Anda di halaman 1dari 23

TUTORIAL KASUS 1

Biologi Sel

Disusun Oleh :
1. Ainia Salsabila (1910211019)
2. Hilsya Ana Tashila (1910211020)
3. Ammara Aisyah (1910211021)
4. Muhammad Faris Faruqi (1910211048)
5. Gabrielle Beatrix Siahaan (1910211077)
6. Rasya Hapsari Danardhono (1910211078)
7. Hendi Fulvian Fauzan Nur (1910211122)
8. Alisya Putri Salsabila (1910211134)
9. Fathia Puteri Dina (1910211135)

Tutor : dr. Mila Citrawati, M. Biomed.


KELAS TUTORIAL C2

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA

Tahun Akademik 2019/2020

1
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan banyak karunia serta rahmatNya, sehingga makalah Tutorial Kasus 2
“Genetika, Sistem Endokrin dan Hormon“ Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta dapat kami selesaikan.
Adapun makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas kami untuk melaksanakan
Ujian Tengah Semester. Makalah ini memuat materi kasus 2 beserta learning progressnya.
Demikian makalah ini kami susun. Kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam proses pembutan laporan ini, kami ucapkan terima kasih. Kami harap makalah ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 3 Oktober 2019

2
CASE 1 BIOLOGI SEL

Manusia diorganisasikan dalam tingkat struktural yang berbeda, dimulai dengan


sel dan berakhir dengan suatu organisme. Pada setiap tingkat yang lebih tinggi dari
organisasi, ada tingkat kompleksitas yang lebih besar.

SEL
Bagian paling dasar dari manusia adalah sel. Sel merupakan suatu unit dasar dan
fungsi dalam tubuh manusia, karena mereka berada di semua makhluk hidup. Setiap sel
melakukan proses untuk bertahan hidup. Banyak sel manusia mengkhususkan diri dalam
bentuk dan fungsi. Setiap jenis sel memainkan peran tertentu. Contoh sel saraf, sel otot
etc.
JARINGAN
Setelah sel, jaringan adalah tingkat berikutnya dari organisme dalam tubuh
manusia. Jaringan adalah sekelompok sel yang terhubung dan memiliki fungsi yang
sama. Ada empat jenis dasar jaringan manusia, yaitu jaringan epitel, otot, saraf, dan
jaringan ikat.

Jaringan ikat terdiri dari sel sel yang membentuk struktur tubuh. Contoh: darah,
tulang rawan, dan tulang keras.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang melapisi permukaan tubuh bagian dalam
dan luar, seperti lumen, kulit, dan lapisan saluran penceranaan. Jaringan epitel

3
melindungi tubuh dan organ internal, mengeluarkan zat zat seperti hormon, dan
menyerap zat zat seperti nutrisi.
Jaringan otot terdiri dari sel sel yang memiliki kemampuan untuk berkontraksi
atau menjadi lebih pendek. Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh untuk
bergerak.
Jaringan saraf terdiri dari neuron, atau sel sel saraf, membawa pesan listrik.
Jaringan saraf membuat otak dan saraf yang menghubungkan otak ke seluruh bagian
tubuh.
ORGAN
Organ merupakan gabungan dari berbagai jaringan yang terorganisir dalam fungsi
tertentu. Salah satu contohnya yaitu lambung, terdiri dari beberapa jaringan yaitu
jaringan epitelium jaringan ikat dan jaringan otot yang bekerja sama untuk melakukan
pekerjaan yang sama. Organ tubuh manusia tersebut akan disusun dalam sistem organ.

1. Menyebutkan 11 sistem tubuh beserta organ organnya dan fungsinya secara umum,
mengetahui unit fungsional setiap sistem organ.
SISTEM ORGAN
Sebuah sistem organ merupakan sekelompok organ yang bekerja sama unutk
melaksanankan fungsi keseluruhan kompleks. Setiap organ dari sistem melakukan
bagian dari pekerjaan yang lebih besar.

Sistem Organ Jarigan dan organ Fungsi


utama

Kardiovaskular / Jantung, pembuluh Mengangkut oksigen, hormon, dan


Sirkulasi darah, darah nutrisi ke sel-sel tubuh. Memindahkan
limbah dan karbon dioksida dari sel.

Limfatik Kelenjar getah bening; Membela melawan infeksi dan


pembuluh getah penyakit, menggerakan getah bening
bening antara jaringan dan aliran darah.

