Anda di halaman 1dari 3

Penentuan Nasib CPNS Disabilitas

Pendaftaran CPNS tahun ini disambut gembira oleh para penyandang disabilitas.
Pemerintah pada tahun ini memberikan kuota sebanyak 2% dari 152.286 formasi untuk diisi
oleh penyandang disabilitas. Pelamar dengan kriteria disabilitas dapat melamar pada formasi
umum di BKN pusat untuk jabatan analis data dan informasi, analis jabatan, dan analis
perencanaan (Kompas, 18/11/2019).

Peserta penyandang disabilitas yang diperkenankan mengikuti seleksi CPNS


merupakan orang – orang yang memenuhi syarat. Syarat yang harus dipenuhi yaitu harus
memiliki standar yang cukup tinggi misalnya lulusan terbaik ( cumlaude ). Dan satu hal yang
unik yaitu para penyandang disabilitas yang mendaftar tes CPNS menggunakan metode
rangking dalam penentuan hasil. Sedangkan untuk peserta non-disabilitas menggunakan
penentuan passing grade.

Para peserta disabilitas juga masih harus melalui mekanisme tes yang sama dengan
peserta lainnya yaitu menggunakan ComputerAssistedTest( CAT ). Namun dalam hal ini
timbul keraguan bagi penyandang disabilitas kategori tuna netra. Pemerintah memang
berusaha mencegah timbulnya diskriminasi bagi penyandang disabilitas. Tapi apakah
pemerintah sudah memikirkan bagaimana caranya para penyandang tuna netra melaksanakan
tesnya?

Lalu dari penggunaan sistem ComputerAssistedTest ( CAT ) itu bagi para penyandang
disabilitas banyak pertanyaan yang muncul dari berbagai pihak. Apakah ada mekanisme lain
untuk penyandang disabilitas? Apakah sistem ini sudah selayaknya dapat digunakan untuk
disabilitas? Hal ini patut untuk dikaji secara menyeluruh oleh pemerintah agar tidak timbul
ketimpangan dan keraguan. Dengan begitu pemerintah harus memikirkan secara matang–
matang mekanisme tes yang harus dijalankan oleh penyandang disabilitas terutama untuk
kategori tuna netra.

Kursi yang diperuntukan penyandang disabilitas nantinya sudah diatur sedemikian


rupa oleh pemerintah dengan komposisi dan formasi yang dinilai sudah pas. Dan pastinya
pun, penyandang disabilitas yang dinyatakan lolos sudah memenuhi syarat yang berlaku.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik
dan tidak menganggu mobilitasnya selama bekerja?

Sebelumnya sudah disampaikan bahwa jabatan yang hanya bisa diduduki oleh para
penyandang disabilitas adalah analis data dan informasi, analis jabatan, dan analis
perencanaan. Dalam hal ini perlu adanya ketelitian yang tinggi. Lalu bagaimana untuk para
penyadang tuna netra ? Apakah mereka mampu melaksanakan tugasnya ?
Perlu kajian lebih lanjut mengenai permasalahan ini agar nantinya tidak timbul
masalah barukedepannya. Dan ada baiknya apabila pemerintah juga menyiapkan rekan kerja
untuk membantu para penyandang disabilitas, agar tugas pokok serta fungsi mereka sebagai
Pegawai Negeri Sipil dapat berjalan dengan baik.

Nama : Elita Rizki Santiyani (XII Mipa 2/08 )

Anda mungkin juga menyukai