Anda di halaman 1dari 9

Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam

Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP


dan SMA di Bosowa School Makassar

PENERAPAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM


MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI SISWA SMP DAN SMA DI
BOSOWA SCHOOL MAKASSAR
IMPLEMENTATION OF SCHOOL LITERACY MOVEMENT TO
IMPROVE THE STUDENT LITERACY CULTURE SMP AND SMA AT
BOSOWA SCHOOL MAKASSAR
Nasrullah
Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
nasrullah.nasir@uin-alauddin.ac.id

Abstract

This study aims to determine the efforts made by Bosowa School Makassar in implementing the
School Literacy Movement and the obstacles faced in implementing the School Literacy Movement
program. This research uses descriptive qualitative method. Data collection techniques namely
observation, interviews, and documentation. Analysis of the data used is data reduction, data
presentation, and concluding. Test the validity of the data by using method triangulation and
source triangulation. The results of the research show that the efforts made by Bosowa School
Makassar in implementing the School Literacy Movement are implementing literacy classes,
conducting literacy extracurricular activities, selecting ambassadors to read, publishing student
workbooks, and compulsory library visits. Constraints faced in implementing the School Literacy
Movement program are consistency and awareness of students about literacy is still low, the
attractiveness of students is more likely to use media technology, lack of discipline, and student
awareness in returning books to the library and the tight time of class hours.

Keywords: literacy, literacy culture, school literacy movement.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Bosowa School Makassar
dalam penerapan Gerakan Literasi Sekolah dan kendala yang dihadapi dalam penerapan program
Gerakan Literasi Sekolah. Penelitan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan upaya
yang dilakukan Bosowa School Makassar dalam penerapan Gerakan Literasi Sekolah yaitu
menerapkan kelas literasi, mengadakan ekskul literasi, pemilihan duta baca, menerbitkan buku
karya siswa dan wajib kunjung perpustakaan. Kendala yang dihadapi dalam penerapan program
Gerakan Literasi Sekolah yaitu konsistensi dan kesadaran siswa tentang literasi masih rendah, daya
tarik siswa lebih cenderung ke penggunaan media teknologi, kurangnya disiplin dan kesadaran
siswa dalam mengembalikan buku ke perpustakaan dan padatnya waktu jam pelajaran.

Kata kunci: literasi, budaya literasi, gerakan literasi sekolah.

PENDAHULUAN dalam kemampuan literasi., terlebih ketika


Budaya literasi sudah menjadi wacana akhir tahun 2019 lembaga Programme for
yang sangat sering diperbincangangkan International Student Assessment (PISA)
akhir-akhir ini, karena Indonesia merupakan mengeluarkan hasil skor Indonesia dalam
negara yang memiliki peringkat yang rendah kemampuan membaca menunjukkan angka

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [73]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

