Anda di halaman 1dari 7

465 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 8 Tahun 2017

PENGARUH SUHU DAN pH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM


FOSFATASE BAKTERI TERMOFILIK SUNGAI GENDOL PASCA
ERUPSI MERAPI
The INFLUENCE of TEMPERATURE and pH TOWARD the ACTIVITY of the
PHOSPHATASE ENZYME FROMTHERMOPHILIC BACTERIA of GENDOL RIVER
PASCA MERAPI ERUPTION

Oleh: Nurkhotimah1, Biologi, FMIPA, UNY, Nurkhotimah_xia2@yahoo.com,


Evy Yulianti, M.Sc2, evy_yulianti@uny.ac.id ; Anna Rakhmawati, M.Si3,
anna_rakhmawati@uny.ac.id
1
mahasiswa biologi UNY
2,3
dosen biologi UNY
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan pH terhadap aktivitas enzim
fosfatase bakteri termofilik Sungai Gendol pasca erupsi Merapi dan untuk mengetahui berapa suhu
dan pH optimal untuk aktivitas enzim fosfatase bakteri termofilik sungai gendol pasca erupsi merapi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan 2 perlakuan yaitu variasi pH dan variasi suhu.
Sampel ditumbuhkan pada suhu 55 oC dan pada pH 7, setelah mencapai fase eksponensial yaitu jam
ke 24, dilakukan pemanenan enzim yaitu dengan cara disentrifugasi dengan kecepatan 1000 rpm
selama 20 menit, diambil supernatannya, ditambahkan substrat Ca3PO4 dan larutan buffer pH (5, 7,
dan 9) diinkubasi pada perlakuan variasi suhu (45 oC, 55 oC, dan 65oC) selama 30 menit dan
ditambahkan reagen. Data yang terhimpun berupa nilai absorbansi produk yang diperoleh dari hasil
pengukuran menggunakan alat spektrofotometer, setelah itu dimasukkan ke rumus dan diperoleh hasil
aktivitas enzim fosfatase Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas enzim fosfatase paling baik
pada suhu 65 oC dan pH 7 untuk isolat D75, D92, dan D110a.

Kata kunci : Bakteri Pelarut Fosfat, bakteri termofilik, produk, aktivitas enzim, suhu, pH.
Abstract
This research aims were to know the influence of temperature and pH to the activity
of the phosphatase enzyme of thermophilic bacteria of Gendol river in Merapi’s post
eruption and to find out how the temperature and the optimum pH for the phosphatase
enzyme activity of thermophilic bacteria of Gendol river in Merapi’s post eruption. This
research was experimental research with two treatments, those are variation of pH and
temperature. The samples were grown on 55 °C of temperature and 7 pH and after reaching
the exponential phase, i.e. 24 hours the enzyme were harvested do with ways to speed 1000 rpm
centrifuged for 20 minutes, taken supernatan, added Ca3PO4 substrate and buffer solution pH (5, 7,
o
and 9) and being incubate treated some variations of temperature (45 °C, 55 °C, and the 65 C) for
30 minutes and added reagents.. The data phosphatase enzyme activity was obtained by
measurement using spectrophotometer. The result of the research showed that the best
activity of phosphatase enzyme was on 65 °C temperature and 7 pH for isolates D75, D92,
and D110a,.

Key words: phosphate solvent bacteria, thermophilic bacteria , enzyme activity, temperature,
pH.
Pengaruh Suhu Dan pH ( Nurkhotimah) 466

