Anda di halaman 1dari 6

FORMAT BAB 2

(UNTUK SEMUA JENIS PENELITIAN)

Mata Kuliah: Seminar Proposal Penelitian Dosen: Mei Rina Hadi, M.Pd

1. Nama:
SEPTIANA WULAN CAHYANI
12204173181
2. Judul Penelitian:
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI
MATEMATIKA PADA MATERI STATISTIKA SMP KELAS IX.
3. Landasan Teori
Pembelajaran Kontekstual

Pembelajarn kontekstual adalah pendekatan yang lebih menekankan kepada proses


keterlibatan siswa dalam pembelajaran.1 Dimana peserta didik secara penuh menemukan
materi yang akan dipelajari dan dihubungkan dalam situasi kehidupan nyata dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran bersifat menyeluruh. Dan dapat
menghubungkan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.

Model pembelajaran kontekstual

Ada 4 tahap model peembelajaran yaitu : invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solussi,
dan pengambilan tindakan.2
a) Tahap invitasi

Peserta didik lebih didorong untuk dapat mengemukakan pengetahuan tentang konsep
yang dibahas. Guru juga dapat memancing dengan memberikan pertanyaan mengenai
konsep yang dibahas dengan pendapat yang mereka miliki. Jadi peserta didik diberi
kesempatan untuk mengkomunikasikan, mengikutsertakan pemahahaman tentang konsep
tersebut.
b) Tahap eksplorasi

Peserta didik diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui
pengumpulan, pengorganisasian, penginterprestasikan data dalam kegiatan yang sudah
dirancang oleh guru.3 Tahap ini dapat memenuhi rasaa keingintahuan peserta didik
tentang fenomena kehidupan lingkungan sekelilingnya.

1
Nurdyansyah, N., & Andiek Widodo, Inovasi Teknologi Pembelajaran, (Sidoarjo : Nizamia Learning Center, 2015), hlm 33
2
Ibid., 130
3
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa, (Yogyakarta : Deepublish, 2017),
hlm 92
c) Tahap penjelasan dan solusi

Peserta didik memberikan penjelasan-penjelasan solusi yang berdasarkan pada hasil


observasinya.
d) Tahap pengambilan tindakan

Peserta didik dapat membuat keputusan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan,


berbagai informasi dan gagasan, dan mengajukan saran balik secara individu.

Langkah-langkah pembelajaran kontekstual:4

1) Memilih temaMenentukan konsep-konsep yang dipelajarai

2) Menentukan kegiatan-kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftar.

3) Menentukan mata pelajaaran terkait (dalam bentuk diagram).

4) Mereview kegiatan-kegiatan dan mata pelajaran yang terkait.

5) Menentukan urutan kegiatan .

6) Menyiapkan tindak lanjut

Kemampuan Koneksi Matematis


Hibert dan Carpenter menjelaskan koneksi matematika sebagai bagian dari jaringan mental
yang terstruktur seperti sarang laba-laba. Titik-titik atau node dapat dianggap sebagai potongan-
potongan informasi dan benang diantara mereka sebagai koneksinya. Semua node pada jaringan
selalu bersambung, sehingga memungkinkan perjalanan laba-laba selalu lancar tanpa hambatan
dengan mengikuti koneksi yang mapan.5
Herdian (2010), mengemukakan koneksi matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan antara
konsep-konsep matematika secara internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri
ataupun keterkaitan secara eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain baik bidang studi lain
maupun dengan kehidupan sehari-hari.(Ii & Teori, 2010)
Ada dua tipe umum koneksi matematik menurut NCTM (2008), yaitu modeling connections dan
mathematical connections. Dalam penelitian ini menggunakan jenis koneksi matematis.(Ii & Teori,
2010)
a) Modeling connections merupakan hubungan antara situasi masalah yang muncul di dalam
dunia nyata atau dalam disiplin ilmu lain dengan representasi matematiknya.
b) Mathematical connections adalah hubungan antara dua representasi yang ekuivalen, dan
antara proses penyelesaian dari masing-masing representasi.
Kemampuan koneksi matematika adalah kemampuan siswa dalam mencari hubungan suatu
4
Nurdyansyah, N., & Andiek Widodo, Inovasi Teknologi ….., 116
5
Elly Susanti, Proses koneksi produktif dalam menyelesaikan masalah matematika, (Surabaya: Pendidikan Tinggi Islam, 2013),
hlm 15
representasi konsep dan prosedur, memahami antar topik matematika, mengkaitkan ide-ide
matematika dan kemampuan siswa mengaplikasikan konsep matematika dalam bidang lain atau
dalam kehidupan sehari-hari.6
Menurut Maulana (2011), ada beberapa indikator kemampuan koneksi matematis, di antaranya
dengan indikator kemampuan koneksi matematis di antaranya, (1) menggunakan koneksi antartopik
matematika dan antartopik matematika dengan topik lain; dan (2) menggunakan matematika dalam
bidang studi lain dan atau dalam kehidupan sehari-hari.(Ulya & Irawati, 2016)
Sumarmo dan Utari (2013), kemampuan koneksi matematis siswa dapat dilihat dari indikator-
indikator berikut:

a) Mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama;

b) Mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi ke prosedur


representasi yang ekuivalen;

c) Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan


keterkaitan diluar matematika; dan

d) Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Sarbani (2008) koneksi matematis merupakan kegiatan yang meliputi:

a) Mencari hubungan antara berbagai resprentasi konsep dan prosedur.

b) Memahami hubungan antar topik matematik.

c) Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari- hari.

d) Memahami resprresentasi ekuivalen konsep yang sama.

e) Mencari koneksi satu prosedur lain dalam resprentasi yang ekuivalen.

f) Mengajukan koneksi antar topik matematika, dan dengan antar topik matematika
dengan topik ang lain.