Endokrin Kelenjar pituitari, kel. Mencerna makanan dan menyerap


Tiroid; hipotalamus; nutrisi, mineral, vitamin, dan air.
kelenjar adrenal;
ovarium; testis

4
Sistem Organ Jarigan dan organ Fungsi
utama

Pencernaan Mulut; esofagus; Mencerna makanan dan menyerap


lambung; usus halus; nutrisi, mineral, vitamin, dan air
usus besar

Integumen Kulit, rambut, kuku Memberikan perlindungan dari cedera


dan kehilangan air, pertahanan fisik
terhadap infeksi oleh mikroorganisme,
dan mengontrol suhu.

Sistem Otot otot Kardiak (jantung); Terlibat dalam gerakan dan produksi
otot rangka; otot polos; panas, sbg alat gerak aktif
tendon

Saraf Otak, sumsum tulang Mengumpulkan, transfer, dan


belakang; saraf memproses informasi.

Reproduksi Perempuan: uterus; Menghasilkan gamet (sel kelamin) dan


vagina; saluran tuba; hormon seks.
ovarium
Pria: penis; testis;
vesikula seminalis

Pernapasan Trakea, laring, faring, Membawa udara ke lokasi di mana


paru-paru pertukaran O2 dan CO2 dapat terjadi
antara darah dan sel-sel (seluruh
tubuh) atau darah dan (paru-paru)
udara.

Rangka Tulang, tulang rawan; Menyokong dan melindungi organ


ligamen dalam dan jaringan lunak tubuh;
memproduksi sel-sel darah;
penyimpanan mineral.

5
Sistem Organ Jarigan dan organ Fungsi
utama

Ekskresi ginjal; kandung kemih; Menghapus air, garam, dan produk-


paru2; hati produk limbah ekstra dari darah dan
tubuh; mengontrol pH; mengendalikan
air dan keseimbangan garam.

Imun Sumsum tulang; limpa; Membela terhadap penyakit,


kelenjar getah bening; pertahanan terhadap benda asing
sel darah putih

1. Membran sel  (Selektif Permeabel)


 Membungkus dan membatasi sel dari
lingkungan
 Memelihara perbedaan esensial antara
sitoplasma dan lingkungan ekstraseluler
 Membungkus organel sel

Komponen bertindak sebagai


 Penghasil ATP untuk transpor molekul
 Penghantar sinyal elektris pada sel saraf
 Reseptor sensor sinyal ektraseluler
Struktur
 Fosfolipid bilayer (bersifat amfitatik)
i. Kepala : Hidrofilik
ii. Ekor : Hidrofobik
 Protein
i. Integral
ii. Perifer

2. Nukleus (Inti sel)


i. Membran / Selubung inti

6
ii. Kromatin
 Biasanya terletak ditengah, gelap, besar
 Ditembusi banyak pori inti
 Memiliki anak inti (Nuklelous):
tempat pembentukan protein untuk
membentuk Ribossom.
 Berisi bahan genetic (DNA)
 Mengatur aktivitas sel (Kontrol sel)

3. Sitoplasma
 Bagian luar nuklelous
 Terdiri atas matriks/sitosol (gel) tempat
terbenamnya organela

 Kandungan:
i. Air (75-85%)
ii. Garam dan ion
iii. Makromolekul
iv. Asam amino, Asam nukleik
v. Protein (10-20%)
vi. Karbohidrat (1%)
vii. Lipida (2-3%)
 Transportasi
 Tempat terjadinya glikolisis

Organel Sel
3.1 Retikulum Endoplasma
i. Kasar
Menampung hasil sintesis protein ribosom
ii. Halus
Sintesis lipid, metabolisme karbohidrat,
detoksifikasi, penyimpanan ion Ca2+

3.2 Aparatus Golgi / Badan Golgi 3.3 Ribosom (Sintesis Protein)


 Tempat sintesis polisakarida i. Bebas : Tersebar dalam sitosol
ii. Terikat : Melekat pada RE Kasar

7
 Membuat kantong sekresi

3.4 Lisosom
 Enzim Hidrolitik  Hidrolisis Makromolekul
 Detoksifikasi
 Menghancurkan organel yang tak berfungsi

3.5 Peroksisom 3.6 Mitkondria


 Enzim Katalase: menguraikan hidrogen  Memiliki DNA sendiri
peroksida  Penghasil ATP untuk respirasi seluler
 Enzim oksidatif: Detoksifikasi

