Anda di halaman 1dari 8

Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat

Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman


Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA PHET DAN ALAT PERAGA


PRAKTIKUM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GETARAN
HARMONIK SEDERHANA PADA SISWA SMA
THE IMPACT OF THE USE OF PHET MEDIA AND PRACTICAL
TOOLS TO THE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF SIMPLE
HARMONIC VIBRATION IN HIGH SCHOOL STUDENTS
Nisbayanti1, Aisyah Novianti2, Nurul Astuti Rahmadani3
Pendidikan Ekonomi, Ekonomi1 Pendidikan IPA, MIPA2 Pendidikan Fisika, MIPA3
1,2,3
Universitas Negeri Makassar
nisbayanti1470@gmail.com1

Abstract

The purpose of this study was to determine the impact of the use of PhET media and practical
tools on understanding the concept of simple harmonic vibrations in high school students. This
type of research is a quasi-experimental with non-equivalent group design. This research was
conducted at SMAN 1 Gowa in class X MIA 3 using PhET media and class X MIA 1 using
practical tools based on systematic sampling techniques. The results showed an increase in
understanding of concepts using PhET media. From the results of the study it was also evident that
the increase in understanding of using practical tools.

Keywords: practical tools, simple harmonic vibration, PhET media, understanding concepts

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak apenggunaan media PhET dan alat peraga
praktikum terhadap pemahaman konsep getaran harmonik sederhana pada siswa SMA. Jenis
penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan non-equivalent group design. Penelitian dilakukan
di SMAN 1 Gowa pada kelas X MIA 3 menggunakan media PhET dan kelas X MIA 1
menggunakan media alat peraga berdasarkan pada teknik sampling sistematis. Hasil penelitian
menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman konsep menggunakan media PhET. Dari hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep dengan menggunakan
media alat peraga praktikum.

Kata Kunci: getaran harmonik sederhana, media PhET, media alat peraga praktikum, pemahaman
konsep

PENDAHULUAN menempati urutan teratas dengan capaian


Rata-rata skor pencapaian peserta didik skor mencapai 590 [1]. Hal ini dikarenakan
Indonesia untuk bidang sains berada di pembelajaran sains salah satunya fisika
peringkat ke 62 dari 69 negara yang bukan hanya terdiri dari kumpulan
dievaluasi. Berdasarkan dari data pengetahuan yang membahas mengenai
Programme for International Student fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi
Assessment (PISA) tahun 2018, dalam hal mengharuskan peserta dapat memahami
pemahaman terhadap sains, Indonesia secara khusus fenomena-fenomena yang
berada pada level 1 dengan pencapaian skor terjadi di alam. Khususnya pada materi
hanya sebesar 396 jauh dari China yang gerak harmonik sederhana.

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [29]
Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat
Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman
Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

