karesidenan Banyumas.
Pengadilan Agama Purbalingga meru- Pernyataan tersebut didukung Rosiful,
pakan satu satunya Pengadilan Agama di Eks- Panitera Muda Hukum di Pengadilan Aga-
Karesidenan Banyumas yang telah mengadili ma Purbalingga. Rosiful menjelaskan: “Sejak
dan memutus perkara dalam lingkup ekono- berlakunya Undang-Undang Nomor 3 Tahun
mi Syari’ah. Pada Tahun 2006 dan 2007 Pen- 2006 kita (Pengadilan Agama Purbalingga)
gadilan Agama Purbalingga belum mendapat mau tidak mau harus siap, karena sudah di-
pelatihan tentang ekonomi Syari’ah, tetapi putuskan”.
Pengadilan Agama Purbalingga telah mene- Hasil penelitian tersebut menjelaskan
rima perkara ekonomi Syari’ah sebanyak 4 bahwa setelah berlakunya Undang-Undang
(empat) permohonan. Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan
Pernyataan tersebut didukung oleh Titi Agama, Tahun pertama dan kedua Pengadi-
Hadiah Milihani, Hakim Pengadilan Agama lan Agama Purbalingga belum mendapatkan
Purbalingga. Titi menjelaskan bahwa: “Se- pelatihan tentang ekonomi Syari’ah, akan te-
telah diundangkannya Undang-Undang No- tapi pegawai dan hakim di Pengadilan Aga-
mor 3 Tahun 2006 kami para hakim Penga- ma Purbalingga mempelajari penyelesaiaan
dilan Agama Purbalingga Mengikuti pelatihan sengketa tersebut dengan membaca buku,
yang diadakan oleh mahkamah agung yang berdiskusi dengan hakim Pengadilan Agama
bertempat di Jakarta, pelatihan terakhir yang Purbalingga. Berdiskusi dengan Pengadilan
kami ikuti yaitu pada tangga 26 April 2013” Agama Se-Eks.KaresidenanBanyumas setiap
(Wawancara, 11 Juni 2013). 2 (dua) minggu sekali, dengan tempat ber-
Hasil penelitian di atas menunjukan pindah.Dataterakhir yang disampaikan Pen-
bahwa pemerintah dalam memutuskan pe- gadilan Agama Purbalingga menerima un-
raturan yang baru, bertanggungjawab penuh dangan diskusi hukum di Pengadilan Agama
atas terbentuknya peraturan tersebut. Seperti Purwokerto tanggal 8 Mei 2013, dan tanggal

