PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory merupakan perusahaan
perintis dalam produksi kaca lembaran di Indonesia, pabrik ini didirikan pada tahun 1971 di Jakarta. Sebagai perintis industry kaca di Indonesia, PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory focus pada produksi kaca lembaran, kaca pengaman dan produk-produk yang berbahan dasar kaca. Adapun kepemilikan saham PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory adalah 43,76 % milik Asahi Glass Co., Ltd (Tokyo, Jepang); 40,46 % dimiliki PT. Rodamas Co., Ltd; 0,71 % koperasi dan 15,07 % masyarakat/public. PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory saat ini mempunyai dua buah tungku untuk proses pembuatan kaca. PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory mampu memproduksi kaca sebanyak 300.000 ton pertahun. Proses produksi kaca pada PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory menggunakan metode float. Dasar pertimbangannya adalah untuk menghasilkan produk kaca yang lebih berkualitas berstandar internasional. Adapun langkah- langkah proses yang digunakan untuk pembuatan kaca pada PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory adalah proses pengadaan bahan baku, Proses pencampuran bahan baku (Batch house), proses peleburan (Melting), Proses pembentukan dan pendinginan (Drawing) dan proses pemotongan dan pengepakan (Cold line). Bahan baku yang dibutuhkan oleh PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu bahan baku utama, bahan baku pembantu dan bahan baku pewarna (colorant). Bahan baku utama terdiri dari silica sand, dolomite, soda ash dan lime stone. Bahan baku pembantunya terdiri dari feldspar, salt cake, calumite, nepheline dan sodium nitrate. Bahan baku pewarna antara lain Blue dust (Fe 2O3), Cobalt Oxide (CoO), Cerium Oxide (CeO2), Titanium Oxide (TiO2), Chrom Oxide (Cr2O3), Cokes (C), Sodium Selenite (Na2SeO3) dan Tin Oxide ( SnO 2). Proses pencampuran bahan baku dibagi menjadi dua tahapan, yaitu:pencampuran antara materal menjadi mixed batch di batch house menggunakan mixer dan pencampuran antara mixed batch dengan cullet. Operasi melting adalah proses peleburan batch dan cullet menjadi bentuk yang homogen yang disebut molten glass. Ada empat stage pada proses melting, yaitu Primary Melting Stage, Fining Stage, Stiring dan Skiming dan Refining. Proses pembentukan kaca disebut proses drawing yaitu proses untuk membentuk molten glass dari melting menjadi kaca lembaran. Pembentukan kaca ini bisa diatur tebal tipisnya kaca dan lebar kaca yang dibutuhkan. Pada tahap pemotongan kaca mengalami proses pemotongan secara horizontal dan vertikal. Proses pemotongan ini terdiri dari dua proses yaitu pemotongan langsung dan pemotongan tidak langsung. Proses pengepakan bertujuan untuk mengemas produk kaca di dalam box atau pallet dan menjaga kualitas produk sampai ke tujuan pengiriman. PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory mempunyai departemen Quality Control yang bertujuan untuk menganalisa proses pengadaan bahan baku dan produk hasil produksi yang akan dipasarkan sehingga semua sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass, Tbk