Salah satu hasil penelitian menyatakan media PhET Simulation, yaitu sebuah media
bahwa lebih banyak peserta didik yang belajar yang interaktif dan dapat membantu
mengalami miskonsepsi pada materi gerak peserta didik dalam memahami materi yang
harmonik sederhana dibanding dengan disampaikan [6]. Hasil penelitian yang
peserta didik yang paham konsep secara dilakukan oleh Ref. [7] terkait peningkatan
utuh [2]. Berkenaan dengan hal tersebut juga pemahaman peserta didik kelas XI MIPA
terdapat penelitian lain yang mendapatkan SMAN 1 Krangkeng pada materi gerak
hasil serupa pada tingkat yang lebih tinggi hamonik sederhana melalui media virtual lab
yaitu pemahaman atau penguasaan konsep (PhET) menunjukkan terjadinya peningkatan
mahasiswa program studi pendidikan fisika pemahaman konsep dengan peningkatan
Universitas Sriwijaya pada pokok bahasan hasil belajar sebesar 12,78%. Dari data
gerak harmonik sederhana dinilai masih tersebut memperlihatkan penggunaan media
rendah, hal ini dibuktikan dengan PhET Simulation juga berpengaruh terhadap
diperolehnya skor pemahaman atau peningkatan pemahaman peserta didik
penguasaan konsep mahasiswa sebesar dalam materi fisika khususnya gerak
28,21% [3]. Dari data tersebut jelas bahwa harmonik sederhana [8].
pemahaman terkait komsep gerak harmonik
sederhana masih kurang. Oleh karena itu, METODE PENELITIAN
untuk lebih meningkatkan pemahaman Jenis penelitian yang digunakan adalah
peserta didik dalam memahami materi fisika kuantitatif. dengan pendekatan kuasi
maka di setiap sekolah disediakan eskperimen. Desain penelitian yang
laboratorium sebagai wadah dalam digunakan pada penelitian ini adalah desain
melakukan suatu praktikum untuk penelitian Non-Equivalent Group Design
memudahkan peserta didik dalam seperti pada tabel 1 di bawah ini
memahami materi khususnya materi gerak
Tabel 1. Desain Penelitian
harmonik sederhana.
Kelompok Pre Perlakuan Post
Menurut data Pokok Pendidikan Dasar
test test
dan Menengah Kementrian Pendidikan dan
Eksperimen T1 X1 T2
Kebudayaan tahun 2019/2020 menyatakan I
jumlah Sekolah Menengah Atas di Sulawesi Eksperimen T3 X2 T4
Selatan sebanyak 580 [4]. Namun jumlah II
laboratorium fisika di sekolah hanya
sebanyak 221 [5]. Hal tersebut menunjukkan Keterangan :
bahwa tidak semua sekolah di Sulawesi Eksperimen I= Kelas eksperimen dengan
Selatan memiliki fasilitas laboratorium. media PhET Simulations
Salah satu sekolah SMA di Sulawesi Selatan Eksperimen II= Kelas eksperimen dengan
yang memiliki masalah terkait dengan media alat peraga
laboratorium adalah SMAN 1 Gowa dengan X1= Perlakuan dengan media PhET untuk
kendala dari segi pengadaan alat peraga. kelas eksperimen I
Minimnya fasilitas alat peraga dalam X2= Perlakuan dengan alat peraga praktikum
laboratorium mengakibatkan siswa untuk kelas eksperimen II
terkendala ketika akan melakukan T1 = Hasil pre test kelas eksperimen I
praktikum. Hal ini juga menjadi alasan T2 = Hasil post test kelas eksperimen I
umum seorang guru hanya menerangkan T3 = Hasil pre test kelas eksperimen II
dengan ceramah, diskusi, dan penyelesaian T4 = Hasil post test kelas eksperimen II
soal tanpa eksperimen [2]. Salah satu solusi Teknik pengumpulan data yang
yang ditawarkan yaitu dengan menggunakan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [30]
Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat
Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman
Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

menggunakan tes pemahaman konsep pada Descriptive Statistics


materi getaran harmonik sederhana yang Mini Maxi
disusun berdasarkan indikator pemahaman N mum mum Mean
konsep, meliputi kegiatan menafsirkan Statis Statis Stati Std.
(interpreting), mencontohkan Statistic tic tic stic Error
(exemplifying), mengklasifikasikan Kelas 26 15 50 34,2 2,070
(classifying), dan membandingkan Eksperime 3
nI
(comparing). Tes dilakukan sebelum dan
Kelas 25 10 50 30,2 1,947
setelah kelas eksperimen diberi perlakuan. Eksperime 0
Populasi dalam penelitian ini yaitu n II
siswa kelas X SMAN 1 Gowa. Teknik Valid N 25
pengambilan sampel yang digunakan adalah (listwise)
teknik sampling sistematis. Analisis data
yang digunakan yaitu analisis deskriptif Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-
komparatif untuk menjelaskan data dengan rata nilai pre test kelas eksperimen 1 lebih
cara mendeskripsikan atau menggambarkan tinggi daripada kelas eksperimen 2 namun
perbandingan antara dua kelompok sampel perbedaannya tidak besar. Minimum hampir
atau lebih dalam sebuah populasi. sama, dan nilai maksimum sama.
Analisis Statistik Inferensial terdiri dari
2. Pos test
uji hipotesis. Pengajuan hipotesis yang
dimaksud yaitu untuk melihat apakah ada Tabel 3. Analisis Deskriptif Pos-test Kelas
perbedaan pemahaman konsep peserta didik Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2
kelas eksperimen I dan eksperimen II yang
Descriptive Statistics
diberi perlakuan dengan sistem PhET dan
alat peraga praktikum pada materi getaran Max
harmonik sederhana. Pengujian dilakukan Mini imu
menggunakan independent sample t-test. N mum m Mean
Adapun kriteria pengujiannya adalah jika Std.
pvalue <𝛼 = 0,05 maka Ho ditolak, sedangkan Statisti Statis Stati Stati Erro
jika pvalue ≥ = 𝛼 = 0,05 maka Ho diterima. c tic stic stic r
Hipotesis statistik yang diuji adalah: Kelas 26 10 70 41,9 3,32
Eksperi 2 9
Ho: 𝜇1 = 𝜇2 melawan H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 men 1
Kelas 25 20 70 47,4 2,81
Keterangan: Eksperi 0 5
𝜇1 = Rata-rata hasil kelas X dengan men 2
menggunakan media PhET. Valid N 25
𝜇2 = Rata-rata hasil belajar siswa kelas X (listwise)
dengan menggunakan alat peraga praktikum.
Nilai rata-rata kelas eksperimen 1 lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN
kecil daripada kelas eksperimen 2. Hal ini
A. Analisis Data Deskriptif
menunjukkan bahwa pemahaman konsep
1. Pre test
pada kelas eksperimen 2 lebih besar
Tabel 2. Analisis Deskriptif Pre test Kelas daripada kelas eksperimen 1.
Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 Adapun data ketercapaian tiap indikator
pemahaman konsep pada pre test dit