280

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

16 Mei 2013. dengan baik.Dengan menyelesaikan sengke-


Pada Tahun 2006 dan 2007 Pengadi- ta ekonomi Syari’ah sebelum ada pelatihan
lan Agama Purbalingga menerima sebany- sengketa ekonomi Syari’ah.Akan tetapi ting-
ak 4 (Empat) pengaduan sengketa ekonomi kat aspirasi masyarakat masih kurang men-
Syari’ah dari masyarakat yang kesemuanya gapresiasi permasalahan tentang ekonomi
dari pihak Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Syari’ah karena penulis mengamati bahwa
Buana Mitra Perwira yang mengajukan perka- dari sekian banyak kasus sengketa ekono-
ra wanprestasi. Dari ke empat perkar tersebut mi Syari’ah penggugatnya bearasal dari satu
kesemuanya diputus atau diselesaikan pada penggugat yaitu BPRS Buana Mitra Perwira
Tahun 2007. Karena kurangnya bahan pem- Purbalingga menunjukkan bahwa adanya
belajaran pedoman hakim dalam memutus lembaga perbankan Syari’ah yang mengerti
perkara sengketa ekonomi Syari’ah, sehingga dan taat terhadap peraturan pemerintah. Ti-
dalam proses penyelesaiaannya memerlukan dak menutup kemungkinan bagi masyarakat-
banyak waktu untuk memberikan keadilan nya menunjukan ketaatan terhadap syaria’ah
yang seadil adilnya kepada masyarakat. islam yang baik karena menggunakan dan
Pernyataan di atas menunjukan bah- menjalankan Syari’ahAgama islam sebagai
wa keasiapan Pengadilan Agama Purbalingga pedoman menyelesaikan sengketa ekonomi
telah sedikit lebih awal di bandingkan den- Syari’ah.
gan Pengadilan Agama Se-Eks.Karesidenan- Di bentuknya Undang-Undang Nomor
Banyumas.Berdasarkan penelitian terdahulu 3 Tahun 2006 selain Pengadilan Agama men-
data menyebutkan bahwa seluruh Pengadi- gikuti Pelatihan Ekonomi Syari’ah, Pengadilan
lan Agama Se-Eks.Karesidenan Banyumas- Agama juga diharapkan ada Majelis Khusus
telah mengetahui dan memahami terhadap Penyelesaiaan ekonomi Syari’ah. Tugas dari
penyelesaiaan sengketa ekonomi Syari’ah. Majelis Khusus adalah untuk menyelesaiakan
Upaya-upaya yang dilakukan oleh para ha- perkara ekonomi Syari’ah.Seperti yang ada
kim pengailan Agama Se-Eks.Karesidenan- di Pengadilan Agama Purbalingga, memiliki
Banyumas dengan membaca buku sebanyak Majelis Khusus yang Menyelesaikan perkara
26%, upaya melanjutkan belajar sebanyak ekonomi Syari’ah.
26%, mengikuti pelatihan dan memperba- Pernyataan tersebut berdasarkan ha-
nyak membaca sebanyak 42%, dan upaya sil wawancara dengan Titi Hadiah Milihani,
hanya mengikuti pelatihan saja sebanyak 4%. yang menjelaskan bahwa: “Pengadilan Aga-
Data tersebut menunjukan kesiapan ma diharuskan ada majelis khusus yang me-
hakim dalam upaya mengetahui dan me- nangani perkara sengketa ekonomi Syari’ah,
mahami penyelesaian sengketa ekonomi diutamakan salah satu atau salah dua bah-
Syari’ah di Indonesia yang masuk dalam ra- kan”.
nah peradilan Agama.Di Pengadilan Agama Setiap Pengadilan Agama diwajibkan
purbalinga sendiri ada 6 (enam) hakim yang mempunyai Majelis Khusus pemutus sengke-
sudah menyelesaikan sengketa ekonomi ta ekonomi Syari’ah. Dalam Majelis khusus
Syari’ah, dan 1 (satu) hakim Pengadilan Aga- tersebut diharuskan ada yang telah memiliki
ma Purbalingga yang di pindah tugaskan di sertifikat pelatihan menyelesaikan sengketa
Pengadilan Agama Purwokerto. ekonomi Syari’ah yang diadakan oleh Mah-
Pernyataan tersebut diperkuat den- kamah Agung.Pengadilan Agama Purbaling-
gan penjelasan Titi Hadiah Milihani sebagai ga mempunyai majelis khusus, ketua maje-
Hakim Pengadilan Agama Purbalingga yang lis khusus di Pengadilan Agama Purbalingga
menyatakan bahwa: “Pada awalnya kami yang baru yaitu Abd.Rozaq. Pengajuan per-
masih belum begitu faham mengenai eko- kara ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama
nomi Syari’ah, perlu beberapa minggu untuk sama dengan pengajuan perkara yang lain ke
memahami kasus tersebut”. Pengadilan Agama. Bisa dilakukan dengan
Sehingga sebelum adanya pelatihan dua cara yaitu secara lisan dan secara tertu-
tentang ekonomi Syari’ah Pengadilan Aga- lis, pengaduan secara lisan dapat dilakukan
ma Purbalingga telah melaksanakan tugas dengan cara menghadap langsung dengan

281
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

petugas meja pengaduan kantor Pengadilan diterima.


