Oleh :
Soffia Maghfiroh
P07120118114
Untuk menjaga agar cairan tubuh relatif konstan dan komposisinya stabil
merupakan hal yang penting. Dalam pengaturan yang mempertahankan kekonstanan
cairan tubuh diperlukan adanya pengaturan volume cairan tubuh, cairan ekstraseluler,
keseimbangan asan dan basa, kontrol pertukaran antara kompartemen cairan
ekstraseluler dan intraseluler.
Cairan tubuh merupakan sarana untuk mentranspor zat makanan dan metabolisme
membawa nutrient mulai dari proses absorbsi, mendistribsikan sampai ketingkat
intraseluler.
1. Difusi
Pergerakan molekul melintasi membran semipremeabel dari kompartemen
berkonsentrasitinggi menuju kompartemen rendah. Difusi cairan berlangsung
melalui pori- pori tipis membran kapiler. Laju difusi dipengaruhi: ukuran
molekul, konsetrasi larutan, dan temperatur larutan
2. Filtrasi
Proses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut dalam cairan)
melintasi membran bersama- sama dari kompartemen bertekanan tinggi
menuju kompartemen bertekanan rendah. Contoh Filtrasi adalah pergerakan
cairan dan nutrien dari kapiler menuju cairan interstitial di sekitar sel.
3. Osmosis
Pergerakan dari solven (pelarut) murni (air) melintasi membran sel dari
larutan berkonsentrasi rendah (cairan) menuju berkonsentrasi tinggi (pekat).
4. Transpor Aktif
Proses transpor aktif memerlukan energi metabolisme. Proses tranpor
aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsium
antara cairan intraseluler dan ekstraseluler. Dalam kondisi normal,
konsentrasi natrium lebih tinggi pada cairan intraseluler dan kadar kalium
lebih tinggi pada cairan ekstraseluler.
Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama
dalam upaya untuk mempertahankan keseimbangan kedua ruang itu. Kehilangan dari
cairan tubuh dapat mengganggu keseimbangan ini. Kadang cairan tidak hilang dari
tubuh, tetapi tidak tersedia untuk dipergunakan baik oleh ruang cairan intraseluler
ataupun ruang cairan ekstraseluler.Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan
tubuh dan komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas
yang nyaman. Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan
tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh
akan kehilanagn caiaran antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan
kulit, ginjal (urine), ekresi pada proses metabolisme.Selama aktifitas dan temperatur
yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan
kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000
ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.
1. Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan.
Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan
dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
2. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit
melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang
panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
3. Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intakecairan dan elektrolit. Ketika
intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak
sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal
keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal
ini akan menyebabkan edema.
4. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan
pemecahan glikogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan
retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
5. Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh Misalnya
a Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
b Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses Pasien
dengan penurunan tingkat kesadaran.
c Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk
memenuhinya secara mandiri.
Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus
dikendalikan berada di otak Sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi
dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan
darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di
mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walupun kadang terjadi secara
sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh
tractus gastrointestinal. Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
1. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius
merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal
outputurine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam
pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine
bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat
maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh.
2. IWL (Invisible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, melalui kulit dengan mekanisme
difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini
adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu
tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat
3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas,
respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer
melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf
simpatis pada kulit
4. Feses
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang
diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama dengan
menggunakan pakaian yang beratnya sama.
2. Keadaan Umum
Pengukuran tanda-tanda vital seperti suhu, nada, pernapasan, dan tekanan
darah serta tingkat kesadaran.
3. Asupan cairan
Asupan cairan meliputi:
1) Cairan oral : NGT dan oral
2) Cairan parental : termasuk obat-obat intravena
3) Makanan yang cenderung mengandung air
4) Iritasi kateter
4. Pengukuran keluaran cairan
1) Urin : volume, kejernihan/kepekatan
2) Feses : jumlah dan konsistensi
3) Muntah
4) Tube drainage & IWL
5. Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat : normalnya sekitar 200cc.
c Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan difokuskan pada :
2. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan Volume Cairan
Definisi :
Kondisi ketika individu mengalami atau beresiko mengalami kelebihan beban cairan
intraseluler atau interstisial.
Batasan Karakteristik :
a. Edema
b. Kulit tegang, mengkilap.
c. Asupan melebihi keluaran.
d. Sesak napas
e. Kenaikan berat badan
Faktor yang berhubungan :
Batasan Karakteristik :
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
DAFTAR PUSTAKA
Diagnosa Medis & NANDA NIC – NOC. Yogyakarta : Media Action Publishing