3.8 Sitoskeleton
3.7 Sentriol  Penyokongan, motilitas, regulasi
 Berperan dalam pembelahan sel 3.9 Mikrotubulus
 Terdiri dari 2 sentriol yang berada di  Mempertahankan bentuk sel, pergerakan
dalam sentrosom organel, kromosom, motilitas (silia, flagella)
 Saat pembelahan sel, tiap2 sentriol 3.10 Mikrofilamen (filament aktin)
memisahkan diri menuju kutub  Kontraksi otot, aliran sitoplasmik,
pembelahan, amuboid
3.11 Filamen Intermediet 8
 Menjaga bentuk sel, tambatan nucleus
2. Menjelaskan perbedaan sel prokariot dan eukariot
Berdasarkan jumlah
i. Uniseluler : Bersel satu
ii. Multiseluler : Bersel banyak
Berdasarkan tingkat evolusi / membran inti
Prokariotik Eukariotik
DNA Bebas dalam sel, tidak punya Terletak pada nukleus dan
batas yang jelas dengan mitokondria pisah dari sitoplasma
sitoplasma (di nukleotid)
Membran Inti Tidak ada Ada
Sintesis Protein Sederhana Kompleks
Contoh Bakteri Protozoa

3. Menjelaskan tentang transport zat melalui membran sel


Protein transpor pada membran

i. Protein Kanal
Membentuk pori / kanal, jika terbuka ion
melewati kanal tersebut ke dalam sel

ii. Protein pembawa (carrier)


Mengikat molekul dari luar ke dalam sel

9
Transpor Aktif: menggunakan energi (u/
makromolekul)
i. Primer : ATP menempel langsung pada protein. Energi langsung berasal dari pemecahan
ATP atau senyawa fosfat berenergi tinggi.
Contoh : Pompa ion Na-K, Pompa ion Ca, Pompa ion Hidrogen.

ii. Sekunder : Tidak menempel langsung pada protein


 Uniport
 Simport
 Antiport

Transpor Pasif: Spontan, tanpa energi (u/ mikromolekul)


i. Osmosis : difusi pasif air.

10
ii. Difusi terfasilitasi : difusi pasif air dan larutan spesifik yang difasilitasi protein
spesifik, Terjadi pada transpor molekul yang mempunyai berat molekul lebih besar,
yaitu : glukosa, asam amino.

a. Endositosis dan eksositosis : transpor makromolekul.


Eksositosis
 Sekresi makromolekul dari sel dengan cara bersatunya vesikel dengan membran
plasma
 Contoh : mengeluarkan badan residu (hasil akhir pencernaan oleh lisosom)

`Endositosis Ada 2 jenis :


 Pinositosis (pencernaan vesikel kecil mengandung cairan ekstraseluler).
Tahapan :
 Molekul melekat pada reseptor khusus.
 Sifat permukaan membran berubah, sehingga berinvaginasi ke dalam, sampai
seluruh tepi lubang tertutup.
 Membran yang berinvaginasi memisahkan diri membentuk vesikel pinositik di
dalam sitoplasma.
 Fagositosis (pencernaan partikel besar seperti bakteri, sel, jaringan yang
berdegenerasi).
Tahapan :
 Reseptor membran sel melekat pada ligan partikel.
 Tepi membran mengalami evaginasi keluar mengelilingi permukaan partikel
membentuk vesikel fagositik yang tertutup.

11
 Aktin dan fibril kontraktil mengelilingi vesikel, berkontraksi mendorong vesikel
ke dalam.

4. Pergerakkan sel
• Mikrotubulus merupakan komponen yang structural dan fungsional pada silia dan flagella.
Hal ini memungkinkan sel memindahkan bahan melintasi permukaan dan mendorong dirinya
sendiri bergerak dalam lingkunganya.
• Silia : juluran kesil pendek-pendek seperti rambut pada permukaan sel bersilia. Sel memecut
atau menyapu secara bersama-sama ke arah tertentu . contoh : sel silia melapisi saluran
nafas dan oviduk saluran reproduksi wanita.
• Flagella : juluran panjang mirip pecut . Pada manusia ada satu sel yang memiliki flagella yaitu
sel spermatozoa.

Struktur internal silia dan flagella sama, hanya panjangnya saja yang beda.