Agama Purbalingga pada saat jam kerja, atau Penanganan pengaduan saat ini men-
menyampaikan secara lisan permasalahan/ gakomodir pula hak-hak dari para pelapor
pengalaman yang dialaminya sebenarnya (ti- seperti hak mendapatkan perlindungan kera-
dak fiktif). hasiaan identitas, mendapatkan kesempatan
Pengaduan secara tertulis dapat dilaku- untuk memberikan keterangan secara bebas
kan dengan menyampaikan secara langsung tanpa paksaan dari pihak manapun, menda-
dengan surat resmi yang diajukan kepada ke- patkan informasi mengenai tahapan, penan-
tua Pengadilan Agama Purbalingga, atau bisa ganan pengaduan yang disampaikannya ser-
melalui pos, melalui faximile, melalui e-mail, ta pelapor berhak mendapatkan perlakuan
atau melalui web resmi Pengadilan Agama yang sama dan setara dengan Terlapor dalam
Purbalingga di menu pengaduan, atau me- pemeriksaan.
nyerahkan fotokopi identitas dan dokumen Dalam rangka meningkatkan pemaha-
pendukung lainya seperti dokumen yang ber- man masyarakat terhadap sistem pengaduan
kaitan dengan pengaduan yang akan disam- masyarakat, Mahkamah Agung menerbitkan
paikan untuk pengaduan yang secara tertulis. brosur tentang informasi layanan pengaduan
Ketika pengaduan tersebut telah masuk masyarakat dan prosedur penyampaian lapo-
ke Pengadilan Agama Purbalingga kemudian ran pengaduan yang disebarluaskan melalui
Pengadilan menerima pengaduan tersebut Pengadilan Tingkat Pertama maupun Penga-
baik pengaduan secara lisan maupun pen- dilan Tingkat Banding.
gaduan secara tertulis.Kemudian Pengadilan Sebelum perkara masuk ke Pengadi-
Agama Purbalinggaakan memberikan penje- lan Agama Purbalingga, wakil panitera selalu
lasan mengenai kebijakan dan prosedur pe- memberikan saran untuk menyelesaikan den-
nyelesaiaan pengaduan pada saat masyarakat gan mediasi.Upaya tersebut dilakukan untuk
mengajukan pengaduan.Pengadilan Agama mengurangi banyaknya perkara yang masuk
Purbalingga akan memberikan tanda terima, kePengadilan, dan menumbuhkan rasa keke-
jika pengaduan diajukan secara tertulis. Pen- luargaan di masyarakat, serta memupuk rasa
gadilan Agama Purbalingga hanya akan me- musyawarah mufakat antara kedua belah pi-
nindaklanjuti pengaduan yang mencantum- hak. Hasil mediasi yang dilakukan Pengadilan
kan identitas pelapor. setelah perkara terdaftar atau belum terdaftar
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua ke Pengadilan mempunyai kekuatan hukum
Mahkamah Agung Nomor 076/KMMA/SK/ yang sama dengan keputusan hakim.
VI/2009Pengadilan Tingkat Banding sebagai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
voorpost Mahkamah Agung Republik Indo- 3 Tahun 2006 di Pengadilan Agama Purba-
nesia diberi kewenangan menangani sendiri lingga disambut baik oleh masyarakat, hal itu
pengaduan masyarakat yang masuk, kecu- ditunjukan pada tingginya tingkat pengaduan
ali dalam beberapa hal badan Pengawasan yang diterima oleh Pengadilan Agama Pur-
Mahkamah Agung RI dapat mengambil alih balingga tentang perkara sengketa ekonomi
perkara apabila terlapor telah pindah tugas Syari’ah. Dengan di perluasnya kewenangan
ke Pengadilan lain yang berada diwilayah Pengadilan Agama, Khususnya Pengadilan
hukum Pengadilan tingkat banding yang lain, Agama Purbalingga membuat peradilan di
pengaduan bersiafat pending atau menrik wilayah Kabupaten Purbalingga lebih mema-
perhatian masyarakat, penanganan pengadu- hami tugas pokok dan fungsi lembaga pera-
an yang dilaksanakan di Pengadilan tingkat dilan seperti Pengadilan Negeri Purbalingga,
banding berlarut – larut. kejaksaan Kabupaten Purbalingga dan Penga-
Pengadilan tingkat pertama diberikan dilan Agama Purbalingga.
kewenangan sebatas menerima pengaduan Pernyataan tersebut dipertegas oleh
dan berkewajiban untuk meneruskan pen- Titi Hadiah Milihani, Hakim Pengadilan Aga-
gaduan tersebut kepada Pengadilan tingkat ma Purbalingga, yang menjelaskan: “Pada
banding atau mahkamah agung dalam jangka Tahun 2006 itu ada perluasan kewenangan
waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak pengaduan Pengadilan Agama Purbalingga dengan men-

282

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

jelaskan disitu pasal 49 Khususnya huruf I balingga di percaya untuk menyelesaikan


Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006”. kasus ekonomi Syari’ah.Meskipun ada lem-
Hasil Pembahasan di atas menunjukan baga non litigasi yang berwenang menangani
bahwa keberadaan Pengadilan Agama Pur- sengketa ekonomi Syari’ah tetapi masyarakat
balingga sangat diakui oleh masyarakat dan menggunakan proses litigasi. Lembaga non
lembaga peradialan yang lain di wilayah hu- litigasi mempunyai beberapa kekursngan,
kum Kabupaten Purbalingga. Dengan adanya diantaranya (1) prosesnya lebih lama di-
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 men- banding lembaga litigasi, (2) terbatas degan
jadikan masyarakat lebih aktif untuk mencari tempat lembaga yang hanya ada di beberapa
kaedilan di bidang ekonomi Syari’ah ke Pen- daerah saja, (3) biaya yang dikeluarkan lebih
gadilan Agama Purbalingga. banyak ketika para pihak tidak kooperatif, (4)
Pengaturan yang tegas juga menunju- kekuatan hukum masih lemah harus mempe-
kan keseriusan pemerintah dalam mengatasi roleh kekuatan hukun dari lembaga peradi-
kekomplekan masalah yang terjadi di Indo- lan setempat.
nesia.Pembaruan hukum baru sangat penting Pengadilan Agama Purbalingga meru-
untuk menentukan tingkat kestabilan Negara pakan Pengadilan Agama yang melingkupi
yang ada.Indonesia telah melakukan langkah wilayah hukum di Kabupaten Purbalingga.
tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan Merupakan bagian dari Karesidenan Ba-
dan menghilangkan ketimpangan hukum nyumas, karena pemekaran wilayah di seli-
yang ada di Indonesia. Mempertegas tugas ruh Indonesia maka Karesidenan tidak ber-
pokok dan fungsi lembaga peradilan di In- laku lagi, sehingga sekarang menjadi Eks.
donesia menjadikan lembaga peradilan lebih Karesidenan Banyumas.Meskipun telah
focus dalam menyelesaikan perkara yang di- menjadi eks.Karesidenan komunikasi antara
adukan oleh masyarakat. Pengadilan Agama di Eks.Karesidenan Ba-
Kekhususan hukum juga disampaikan nyumas masih sangat baik terjaga.Pernyataan
dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun tersebut di buktikan dengan adanya diskusi
2006 tentang “Pengadilan Agama Khusus hukum yang diadakan setiap 2 (dua) ming-
tentang ekonomi Syari’ah” dengan Undang- gu sekali antara hakim di pengadikan Se-Eks.
Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang “per- Karesidenan Banyumas. Selain diskusi hu-
bankan Syari’ah” maka ada salah satu keten- kum, pengadikan Agama Se-Eks. Kareside-
tuan yang menyampaikan bahwa ketika ada nan Banyumas melakukan lomba bersama,
sengketa tentang perbankan Syari’ah maka diantaranya lomba tenis, dan lomba keber-
diselesaikan di Pengadilan Agama. Ketentu- sihan lingkungan, selain itu, Pengadilan Aga-
an tersebut mempertegas bahwa Pengadilan ma Purbalingga juga mengikuti lomba karya
Agama berwenang mengadili sengketa eko- ilmiah/ penelitian hukum yang diadajan oleh
nomi Syari’ah khususnya perbankan Syari’ah. Pengadilan Agama Semarang.
Hubungan antara Undang-Undang No-
mor 3 Tahun 2006 dengan Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2008 menegaskan kepada d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
masyarakat untuk melakukan penyelesaiaan Tingginga Penyelesaiaan Kasus sen-
sengketa ekonomi Syari’ah ke Pengadilan gketa Ekonomi Syari’ahdi Pengadilan
Agama. lembaga peradilan Agama ditunjuk Agama Purbalingga
karena di harapkan mampu menjaga dan
melaksanakan hukum Syari’ah islam yang (1) Pelatihan Tentang Ekonomi Syari’ah
dianjurkan dalam Islam. ditaatinya hukum Pelaksanaan Regulasi Undang-Undang
Syari’ah islam seharusnya tidak menimbul- Nomor 3 Tahun 2006 terhadap perluasan ke-
kan sengketa, tetapi karena faktor ekonomi wenangan Pengadilan Agama mengadili per-
menjadikan masyarakat melakukan kelupu- kara yaitu tentang ekonomi Syari’ah mem-
tan/ kealpaan hukum yang telah disepakati. buat semua elemen di Pengadilan Agama
Tingkat keaktifan dari masyarakat yang Purbalinggabaik dari hakim, panitera, dan
tinggi menjadikan Pengadilan Agama Pur- pejabat struktursal yang ada untuk mempela-


