Anda di halaman 1dari 11

TELAAH JURNAL

PENGARUH PENCUCIAN LUKA ANTARA LARUTAN NaCl


0.9% DENGAN KOMBINASI LARUTAN NaCl 0.9 & REBUSAN
DAUN SIRIH MERAH 40% TERHADAP PROSES
PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES

DISUSUN OLEH :

DINA AYU HAPSARI

1911102412102

PRODI PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019

1
TELAAH JURNAL
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

I. DESKRIPSI UMUM:

No .Item

1. Judul Jurnal :
PENGARUH PENCUCIAN LUKA ANTARA LARUTAN NaCl 0.9% DENGAN
KOMBINASI LARUTAN NaCl 0.9% DAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH
40% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES

2. Penulis Jurnal :
- Imran Pashar, Yunie Armiyati, Satriya Pranata

3. Nama Jurnal/dipublikasikan oleh :


 Jurnal Luka Indonesia Vol. 4(2): Juni – September 2018
4. Penelaah/ review Jurnal :
- Dina Ayu Hapsari
5. Sistematika penulisan :
- Abstrak, pendahuluan, metode dan analisa, hasil dan pembahasan, kesimpulan
dan saran serta daftar pustaka (lengkap).
- Font menggunakan Times New Noman dengan ukuran 12 kata asing di cetak
miring, tata cara penulisan sudah baik dan rapi
- Penulisan judul penelitian ini menggunakan Bahasa Inggris. Judul menarik,
cukup jelas, akurat, tidak ambigu, komprehensif dan dapat menggambarkan
apa yang akan diteliti.
- Abstrak pada jurnal tersebut sudah cukup padat, jelas, dan mudah dimengerti.
Cara penulisan abstrak juga sudah benar secara sistematis mulai dari latar
belakang, tujuan, metode penelitian, hasil, kesimpulan dan kata kunci semua
sudah tercantum didalamnya dan mencantumkan kata kunci.

6. Referensi Daftar Pustaka :


- Referensi dalam jurnal ini menggunakan buku dan jurnal penelitian terdahulu.
Referensi mulai tahun 2009 dan yang terbaru tahun 2017

2
II. DESKRIPSI CONTENT :
1. PENDAHULUAN
1. Apa Masalah Penelitian ?
 Diabetes Melitus (DM) merupakan kondisi tidak seimbangnya kadar gula
dalam darah akibat gangguan pada hormon insulin dimana tubuh tidak
mampu menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhannya
(Amalia, 2009). DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau keduanya. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan
kadar gula darah, akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam
darah (WHO, 2013).

2. Seberapa besar masalah tersebut?


 Estimasi terbaru berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF,
2015) menunjukkan bahwa penderita DM di dunia berjumlah 415 juta jiwa,
meninggal akibat DM berjumlah 5 juta jiwa. Satu dari 11 orang dewasa
menderita DM, jenis kelamin laki-laki yang menderita DM berjumlah 215.2
juta jiwa sedangkan perempuan berjumlah 199.5 juta jiwa. Tingkat kejadian
orang yang menderita DM menurut IDF di Indonesia mencapai 10 juta jiwa
dan menduduki peringkat ke-7 dunia dimana peringkat pertama adalah China.
Jumlah penduduk Indonesia yang menderita DM di tahun 2040 diperkirakan
mencapai angka ± 642 juta jiwa.

3. Dampak masalah jika tidak diatasi ?


 Peningkatan jumlah penderita DM setiap tahun menuntut profesi perawat
untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan dimasa mendatang. DM yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi makro dan
mikro. Komplikasi makro yang dapat terjadi adalah gagal jantung, gagal
ginjal dan stroke, sedangkan untuk komplikasi mikro seperti retinopati
diabetik, nefropati diabetik, neuropati diabetik perifer hingga luka kaki
diabetes.

