Anda di halaman 1dari 14

Dina Ayu Hapsari

Akper Yarsi Samarinda 2016


• Pengertian
Adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan
kepada para orang tua dan dipergunakan sebagai alat
untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan
anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.

• Kegunaan KPSP
KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hambatan, gangguan atau masalah dalam
perkembangan anak.
Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau ada penyimpangan
 Cara menggunakan KPSP:
 Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.
Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini
kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
 Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan.Bila umur anak lebih dari 16 hari
dibulatkan menjadi 1 bulan
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari
dibulatkan menjadi 3 bulan.
 Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
 KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
 Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue
sendiri?”
 Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada
KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
 Baca dulu dengan baik pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut
agar mengerti sebelum melaksanakan.
 Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
 Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.
 Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban
Interpretasi Hasil KPSP
 Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau
kadang-kadang)
 Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah
atau tidak pernah)
 Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai
dengan tahapan perkembangan (S)
 Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak
meragukan (M)
 Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P).
 Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
Untuk Anak dengan Perkembangan
Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)
SESUAI (S)  Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah
 Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering
anak dengan baik. .
 Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan  Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu
sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan untuk mengejar ketertinggalan anak.
dengan umur dan kesiapan anak.  Bila anak sakit lakukan pemeriksaan
 Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan
kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil adakah penyakit pada anak tersebut yang
momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai menghambat perkembangannya.
kegiatan sehari-hari yang terarah.  Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu
 Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu. menggunakan daftar KPSP yang sama pada
saat anak pertama dinilai.
 Bila usia anak sudah berpindah golongan dan
KPSP yang pertama sudah bisa semua
dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang
sesuai umur anak.
 Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan
2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8 YA. Lakukan
stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai
KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan.
Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9
bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.
 Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak
mengalami ketertinggalan lagi
INGAT !!!
Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi,
jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA.
Konsultasikan dengan dokter spesialis anak
atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik
tumbuh kembang.
KPSP dilakukan :
 Setiap 3 bulan sejak anak usia 3 bulan – 24
bulan (anak usia 3,6,9,12,15,18,21,dan 24
bulan )

 Dan setiap 6 bulan setelah usia 24 bulan (


anak usia 24,30,36,42,48,54,60,66,dan 72
bulan )
SDIDDTK
 SDIDTK adalah pembinaan tumbuh kembang
anak secara komprehensif dan berkualitas melalui
kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang pada masa
5tahun pertama kehidupan .
 Tujuan agar semua balita umur 0–5 tahun dan
anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan
berkembang secara optimal.
 SDIDTK meliputi:
• Stimulasi dini yang memadai, yaitu merangsang otak balita
agar perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa,
sosialisasi dan kemandirian anak berlangsung secara optimal
sesuai usia anak.
• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu melakukan skrining atau mendeteksi
sejak dini terhadap kemungkinan adanya penyimpangan
tumbuh kembang anak balita.
• Intervensi dini, yaitu melakukan koreksi dengan
memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki bila
ada penyimpangan tumbuh kembang dengan tujuan agar
pertumbuhan dan perkembangan anak kembali kejalur
normal dan penyimpangannya tidak menjadi lebih berat.
• Rujukan dini, yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas
kesehatan bila masalah penyimpangan tumbuh kembang
tidak dapat diatasi meskipun sudah dilakukan intervensi dini.
Umur anak dalam pendeteksian
(SDIDTK)
 Anak bisa dideteksi ketika menginjak umur 0 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 15 bulan, 18 bulan, 21
bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan,
54 bulan, 60 bulan, 66 bulan, dan 72 bulan.
 Jadwal atau waktu pendeteksian anak yaitu :
• Anak umur 0 – 1 tahun = 1 bulan sekali
• Anak umur > 1 – 3 tahun = 3 bulan sekali
• Anak umur > 3 – 6 tahun = 6 bulan sekali
 Jika umur si anak belum menginjak usia standar
pemeriksaan maka jangan dilakukan pendeteksian,
namun tunggu si anak mencapai usia yang ditentukan.
Prinsip dasar dalam menstimulasi :
 Stimulasi dilakukan dengan cara-cara yang benar sesuai petunjuk
tenaga kesehatan yang menangani bidang tumbuh kembang anak
 Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang
terhadap anak.
 Selalu menunjukkan perilaku yang baik karena anak cenderung
meniru tingkah laku orang-orang terdekat dengannya.
 Berikan stimulasi sesuai kelompok umur anak.
 Dunia anak dunia bermain, oleh karena itu lakukanlah stimulasi
dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi dan variasi lain
yang Menyenangkan, tanpa paksaan dan hukuman.
 Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur
anak.
 Menggunakan alat bantu/alat permainan yang sederhana, aman
dan ada disekitar kita.
 Anak laki-laki dan perempuan diberikan kesempatan yang sama
Jenis Skrining / Deteksi Dini
Penyimpangan Tumbuh Kembang
 1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dengan cara
mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) dan
Lingkar Kepala (LK).
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu
meliputi
• Pendeteksian menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
• Tes Daya Lihat (TDL)
• Tes Daya Dengar (TDD)
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu
menggunakan :
• Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
• Check List for Autism in Toddlers (CHAT) atau Cek lis
Deteksi Dini Autis
• Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH)

Anda mungkin juga menyukai