283
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

jari lebih lanjut lagi tentang ekonomi Syari’ah, Eks.KaresidenanBanyumas, mengikuti lomba
seperti yang disampaikan Rosiful sebagai be- pelayanan publik yang efektif yang diadakan
rikut: “Perluasan kewenangan Pengadilan oleh pemerintah daerah Jawa Tengah yang
Agama Purbalingga tentang ekonomi Syari’ah berpua keterbukaan informasi Kota Sema-
membuat kami pegawai Pengadilan Agama”. rang.
Pengadilan memperkuat diri untuk
menjalankan regulasi dan meningkatkan (2) Penguatan Mandiri
pengetahuan dengan berbagi ilmu, ketika Tingginya pengaduan tentang ekonomi
diantara pegawai telah menjalankan pelati- Syari’ah ke Pengadilan Agama Purbalingga
han tentang ekonomi Syari’ah maka mereka menjadikan hakim dan panitera harus belajar
saling berdiskusi tentang ekonomi Syari’ah. lagi, karena tingginya kasus ekonomi Syari’ah
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya me- yang masuk harus di imbangi dengan kesia-
nyebutkan bahwa Pengadilan Agama Se-Eks. pan dan kematangan dari hakim dan pani-
Karesidenan Banyumas100% telah mengikuti tera serta pejabat sruktural lainnya yang ada
pelatihan.Pengadilan Agama yng dimaksud di Pengadilan Agama Purbalingga. Selain itu
adalah Pengadilan Agama Banjarnegara, Pur- Pengadilan Agama Purbalingga memperkuat
balingga, Banyumas, Cilacap, dan Purwoker- diri atas perluasan kewenangan tersebut den-
to.Sehingga dapat disebutkan bahwa hakim gan cara: (1) Pembinaan teknis peradilan, or-
Pengadilan Agama Purbalingga telah melak- ganisi dan finansial Pengadilan Agama Purba-
sanakan pelatihan penyelesaiaan ekonomi lingga yang didukung oleh Mahkamah Agung,
suariah. (2) Pembinaan rutin oleh ketua Pengadilan
Data diatas didukung dengan hasil Agama puralingga yang di harapkan mampu
penelitian “Pelatihan atau Workshop Tentang menambah wawasan terhadap hukum baru
Ekonomi Syari’ah yang di ikuti oleh Hakim yang berkembang di masyarakat, (3) Belajar
Pengadilan Agama Purbalingga tercatat te- intensif mandiri dengan cara membaca buku
rakhir pada tanggal 26 April 2013 di Jakarta” literatur yang disarankan oleh Mahkamah
(Wawancara, 11 Juni 2013). Hal itu dapat Agung, maupun membaca makalah yang ada
dijadikan pedoman bahwa kesiapan ha- kaitannya dengan kasus sengketa ekonomi
kim Pengadilan Agama Purbalingga telah di syaiah.
tambah dengan adanya pelatihan Ekonomi Dari hasil penelitian terdahulu disam-
Syari’ah. paikan bahwa hasil Belajar mandiri para Ha-
Dengan dasar pengalaman dari hakim kim di lingkup Pengadilan Agama sebanyak
Pengadilan Agama Purbalingga yang menye- 26% melanjutkan Belajar untuk memenuhi
butkan 6 (enam) hakim Pengadilan Agama kriteria penyelesaiaan Ekonomi Syari’ah. Se-
Purbalingga yang telah menyelesaikan ka- banyak 26% memperbanyak membaca, 42%
sus sengketa ekonomo Syari’ah, menjadikan melakukan memperbanyak membaca dan
Pengadilan Agama Purbalingga di pandang mengikuti pelatihan ekonomi Syari’ah, se-
lebih dari masyarakat luar daerah Purba- dangkan 4% hanya mengikuti pelatihan saja.
lingga. dari sekian banyak kasus yang ada di Berdasarkan hasil tersebut Pengadilan Agama
Indonesia, membuat sumberdaya manusia Purbalingga Berperan aktif dalam melaksa-
dari Pengadilan harus di imbangi dengan segi nakan belajar mandiri maupun bekerja sama
pendidikan dan disiplin yang tinggi. konsis- untuk mempelajari Ekonomi Syari’ah.
tensi tersebut dibuktikan dengan menjaga Penguatan dengan cara belajar mandi-
kesehatan jasmani dan rohani para pegawai ri, melanjutkan belajar, dan memperbanyak
Pengadilan. cara menjaga kesehatan tersebut membaca dapat dijadikan pedoman bagi
yaitu dengan cara melakukan olahraga seti- setiap hakim untuk memperkuat pengeta-
ap hari jum’at, mengikuti perlombaan baik di huannya tentang Ekonomi Syari’ah. Cara
bidang ilmu pengeahuan maupun olahraga. tersebut dilakukan untuk memenuhi keten-
Kegiatan terkahir yang dilaksanakan tuan hukum dan dukungan pengetahuan
Pengadilan Agama purbalinga yaitu mengiku- untuk menyelesaikan perkara terkait kewe-
ti lomba tenis yang di ikuti para hakim Se- nangan Pengadilan Agama Purbalingga di da-

