Anda di halaman 1dari 2

PSIKOTERAPI

Psikoterapi pada gangguan panik berupa :


1. Terapi Relaksasi
Terapi relaksasi diberikan pada hampir semua individu yang mengalami gangguan
panik, kecuali yang bersangkutan menolak. Terapi ini bermanfaat meredakan secara
relatif cepat serangan panik dan menenangkan individu, namun itu dapat dicapai bagi
yang telah berlatih setiap hari. Prinsipnya adalah melatih pernafasan (menarik nafas
dalam dan lambat, lalu mengeluarkannya dengan lambat pula), mengendurkan seluruh
otot tubuh dan mensugesti pikiran ke arah konstruktif. Dalam proses terapi, dokter
akan membimbing individu melakukan ini secara perlahan-lahan, biasanya
berlangsung selama 20-30 menit atau lebih lama lagi. Setelah itu, individu diminta
untuk melakukannya sendiri dirumah setiap hari, sehingga bila serangan panik
muncul kembali, tubuh sudah siap untuk relaksasi.
2. Terapi kognitif perilaku
Individu diajak untuk bersama-sama melakukan restrukturisasi kognitif, yaitu
membentuk kembali pola perilaku dan pikiran yang irasional dan menggantinya
dengan yang lebih rasional. Terapi biasanya berlangsung 30-45 menit. Individu
kemudian diberi pekerjaan rumah yang harus dibuat setiap hari, antara lain membuat
daftar pengalaman harian dalam menyikapi pelbagai peristiwa yang dialami, misalnya
yang mengecewakan, menyedihkan, dll. Pekerjaan rumah ini akan dibahas pada
kunjungan konsultasi berikutnya. Biasanya terapi ini memerlukan 10-15 kali
pertemuan.
3. Pajanan in vivo
Pajanan in vivo dahulu merupakan terapi perilaku yang lazim untuk gangguan panik.
Teknik ini meliputi pemajanan pasien terhadap stimulus yang ditakuti yang semakin
lama semakin berat, dari waktu ke waktu pasien menjadi mengalami desensitisasi
terhadap pengalaman tersebut.
4. Psikoterapi dinamik
Individu diajak untuk lebih memahami diri dan kepribadiannya, bukan sekedar
menghilangkan gejalanya semata. Pada psikoterapi ini, biasanya individu lebih
banyak berbicara, sedangkan dokter lebih banyak mendengar, kecuali pada individu
yang benar-benar pendiam, maka dokter yang lebih aktif. Terapi ini memerlukan
waktu panjang, dapat berbulan-bulan bahkan bertahun.
Terapi psikososial lain
1. Terapi keluarga
Terapi keluarga yang ditujukan pada edukasi dan dukungan sangat bermanfaat untuk
pasien dengan gangguan panik untuk mendapat penatalaksanaan dan prognosis yang
lebih baik.
2. Psikoterapi berorientasi tilikan
Terapi berfokus membantu pasien mengerti arti ansietas yang tidak disadari yang
telah dihipotesiskan, simbolisme situasi yang dihindari, kebutuhan untuk menekan
impuls, dan keuntungan sekunder gejala tersebut.
3. Psikoterapi kombinasi dan farmakoterapi
Bahkan ketika farmakoterapi efektif menghilangkan gejala primer gangguan panik,
psikoterapi dapat dibutuhkan untuk menterapi gejala sekunder. Intervensi
psikoterapeutik membantu pasien menghadapi rasa takut keluar rumah. Sehingga
intervensi terapeutik dibutuhkan untuk membantu mereka mengerti dan
menghilangkan resistensi terhadap farmakoterapi.

PROGNOSIS
Walaupun gangguan panik merupakan penyakit kronis, namun penderita dengan fungsi
premorbid yang baik serta durasi serangan yang singkat cenderung memiliki prognosis yang
lebih baik

Daftar pustaka :
1. Elvira, Sylvia D & Hadisukanto, Gitayanti. 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua.
Jakarta : Badan Penerbit FKUI.
2. Sadock, Benjamin dan Virginia Sadock. 2013. Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi Kedua.
EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai