Anda di halaman 1dari 4

Materi: Ngaji Intensif #2

“Daurah: Kembali Kepada Al Qur’an”


Ahad, 10 Februari 2019
Diselenggarakan oleh: Surabaya Mengaji

 Mulia dengan Al Qur’an


 Alqur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam beliau
menjadi Rasul yang paling mulia.
 Alqur’an diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam
melauli malaikat Jibril, maka beliau menjadi malaikat paling mulia.
 Alquran diturunkan dibulan Ramadhan dan pada malam lailatul qodar.

 Manusia yang paling baik adalah yang belajar alqur’an dan mengajarkannya.

َ َ ‫ َقال‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ َع ِن ال َّنبِ ِّى‬-‫َعنْ ُع ْث َمانَ – رضى هللا عنه‬
‫«خ ْي ُر ُك ْم َمنْ َت َعلَّ َم‬
‫ا ْلقُ ْرآنَ َو َعلَّ َم ُه»' رواه البخاري‬

“Ustman bin Affan  radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu


‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan
mengajarkannya.” Hadits riwayat Bukhari.

 Kemulian dan Kedudukan Al-Qur’an


 Di dalam Surat Shad : 29, Allah berfirman :

ِ ‫ار ٌك لِ َيدَّ َّب ُروا آ َيا ِت ِه َولِ َي َت َذ َّك َر أُولُو اأْل َ ْل َبا‬
‫ب‬ َ ‫اب أَ ْن َز ْل َناهُ إِ َل ْي َك ُم َب‬
ٌ ‫ِك َت‬

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-
orang yang mempunyai fikiran.”

 Didalam ayat lain (surat Fussilat : 41-42)


ْ
ٍ ‫اب َع ِزي ٌز اَل َيأتِي ِه ا ْل َباطِ ل ُ مِنْ َب ْي ِن َيدَ ْي ِه َواَل مِنْ َخ ْلفِ ِه َت ْن ِزيل ٌ مِنْ َحك‬
‫ِيم َحمِي ٍد‬ ٌ ‫… َوإِ َّن ُه َل ِك َت‬
1

“  …dan sesungguhnya Al Qur'an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang
kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang
diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”
 Keutamaan membaca alqur’an

ٌ ‫ اَل أَقُول ُ الم َح ْر‬،‫ش ِر أَ ْم َثالِ َها‬


،‫ف‬ ْ ‫س َن ُة ِب َع‬ َ ‫ب هَّللا ِ َفلَ ُه ِب ِه َح‬
َ ‫ َو‬،‫س َن ٌة‬
َ ‫الح‬ ِ ‫َمنْ َق َرأَ َح ْر ًفا مِنْ ِك َتا‬
‫ف‬ٌ ‫ف َومِي ٌم َح ْر‬ ٌ ‫ف َواَل ٌم َح ْر‬ ٌ ‫ِف َح ْر‬ ٌ ‫َولَكِنْ أَل‬
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu
kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu
satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR.
Tirmidzi no. 2915. Dinilai shahih oleh Al-Albani).

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

‫ َﻣﻨ َْﻌﺘُ ُﻪ ﺍﻟﻄ ََّﻌﺎ َﻡ‬،‫ﺏ‬ِّ ‫ ﺃَ ْﻱ َﺭ‬: ‫ َﻳﻘُﻮﻝ ُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎ ُﻡ‬،ِ‫ﺎﻥ ﻟِ ْﻠ َﻌﺒْﺪِ َﻳﻮْ َﻡ ﺍ ْﻟﻘِﻴَﺎ َﻣﺔ‬
ِ ‫ﺍﻟﺼِّﻴَﺎ ُﻡ َﻭﺍ ْﻟ ُﻘﺮْﺁﻥُ َﻳﺸْ َﻔ َﻌ‬
،ِ‫ َﻓﺸَ ِّﻔ ْﻌﻨِﻲ ﻓِﻴﻪ‬،‫ َﻣﻨ َْﻌﺘُ ُﻪ ﺍﻟﻨَّﻮْ َﻡ ِﺑﺎﻟﻠَّﻴ ِْﻞ‬: ُ‫ َﻭ َﻳﻘُﻮﻝ ُ ﺍ ْﻟﻘُﺮْﺁﻥ‬،ِ‫ َﻓﺸَ ِّﻔ ْﻌﻨِﻲ ﻓِﻴﻪ‬،‫ﺎﺭ‬ ِ ‫ﺕ ِﺑﺎﻟﻨَّ َﻬ‬ ِ ‫َﻭﺍﻟﺸَّ َﻬﻮَﺍ‬
ِ ‫ َﻓﻴُﺸَﻔ َﻌ‬: َ ‫َﻗﺎﻝ‬
‫ﺎﻥ‬ َّ

“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang
hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari
makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at
kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam,
maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan
memberi syafa’at.” [HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]

 Adab membaca alqur’an

1. Hendaklah yang membaca Al-Qur’an berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah,


bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian.
2. Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut
tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya.
3. Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci. Namun jika membacanya
dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepatakan para ulama.