284

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

lam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan bank pembiayaan rakyat Syari’ah buana
Tentang Petubahan Atas Undang-Undang mitra perwira.Dari kedua lembaga perban-
Nomor 7 Tahun 1989. Dari kewenangan kan Syari’ah yang ada baru bank pembia-
mengadili Pengadilan Agama Purbalingga yaan rakyat Syari’ah buana mitra perwira saja
tersebut landasan yang digunakan untuk me- yang mengajukan sengketa ekonomi Syari’ah
mutus dan menyelesaikan perkara ekonomi ke Pengadilan Agama Purbalingga.Ketaatan
Syari’ah para hakim menggunakan dasar ho- lembaga tersebut menggambarkan bagai-
kum Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, mana lembaga perbankan itu menjalankan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, HIR Undang-Undang dengan baik.Terlepas dari
(Herziene Inlandsch Reglement), Rv (Regle- itu, Pengadilan Agama Purbalingga juga telah
ment op de Burgerlijke Rechsvordering), KU- mampu menyelesaikan permasalahan terse-
HAP, dan Perundang-undangan yang berkai- but.
tan dengan Ekonomi Syari’ah. Faktor tersebut belum dilakukan oleh
perbankan mandiri Syari’ah atau lembaga
(3) Faktor Tingkat kepercayaan Ma- Syari’ah lain karena adanya legal officer di
syarakat Terhadap Pengadilan Agama perbankan mandiri Syari’ahmaupun lembaga
Purbalingga Syari’ah di Kabupaten Purbalingga. Sehing-
Tingkat kepercayaan masyarakat ter- ga dengan adanya legal officer di lembaga
hadap Pengadilan Agama Purbalingga san- Syari’ah tersebut bisa mengurangi masuknya
gat tinggi.Keadaan tersebut dibuktikan den- pengaduan ekonomi Syari’ah ke Pengadi-
gan banyaknya mayarakat yang mampu dan lan Agama Purbalingga. Pengadilan Agama
bisa menaati peraturan baru dari pemerintah Purbalingga di harapkan mampu mengatasi
tentang ekonomi Syari’ah.Masyarakat mela- sengketa ekonomi Syari’ah tersebut, dengan
kukan penyelesaiaan di Pengadilan Agama dasar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
Purbalingga karena menggunakanhaknya tentang Pengadilan Agama, Pengadilan Aga-
sebagai warga negara yang memiliki hak un- ma puralingga mampu menyelesiakan perka-
tuk hidup sejahtera.Atas dasar hal tersebut ra ekonomi Syari’ah yang diajukan masyara-
masyarakat atas nama lembaga mengajukan kat.
perkara tersebut ke Pengadilan Agama Pur- Pandangan Hakim dan Panitera Pen-
balingga. gadilan Agama Purbalingga Tentang Faktor
Berdasarkan hasil penelitian penulis – Faktor Tingginya Penyelesaiaan Kasus seng-
dengan melakukan wawancara yang ditu- keta ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama
jukan kepada Panitera dan Hakim di Pen- Purbalingga menyebutkan berdasarkan dari
gadilan Agama Purbalingga, dan Advokad hasil penelitian yang dilakukan adalah seba-
yang mengajukan sengketa ekonomi Syari’ah gai berikut:
menyampaikan tentang pandangannya men- Berdasarkan hasil wawncara Pan-
genai respon masyarakat terhadap tingkat dangan Hakim Tentang Faktor-Faktor yang
kepercayaan masyarakat kepada Pengadilan Mempengaruhi Tingginya Penyelesaiaan
Agama Purbalingga. Kasus Sengketa ekonomi Syari’ah di Penga-
Kurang efektifnya respon masayarakat dilan Agama Purbalingga disampaikan oleh
terhadap kasus ekonomi Syari’ah menjadi- Titi Hadiah Milihani sebagai berikut: “Faktor
kan tugas baru bagi pemerintah daerah se- yang mempengaruhi adalah adanya Perban-
hingga harus memberikan sosialisasi kepada kan Syari’ah yang mengerti dan taat terhadap
masyarakat mengenai keberadaan Undang- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006”.
Undang Nomor 3 Tahun 2006. Penjelasan tersebut menjelaskan bah-
Keberadaan lembaga yang berbasis wa Faktor yang mempengaruhi Tingginya
Syari’ah di Kabupaten Purbalingga cukup ba- penyelesaian sengketa ekonomi Syari’ahdi
nyak, akan tetapi yang banyak mengadukan Pengadilan Agama Purbalingga antara lain:
adalah lembaga perbankan. Perbankan yang a) Pengadilan Agama Purbalingga yang selalu
menggunakan sistem Syari’ah dalam pelaksa- konsisten dan disiplin terhadap semua kasus
naan akadnya adalah bank mandiri Syari’ah yang masuk ke Pengadilan Agama Purbaling-