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [31]
Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat
Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman
Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

ampilkan pada tabel sedangkan pada post Paham


test ditampilkan pada tabel.
Pre Pos
Tabel 4. Ketercapaian Indikator Pemahaman test test
Konsep Berdasarkan Data Pre test Kelas 1,3,4,6,8,9 Mengklasifik 7.3 22
Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2. 2,5,10,11,13, asikan 3 44
Presentase (%) dan 18,20 Menjelaskan 25. 28
N Indikato Kategori 7,17,19 Mencontohka 71 37
o r Eksperim Eksperim 12,14,15,16 n 17.
en 1 en 2 Menafsirkan 33
1. Meng- 18.59 20.67 5
klasifikas (Kurang (Kurang) Rata-rata 13. 32.
ikan Sekali) 84 75
2. Menjelas 42.86 41.71
kan (Cukup) (Cukup) Tabel 7. Pemahaman Kelas X MIA 3
3. Mencont 38.46 49.33 SMAN 1 Gowa berdasarkan CRI
ohkan (Kurang) (Cukup) Kategori
4. Menafsir 35.58 20.00 (dalam
kan (Kurang) (Kurang) %)
No soal Indikator
Presentase 33.85 32.93 Paham
Rata-Rata (Kurang) (Kurang) Pre Pos
test test
Tabel 5. Ketercapaian Indikator Pemahaman 1,3,4,6,8,9 Mengklasifik 6.4 16.
Konsep Berdasarkan Data Pos test Kelas 2,5,10,11,13, asikan 1 67
18,20 Menjelaskan 24. 34.
Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2.
7,17,19 Mencontohka 71 62
N Indikator Presentase (%) dan 12,14,15,16 n 16. 28.
o Kategori Menafsirkan 67 21
Eksperim Eksperim 5.7 18.
en 1 en 2 7 27
1. Meng- 32.69 23.33 Rata-rata 13. 24.
klasifikasik (Kurang) (Kurang) 39 44
an
2. Menjelaska 56.04 65.71 Berdasarkan dari kedua tabel tersebut
n (Cukup) (Baik)
menunjukkan bahwa antara hasil pre test
3. Mencontoh 47.44 40.00
kan (Cukup) (Kurang) dari kedua kelas yang dijadikan sebagai
4. Menafsirka 34.62 54.00 kelas eksperimen tidak menunjukkan
n (Kurang) (Cukup) perbedaan yang berarti, lain halnya dengan
Presentase 42.70 45.76 hasil pos test menunujukkan selisih
Rata-Rata (Cukup) (Cukup) perbedaan yang cukup jauh.