371 jauh dibawah rata-rata [1]. Tentu (internal) diri siswa seperti: faktor
persoalan literasi ini merupakan tantangan keturunan, minat, bakat dan IQ, sedangkan
dan tugas yang berat dilakukan lembaga faktor yang berasal dari luar (eksternal)
pendidikan dan pemerintah secara khusus, siswa seperti motivasi, keluarga dan
terlebih literasi merupakan landasan atau bimbingan belajar (les).
pondasi yang penting dalam mencerdaskan Tentu ukuran kualitas suatu bangsa
kehidupan anak bangsa. diukur dari segi kecerdasan dan pengetahuan
Secara sederhana literasi merupakan masyarakatnya dan semua itu bisa
kemampuan membaca dan menulis, menurut didapatkan melalui kegiatan literasi, maka
Ref. [2] Literasi dapat diartikan sebagai dari itu pemerintah berupaya memberikan
kemampuan mengakses, memahami, dan salah satu solusi dalam mengatasi persoalan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui literasi ini. Berdasarkan Peraturan Menteri
berbagai aktivitas antara lain membaca, Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
melihat, menyimak, menulis dan berbicara. Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Sedangkan menurut Ref. [3] menjelaskan Pekerti maka Menteri Pendidikan dan
literasi sebagai kemampuan membaca dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies
memahami teks, grafik, tabel, dan diagram Baswedan meluncurkan program yang diberi
dalam berbagai konteks. Dengan demikian nama Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
literasi dapat diartikan kemelekan huruf atau Kepala Badan Pengembangan dan
keberaksaraan dalam memahami suatu Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Mahsun
informasi baik dalam kemampuan menulis, [6] mengatakan bahwa tujuan Gerakan
membaca maupun menganalisa suatu Literasi Sekolah (GLS) ini yakni agar siswa
fenomena. membiasakan dan termotivasi untuk mau
Kemampuan literasi ini harus dipupuk membaca dan menulis guna menumbuhkan
sedini mungkin, agar menjadi dasar budi pekerti. Dalam jangka panjang,
pendidikan sepanjang hayat. Usia sekolah diharapkan dapat menghasilkan anak-anak
sangat cocok dalam pendalaman karakter yang memiliki kemampuan literasi tinggi.
budaya literasi, karena diusia sekolah inilah Sedangkan dalam Ref. [7] dijelaskan tujuan
mudah dalam menyerap instruksi dan dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yakni
pengetahuan dibandingkan ketika usia menjadikan sekolah sebagai organisasi
semakin lanjut maka sulit untuk menyerap pembelajaran berbudaya literasi dan
sesuatu dan daya ingat mulai mengalami membentuk warga sekolah yang literat
penurunan. Lanjut usia secara fisiologis dalam hal baca tulis, numerasi, sains, digital,
terjadi penurunan fungsi kognitif (memori) finansial, budaya dan kewargaan.
yang bersifat ireversibel, kondisi ini Bosowa School Makassar merupakan
disebabkan oleh penuaan dan perubahan sekolah swasta yang didirikan pada tahun
degenerative yang mungkin progresif [4]. 2013 oleh Yayasan Aksa Mahmud-Bosowa
Kondisi minat baca dan tulis siswadi Education yang memiliki dua tingkatan
Indonesia masih tergolong sangat rendah, yakni SMP dan SMA. Sekolah ini
tentu ada faktor yang mempengaruhi menerapkan dua kurikulim yakni kurikulum
sehingga terjadi demikian, misalnya Nasional dan kurikulum Cambride
pengaruh lingkungan keluarga, bahan Internasional, meski terbilang cukup muda
bacaan, metode pembelajaran dan namun Bosowa School Makassar terus
perkembangan teknologi informasi. Menurut melakukan pembenahan dan meningkatkan
Ref. [5] dalam penelitiannya kualitas sehingga pada tahun 2015
mengungkapkan bahwa faktor-faktor memperoleh akreditasi dengan nilai “A” [8].
mempengaruhi literasi pada siswa ada 2 Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki
yaitu faktor yang berasal dari dalam visi misi untuk mencerdaskan kehidupan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [74]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