3
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi ?
 Tidak ada kesenjangan yang terjadi dalam penelitian ini

5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan


peneliti?
 Melihat fenomena pasien dengan DM yang mengalami luka kaki diabetes
yang semakin meningkat, dimana keterbatasan dari penelitian sebelumnya
adalah belum dilakukannya perbandingan antara rebusan daun sirih merah
dengan bahan untuk mencuci luka lainnya maka peneliti tertarik melakukan
penelitian untuk membandingkan efektifitas antara penggunaan larutan NaCl
0.9% dan rebusan daun sirih merah 40% terhadap proses penyembuhan luka
kaki diabetes.

2. METHODE
A. Desain Penelitian
1. Desain penelitian apa yang digunakan ?
 Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi –
experiment.

Untuk Desain Eksperimen :


a. Apakah menggunakan kelompok control untuk menentuksn efektifitas
suatu intervensi ?
 Ya. Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah pasien yang
mendapat perawatan luka dengan Nacl 0,9%. Sedangkan kelompok
intervensi adalah pasien yang mendapat perawatan luka dengan
combinasi Nacl 0,9% dan rebusan daun sirih merah.

b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?


 Dalam jurnal ini peneliti tidak melakukan randomisasi untuk
menisahkan sampel.

4
c. Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah
dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi ? siapa yang
melakukan randomisasi ?
 Penelitian tidak menggunakan randomisasi
d. Jika ternyata pada data dasar ( base line ) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?
 Penelitian ini tidak menggunakan uji statistik multivariat, peneliti
hanya menggunakan uji univariat dalam penelitiannya.

e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam


memberikan perlakuan pada responden ?
 Tidak ada karena penelitian langsung memberikan tindakan terhadap
sampel yang telah ditentukan. Namun sebelumnya pasien dimintai
persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Peneliti
menjelaskan prosedur dan tujuan dari penelitian ini. Jika pasien
persedia maka pasien menjadi responden dalam penelitian ini.

f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan


blinding saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar
sample atau peneliti tidak mengetahui kedalam kelompok mana sample
dimasukkan (eksperimen atau control ). Hal ini menunjukkan upaya
peneliti meningkatan validitas informasi.
- Tidak. Peneliti tidak menggunakan metode blinding.

B. Populasi dan Sample


1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau ?
 Penelitian ini dilaksanakan pada 2 klinik di kota Semarang yakni klinik
Agung Wound Care dan Klinik Perawat Praktek Mandiri (PPM).
Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 1790 jiwa penderita DM
disertai adanya luka kaki diabetes dengan berbagai jenis derajat ulkus

5
2. Siapa sample penelitian ? apa kriteria inklusi dan eksklusi sample ?
 Dengan menggunakan rumus Frederer untuk menentukan jumlah
sampel maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Jurnal
tidak menjelaskan kriteria insklusi dan eksklusi dalam penelitian ini.

3. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sample dari


populasi target ?
 Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Proses
perawatan dan observasi dilakukan secara prospektif (time series)

4. Berapa jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ? metode ataus
rumus apa yang digunakan untuk menentukkan jumlah sample ?
 Dengan menggunakan rumus Frederer untuk menentukan jumlah
sampel maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Untuk
setiap kelompok sampel yang diperlukan adalah 10 responden.

C. Pengukuran atau pengumpulan data


1. Variable apa saja yang diukur dalam penelitian
 Variabel yang diukur yaituperbandingan pengaruh keefektifan
perwatan luka dengan Nacl 0,9% dan Combinasi Nacl 0,9 % dengan
rebusan daun sirih merah.

2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?


 Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi secara
berkala pada bagian luka diabetik pasien

3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?


 Adapun skor penyembuhan luka kaki diabetes berdasarkan skala
BWAT (Bates Wound Assesmnet Scale).