PENDAHULUAN bawah pH optimum maka aktivitas enzim


Unsur fosfor (P) adalah unsur rendah. Hal ini terjadi karena struktur tiga
esensial kedua setelah N yang berperan dimensi enzim mulai berubah, sehingga
penting dalam fotosintesis dan substrat tidak dapat berikatan dengan sisi
perkembangan akar. Sebagian besar aktif enzim akibatnya proses katalis tidak
bentuk fosfat terikat oleh koloid tanah dapat berlangsung secara sempurna.
sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Masing-masing mikroorganisme memiliki
Pengikatan-pengikatan fosfat tersebut sifat-sifat khusus dan kondisi lingkungan
menyebabkan pupuk fosfat yang diberikan optimal berbeda yang mempengaruhi
tidak efisien. Salah satu alternatif untuk aktivitas enzim fosfatase. Maka dari itu
meningkatkan efisiensi pemupukan fosfat perlu adanya penelitian tentang Pengaruh
dalam mengatasi rendahnya fosfat tersedia suhu dan pH terhadap aktivitas enzim
dalam tanah adalah dengan memanfaatkan fosfatase bakteri termofilik Sungai Gendol
kelompok mikroorganisme pelarut fosfat, pasca erupsi merapi.
yaitu mikroorganisme yang dapat
melarutkan fosfat tidak tersedia menjadi METODE PENELITIAN
tersedia sehingga dapat diserap oleh
tanaman (Taha (1969) dalam Jenis Penelitian
Simanungkalit (2000:142)) Jenis penelitian ini adalah
Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 eksperimen dengan pemberian perlakuan
salah satu dampak positifnya yaitu suhu dan pH berbeda terhadap aktivitas
ditemukannya bakteri termofilik oleh enzim fosfatase.
Penelitian yang dilakukan Anna Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
Rahmawati dan Evy Yulianti, bakteri
tersebut mengandung enzim amilase, bulan Februari - April 2017 dilakukan di
protease, dan selulase. Penelitian tahun Laboratorium Mikrobiologi Jurusan
2016 didapatkan hasil bahwa bakteri Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas
termofilik tersebut juga mengandung Negeri Yogyakarta.
enzim Fosfatase. Populasi dan Sampel Penelitian
Aktivitas enzim bergantung pada Populasi dari penelitian ini adalah
konsentrasi enzim dan keadaan reaksi seluruh enzim yang diisolasi dari isolat
seperti pH dan suhu (Wibraham & bakteri pelarut fosfat yang diisolasi dari
Michael, 1992: 247). Menurut Lehninger sampel isolat bakteri termofilik Sungai
(1982: 240-252) faktor yang Gendol Atas pasca erupsi Merapi 2010
mempengaruhi aktivitas enzim selain yang memiliki kemampuan melarutkan
konsentrasi enzim, adalah suhu, pH fosfat ditandai dengan zona bening yang
substrat, inhibitor, dan aktivator. Hal ini terbentuk pada media. Sampel dari
dikarenakan setiap enzim memiliki pH dan penelitian ini adalah enzim fosfatase dari
suhu optimum. Menurut Sadikin, isolat Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) D75,
D92, D110a terpilih dari isolat bakteri
(2002:138) dalam Iswendi, (2009:5), jika
suhu di bawah suhu optimum, maka termofilik Sungai Gendol Atas pasca
aktivitas enzim akan rendah. Demikian erupsi Merapi 2010.
juga dengan pH, jika dilakukan proses di
467 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 8 Tahun 2017

pada sampel, tetapi penambahan 1 ml


Prosedur Penelitian substrat tidak dilakukan
Media yang digunakan terdiri atas
Pembuatan larutan standar fosfat
Nutrient Agar, Nutrient Broth, dan Media
Pipet 0 mL; 0.5 mL; 1 mL; 2 mL; 2.5 mL
Pikovskaya. Bakteri diremajakan pada
larutan baku fosfat yang mengandung 10
media NA, lalu untuk membuat starter
ppm dan masukan masing-masing kedalam
bakteri yang berumur 24 jam ditumbuhkan
labu ukur 25 ml. Ditambahkan air suling
pada media NB sampai OD ± 1 yang
sampai tepat pada tanda tera kemudian
diukur menggunakan spektrofotometer
dihomogenkan sehingga diperoleh kadar
panjang gelombang 600 nm, lalu dipindah
fosfat 0.0 ppm; 0.2 ppm ;0.4 ppm; 0.8
ke media Pikovskaya cair
ppm dan 1.0 ppm.
Isolasi enzim fosfatase
Pembuatan reagen
Isolat terpilih sebanyak 5 mL (10%
Pada uji pelarutan fosfat pada
dari medium) ditumbuhkan di waterbath
media pikovskaya cair dilakukan dengan
shaker pada medium Pikovskaya, sampai
pembuatan reagen meliputi. Pembuatan
masa eksponensial pada suhu 55 oC.
larutan A (H2SO4 5N sebanyak 14 mL
Kemudian disentrifugasi kultur bakteri
diencerkan dalam dengan aquades,
penghasil enzim fosfatase dengan
sehingga volumenya menjadi 100 mL).
kecepatan 1000 rpm selama 20 menit. Lalu
Pembuatan larutan B
supernatan yang dihasilkan dituang ke
((K(SbO)C4H4O6.1/2H2O) sebanyak 0,324
dalam tabung.
gram dilarutkan dalam akuades, sehingga
Pengukuran aktivitas enzim fosfatase
volumenya menjadi 100 ml). Pembuatan
Satu milliliter supernatan
larutan C ((NH4)2Mo7O24 sebanyak 4
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Lalu
gram dilarukan dalam akuades, sehingga
tambahkan substrat kalsium fosfat 0,1 % (,
volumenya menjadi 100 mL). Pembuatan
dan 1 ml larutan buffer (pH: 5, 7, dan 9).
larutan D (Melarutkan 1,76 g Asam
askorbat dalam akuades, sehingga
,
Substrat : = = 1mg/ml volumenya menjadi 100 mL). Kemudian