Catatan: Ini berkaitan dengan masalah membaca, namun untuk  menyentuh Al-
Qur’an dipersyaratkan harus suci. Dalil yang mendukung hal ini adalah:

‫صلى هللا‬- ِ ‫سول َ هَّللا‬


ُ ‫َعنْ أَ ِبى َب ْك ِر ْب ِن ُم َح َّم ِد ْب ِن َع ْم ِرو ْب ِن َح ْز ٍم َعنْ َأ ِبي ِه َعنْ َجدِّ ِه َأنَّ َر‬
ُّ ‫ب إِ َلى أَهْ ِل ا ْل َي َم ِن ِك َتا ًبا َف َكانَ فِي ِه الَ َي َم‬
‫س ا ْلقُ ْرآنَ إِالَّ َطا ِه ٌر‬ َ ‫ َك َت‬-‫عليه وسلم‬

Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk
penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang
2
yang suci”. (HR. Daruquthni no. 449. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani
dalam Al-Irwa’ no. 122).
4. Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, para
ulama sangat anjurkan membaca Al-Qur’an di masjid. Di samping masjid adalah
tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika itu dapat meraih fadhilah i’tikaf.

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Hendaklah setiap orang yang duduk di


masjid berniat i’tikaf baik untuk waktu yang lama atau hanya sesaat. Bahkan sudah
sepatutnya sejak masuk masjid tersebut sudah berniat untuk i’tikaf. Adab seperti ini
sudah sepatutnya diperhatikan dan disebarkan, apalagi pada anak-anak dan orang
awam (yang belum paham). Karena mengamalkan seperti itu sudah semakin
langka.” (At-Tibyan, hlm. 83).

5. Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan
sakinah dan penuh ketenangan.

6. Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz. Bacaan ta’awudz


menurut jumhur (mayoritas ulama) adalah “a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim”.

Membaca ta’awudz ini dihukumi sunnah, bukan wajib.

Perintah untuk membaca ta’awudz di sini disebutkan dalam ayat,

‫يم‬
ِ ‫الر ِج‬ َّ ‫اس َتع ِْذ ِباهَّلل ِ مِنَ ال‬
ِ ‫ش ْي َط‬
َّ ‫ان‬ َ ‫َفإِ َذا َق َر ْأ‬
ْ ‫ت ا ْلقُ ْرآَنَ َف‬
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada
Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

7- Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah
(surat At-Taubah).

Catatan: Memulai pertengahan surat cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir


rahmanir rahim.

8- Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam keadaan khusyu’ dan berusaha


untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.

Perintah untuk mentadabburi Al-Qur’an disebutkan dalam ayat,

‫ب أَ ْق َفالُ َها‬
ٍ ‫أَ َفاَل َي َتدَ َّب ُرونَ ا ْلقُ ْرآَنَ أَ ْم َع َلى قُلُو‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka
terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

ِ ‫ار ٌك لِ َيدَّ َّب ُروا آَ َيا ِت ِه َولِ َي َت َذ َّك َر أُولُو اأْل َ ْل َبا‬
‫ب‬ َ ‫اب أَ ْن َز ْل َناهُ إِ َل ْي َك ُم َب‬
ٌ ‫ِك َت‬
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-
orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
3
Adab membaca Al-Qur’an diringkas dari penjelasan Imam Nawawi dalam  At-
Tibyan, hlm. 80-87. Semoga manfaat. Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber :  https://rumaysho.com/11261-8-adab-membaca-al-quran.html (dengan sedikit diringkas)
 Mutiara Faedah Surat Al Fatihah

1. Memohon kesembuhan kepada Alloh melalui surat Al Fatihah.


2. Menjelaskan tentang Tauhid dan pembagian nya.
3. Mengajarkan untuk Ikhlash dan Mutaba'ah.
4. Menjelaskan tentang jalan yang lurus.
5. Peringatan tentang bahayanya keluar dari jalan yang lurus.
6. Menetapkan iman terhadap hari akhir.
7. Menetapkan iman terhadap taqdir.
8. Menjelaskan kedudukan do'a.
9. Menjelaskan tentang al Hubb (cinta), al khouf (takut) dan ar roja' (berharap).

(min Hidaayaat suurotil Faatihah, karya Prof. Dr. 'Abdurrozaq bin' Abdul Muhsin
Al Badr).

Anda mungkin juga menyukai