4. Bagaimana validitas dan realibitas alat ukur/ instrumen yang digunakan ?


apakah peneliti menguji validitas dan reliabilitas alat ukur ? jika dilakukan

6
apa metode yang digunakan untu menguji validitas dan realibitas alat ukur
dan bagaimana hasilnya ?
 Jurnal tidak menjelaskan nilai validitas dan reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini. Namun secara umum instrumen yang digunakan
jurnal merupakan instrument baku yang sudah sering dipakai.
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data ? apakah
dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran ?
 Perawatan luka dilakukan oleh peneliti utama

D. Analisa Data
1. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisi
data ?
 Analisa data dalam penelitian ini terdiri atas analisa univariat yakni uji
deskriptif dan uji frekuensi dan bivariat yakni uji homogen, uji
kenormalan, uji paired t tes, uji independent dan uji delta mean dengan
menggunakan sistem SPSS statistics 20.

2. Untuk penelitian eksperimen apakah penelitimenggunakan metode


intention to treat atau on treatment analysis ?
 Peneliti tidak menggunakan pengobatan

3. Program atau softhware statistic apa yang digunakan peneliti untuk


menganalisis data ?
 Analisis data dilakukan menggunakan softhware SPSS 20

3. HASIL PENELITIAN
A. Alur penelitian dan data base line
1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
mengikuti penelitian sampai selesai, drop out loss of follow up ?
 Penelitian ini dalam kurun waktu ±3 bulan yaitu mulai tanggal 16
September – 20 November 2017. Penelitian ini mendapatkan izin etik
dengan nomor 295/IX/2017/Komisi Bioetik. Responden juga

7
menandatangani informed consent yang berisi penjelaasan
kesukarelaan untuk ikut dalam penelitian, penjelasan prosedur
penelitian, penjelasan kewajiban responden, risiko dan efek samping,
manfaat, menjaga kerahasiaan serta biaya semua ditanggung oleh
peneliti.Tekhnik perawatan luka yang digunakan dalam penelitian ini
adalah irigasi. Irigasi merupakan teknik yang paling umum digunakan
untuk membersihkan permukaan luka. Besar tekanan harus
diperhatikan, untuk luka terinfeksi dapat menggunakan tekanan tinggi
sedangkan pada luka yang bergranulasi dengan tekanan rendah.
Modern dressing yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
hydrogel (cutimed gel), absorben (suprasorb), low adherent (melolin),
film dressing (tegaderm film), silver dressing (polymen), dan salep
(metcovasin), dengan menggunakan teknik fiksasi secara oklusif.
Perawatan dilakukan 4 kali dengan jarak waktu 3 hari sekali.
Pengumpulan data dilakukan mengunakan skala BWAT (Bates Wound
Assesmnet Scale . Kemudian dilakukan pengolahan data pada akhir
intervensi.

2. Bagaimana karakteristik responden dan baselibe data ?


 Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa sebagian besar usia
responden dalam penelitian ini berusia 55,60 tahun. Rata-rata lama
menderita DM responden dalam penelitian ini adalah 8,40 tahun pada
kelompok intervensi dan 8,70 tahun pada kelompok kontrol, dimana
jumlah terbanyak pada karaktersitik lama menderita DM adalah 10
tahun. rata-rata lama luka responden dalam pnelitian ini adalah 22,70
hari pada kelompok intervensi dan 12,70 hari pada kelompok
kontrol.jenis kelamin terbanyak adalah 7 orang (70%) pada kelompok
intervensi dan 5 orang (50%) pada kelompok kontrol.lokasi luka
dengan persentase terbanyak berada pada bagian kaki kanan sebanyak
11 orang (55%) dan terendah kaki kiri sebanyak 9 orang (45%

3. Pada penelitian eksperimen apakah variable prancu (counfounding


variable ) dalam data base line tersebar seimbang pada stiap kelompok ?