Silia dan flagella merupakan struktur intaseluler (keduanya terbungkus membrane plasma)

Struktur :

o Berasal dari sentriol

o Terdiri atas 9 mikrotubulus yang menyatu

Proses pembentukan :

1) Sentriol yang sudah menggandakan diri bergerak menuju bawah membrane plasma
2) Mikrotubulus tumbuh keluar dari sentriol dalam pola yang teratur (membentuk juluran)

5. Hubungan dan komunikasi antar sel

KOMUNIKASI SEL

Sambungan antar sel / perlekatan / taut / secara langsung

• Tight junction

Membrane plasma saling menekan dengan kuat dan disatukan oleh protein spesifik. Berfungsi untuk
mencegah kebocoran CES

Contoh : sel sudorivefa

12
• Desmosome

Tersambung menjadi lembaran kuat, filament intermediet menambatkan desmosome pada sitoplasma.
Berfungsi melakatkan sel otot dan mengurangi resiko robeknya sel otot.

• Gap junction

Mempunyai saluran/terowongan sitoplasma terdiri atas protein membrane.

Dengan media (zat kimia antar sel / molekul sinyal) / secara tidak langsung :

• Parakrin

Dihasilkan sel tertentu berfungsi memberikan sinyal-sinyal khusus kepada sel-sel sasaran yang berada di
sekitarnya.

Terdistribusi melalui difusi sederhana :

• Autokrin

Zat kimia yang di sekresikan suatu kelenjar dan bekerja pada sel itu sendiri

• Sinyal endokrin/ Hormonal

Mempunyai jarak tempuh yang jauh dari organ dengan sel target dan dibawa melalui aliran darah.

• Neurohormon

Hormone yang dikeluarkan secara spesifik oleh neuron sekretori. Neuron sekretori mengeluarkan
zatperantara kimiawi melalui pembuluh darah

Contoh : vasopressin dikeluarkan sel syarat di hipotalamus. Disimpan di lobus posterior hipofisis.

• Neurotransmitter

Sinyal pendek neurotransmitter yang dilepas melalui sinaps.

6. Ikatan sel

INTERAKSI SEL

1. Ikatan kovalen : ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan electron yag saling
berdekatan. Dimana ikatan ini sangat stabil, dibentuk oleh electron atom berdasarkan valensi.
Ikatan ini juga berfungsi untuk menentukan struktur primer molekul.

13
2. Ikatan non-kovalen : ikatan yang bersifat tidak stabil, mudak putus namun mudah terbentuk
kembali. Contoh ikatan non-kovalen
3. Ikatan ion : ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik menarik antara kation dan anion akibat serah
terima electron serta adanya perbedaan muatan kovalen
4. Ikatan hydrogen : ikatan antara atom H dengan unsur yang lebih elektronegatif (F,O,N)
5. Ikatan van deer waals : ikatan yang paling lemah diantara ikatan yang lain dan ikatan ini terjadi saat
saling bertumbukan
6. Interaksi hidrofobik : ikatan yang terbentuk dari ikatan hidrofobik

7. Siklus Sel & Fase Perkembangan Sel

Siklus sel terdiri dari 2 fase :


a. Interphase (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam)
 G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif berekspresi 5 – 6 jam
 S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom  dua kromatid 10 – 12 jam
 G2 (gap 2): setelah S, terjadi aktifitas gen-gen untuk mengontrol pembentukan
protein/ enzim untuk keperluan mitosis, 4 – 6 jam
 G0: fase istirahat, dormant (contoh: sel otot, sel darah merah)

14
b. Mitotic Phase : fase pembelahan / fase M (mitosis dan sitokinesis) (waktu cepat, 1 jam
dalam 1 siklus 24 jam). ± 1 jam
 Profase
- benang-benang kromonema memendek dan menebal membentuk kromosom
homolog dengan duplikatnya. Sehingga tampak jumlah kromosom 2 kali lebih
banyak.
- membran inti dan nukleolus menghilang
- sentriol membelah menjadi dua, dan bergerak saling menjauh menuju ke arah 2
kutub berlawanan
- dari masing-masing sentriol, menjulur benang-benang spindel ( benang gelendong
)
 Metafase
- masing-masing kromosom homolog dengan duplikatnya berjajar disepanjang
bidang metafase / dataran metafase
 Anafase
- masing-masing kromosom homolog memisahkan diri dengan duplikatnya,
dan bergerak menuju ke arah dua kutub yang berlawanan. Gerakan ini
disebabkan oleh adanya kontraksi / gaya tarik dari benang spindel

15
 Telofase
- kromosom homolog maupun kromosom duplikat mencapai kutub sel nya masing-
masing
- mulai terlihat adanya membran inti sel dan nukleolus
- pada bagian tengah sel mulai terbentuk adanya sekat pemisah
- terbentuk dua buah sel anak

Macam-Macam Cara Pembelahan Sel:


