Anda di halaman 1dari 3

PENGALAMAN DISAAT MENJADI PENGURUS HARIAN PMII

(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

Assallamualaikum Wr.Wb
Salam pergerakan...!
Semoga sahabat/i ku senantiasa dalam lindungan yang mahakuasa. Aamiin...
Sebelum saya melanjutkan terlebih dahulu saya akan memperkenalkan nama saya
dan alasan saya memilih tema tersebut.
Nama saya Astini, saya PMII Komisariat Ibnu Khaldun Nunukan Pc kota
Nunukan, seperti nama komisarat saya sudah pasti bahwa saya adalah mahasiswa
dari kampus Ibnu Khaldun Nunukan, saat ini saya sudah semester VI. Selanjutnya
saya akan membahasa sedikit mengenai mengapa saya mengambil sub tema
“Pengalaman Beroganisasi di PMII”. Karna selain membuat saya harus
mengetik essai ini, saya juga dibuat flashback kembali apa yang sudah saya lalui,
sungguh ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa yang jika dicerikan engkau
akan membuthkan 10 cangkir kopi agar tahan untuk mendengarkan pengalaman
pribadi saya, hehehe....
Mari baca dan simak pengalaman pribadi ku saat menjadi seorang pengurus
PMII ( Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ).
Tidak lama setelah bergabung di PMII, saya langsung di amanahkan
menjadi seorang pengurus harian di PMII, bukan hal yang wow karna saya masih
merasa belum bisa dan belum pantas untuk menjalankan tanggung jawab, di sini
saya di amanahkan menjadi seorang sekretaris 1 bidang kaderisasi, bukan hal
harus dipamerkan tapi hal yang harus dipikirkan agar semua kegiatan bisa
terlaksana, apalagi mengingat saya yang masih baru untuk menjadi seorang
penggurus, setelah itu saya diminta untuk mengikuti jenjang pengkaderan dasar
atau PKD, disini bukan saya sendiri saya bersama teman seangkatan saya yang
juga mendapat amanah di PMII ada yang sebagai sekretaris umum dan juga
sebagai sekretaris 2 bidang eksternal, semuanya adalah seorang perempuan. Dan
kami bertiga diminta untuk melanjutkan kejenjang PKD kebetulan saat itu
dilaksanakan PKD di PC Kota Bulungan seKaltimtara. Maka kami bertiga pun
berangkat untuk menjadi seorang kader dan kami ditemani oleh ketua kami yang
sangat setia pada waktu itu.
Setelah, kami menjadi kader kami pun kembali menjalankan tanggung
jawab kami sebagai seorang penggurus, terkhususnya saya pribadi apa lagi saya
adalah orang yang berada di jantung sebuah organisasi, siapa yang tidak kaget
akan kalimat itu, jantung kalian bisa bayangkan apa jantung itu, yaa jantung
adalah pemompa darah keseluruh tubuh, apa bila iya tidak berfungsi maka tidak
ada artiya sebuah jasad yang terbaring tampah aliran darah, seperti itulah hal yang
saya bayangkan setelah berada di bidang kaderisasi.
Seiring dengan waktu saya melalui semua perkoker-proker yang sudah kami
buat, dan saya tidak terlalu kahwatir lagi karna saya mempunyai ketua yang
sangat pro aktif yang sangat membantu dan menuntun saya, berjalan bersama saya
untuk menyukseskan setiap proker yang sudah kami rancang dan bersyukurnya
lagi ketua saya adalah seorang perempuan tanggung, selain ketua koordinator dan
anggota kami juga sangat proaktif dalam membantu menyukseskan proker kami,
kami bersama –sama saling bahu membahu memikirkan apa yang harus diberikan
kepada sahabat/i agar mereka tetap myaman berada di PMII, tentunya kajian-
kajian dan follow up-follow up MABAPA juga kami pikirkan agar sahabat/i lebih
memahami setiap materi yang sudah diberikan dan agar mereka tidak sekedar tahu
tapi juga harus paham agar dapat dijadikan landasannya dalam melakukan sesuatu
baik untuk pribadinya maupun untuk orang lain atau bermasyarakat.
Semua saya lalui bersama tim kaderisasi, kami berfikir dan berjuang
bersama-sama, dan ucapan terimah kasih tak akan pernah henti untuk lelah
mereka dalam membantu saya pribadi menjalankan setiap proker.
Walaupun terkadang, egois itu ada tapi tidak membuat kami terpecah
bahkan kami saling support. Dan semua proses yang sukses selama mejadi
sekretatis 1 itu tidak terlepas dari dorongan ketua saya sendiri, ketua yang keras
tapi dalam gerakan selalu nyata untuk menyukseskan sebuah kegiatan.
Indah namun semua sudah selesai bukan selesai untuk berhenti tapi selesai
untuk dijadikan pelajaran dan dilanjutkan untuk kepengurusan selanjutnya.
Itu saja pengalaman saya di PMII khsusnya di Bidang Kaderisasi Sumber
Daya Anggota. Dan ini hanya sebagian cerita yang saya sampaikan. Jika ingin
mendengarkan mari duduk bersama dengan secangkir kopi di bawah bintang dan
jangan lupa lengkapi dengan gorengan hangat.

Sekian essai yang saya buat. Terimah kasih telah membacanya.


Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thariq
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Nunukan, 17 April 2020

Astini

Anda mungkin juga menyukai