Indikator kemampuan koneksi menurut NCTM (2012) adalah:


a) Mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika.

b) Memahami bagaimana ide-ide matematika dihubungkan dan dibangun satu sama


lain sehingga berkaitan secara lengkap.

6
Ibid, hlm 16
c) Mengenal dan menggunakan matematika dalam konteks di luar matematik

4. Kerangka Berpikir

Langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran berbasis
kontekstual :
Kontruktivisme
Menemukan
Bertanya
Masyarakat belajar
Pe
ko ner Pemodelan
Pe
pe nte apa la Refleksi
m mb xstu n P ks Penilaian yang sebenarnya
a na
ja atem ela al end an
ku ring ati jara dala eka
bu - ja ka n m ta Siswa mencapai
s, rin m n
g b en kompetensi dasar
al ent Penilaian berbasis
ok u kontekstual : yang telah
da kan
n Dilaksanakan selama & ditentukan
sesudah proses
Yang diukur penampilan &
performansi bukan mengingat
fakta
Kemampuan melaksanakan
kerja sama
Kemampuan
Perubahan
mempresentasikan
Pemahaman
Kemampuan membuat karya
Siswa siswa

5. Penelitian Terdahulu
1. PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
 pengarang : Iik Faiqotul Ulya, Riana Irawati, Maulana
 tahun artikel : 2016
 nama jurnal : jurnal pena ilmiah volume 1 No.1 januari 2016
 rumusan masalah: Bagaimana kemampuan koneksi matematika dan motivasi belajar siswa
menggunakan pendektan kontekstual ?
 inti hasil penelitian : Pendekatan kontekstual lebih baik secara signifikan daripada pendekatan
konvensional pada materi pecahan dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa.
(Ulya & Irawati, 2016)
 perbedaan dengan penelitian sebelumnya : meneliti dengan hal baru, menggunakan
pendekatan yang sama, dengan sampel dan teknik pengambilan data yang berdeda.

2. pengembangan model pembelajaran kontekstual matematika di SMP kelas IX yang


menekankan religiusitas peserta didik.
 pengarang : waanda nugroho yanuarto
 tahun artikel : 2014
 nama jurnal :pytagoras : jurnal pendidikan matematikavolume 9- nomor 2, desember 2014,
(186-195)
 rumusan masalah : bagaimana model pembelajaran konstekstual matematika di SMP kelas
IX yang menekankan religiusitas peseta didik ?
 inti hasil penelitian : pembelajaran kon- tekstual matematika yang menekankan religiu- sitas
peserta didik dapat memberikan kebaikan terhada sikap peserta didik setelah dilaksanakan
pembelajaran, tercermin dari berbagai sikap religius yang ditimbulkan sesuai dengan
dimensi religiustias yang ada.(Ulya & Irawati, 2016)
 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya: meneliti hal yang baru dengan dengan sampel
yang berbeda, teknik pengambilan datanya juga berbeda.

3. contextual learning approach and performance assessment in mathematics learning


 pengarang : wayan eka mahendra
 tahun artikel : 2016
 nama jurnal : International Research Journal of Management, IT & Social Sciences, Vol. 3
No. 3, March 2016, pages: 7-15
 rumusan masalah: How contextual learning approach and performance assessment in
mathematics learning ?
 inti hasil penelitian : Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pendekatan
pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang mengikuti pendekatan
pembelajaran konvensional. Kemudian, hasil belajar matematika siswa yang diberi penilaian
kinerja lebih tinggi daripada yang diberikan penilaian konvensional.(Mahendra, 2016)
 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya: meneliti dengan hal baru, tetapi dengan
pendekatan yang sama, dengan materi yang berbeda, sampel dan teknik pengambilan data
yang berbeda juga.

4. Improving Mathematical Problem-Solving Ability And Self-Confidence Of High School


Students Through Contextual Learning Model
 pengarang : Edy Surya, Feria Andriana Putri, Mukhtar
 tahun artikel : 2017
 nama jurnal : Journal on Mathematics Education,Volume 8, No. 1, January 2017, pp. 85-94
 rumusan masalah : How Improving Mathematical Problem-Solving Ability And Self-
Confidence Of High School Students Through Contextual Learning Model ?
 inti hasil penelitian : peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dan
kepercayaan diri siswa lebih tinggi dengan pembelajaran kontekstual dari pada siswa yang
diajari dengan model pembelajaran ekspositori. (Surya, Putri, & Mukhtar, 2017)
 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya: meneliti dengan hal baru, tetapi dengan
pendekatan yang sama, dengan materi yang berbeda, sampel dan teknik pengambilan data
yang berbeda juga.

5. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan


Masalah Matematika
 pengarang : Mulhamah, Susilahudin Putrawangsa
 tahun artikel : 2016
 nama jurnal : Jurnal Pendidikan Matematika Volume 10 No. 1 Januari 2016
 rumusan masalah : Bagaimana Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika ?
 inti hasil penelitian : Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual seperti yang
dilakukan pada penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa
pada mata pelajaran matematika.
 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya: meneliti dengan hal baru, tetapi dengan
pendekatan yang sama, dengan materi yang berbeda, sampel dan teknik pengambilan data
yang berbeda juga.

Anda mungkin juga menyukai