Cara Membutuhkan
Sel induk Hasil Terjadi pada
Pembelahan tahap pembelahan
hewan
Biner /
TIDAK n 2n prokariotik
Amitosis
(bakteri)
2 sel anakan
hewan eukariotik
dengan jumlah
(terutama pada
Mitosis YA 2n kromosom anak
sel merintem
sama dengan
somatik)
induk (2n)
proses
4 sel anakan
Meiosis / pembentukan
YA 2n masing masing
reduksi gamet (organ
haploid (n)
reproduktif)

Pembelahan Mitosis (profase - metafase - anafase


dan telofase)
terjadi pada sel meristem somatik (sel tubuh) muda
yang mengalami pertum-buhan dan perkembangan.
– Terjadi pada seluruh jaringan embrio
– Pada individu dewasa terjadi pada sel
jaringan somatis dan sel induk germinatif

16
– Jumlah kromosom yang diploid (2n), pada sel anak tetap 2n (tiap kromosom tetap
sepasang yang homolog)
– Sel-sel anak lalu berdiferensiasi membina jaringan tubuh

Pembelahan Meiosis
disebut juga pembelahan reduksi , yaitu pe-ngurangan jumlah kromosom pada sel-sel
kelamin (sel gamet jantan dan sel gamet betina).
– Terjadi pada sel induk jaringan germinatif, setelah selesai mitosis pada sel induk
itu
– Jumlah kromosom yang diploid (2n) pada sel induk, pada akhir meiosis menjadi
haploid (n) pada sel anak
– Sel-sel anak lalu bertransformasi menjadi gamet
– Apabila terjadi fertilisasi, gamet tumbuh jadi zigot, mengalami embriogenesis
(terutama tumbuh dengan mitosis), lalu berdiferensiasi menjadi berbagai jaringan

17
Tabel Ciri-ciri tahapan dalam meiosis 1 dan meiosis 2
No Tahapan Sub tahap Ciri-ciri utama
1 Meiosis 1 Profase I ·  Benang-benang kromatin menebal menjadi
kromosom (= leptonema )
·  Setiap kromosom homolog ( bivalen )
bergandengan (=zigonema )
·  Tiap bagian kromosom homolog
mengganda membentuk tetrad (=pakinema)
·  Kromatid dari setiap belahan kromosom
memendek dan membesar (=diplonema )
·  Sentriol membelah dua, muncul benang
gelendong, membrane inti dan nucleolus
menghilang (=diakinesis)
Metaphase I ·  Setiap tetrad berada pada bidang
metaphase/dataran metaphase
Anaphase I ·  Masing-masing tetrad memisahkan diri dari
pasangannya, dan bergerak menuju kea rah
dua kutub yang berlawanan
Telofase I ·  Masing-masing tetrad semakin mendekati
kutub
·  Membrane sel dan nucleolus mulai dapat
diindera
·  Terbentuk bidang pembelahan pada bagian
tengah-tengah sel
·  Kromatid meregang membentuk benang-
benang kromatin
·  Terbentuk 2 sel anak dengan jumlah
kromosom sama dengan induknya
2 Meiosis II Profase II ·  Benang-benang kromatin menebal menjadi
kromosom
·  Setiap kromosom homolog / bivalen
bergandengan

18
·  Kromosom tidak mengganda
·  Sentriol membelah dua, muncul benang
gelendong, membrane inti dan nucleolus
menghilang
Metaphase ·  Setiap pasangan kromosom homolog berada
II pada bidang metaphase/dataran metaphase
Anaphase II ·  Masing-masing kromosom memisahkan diri
dari pasangannya, dan bergerak menuju kea
rah dua kutub yang berlawanan
Telofase II ·  Masing-masing kromosom semakin
mendekati kutub
·  Membrane sel dan nucleolus mulai dapat
diindera
·  Terbentuk bidang pembelahan pada bagian
tengah-tengah sel
·  kromosom meregang membentuk benang-
benang kromatin
·  Terbentuk 4 sel anak dengan jumlah
kromosom sama dengan induknya

8. SEL PUNCA / STEM SEL

Sel punca adalah sel yang BELUM TERDIFERENSIASI (proses sel untuk memiliki kekhususan fungsi
maupun struktur) dan mampu melakukan poliferasi

Jenis stem sel

o Totipotensi (total)

Sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Stem sel jenis ini paling susah diaplikasikan.
Diambil dari sel embrionik awal (zigot, morula)

o Pluripotensi

Stem sel yang dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ectoderm, mesoderm dan endoderm).
Namun tidak dapat menjadi jaringan ekstraembrionik (plasenta dan tali pusat) dan tidak dapat menjadi
satu fetus yang utuh

19
o Multipotensi

Stem sel yang dapat berdiferensiasi menjadi banyak sel (tidak sebanyak totipotent.

