Anda di halaman 1dari 4

Switching-regulator STRS6707 pernah banyak digunakan oleh beberapa merk TV pada

tahun-tahun yang lalu. IC Regulator ini paling sering ditemukan pada TV merk Goldstar
berbagai ukuran.  Beberapa model TV merk lain yang menggunakannya adalah Aiwa TV,
Akari dan lain-lain.  Setelah sekian waktu berlalu, ternyata TV yang menggunakan IC
regulator ini masih banyak beredar dimiliki orang.  Tempat-tempat service/reparasi elektronik
masih sering menerima TV yang rusak yang menggunakan IC regulator ini. Karena itu,
mungkin masih ada manfaatnya mengulas kerusakan TV yang menggunakan regulator
STRS6707 ini.

IC STRS6707 similar dengan STRS6708 dan STRS6709, yaitu switching-regulator dengan


transistor bi-polar pada output powernya.  Sirkit elektronik ketiga IC ini mirip, yang
membedakan di antara ketiganya adalah rating kemampuan daya maksimum, arus konrol, dan
beberapa parameter lain.

Kerusakan umum TV dengan power regulator STRS6707.


Gejala umum kerusakan power-supply yang paling sering terjadi pada TV yang
menggunakan regulator ini adalah :

 Power tidak normal, kadang TV bisa hidup, kadang tidak bisa hidup
 Power tidak mampu menghidupkan TV meskipun terdapat tegangan pada pin 1 IC
(DC main-power) sekitar 300V
 Power mati total.

Power-supply yang tidak normal (kadang TV bisa hidup dan kadang tidak) lama-kelamaan
akan berujung pada keadaan di mana TV tidak bisa hidup sama-sekali.
Gejala kerusakan seperti itu disebabkan karena adanya kondensator (elco) yang rusak
(kering), yaitu kondensator filter pada jalur tegangan supply IC (pin 9) atau kondensator
kopel dari tingkat driver ke basis transistor power yang ada di dalam IC (kondensator yang
terpasang di antara pin 3 dan pin 4 IC).  Dengan mengganti kedua kondensator ini dengan
yang baik maka power-supply akan kembali normal.
Pada gambar di atas contoh kondensator filter adalah C809 dengan kapasitas 220µF/35V dan
kondensator kopel adalah C811 dengan kapasitas 47µF/35V.
Pada TV Goldstar kondensator filter dan kondensator kopel berkapasitas sebagaimana yang
telah disebutkan itu.  Tetapi sebenarnya nilai kapasitas kedua kondensator itu tidaklah baku,
tidak harus senilai itu. Pada beberapa rancangan TV yang lain kondensator filter ada yang
berkapasitas 100µF dan ada juga yang berkapasitas 470µF, sedangkan untuk kondensator
kopel ada yang berkapasitas 220µF.  Yang terpenting adalah bisa mengenali manakah
kondensator filter dan manakah kondensator kopel di dalam sirkit STRS6707 pada rancangan
power-supply TV yang manapun.  Jika bisa mengenali atau mengetahuinya maka tidak akan
salah dalam mengganti komponen yang dicurigai rusak.
Perhatikan gambar berikut ini :

Untuk mengenali kondensator filter maka lihatlah kondensator yang kaki elektroda positifnya
terhubung dengan pin 9 IC.  Berapapun nilai kapasitasnya, itulah kondensator filter yang
dimaksud.
Untuk mengenali kondensator kopel maka lihatlah kondensator yang kaki elektroda
positifnya terhubung ke pin 4 IC dan kaki elektroda negatifnya terhubung ke pin 3 IC. 
Berapapun nilai kapasitasnya, itulah kondensator kopel yang dimaksud.
Cara mengenali kondensator filter dan kondensator kopel yang seperti ini berlaku bagi IC
STRS5707, STRS6707, STRS6708 dan STRS6709.

Power-supply yang mati total biasanya terjadi karena kolektor-emitor transistor power yang
berada di dalam IC telah mengalami “short” (hubung-singkat).  Sering menyertai kerusakan
ini adalah putusnya sikring (fuse) di jalur masukan AC 220V.
Untuk mengetahui secara mudah bahwa telah terjadi short, IC bisa langsung ditest tanpa
harus dicabut terlebih dahulu dari PCB.
Caranya adalah dengan melepaskan sambungan sumber AC 220V terlebih dahulu, lalu
mengosongkan muatan kondensator perata (smoothing-capacitor) pada main-voltage dengan
cara menghubung-singkat elektroda positif dan negatif kondensator itu menggunakan kabel
atau menggunakan obeng yang direntangkan sehingga kedua elektroda tersambungkan
dengan tuas obeng dan terkosongkan muatannya.
Pada gambar yang pertama di atas smoothing-capacitor ini adalah C803 dengan kapasitas
200µF/400V.
Setelah itu gunakan AVO-meter pada posisi Ohm X10 dan lakukan layaknya pengetesan
transistor NPN di mana pin 1 sebagai kolektor, pin 2 sebagai emitor dan pin 3 sebagai basis.
Tentang pengetesan transistor NPN menggunakan AVO-meter telah dibahas jelas dalam :
Pengetesan Transistor (2) .
Apabila telah dipastikan bahwa transistor power di dalam IC telah rusak, maka gantilah IC
tersebut dengan yang baik.
Memang ada cara untuk memperbaiki power-supply tanpa harus mengganti IC, yaitu dengan
menambahkan transistor power terpisah sendiri sedangkan pin 1, pin 2, dan pin 3 IC dicabut
dari PCB dan dipotong hingga pendek karena ketiga pin IC itu sudah tidak difungsikan lagi. 
Basis transistor power itu kemudian disambungkan ke tempat pin 3 pada PCB, emitornya
disambungkan ke tempat pin 2 dan kolektornya disambungkan ke tempat pin 1.  Dengan cara
seperti itu rangkaian power-supply akan kembali normal.
Namun cara ini tidak selalu bisa diterapkan karena ada kalanya kerusakan transistor power di
dalam IC disertai juga dengan kerusakan pada bagian drivernya atau kerusakan pada tingkat
sebelumnya.  Cara itu lebih layak ditempuh sebagai cara “darurat” ketika pilihan mengganti
IC dengan yang baru memang tidak dimungkinkan.
Cara paling tidak beresiko adalah mengganti IC dengan yang baru karena harganya juga tidak
mahal dan dari sisi kerapihan ini akan terlihat lebih baik.

Sebagai catatan terakhir, apabila kerusakan terjadi pada IC maka periksalah juga resistor
peredam start (pada TV Goldstar nilainya 39Ω/7W) di sirkit masukan AC 220V.  Biasanya
resistor ini ikut rusak (putus). Pada gambar yang pertama di atas resistor ini adalah R801
dengan nilai 1Ω/10W.
Periksa juga diode bridge, apakah masih layak digunakan ataukah sudah rusak.
Singkat kata, setiap kemungkinan kerusakan lanjutan yang menyertai kerusakan sebelumnya
perlu ditelusuri dan diperiksa.  Kelebihan seorang tekhnisi akan terlihat di sini, yaitu
ketelitiannya...

Anda mungkin juga menyukai