285
Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

ga; b) Adanya lembaga perbankan Syari’ah jelas tugasnya dalam menyelesaikan kasus
yang mengerti dan taat terhadap Undang- sengketa ekonomi Syari’ah.
Undang Nomor 3 Tahun 2006; c) Dukungan
dari lembaga peradilan di KabupatenPurba- 4. Simpulan
lingga khususnya Pengadilan Negeri Purba-
lingga dengan mengesampingkan Pasal 55 Berdasarkan pembahasan yang dike-
Ayat 2 (apabila dalam Akad diselesaikan di mukakan, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Peradilan Umum) Undang-Undang Nomor Pertama, keberadaan Pengadilan Agama Pur-
21 Tahun 2008 tentang perbankan Syari’ah, balingga Sudah konsisten dalam mengaplika-
dipertegas Keputusan Mahkamah Agung No- sikan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
mor 2 Tahun 2008 Tentang Kompilsi hukum Tentang Pengadilan Agama di perkuat den-
Ekonomi Syari’ah untuk diselesaikan di Pen- gan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
gadilan Agama. dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor
Kesadaran masyarakat yang tinggi un- 8 Tahun 2008 dalam menyelesaikan seng-
tuk mengikuti proses peradilan yang dilaksa- keta Ekonomi Syari’ah. Hal itu dibuktikan
nakan oleh Pengadilan Agama Purbalingga dengan kurun waktu 7 (Tujuh) Tahun Penga-
membuat Pengadilan Agama Purbalingga dilan Agama Purbalingga telah menyelesai-
lebih di percaya dalam menyelesaikan per- kan 9 (Sembilan) perkara sengketa ekonomi
kara dalam lingkup peradilan Agama. Ting- Syari’ah. Dari kesembilan kasus tersebut 5
ginya kesadaran tersebut mempengaruhi ki- kasus selesai dengan Damai pada saat pro-
nerja Pengadilan Agama Purbalingga untuk ses litigasi dilaksanakan, 4 kasus dikabulkan
menjadi Pengadilan Agama Purbalingga yang oleh Hakim. Sedangkan Pengadilan Agama
mampu menyelesaikan perkara yang masuk Se-Eks.Karesidenan Banyumas belum pernah
ke Pengadilan Agama Purbalingga. menerima sengketa ekonomi Syari’ah.
Pandangan Panitera Tentang Faktor- Kedua, faktor yang mempengaruhi
Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Peny- Tingginya penyelesaian sengketa ekonomi
elesaiaan Kasus Sengketa ekonomi Syari’ahdi Syari’ah di Pengadilan Agama Purbalingga
Pengadilan Agama Purbalingga disampaikan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu fak-
oleh Rosiful sebagai berikut: “Faktornya kem- tor internal dan eksternal. Faktor internal,
bali lagi ke masyarakatnya, kalo masyarakat- sumber daya manusia Pengadilan Agama
nya tidak mengadukan ke Pengadilan kita Purbalingga telah memperkaya ilmu penge-