anak bangsa, Bosowa School Makassar tentu Ref. [11] sumber data adalah tempat data
melakukan pengembangan dan peningkatan diperoleh dengan menggunakan metode
dalam proses belajar mengajar termasuk tertentu baik berupa manusia, artefak,
dalam menerapkan program Gerakan ataupun dokumen-dokumen. Pada penelitian
Literasi Sekolah (GLS) guna meningkatkan ini memanfaatkan data primer yang datanya
budaya literasi siswa di Bosowa School diperoleh dari guru dan pustakawan serta
Makassar. Tujuan penulisan ini yakni untuk data sekunder yang diperoleh datanya dari
mengetahui upaya-upaya yang dilakukan sumber tertulis seperti buku, website, jurnal
Bosowa School Makassar dalam penerapan dan dokumen-dokumen yang terkait tentang
program Gerakan Literasi Sekolah serta Gerakan Literasi Sekolah di Bosowa School
kendala apa saja yang dihadapi didalam Makassar.
pelaksanaan program tersebut. Penelitian ini Teknik pengumpulan data menurut Ref.
juga diharapkan mampu memberikan [12] ialah cara-cara yang dapat digunakan
manfaat dan masukan kepada sekolah oleh peneliti untuk mengumpulkan data,
sekolah dalam menerapkan Gerakan Literasi dimana cara tersebut menunjukkan pada
Sekolah sehingga memberikan sumbangan suatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan
pemikiran maupun menjadi acuan atau dalam benda yang kasat mata tetapi dapat
pertimbangan dalam penerapan Gerakan dipertontonkan hasilnya. Teknik
Literasi Sekolah sebagai upaya pengumpulan data pada penelitian ini yakni
meningkatkan budaya literasi siswa. melakukan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian
METODE PENELITIAN ini menggunakan model Miles dan
Metode penelitian merupakan bagian Huberman, Ref. [13] yaitu reduksi data,
penting dalam setiap penelitian karena penyajian data dan penarikan kesimpulan.
merupakan cara ilmiah dalam memperoleh Reduksi data dilakukan dengan melakukan
data penelitian, Ref. [9] menjelaskan bahwa proses pemilihan dan penyederhanaan data,
metode penelitian merupakan cara ilmiah catatan atau hasil wawancara yang
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan didapatkan, kemudian menyajikan dengan
kegunaan tertentu. Penelitian ini bentuk teks naratif setelah itu menarik
menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, kesimpulan hasil analisis data yang telah
Ref. [10] menjelaskan kualitatif deskriptif didapatkan. Uji keabsahan data dengan
merupakan suatu penelitian yang dilakukan menggunakan triangulasi metode dan
pada kondisi yang alamiah, peneliti triangulasi sember.
bertindak sebagai instrument kunci dari
sebuah penelitian dan data yang dihasilkan HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah data deskriptif berupa kata-kata yang
selanjutnya dinarasikan. Upaya-upaya yang dilakukan Bosowa
Lokasi penelitian ini di Bosowa School School Makassar dalam penerapan
Makassar yang berlokasi di jalan Lanto Dg. program Gerakan Literasi Sekolah.
Pasewang No. 39-41, Kecamatan Ujung
1. Menerapkan kelas literasi
Pandang Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Kelas literasi sudah menjadi bagian
Selatan. Penelitian ini berfokus pada upaya-
dalam kurikulum pendidikan Bosowa
upaya dan kendala Bosowa School Makassar
School Makassar, kelas literasi sendiri
dalam penerapan program Gerakan Literasi
diajarkan mulai jenjang SMP dan SMA yang
Sekolah.
memiliki durasi waktu 45 menit dalam 1 kali
Sumber data merupakan hal vital dalam
pertemuan setiap minggunya. Di kelas
penelitian karena merujuk kepada sumber
literasi siswa SMP wajib membaca 3 buku
peneliti dalam memperoleh sebuah data,
dan siswa SMA 4 buku setiap semester,

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [75]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

buku tersebut terdiri dari buku fiksi, non


fiksi dan buku yang berbahasa Inggris. Tema
buku dibebaskan kepada setiap siswa
asalkan tidak mengandung unsur sara dan
pornografi, buku yang mereka pilih tetap
diperlihatkan kepada guru pendamping agar
diseleksi apakah buku itu cocok dibaca
diusianya atau tidak.
Disetiap pertemuan dalam kelas literasi
dimulai dengan membaca 15 menit
kemudian sisa 30 menitnya dilanjutkan Gambar 1. Kegiatan Debat Siswa
dengan menggilir siswa tampil didepan Sumber: Instagram @bosowaschoolmks
teman-temannya untuk menceritakan dan
mempersentasikan bahan bacaannya. Karya Ilmiah Remaja (KIR) juga
Metode ini bagus untuk mengingat kembali merupakan bagian dari ekskul literasi yang
bacaannya sehingga tidak mudah mereka dibentuk Bosowa School Makassar guna
lupa serta metode ini juga mampu mengasah mengasah kemampuan berpikir terhadap
kemapuan membaca siswa. suatu fenomena ilmu pengetahuan,
membangkitkan rasa keingintahuan dan
2. Mengadakan ekskul literasi meningkatkan wawasan dan minat membaca
Bosowa School Makassar dalam tentang hal yang terkait.
membangun budaya literasi membentuk dan Bosowa School Makassar bekerja sama
mengadakan ekskul literasi, terdiri dari dengan LPM Penalaran Universitas Negeri
Debat Klub dan Karya Ilmiah Remaja Makassar guna mengembangkan literasi
(KIR). Ekskul literasi ini diadakan 2 kali siswa dalam bidang penulisan karya ilmiah.
dalam seminggu. Debat Klub sendiri Kegiatan yang dilakukan dengan
dibimbing oleh guru pendamping yang juga mengadakan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
guru Bosowa School Makassar, di forum ini Remaja (PKTIR) selama sepekan, berkat
siswa diajarkan menganalisa dan kritis bimbingan dan binaan dari LPM Penalaran
terhadap isu isu sosial yang berkembang, Univesitas Negeri Makassar siswa Bosowa
mereka mendapatkan materi dari membaca School Makassar telah berhasil
artikel dan referensi lainnya serta melihat menghasilkan karya tulis ilmiah dan telah
kondisi yang terjadi. Debat klub ini juga banyak mengikuti lomba tingkat rdaerah
bertujuan untuk melatih kecakapan maupun tingkat nasional.
berbicara, melatih sifat berani
mengungkapkan pendapat serta melatih sifat
toleransi dalam menghormati pendapat
lawan bicara.