Mencampurkan reagen tersebut dengan
Kemudian diinkubasi dalam inkubator
mengambil 10 mL larutan A + 1 mL
selama 30 menit untuk setiap perlakuan
larutan B + 3 mL larutan C + 6 mL larutan
suhu (45 oC, 55 oC, 65 oC). Lalu Satu unit
D, lalu mengocok hingga homogen..
aktivitas enzim fosfatase didefinisikan
Analisis Data
sebagai banyaknya fosfat tak terlarut
Data kuantitatif hasil uji aktivitas
(Ca3PO4) yang terhidrolisis menjadi posfat
enzim fosfatase dianalisis menggunakan
terlarut selama masa inkubasi 30 menit.
aplikasi SPSS uji Analysis of Variance
Setelah diinkubasi, kemudian ditambahkan
(ANOVA). Apabila terdapat perbedaan
reagen (campuran larutan A,B,C, dan D)
nyata atau sangat nyata dilanutkan dengan
0,5 ml dan mengocok dengan vortex.
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)
Selanjutnya absorbansi diuji dengan
untuk melihat perlakuan antar kelompok
menggunakan spektrofotometer dengan
perlakuan yang dibuat.
panjang gelombang 880 nm. Kemudian
kontrol dibuat dengan prosedur yang sama
Pengaruh Suhu Dan pH ( Nurkhotimah) 468

HASIL DAN PEMBAHASAN.


Tabel 2. Nilai Absorbansi Kadar Fosfat
Fase eksponensial pada Medium
Isolat pada Media Pikovkaya Ca3(PO4)2

Pengukuran OD pada Media Iso Nilai Absorbansi


Pikovskaya lat Suh 45 55 65
u
1.4
(oC)
nilai Absorbansi

1.2
1 pH
0.8
0.6 D 5
0.4 75 0,317 0,232 0,144
0.2
0 7 0,621 0,112 0,737
9 0,584 0,249 0,267
D 5
92 0,316 0,306 0,058
Waktu inkubasi
7 0,496 0,351 0,981
D 75 D 92 D 110 a
9 0,885 0,317 0,214
D 5
Pikovskaya 11
0a 0,379 0,250 0,454
7 0,513 0,442 0,953
Gambar 3. Kurva Pertumbuhan Isolat Bakteri
9 0,864 0,189 0,172
Termofilik Penghasil Enzim Fosfatase pada
Keterangan : angka tebal: paling tinggi nilai
Medium Pikovskaya.
absorbansinya.
Menentukan eksponensial yaitu dengan
Menentukan eksponensial yaitu Setelah mendapatkan nilai
dengan melihat pada jam keberapa kenaikan absorbansi, langkah selanjutnya yaitu
nilai OD yang tertinggi atau kerapatan mencari konsentrasi fosfat pada perlakuan
selnya paling banyak yang artinya produksi dengan membuat kurva standar fosfat
enzim mencapai jumlah maksimal. Grafik terlebih dahulu untuk menentukan
tersebut menunjukan bahwa pada jam ke 24, persamaan rumusnya. Kurva standar fosfat
jumlah OD tertinggi, sehingga pada waktu ini didapatkan dengan memasukan hasil
tersebut merupakan waktu inkubasi yang nilai absorbansi fosfat berbagai macam
efektif untuk melakukan panen enzim dari konsentrasi. Nilai absorbansi fosfat
kultur bakteri karena dimungkinkan enzim tersebut adalah sebagai berikut :
fosfatase sedang diproduksi dengan
kecepatan tertinggi dan dalam jumlah yang
banyak.
Uji aktivitas enzim fosfatase
469 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 8 Tahun 2017

mencari massa fosfat dilanjutkan mencari


aktivitas enzim fosfatase
Tabel 3. Nilai Absorbansi Fosfat Berbagai
Rumus Mencari Massa fosfat (mf)
Konsentrasi
Pada Perlakuan
Konsentrasi fosfat Nilai absorbansi
(gr/ml) gr =
0,0 0,0
Keterangan
0,2 0,109
gr : Massa fosfat (g)
0,4 0,213
0,8 0,436 M : Konsentrasi fosfat (M)
1,0 0,584 Mr : Berat molekul fosfat = 310
Tabel 3 merupakan nilai absorbansi fosfat P : Volume pelarut (ml) = 1 ml
terlarut hasil pengukuran kadar fosfat
untuk menentukan kurva standar fosfat, Rumus Mencari Aktivitas Enzim
Rumus :
data tersebut disajikan dalam gambar AE =