tdak memutus” tahuan dengan mengikuti pelatihan tentang
Berdasakan hasil tersebut pada intinya Ekonomi Syari’ah, melanjutkan belajar di
penulis menemukan Beberapa faktor yang perguruan tinggi, serta membaca Buku ter-
menyebabkan tingginya penyelesaian seng- kait dengan Ekonomi Syari’ah, dan diskusi
keta ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama dengan sesama Hakim Pengadilan Purbaling-
Purbalingga.Diantaranya Ketaatan Perbankan ga maupun dengan Hakim Pengadilan agama
Syari’ah menjadikan Pengadilan Agama Pur- Eks keresidenan Banyumas. Faktor Eksternal
balingga banyak menerima aduan mengenai yaitu adanya pelaku ekonomi Syari’ah yang
perbankan Syari’ah. Pengadilan Agama telah mendukung pelaksanaan Undang-Undang
menjalankan tugas pokok dan fungsi Pen- Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan
gadilan Agama dengan baik, karena dengan Agama,Lembaga Perbankan yang lebih me-
adanya Undang-Undang Nomor 3 Tahun milih penyelesaian litigasi yang mempunyai
2006 tentang perluasan kewenangan Penga- kekuatan hukum tetap, dan Dukungan dari
dilan Agama, Khususnya di Pengadilan Aga- lembaga peradilan di kabupaten Purbalingga
ma Purbalingga tentang Ekonomi Syari’ah. menjadikan Pengadilan Agama Purbalingga
Keterpaduan antara Undang-Undang menyelesaikan sengketa ekonomi Syari’ah.
Nomor 3 Tahun 2006 dengan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2008 membuat DAFTAR PUSTAKA
Pengadilan Agama diseluruh Indonesia khu-
susnya Pengadilan Agama Purbalingga lebih Ali, Zainuddin. 2009. Metode Penelitian Hukum. Ja-

286

Pandecta. Volume 9. Nomor 2. Desember 2014

karta: Sinar Grafika. tatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Amiruddin, dan Zaenal Asikin. 2004. Pengantar Metode Moleong, Lexy 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Bandung: Remaja Rosdakarya.
Persada. Nazir. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indo-
Hakim, Lukman. 2012. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam. nesia.
Jakarta: Eirlangga. Sutrisno, Hadi. 1993. Metodologi Research. Jilid I. Yog-
Huberman, Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif, Jakar- yakarta: Andi Offset.
ta: Universitas Indonesia (UI Press). Karya. Sumitro, Warkum. 2004. Asas-AsasPerbankan Islam
Karim, Adi Warman. 2010. Ekonomi Mikro islam edisi &Lembaga-lembagaTerkait (BAMUI, Takaful dan-
2. Bandung: Rajawali pers. Pasar Modal Syariah di Indonesia). Jakarta: Raja
Karim, Adi Warman. 2005.Metodologi Penelitian Kuali- GrafindoPersada.


287

Anda mungkin juga menyukai