Gambar 2. Deklarasi dan Kerjasama dengan


LPM Penalaran UNM
Sumber: Instagram @bosowaschoolmks

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [76]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

3. Pemilihan duta baca 4. Menerbitkan buku karya siswa


Pemilihan duta baca di Bosowa School Implementasi dari kebiasaan membaca
Makassar diadakan setiap semester. Diawal tidak sah jika tidak melakukan kegiatan
semester barunya akan diumumkan siapa menulis, begitu pun yang dilakukan siswa
yang menjadi duta baca perwakilan dari Bosowa School Makassar untuk
SMP dan perwakilan oleh SMA. Duta baca meningkatkan kemampuan literasinya
sendiri dipilih untuk bagaimana mereka bermula melakukan penulisan karya
mengapresiasi siswa yang rajin membaca sederhana seperti puisi, cerpen dan resume
buku serta menjadi contoh kepada siswa sebuah buku kemudian dipajang di Mading
yang lain untuk lebih aktif dalam proses sekolah. Karena potensi menulis siswa
literasi. Bosowa School Makassar cukup baik maka
Dalam memilih duta literasi di Bosowa pihak guru pendamping memilih siswa yang
School Makassar, guru menilai aspek dan berpotensi untuk dibimbing dan diarahkan
kreteria tersendiri diantaranya siswa dari awal untuk menulis kemudian dijadikan
mencapai target bacaan yang ditetapkan, sebuah buku untuk diterbitkan.
melihat kualitas buku yang dibacanya, Terbukti dengan adanya bimbingan dari
melihat hasil resensi dan persenatasi buku guru sehingga siswa Bosowa School
yang dibacanya, produktif dalam menulis Makassar bisa menerbitkan buku
dan membaca, serta melihat ketajaman diantaranya, Roy Novri Ramadhan (Catatan
analisis dan kemampuannya dalam Anak Rantau, 2017), Lee Ikrimah Ma’ruf
berbicara. (Antologi puisi “Mata”, 2017), Tulisan
Duta baca yang terpilih juga sering Antolgi Cerpen (Catatan Awal Sekolah,
diikutkan lomba mewakili sekolah dalam 2018), dan Venus Renata (About Time,
kegiatan pemilihan Duta Baca Pelajar , 2019).
seperti yang diikuti oleh Muhammad Fadhil
Munawar di tahun 2019 berhasil menjadi
juara ke 3 dalam ajang Pemilihan Duta Baca
Pelajar kategori SMA se Kota Makassar
yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan
Kota Makassar.

Gambar 4. Launching Buku Venus Renata


“About Time”
Sumber: Instagram @bosowaschoolmks

5. Wajib kunjung perpustakaan


Gambar 3. Pemiliha Duta Baca Pelajar se Kota Perpustakaan merupakan jantung sebuah
Makassar lembaga pendidikan, begitu pula dengan
Sumber: Instagram @bosowaschoolmks Bosowa School Makassar yang menyediakan
pelayanan informasi di perpustakaan sekolah
guna memenuhi kebutuhan informasi seluruh
civitas akademika Bosowa School Makassar.

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [77]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