Sedangkan data pemahaman siswa B. Analisis Data Inferensial


terhadap materi getaran harmonik sederhana Hasil uji hipotesis pemahaman konsep
pada kelas eksperimen 1 dan 2 berdasarkan kelas eksperimen 1 menunjukkan bahwa
skala CRI adalah sebagai berikut: terdapat perbedaan antara sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan menggunakan
Tabel 6. Pemahaman Kelas X MIA 1 PhET. Karena mean bernilai negatif, artinya
SMAN 1 Gowa berdasarkan CRI terjadi kecenderungan peningkatan
Kategori pemahaman konsep sesudah perlakuan.
No soal Indikator (dalam
Rata-rata peningkatannya adalah 7,692.
%)
Sedangkan hasil uji hipotesis pemahaman

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [32]
Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat
Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman
Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

konsep kelas eksperimen 2 menunjukkan Dengan melihat hasil persentasi dari


bahwa terdapat perbedaan antara sebelum setiap indikator pencapaian pemahaman
dan sesudah pembelajaran dengan konsep rata-rata pencapaian indikator
menggunakan alat peraga. Karena mean pemahaman konsep peserta didik
bernilai negatif, artinya terjadi terlihat adanya perbedaan pemahaman
kecenderungan peningkatan pemahaman peserta didik pada saat dilakukan pre
konsep sesudah perlakuan. Rata-rata test dan saat setelah dilakukan pos test.
peningkatanya adalah 17,200. Sedangkan Hal ini dapat dilihat dari persentase
untuk perbedaan sampelnya diperoleh sig = rata-rata pencapaian pemahaman konsep
0,186, ini berarti bahawa tidak ada dari beberapa indikator di atas yaitu
perbedaan pos-test anatara kelas eksperimen pada saat pre test sebesar 33,85% dan
1 dengan menggunakan PhET Simulation pada saat setelah pos test rata-rata
dan kelas eksperimen 2 dengan persentase menjadi 42.70%.
menggunakan alat peraga. Berdasarkan hasil uji hipotesis
pemahaman konsep siswa terhadap
1. Pemahaman Konsep Peserta didik materi getaran harmonik sederhana
pada materi Getaran Harmonik menunjukkan adanya perbedaan antara
Sederhana dengan Menggunakan sebelum dan sesudah pembelajaran
Media PhET Simulation menggunakan PhET dengan sig =
Berdasarkan dari hasil penelitian 0.016. selain itu, uji hipotesis ini juga
yang telah dilakukan, rata-rata menunjukkan adanya kecenderungan
pencapaian indikator pemahaman peningkatan pemahaman konsep setelah
konsep pada saat pretest menunjukkan perlakuan dengan rata-rata peningkatan
angka 33,85% yang meliputi sebesar 7.692. Dari data tersebut
kemampuan mengklasifikasikan sebesar memperlihatkan penggunaan media
18.59%berada pada kategori kurang PhET Simulation juga berpengaruh
sekali, kemampuan menjelaskan sebesar terhadap peningkatan pemahaman
42, 86%, berada pada kategori cukup. peserta didik dalam materi fisika
Kemapmuan mencontohkan 38,46% khususnya gerak harmonik sederhana.
yang berada pada kategori kurang dan 2. Pemahaman Konsep Peserta didik
kemampuan menafsirkan sebesar pada materi Getaran Harmonik
35.58% yang berada pada kategori Sederhana dengan Menggunakan
kurang. Sehingga rata-rata yang Media Alat Peraga
ditunjukkan dalam pencapaian indikator Berdasarkan dari hasil penelitian
ditunjukkan dalam kategori kurang. yang telah dilakukan, rata-rata
Setelah diberikan materi mengenai pencapaian indikator pemahaman
Getaran Harmonik Sederhana dengan konsep pada saat pre test menunjukkan
menggunakan media PhET Simulation angka 32.93% yang meliputi
dan dilakukan pos-test, menunjukkan kemampuan mengklasifikasikan sebesar
rata-rata pencapaian indikator peserta 20.67% berada pada kategori kurang
didik sebesar 42.70% dan tergolong sekali, kemampuan menjelaskan sebesar
dalam kategori cukup. Hal ini meliputi, 41.71%, berada pada kategori cukup,
kemampuan mengklasifikasikan sebesar kemampuan mencontohkan 49.33%
32.69%, menjelaskan sebesar 56.04%, yang berada pada kategori kurang dan
mencontohkan sebesar 47.44% dan kemampuan menafsirkan sebesar
kemampuan menafsirkan sebesar 34.62 20.00% yang berada pada kategori
dan berada pada ketegori cukup. kurang. Sehinggan rata-rata yang