8
jika tidak seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian
bebas dari pengaruh variable prancu ?
 Jurnal tidak menjelaskan variable perancu dalam penelitian ini

B. Hasil penelitian
1. Apa hasil utama dari penelitian ? jika peneliti melakukan uji hipotisis,
apakan hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau
tidak secara statistic) ? apakah hasil penelitian juga bermakna secara
klinis ?
 Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pencucian luka menggunakan
kombinasi larutan NaCl 0.9% dengan rebusan daun sirih merah 40%
lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan larutan NaCl 0.9%
dengan nilai p value 0.001 (< 0,05) yang artinya ada perbedaan antara
pencucian luka menggunakan larutan NaCl 0.9% dengan kombinasi
larutan NaCl 0,9% dengan rebusan daun sirih merah 40% terhadap
proses penyembuhan luka kaki diabetes.

2. Untuk penelitian ekperimen dengan variable dependen kategorik, apakah


peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian
seperti number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction(ARR)?
 Variabel yang diteliti dalam penelitian ini bukan merupakan variable
kategorik

4. Diskusi (discuss)

1. Bagaimana interprestasi penelitian terhadap hasil penelitian ? Apakah


peneliti membuat interprestasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal
yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan teor terkini? Catatan :
meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu

9
penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional
secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti

 Peneliti membuat interprestasi yang jelas dan rasional tentang


penelitiannya dimana peneliti mengambil atau membuat penelitian
sesuai dengan teori yang telah ada. Serta peneliti membuat
penjelasan tentang penelitiannya dikaitkan dengan teori dan jurnal
penelitian terdahulu.

2. Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan


penelitian-penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk
menunjukkan adanya relevasi?

 Peneliti selalu mengaitkan hasil penelitiannya dengan teori yang


ada sehingga hasil penelitiannya pun bisa terbukti secara ilmiah
maupun teori.Penelitian sebagai evidenced based practice dalam
pemecahan permasalahan terutama pada pencegahan keparahan
terhadap pasien yang mempunyai luka diabetik.

3. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya


dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap
pemecahan masalah?

 Peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya


dengan baik dan jelas, dimana peneliti selalu menekankan bahwa
penelitiannya sangat berguna bagi klien/pasien. Peneliti
menjelaskan fungsi dan mekanisme yang terjadi pada
penelitiannya. Proses yang dapat membantu intervensi serta hal-hal
yang dapat membuat bias dalam penelitian.

4. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitia?

 Menurut penelaah hasil penelitin ini sangat penting terutama untuk


pasien diabetes melitus yang memiliki luka. Proses penyembuhan
yag efektif dapat membantu pasien hidup lebih baik lagi. Serta
tidak menimbulkan keparahan yang dapat mengancam kesehatan
pasien.

10
5. Bagaimana applicability hasil penelitian menerut peneliti? Apakah hasil
penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas,pembiayaan,sumber daya manusia,dan aspek legal?

 Metode ini sederhana, dapat diaplikasikan rutin pada pasien yang


mengalami luka diabetik. Metode ini dapat dipakai perawat untuk
mempercepat proses penyembuhan luka.

6. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

 Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu ketidakmampuan


peneliti untuk mengontrol luas luka pada setiap responden
penelitian dikarenakan penelitian dilakukan pada 2 tempat yang
berbeda.Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah dapat
dijadikan sebagai acuan dengan modifikasi yang lebih dari
penelitian sebelumnya yakni dapat mengontrol perlakuan untuk
masing-masing kelompok, sehingga hasil dari penelitian ini bisa
lebih baik. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan bagi
peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis namun
ditempat yang berbeda.

7. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting praktik klinik


lainnya?

 Ya. Hasil penelitian ini berguna khususnya tim pelaksana asuhan


keperawatan di ruang rawat, combinasi Nacl 0,9% dengan rebusan
daun sirih merah dapat membantu proses penyembuhan luka lebih
efektif dari pada perawatan luka hanya dengan nacl 0,9% saja.

11

Anda mungkin juga menyukai