Siswa diwajibkan berkunjung ke Tentu ini tidak lepas dari kesadaran siswa
perpustakaan guna membangkitkan gairah yang masih sangat kurang tentang manfaat
membaca serta program ini juga dapat literasi bagi dirinya sendiri sehingga
menigkatkan jumlah siswa ke perpustakaan semangat itu masih sering berubah-ubah
sehingga siswa juga belajar bagaiamana terlebih ketika ada faktor tertentu yang
prosedur peminjaman dan pengembalian mempengaruhi.
buku. Konsistensi dan kesadaran siswa tentang
Perpustakaan Bosowa School Makassar kegiatan literasi ini tentu menjadi salah satu
menyediakan koleksi buku sebanyak 2.977 kendala dalam penerapan Gerakan Literasi
ekslamplar yang bisa diakses secara online Sekolah (GLS) sehingga harus menjadi
dengan mengunjungi situs perhatian pihak sekolah dalam menyadarkan
https://www.librarybsm.bosowaschool.sch.id arti penting literasi bagi siswa dalam
. Layanan ini diberikan untuk memudahkan kehidupannya.
siswa dalam mencari informasi yang 2. Daya tarik siswa lebih cenderung ke
dibutuhkan. penggunaan media teknologi
Tak bisa dipungkiri bahwa kita sedang
memasuki era teknologi informasi, dimana
kehadirannya tentu memudahkan aktivitas di
segala aspek kehidupan, terutama dalam
pemenuhan informasi. Kemajuan teknologi
ini pula tak memandang usia yang
menggunakannya, mulai dari usia balita
sampai dengan usia tua. Tak terlepas dari
manfaatnya tentu kemajuan teknologi ini
pula memiliki dampak negatif terhadap
kehidupan manusia.
Gambar 5. Siswa mengunjungi perpustakaan Hal ini pula lah yang membuat siswa
Sumber: Instagram @bosowaschoolmks Bosowa School Makassar lebih tertarik
terhadap penggunaan media teknologi
Kendala yang dihadapi Bosowa School dibandingkan membaca buku fisik, siswa
Makassar dalam penerapan program lebih menyukai bermain dengan smartphone
Gerakan Literasi Sekolah. atau leptop/notebook yang mereka miliki
sebagai sarana hiburan baik digunakan
1. Konsistensi dan kesadaran siswa tentang bermain game, nonton ataupun aktivitas
literasi masih rendah lainnya sehingga mengurangi daya tarik
Diusia sekolah atau diusia remaja tentu untuk membaca buku fisik.
sering mengalami perubahan suasana hati Daya tarik penggunaan teknologi inilah
atau mood yang berubah-ubah, begitu pun yang menjadi salah satu kendala dalam
yang dihadapi siswa Bosowa School penerapan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Makassar yang belum konsisten dalam di Bosowa School Makassar sehingga perlu
pelaksaan kegiatan literasi yang adanya perhatian khusus terhadap siswa
dilaksanakan di sekolah, biasanya diawal yang kecanduan dalam menggunakan
pertemuan semangat dalam menjalani teknologi yang bisa berdampak buruk
kegiatan namun ditengah pertemuan mereka terhadap kesehatannya.
sudah mulai merasa bosan sehingga daya 3. Kurangnya disiplin dan kesadaran siswa
tarik terhadap kegiatan literasi yang dalam mengembalikan buku ke
dilakukan cenderung diabaikan. perpustakaan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [78]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