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [33]
Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat
Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman
Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

ditunjukkan dalam pencapaian indikator 3. Perbandingan Pemahaman Konsep


ditunjukkan dalam kategori kurang. antara Penggunaan Media PhET
Setelah diberikan materi mengenai dengan Alat Peraga Praktikum
Getaran Harmonik Sederhana dengan Dalam mengukur perbandingan
menggunakan media PhET Simulation pemahaman antara siswa kelas X MIA
dan dilakukan pos-test, menunjukkan 1 dan MIA 3 pada materi getaran
rata-rata pencapaian indikator peserta harmonik sederhana, dilakukan dengan
didik sebesar 45.76% dan tergolong cara menentukan jumlah setiap siswa
dalam kategori cukup. Hal tersebut yang paham ditinjau dari dua kriteria
meliputi, kemampuan yaitu jawaban yang benar disertai
mengklasifikasikan sebesar 23.33%, dengan skala CRI (Certainty of
kemampuan menjelaskan sebesar Response Index) dari setiap nomor pada
65.71%, mencontohkan sebesar 40.00% soal tes pre test dalam bentuk pilihan
dan kemampuan menafsirkan sebesar ganda. Skala CRI berfungsi untuk
54.00 % sehingga berada pada ketegori mengukur derajat kepastian siswa
cukup. Dengan melihat hasil persentasi dalam menyelesaikan konsep getaran
dari setiap indikator pencapaiana harmonik sederhana. Jika skala CRI
pemahaman konsep, rata-rata rendah (skala 0-2), ini menunjukkan
pencapaian indikator pemahaman bahwa siswa menjawab soal hanya
konsep pada peserta didik terlihat berdasarkan perkiraan baik jawaban itu
adanya perbedaan pemahaman pada saat benar atau salah. Hal tersebut dapat
dilakukan pre test dan saat setelah digunakan sebagai petunjuk dalam
dilakukan pos test. Hal ini dapat dilihat mengetahui kekurangan pengetahuan
dari persentase rata-rata pencapaian siswa. Apabila skala CRI tinggi (skala
pemahaman konsep dari beberapa 3-5), ini menunjukkan kepercayaan
indikator di atas yaitu pada saat pre test yang tinggi pada hukum dan metode
sebesar 33,93% dan pada saat setelah yang digunakan untuk sampai pada
pos test rata-rata persentase menjadi jawaban. Bila jawaban itu benar,
45.76%. menunjukkan kebenaran menerapkan
Berdasarkan hasil uji hipotesis pengetahuannya dalam menyelesaikan
pemahaman konsep siswa terhadap persoalan yang dihadapinya. Apabila
materi getaran harmonik sederhana jawaban itu salah, ini menunjukkan
menunjukkan adanya perbedaan antara kesalahan dalam menerapkan
sebelum dan sesudah pembelajaran pengetahuannya dalam menyelesaikan
menggunakan alat peraga dengan sig = persoalan yang dihadapinya.
0.186. Selain itu, uji hipotesis ini juga Hasil pre test siswa antara kelas X
menunjukkan adanya kecenderungan MIA 1 dan MIA 3 menunjukkan
peningkatan pemahaman konsep setelah perbedaan persentase yang tidak terlalu
perlakuan dengan rata-rata 17.200. mencolok yaitu berada pada kisaran
peningkatan sebesar 7.692. Dari data 13%. Setelah kedua kelas diberikan
tersebut memperlihatkan penggunaan perlakuan yang berbeda dengan media
media PhET Simulation juga PhET untuk kelas MIA 3 dan alat
berpengaruh terhadap peningkatan peraga untuk kelas MIA 1 dalam
pemahaman konsep peserta didik dalam menguji media mana yang lebih efektif
materi fisika khususnya gerak harmonik digunakan sebagai media pembelajaran
sederhana. dalam praktikum getaran harmonik
sederhana, maka diberikan pos-test.