berikut ini :
Keterangan:
Kurva Standar Fosfat AE : Aktivitas enzim (unit/mL filtrat
1.000 enzim)
Nilai Absorbansi

y = 0.5751x - 0.0076 MP : massa fosfat


0.500 R² = 0.997
(OD)

BMg : berat molekul fosfat= 310


0.000
0.0 0.5 1.0 1.5
MI : masa inkubasi = 30 menit
-0.500 Setelah di masukkan ke dalam rumus,
Konsentrasi
diperoleh aktivitas enzim fosfatase yang
Gambar 4. Grafik Kurva Standar Larutan disajikan dalam bentuk tabel sebagai
Fosfat Konsentrasi 1; 2; 3; 4; dan 5 mg/100 berikut :
mL Tabel 6. Aktivitas Enzim Fosfatase
pada Media Psikovkaya Kalsium
Berdasarkan kurva standar fosfat di Fosfat (unit/mL Filtrat Enzim).
atas, untuk mengetahui besarnya Isolat Aktivitas enzim
konsentrasi fosfat yaitu dengan Suhu(oC)
45 55 6
memasukkan nilai absorbansi ke dalam pH
5
persamaan berikut,
D 75 5 0,019 0,014 0,009
Persamaan , 7 0,036 0,007 0,043
x=
, 9 0,034 0,015 0,016
D 92 5 0,018 0,018 0,004
Keterangan 7 0,029 0,021 0,057
x = konsentrasi fosfat hasil hidrolisis 9 0,052 0,019 0,013
kalsium fosfat D 110 5
y = nilai absorbansi enzim perlakuan a 0,022 0,015 0,027
7 0,030 0,026 0,056
setelah ditemukan konsentrasi
9 0,051 0,011 0,010
fosfatnya, langkah selanjutnya yaitu
Pengaruh Suhu Dan pH ( Nurkhotimah) 470

Satuan Aktivitas enzim (unit/mLfiltra (asam atau basa) dapat


enzim) menyebabkan berhentinya aktivitas enzim
Dari tabel di atas lalu dibuat grafik untuk akibat proses denaturasi pada struktur tiga
melihat pH dan suhu optimum aktivitas dimensi enzim. Sebagian besar enzim dapat
enzim fosfatase bekerja paling efektif pada kisaran pH
Pengaruh Kombinasi Suhu dan pH terhadap lingkungan yang agak sempit.
aktivitas enzim fosfatase Di luar pH optimum tersebut kenaikan
0.06
pH (basa) atau penurunan pH (asam)
Aktivitas Enzim

0.04 menyebabkan penurunan aktivitas enzim


0.02 dengan cepat dan bahkan bisa kehilangan
0
5;45 5;55 5;65 7;45 7;55 7;65 9;45 9;55 9;65
aktivitas katalitiknya. Hal ini terjadi karena
Kombinasi pH dan Suhu struktur tiga dimensi enzim mulai berubah,
sehingga substrat tidak dapat berikatan
Isolat D 75 Isolat D 92 Isolat D 110 a dengan sisi aktif enzim akibatnya proses
katalis tidak dapat berlangsung secara
Gambar 5. Grafik Pengaruh Suhu dan pH
sempurna.
Terhadap Aktivitas Enzim Fosfatase pada
Profil aktivitas pH enzim
Media Pikovskaya Fosfat
menggambarkan pH pada saat gugus
pemberi atau penerima proton yang penting
Gambar 5 menunjukan bahwa aktivitas
enzim fosfatase optimal pada suhu 65 OC pada sisi katalitik enzim berada dalam
dan pada pH 7, aktivitas enzim menurun tingkat ionisasi yang diinginkan, pH
ketika suhu diturunkan sampai suhu 45 OC, optimum enzim tidak perlu sama dengan pH
begitu juga ketika pH diturunkan menjadi 5 lingkungan normalnya, dengan pH yang
dan dinaikkan menjadi 9 maka aktivitas mungkin sedikit berada di atas atau di
enzim juga menurun. bawah pH optimum. Aktivitas katalitik
Peningkatan suhu akan meningkatkan enzim di dalam sel bakteri sebagian diatur
oleh perubahan pada pH lingkungan.
energi kinetik molekul. Peningkatan energi
kinetik molekul juga meningkatkan gerakan Sisi aktif enzim Isolat D75, D92, dan
molekul sehingga frekuensi tumbukan juga D110a dalam lingkungan asam akan
meningkat. Kombinasi tumbukan yang lebih berubah ,karena sisi aktif enzim yang
sering dan lebih berenergi serta produktif ini sebelumnya bermuatan negatif oleh karena
akan meningkatkan laju reaksi. Setiap enzim lingkungan asam (melepas H+) menjadi
memiliki suhu optimal, yaitu saat laju bermuatan positif, akibatnya merubah sisi
reaksinya paling cepat. Peningkatan suhu aktif enzim tersebut sehingga substrat tidak
optimal dalam penelitian ini yaitu 65 OC, bisa menempel maksimal dan aktivitas
saat suhu terebut aktivitas enzim juga naik enzim menjadi turun. Begitu juga ketika
karena memungkinkan terjadinya tumbukan enzim berada dilingkungan basa, sisi aktif
molekul yang paling banyak dan perubahan enzim yang sebelumnya bermuatan negatif
reaktan menjadi produk yang paling cepat. akan berubah menjadi bermuatan positif
Banyak enzim yang sensitif terhadap sehingga substrat tidak dapat menempel dan
perubahan pH dan setiap enzim memiliki aktivitas enzim menurun.
pH optimum untuk aktivitasnya. pH optimal
pada penelitian ini adalah 7. Perubahan pH
471 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 8 Tahun 2017