Contoh : hematopoetik stem sel yang terdapat pada sumsum tulang dapat berdiferensiasi menjadi
eritrosit, leukosit dan trombosit

o Unipotensi

Stem sel yang hanya mampu berdiferensiasi menjasi satu jenis sel

Sumber stem sel

o Zigot : diambil pada tahap setelah spermatozoon bertemu dengan sperma (fase zigot)

o Embryonic stem sel : diperoleh dari innercellmass suatu blastocyst (dari sisa embrio IVF)

o Fetus : diperoleh dari klinik aborsi

o Stem sel darah tali pusar : diambil dari placenta

o Adult stem sel : diambil dari sel seserang yang sudah dewasa (darah, tulang dan adipose)

Fungsi stem sel yaitu untuk terapi medis, contohnya penyakit Parkinson, Alzheimer, Stroke, diabetes

Jaringan
Jaringan dasar merupakan suatu kelompok sel serupa yang mengkhususkan diri dalam jurusan
dan fungsi yang sama.
Empat jaringan utama (Dasar) pada manusia :
1. Epitel
2. Jaringan Ikat
3. Otot
4. Syaraf
CIRI UTAMA JARINGAN DASAR
Jaringan Sel Matriks Fungsi
ekstraseluler
Saraf Juluran panjang Tidak ada Transmisi
yang berjalinan impuls saraf
Epitel Kumpulan sel sedikit Melapisi

20
polihedral permukaan
atau rongga
tubuh dan
kelenjar
sekresi
Otot Sel kontraktil Cukup banyak Pergerakan
yang panjang
Ikat Beberapa banyak Bervariasi
macam sel yang
menetap dan
mengembara

SISTEM ORGAN

Tingkat organisasi

o Sel -> jaringan -> organ -> system organ

Sel : unit dasar structural mahluk hidup

Jaringan : sel-sel yang struktur dan fungsinya serupa bergabung membentuk jaringan

Organ : terdiri dari 2 atau lebih tipe jaringan primer yang tersusun bersama untuk melakukan tugas
tertentu

System organ : kumpulan organ yang melakukan fungsi terkait dan saling berinteraksi untuk melakukan
suatu aktivitas yang esensial bagi kelangsungan hidup tubuh.

System organ

o System pencernaan

Terdiri dari : mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, anus.

21
Menguraikan makanan menjadi molekul nutrient kecil yang dapat diserap kedalam plasma untuk
didistribusikan ke semua sel tubuh. Membuang residu makanan dalam bentuk feses

o System sirkulasi

Terdiri dari : jantung, pembuluh darah dan darah

Mengangkut berbagai bahan seperti nutrient, O¬2, CO2, zat sisa dari satu bagian ke bagian lain

o System respirasi

Terdiri dari : hidung, trakea, paru-paru

Menyerap O2 dari lingkungan eksternal dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal

o System saraf

Terdiri dari : otak, kord spinalis, saraf, organ indra

Mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas tubuh

o System endokrin

Terdiri dari : kelenjar endokrin

Mengatur aktivitas pertumbuhan; Mengkontrol konsentrasi nutrient dalam darah ; Mengatur fungsi
ginjal, mengatur volume dan komposisi elektrolit cairan ekstra sel.

o System reproduksi

Terdiri dari : pada laki-laki testis dan pada perempuan ovarium

Untuk mempertahankan keberadaan spesies

o System ekskresi

Terdiri atas : paru-paru, ginjal, hati, kulit

Mengeluarkan zat sisa yang sudah tidak digunakan tubuh

o System imun

Sel darah putih dan organ limfoid

Menjaga daya tahan tubuh, mempertahankan tubuh dari virus dan bakteri asing yang merugikan tubuh

22
o System integument

Terdiri dari : kulit

Melindungi tubuh agar mikroorganisme tidak masuk ; Mengatur suhu tubuh ; mencegah cairan internal
keluar dari tubuh

o System otot

Terdiri atas : otot

Untuk menggerakan tulang

o System rangka

Terdiri dari : tulang dan sendi

Sebagai penunjang dan pelindung bagi jaringan lunak dan organ ; Sebagai tempat peyimpanan Ca2+

23

Anda mungkin juga menyukai