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [34]
Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat
Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman
Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

Persentasi yang diperoleh menunjukkan ons/. Diakses pada 1 Mei 2020.


hasil yang berbeda yakni kelas X MIA
1 dengan media alat peraga ternyata [2]. Pujani, N.M. 2014. Pengembangan
lebih tinggi dibandingkan media dengan Prangkat Praktikum Ilmu
kelas yang menggunakan media PhET, Pengetahuan Bumi dan Antariksa
yaitu kelas X MIA 3. Berbasis Kemempuan Generik
Berdasarkan hasil uji hipotesis Sains Untuk Meningkatkan
menunjukkan bahwa tidak terdapat Keterampilan Laboratorium Calon
perbedaan pemahaman konsep antara Guru Fisika. Jurnal Pendidikan
kelas yang menggunakan media PhET Indonesia: 3(2): 471-484.
dengan kelas yang menggunakan media
[3]. Aprilia, S., Syuhendri dan Adriani,
alat peraga praktikum. Sehingga bagi
N. 2015. Analisis Pemahaman
sekolah yang memiliki keterbatasan
Konsep Mahasiswa Program Studi
dalam penyediaan alat peraga dapat
Pendidikan Fisika pada Pokok
menggunakan media PhET sebagai
bahasan Gerak Harmonik
alternatif dalam kegiatan praktikum.
Sederhana. Di dalam: Wiyono, K.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian
dkk. Prosiding Seminar Nasional
ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
Pendidikan Inovasi Pembelajaran
yang dilakukan ref [3] yang menyatakan
Fisika, IPA dan Ilmu Fisika dalam
bahwa hasil belajar siswa yang
Menyiapkan Generasi Emas 2045:
menggunakan media PhET Simulation
Palembang. 24 Oktober 2015.
lebih baik dari pada hasil belajar siswa
yang menggunakan alat peraga [4]. Direktorat Jenderal Pendidikan
praktikum. Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah
KESIMPULAN
Kementrian Pendidikan dan
Hasil penelitian menunjukkan terjadi
Kebudayaan. 2019. Data Pokok
peningkatan pemahaman konsep pada kelas
Pendidikan Dasar dan Menengah.
yang diberikan media PhET. Hasil
https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.
penelitian menunjukkan terjadi peningkatan
go.id/. Diakses pada 1 Mei 2020.
pemahaman konsep dengan menggunakan
media alat peraga praktikum. 4. Berdasarkan [5]. Kementerian Pendidikan dan
analisis dengan CRI, kelas yang Kebudayaan Pusat, Data dan
menggunakan media alat peraga memiliki Teknologi Informasi. 2020. Statistik
persentase pemahaman konsep yang lebih Sekolah Menengah Atas (SMA).
tinggi sebesar 32,75% dibandingkan dengan http://publikasi.data.kemdikbud.go.i
media PhET sebesar 24,44%. Berdasarkan d. Diakses pada 1 Mei 2020.
uji hipotesis diperoleh tidak ada perbedaan
antara pemahaman konsep peserta didik [6]. Purwanto, Eko, A. dkk. 2016. Studi
yang diajar menggunakan media PhET Perbandingan Hasil Belajar Siswa
dengan media alat peraga praktikum. menggunakan Media Phet
Simulation dengan Alat Peraga pada
DAFTAR PUSTAKA Pokok Bahasan Listrik dan Magnet
[1]. OECD. 2018. Programme for di Kelas IX SMPN 12 Kabupaten
International Student Assessment Tebo. Jurnal Edu Fisika: 1(1): 22-
(PISA). 27.
https://www.oecd.org/pisa/publicati

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [35]
Nisbayanti, Aisyah Novianti dan Nurul Astuti Dampak Penggunaan Media Phet dan Alat
Rahmadani Peraga Praktikum terhadap Pemahaman
Konsep Getaran Harmonik Sederhana pada
Siswa SMA

[7]. Sanidi, S., Ishafit, I., & Dwi, S.


2015. Prosiding dari Pertemuan
Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY.
Peningkatan Pemahaman Siswa
Kelas XI MIPA SMA Negeri 1
Krangkeng pada Materi Gerak
Harmonis Sederhana Melalui
Media Virtual Lab. Hal: 239-243

[8]. Ropandi, A. 2017. Pengembangan


Instrumen Three-Tier Test untuk
Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa
SMA pada Pokok Bahasan Gerak
Harmonik Sederhana. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [36]

Anda mungkin juga menyukai