ABSTRAK
Biogas merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dipilih untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil karena kandungan gas CH4 di dalamnya. Bahan baku yang
digunakan dalam memproduksi biogas pada penelitian ini adalah limbah sayuran yang
banyak tersedia di pasar-pasar tradisional, seperti sawi, kembang kol, dan kol. Namun
proses produksi biogas yang menggunakan limbah sayuran memakan waktu yang lama
karena adanya kandungan lignin, oleh karena itu perlu dicari metoda yang dapat
mempercepat proses dekomposisi. Penelitian tugas akhir ini dilakukan untuk mencari
optimalisasi produksi biogas menggunakan pretreatment dengan larutan NaOH 3% serta
kombinasi starter GP-7 dan EM-4. Bio-digester yang digunakan dalam penelitian ini
berkapasitas 18 liter dan dibuat dua buah untuk membandingkan kinerja antara starter GP-
7 dan EM-4 dalam memproduksi biogas. Hasil dari penelitian yang dilakukan selama 28
hari ini menunjukan bahwa hasil produksi biogas dengan menggunakan starter GP-7 lebih
tinggi daripada menggunakan starter EM-4, yaitu dengan laju produksi gas sebesar 243,6
ml/hari, sementara untuk starter EM-4 sebesar 175,5 ml/hari. Namun dari kedua digester
tidak dihasilkan gas metana.
Kata kunci : Biogas, Gas CH4, pretreatment NaOH, EM-4, GP-7, limbah sayuran
4. Analisis Data
4.1 Karakteristik Bahan Baku
Gambar II.2 Starter EM-4 Pengujian karakteristik
dilakukan di Laboratorium Buangan
3. Metodologi Penelitian Padat dan B3 ITB. Berikut ini adalah
3.1 Penyiapan Bahan Baku
tabel karakteristik limbah sayuran.
Bahan baku yang digunakan
dalam penelitian tugas akhir ini adalah Tabel IV.1 Karakteristik Campuran
limbah sayuran yang diambil dari Pasar Limbah Sayuran
Gede Bage, Bandung. Limbah sayuran No Parameter Satuan Hasil
yang digunakan terdiri dari sayur kol, Analisa
daun kembang kol, dan sawi putih
dengan perbandingan 1:1:1. 1 Kadar Air %BB 89,35
2 Kadar Abu %BK 12,40
Limbah sayuran yang sudah
3 Kadar %BK 87,60
terkumpul selanjutnya di cacah hingga
Volatil
berukuran ± 1 cm. Hasil cacahan sayur
4 C-Organik %BK 65,59 digester lebih tinggi dari temperatur
5 NTK %BK 3,75 lingkungan. Rentang temperatur kerja
Catatan : %BB = Berat Basah, %BK = dalam digester adalah 25-29, maka
Berat Kering bakteri yang bekerja dalam digester
untuk menghasilkan biogas adalah
(Sumber : Hasil Analisa Lab. Buangan bakteri mesophilic (Fry, 1974).
Padat dan B3 ITB, 2019)
4.3 Pengaruh Perbedaan Penggunaan
Dari tabel diatas dapat dilihat Starter Pada Produksi Biogas
karakteristik dari limbah sayuran yang
akan digunakan sebagai bahan baku
dalam pembuatan biogas. Terlihat bahwa
limbah sayuran memiliki kadar air
sebesar 89,35%, nilai ini cukup baik jika
dibandingkan dengan rekomendari Gambar 4.1 Grafik Perbandingan
optimal dari kadar air pada bahan baku Produksi Biogas
pembuatan biogas yaitu 90% (Fairuz
Dari grafik diatas semakin terlihat
dkk, 2015). Hasilnya besar nilai rasio
jelas bahwa produksi biogas pada
C/N dari limbah sayuran ini adalah 17,5.
digester B yang menggunakan GP-7
Nilai rasio tersebut terlalu rendah, nilai
sebagai starter lebih banyak
rasio C/N yang optimum untuk proses
dibandingkan dengan digester A.
anaerob adalah 20-30 (Fry, 1974). Nilai
Digester B memiliki nilai maksimum
rasio C/N yang rendah akan
sebesar 1550 mL dan minimumnya 820
menyebabkan proses fermentasi berhenti
mL. Sedangkan digester B memiliki nilai
karena unsur karbon habis terlebih
maksimum sebesar 1360 mL dan nilai
dahulu sebelum nitrogen. Kemudian
minimumnya sebesar 865 mL.
kadar volatile menggambarkan seberapa
Kemudian laju produksi biogas digester
besar kandungan bahan organik didalam
B lebih besar dari digester A yaitu
limbah sayuran yang dapat terdegradasi
sebesar 243,6 mL/hari sedangkan
dan menguap menjadi gas.
digester A sebesar 175,5 mL/hari.
4.2 Temperatur Kerja 4.4 Kandungan Gas
Tabel IV.2 Hasil Pengukuran Tabel IV.3 Hasil Pengukuran
Temperatur Digester dan Lingkungan Temperatur Digester dan Lingkungan
Temperatur (⁰C) Kandungan Gas (%)
Hari
No Tanggal Digester Digester Digester A (Starter Digester B (Starter
ke- Lingkungan
A B Hari EM-4) GP-7)
ke-
CH4 CO2 H2 CH4 CO2 H2
1 6 17/10/19 25,5 26,5 25,1
[10] A. R. P. I. R. A. N. S. W. FItria
Yulistiani, "Analisis Pengaruh Pre-
treatment Eceng Gondok Sebagai
Bahan Baku Pembuatan Biogas,"
Industrial Research Workshop and
National Seminar , p. 41, 2017.