Perpustakaan merupakan sarana tidak fokus dalam kegiatan ekskul literasi


prasarana yang dapat digunakan siswa dalam dan bahkan ada yang tidak bisa hadir karena
menemukan informasi yang dibutuhkan, kelelahan beraktivitas seharian. Tentu ini
siswa dapat meminjam dan mengembalikan merupakan kendala yang harus dibenahi
buku dengan aturan waktu yang telah agar siswa betul-betul fokus dalam
ditentukan oleh pengelola perpustakaan. beraktivitas, sehingga penerapan Gerakan
Perpustakaan Bosowa School Makassar Literasi Sekolah (GLS) ini berjalan dengan
juga menerapkan sistem peminjaman dan baik sehingga budaya literasi di Bosowa
pengembalian buku, namun ada siswa ketika School Makassar bisa meningkat.
meminjam buku masih ada yang kurang
disiplin dalam mematuhi aturan tata tertib KESIMPULAN
perpustakaan. Kadangkala ada siswa yang Berdasarkan hasil penelitian yang
telat mengembalikan buku dan bahkan ada dilakukan terhadap penerapan Gerakan
yang sampai lupa mengembalikan sehingga Literasi Sekolah (GLS) dalam meningkatkan
buku perpustakaan tersebut tercecer dan budaya literasi siswa di Bosowa School
bahkan ada yang hilang. Makassar dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tentu ini merupakan hal yang menjadi
kendala dalam penerapan Gerakan Literasi 1. Upaya yang dilakukan Bosowa School
Sekolah (GLS) karena kurangnya Makassar dalam penerapan Gerakan
kedisiplinan siswa terhadap aturan tata tertib Literasi Sekolah yaitu menerapkan kelas
perpustakaan serta kurangnya kesadaraan literasi, mengadakan ekskul literasi,
siswa akan pentingnya sebuah buku, perlu pemilihan duta baca, menerbitkan buku
pemahaman sedini mungkin agar tercipta karya siswa dan wajib kunjung
kesadaran dan kecintaan siswa terhadap perpustakaan.
buku sehingga menjadi modal awal dalam 2. Kendala yang dihadapi dalam penerapan
membangun budaya literasi di sekolah. program Gerakan Literasi Sekolah yaitu
4. Padatnya waktu jam pelajaran konsistensi dan kesadaran siswa tentang
Manajemen waktu merupakan sesuatu literasi masih rendah, daya tarik siswa
hal yang efektif dalam melakukan sebuah lebih cenderung ke penggunaan media
aktivitas, dalam mencapai titik keberhasilan teknologi, kurangnya disiplin dan
bisa dilihat bagaimana cara kita mengatur kesadaran siswa dalam mengembalikan
waktu. buku ke perpustakaan dan padatnya waktu
Bosowa School Makassar mempunyai jam pelajaran.
waktu jam pelajaran yang cukup padat,
DAFTAR PUSTAKA
aktivitas belajar siswa dimulai pada pukul
[1]. Kemendikbud. 2019. Hasil PISA
07.00 pagi sampai dengan pukul 15.00
Indonesia 2018: Akses Makin
kemudian dilanjutkan dengan shalat Ashar Meluas, Saatnya Tingkatkan
dan hafalan Qur’an sampai pukul 16.15 Kualitas.
kemudian dilanjutkan kegiatan ekskul http://kemendikbud.go.id/main/blog/
hingga pukul 17.15 sore 2019/12/hasil-pisa-indonesia-2018-
Alasan waktu yang cukup padat tentu aksesmakin-meluas-saatnya-
menjadi kendala dalam penerapan Gerakan tingkatkan-kualitas. Diakses pada
tanggal 20 Maret 2020
Literasi Sekolah (GLS) di Bosowa School
Makassar, seperti kurangnya siswa dalam [2]. Dewi Utama. 2016. Panduan Literasi
mengunjungi perpustakaan karena Sekolah. Jakarta. Kementrian
disibukkan dengan banyaknya aktivitas yang Pendidikan dan Kebudayaan.
dilakukan serta padatnya jadwal itu pula
yang membuat siswa cukup lelah sehingga

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [79]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

[3]. Pamungkas, A. S. 2017. Terapannya dalam Penelitin.


Pengembangan Bahan Ajar Berbasi Surakarta. Sebelas Maret Press.
Literasi pada Materi Bilangan bagi
Mahasiswa Calon Guru SD. Jurnal [12] Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Pedidikan Sekolah Dasar, Vol.3, No. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
1, page 228-240. Jakarta. Rineka Cipta.

[4]. Gething, L, Fethney, J, Mckee, K, [13] Ahmadi, R. 2014 Metodologi


Persson, LO, Goff, M & Church- Penelitian Kualitatif. Yogyakarta.
ward. 2004. Validation of the ArRuzz Media.
Reactions to Ageing Questionnaire:
Assessing Similarities A Cross
Several Countries. Journal of
Gerontological Nursing. Vol 30, No.
9, page 47-54.

[5]. Kana Saputri, Fauzi, Nurhaidah. 2017.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Literasi Anak Kelas 1 SD Negeri 20
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Unsyiah Vol. 2 No. 1, page 98-
104.

[6]. Kemendikbud. 2015. Kemendikbud.


2015.Mendikbud Luncurkan Gerakan
Literasi Sekolah.
http://kemendikbud.go.id/main/blog/2
015/08/mendikbud-luncurkan-gerakan
-literasi-sekolah-4514-4514-4514.
Diakses pada tanggal 20 Maret 2020.

[7] Satgas Gerakan Literasi Sekolah


Kemendiikbud. 2018. Desain Induk
Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

[8] Bosowa School Makassar. Sejarah


Bosowa School Makassar.
makassar.bosowaschool.sch.id/sejarah
. Diakses 23 Maret 2020.

[9] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Alfabeta.

[10] Sugiyono. 2016. Metodologi


Penelitian dan Pengembang.
Bandung. Alfabeta.

[11] H.B. Sutopo 2006. Metodologi


Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [80]
Nasrullah Penerapan Gerakan Literasi Sekolah dalam
Meningkatkan Budaya Literasi Siwa SMP
dan SMA di Bosowa School Makassar

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0794


Volume 8, Nomor 1, Jan-Jun 2020 Halaman [81]

Anda mungkin juga menyukai