KESIMPULAN Black, Jacquelyn G. (2008). Microbiology,


Seventh Edition. United States: John
Pengaruh suhu dan pH terhadap Willey & Son, Inc.
aktivitas enzim fosfatase bakteri termofilik Evy, Yulianti dan Anna Rakhmawati.
Sungai Gendol pasca erupsi merapi. Jika (2017). Screening and
suhu dinaikkan sampai 65 oC maka characterization of phoshate
aktivitas enzim menjadi naik, ketika suhu solubilizing bacteria from isolate of
diturunkan sampai suhu 45 oC aktivitas thermophilic bacteria. Conference
enzim juga turun, aktivitas enzim akan Proceedings. The 4th International
Conference on Research,
turun pada pH 5 dan pH 9, ketika pH 7
Implementation and Education of
aktivitas enzim menjadi naik.Suhu dan pH Mathematic and Science (4th
yang optimal untuk aktivitas enzim ICRIEMS). 2017. Yogyakarta:
fosfatase yaitu pada suhu 65 oC dan pH 7 Universitas Negeri Yogyakarta.
untuk isolat D75, D92, dan D110a.
Illmer, P. and F. Schinner. (1992).
Solubilization of inorganic
SARAN phosphate by
Perlu dilakukan penelitian variasi microorganisms isolated from forest
suhu yang lebih tinggi dari suhu 65 oC soils. Soil Biol. Biochem. 24(4):
untuk menentukan suhu optimal. Perlu 389-395.
dilakukan penelitian tentang identifikasi Lehninger , Albert. (1982). Dasar dasar
dan karakterisasi sampai tingkat spesies. Biokimia. (Alih bahasa: Dr. Ir.
Maggy Thenawidjaja). Jakarta :
Penerbit Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA
Simanungkalit, Didi Ardi Suriadikarta,
Andrade, C.M.M.C, Nei Pereira Jr., and G. Rasti Saraswati, Diah Setyorini, dan
Antranikian. (1999). Extremely Wiwik Hartatik. (2006). Pupuk
Thermophilic Microorganisms and organik dan pupuk hayati. Bogor :
Their Polymerhidrolytic Enzyme. A Balai Besar Penelitian dan
reviews, departmen of Technology Pengembangan Sumberdaya Lahan
Microbiology, Technical University Pertanian
Hamburg Germany. Revista de
Microbiologia No. 30:287-298 tahun Taha, S.M., and S.A.Z. Mahmoud, A.H.
1999 El-Damaty, and A.M. Abd. El-
Hafez. (1969). Activity of phosphate-
Anna, Rakhmawati , Evy Yulianti, dan Eli dissolving bacteria in Egyptian soils.
Rohaeti. (2014). Seleksi Bakteri Plant Soil 31(1): 149-160
Termofilik Pasca Erupsi Merapi
Sebagai Penghasil Enzim Amilase Waksman, S.A. and R.L. Starkey. (1981).
Dan Protease. Yogyakarta : FMIPA The Soil and The Microbe. John
UNY. Wiley and Sons, Inc. New York.

Anda mungkin juga menyukai