Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PSUTAKA

2.1 Hepatitis A

Hepatitis A merupakan inflamasi dan atau nekrosis jaringan hati yang


disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A.1 Penularan terjadi dari orang ke orang,
terutama melalui rute oral-fekal. Virus ini menyebar melalui makanan atau air
yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi. Rendahnya kualitas
sanitasi lingkungan dan adanya pencemaran terhadap sumber air atau makanan
yang dikonsumsi banyak orang mempermudah terjadinya penularan dan kejadian
luar biasa hepatitis A. Penularan hepatitis A dapat dicegah dengan pemberian
vaksinasi. Vaksinasi hepatitis A mampu memberikan perlindungan selama 5-10
tahun. Penularan hepatitis A berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi masyarakat
(Aryana dkk, 2014)

2.2 Diet Hati

Menurut (Almatsier, 2004) diit ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai
beikut:
1. Diet Hati I
Diet hati I diberikan pada penderita sirosis hepatis berat dan
sirosis hepatis akut dalam keadaan prekoma atau segera setelah penderita
dapat makan kembali. Makanan diberikan berupa cairan yang mengandung
hidrat arang yang sederhana seperti sari buah, sirup, dan teh manis.
Cairan yang diperlukan kurang lebih 2 liter sehari bila tidak ada asites.
Makanan ini rendah kalori, protein, besi, dan thiamine. Diet ini sebaiknya
tidak diberikan lebih dari 3 hari. Untuk menambah kalori, dapat
ditambahkan infus glukosa.
2. Diet Hati II
Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan
penderita sudah mulai mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien,
maka dapat diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein
diberikan secara bertahap, dapat dimulai dari 30 gram sehari dan lemak
diberikan dalam bentuk mudah cerna.
3. Diet Hati III

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II atau


kepada penderita yang nafsu makannya cukup. Menurut keadaan
penyakit makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Protein
diberikan 1 gram/kg BB/hari, lemak sedang dalam bentuk mudah cerna.
Menurut beratnya retensi garam dan air, makanan diberikan sebagai diet
hati III rendah garam. Bila ada asites diberikan diet rendah garam I.

Almatsier, S, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Aryana, I. G. K., Putra, I. G. N. S., & Karyana, I. P. G. (2014). Faktor risiko
kejadian luar biasa hepatitis A di Sekolah Dasar Negeri Selulung dan
Blantih, Kintamani. Medicina, 45(2), 79-83.

Anda mungkin juga menyukai