PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
SEPTIANA WULAN CAHYANI
NIM. 12204173181
Dosen Pengampu :
Beni Asyhar, S.si., M.pd
OLEH
SEPTIANA WULAN CAHYANI
NIM. 12204173181
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sisdiknas pasal 3
2
Iik Faiqotul Ulya, Riana Irawati, Maulana, “Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Dan
Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Kontekstual”.Jurnal Pena Ilmiah, Vol.3, No.1, Januari 2016,
hlm. 122
1
matematika harus mampu mengembangkan beberapa keterampilan, yakni: (1)
pemecahan masalah matematika (mathematical problem solving); (2) penalaran
dan pembuktian matematika (mathematical reasoning and proof); (3) komunikasi
matematika (mathematical communication); (4) koneksi matematika
(mathematical connection); (5) representasi matematika (mathematical representation)
(Setiawan, 2011).
3
Elly Susanti, Proses koneksi produktif dalam menyelesaikan masalah matematika,
(Surabaya: Pendidikan Tinggi Islam, 2013), hlm 15
4
Ibid, hlm 16
2
antartopik matematika dan antartopik matematika dengan topik lain; dan (2)
menggunakan matematika dalam bidang studi lain dan atau dalam kehidupan sehari-
hari.
Penelitian ini juga berpijak dari penelitian sebelumnya oleh Rusmini &
Edy Surya dengan Judul “The Effect Of Contextual Learning Approach To
Mathematical Connection Ability And Student Self- Confidence Grade Viii Smp
5
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.,
(Jakarta: Kencana Surabaya, 2013), hlm 57
3
Negeri 8 Medan”, Mulhamah, Susilahudin Putrawangsa “Penerapan Pembelajaran
Kontekstual Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika”,. Peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari
pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan koneksi matematika siswa pada
materi statistika dimana dalam penelitian sebelumnya belum mengungkapkan
materi tersebut.
B. Fokus Penelitian
Banyak hal penyebab siswa mengalami masalah dalam belajar
matematika. Berdasarkan identifikasi masalah, penulis memberikan batasan ruang
lingkup dari penelitian yang akan dilakukan. peneliti hanya membatasi
permasalahan pada pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan
koneksi matematika siswa pada materi statistika SMP kelas IX. Dalam penelitian
ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran kontekstual
terhadap kemampuan koneksi matematika siswa.
6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2019), hlm. 70
4
sebab akibat.7 Dimana variabel independen (variabel yang mempengaruhi) adalah
pembelajaran kontekstual. Dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi)
adalah kemampuan koneksi matematika
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual berpengaruh terhadap
kemampuan koneksi matematika siswa pada materi statistika SMP kelas
IX
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran kontekstual
berpengaruh terhadap kemampuan koneksi matematika siswa pada materi
statistika SMP kelas IX ?
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
a. Dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu
pendidikan Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri kelas IX
khususnya mengetahui bagaimana dan apa peran pembelajaran
kontekstual untuk meningkatkan koneksi matemtatika pada materi
statistika.
7
Ibid, hlm . 71
5
b. Untuk menambah referensi yang berhubungan dengan pembelajaran
kontekstual dan kemampuan koneksi matematika siswa sebagai bahan
kajian lebih lanjut.
2. Secara praktis
a. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai salah satu cara sekolah dalam meningkatkan
kemampuan koneksi matematika siswa sehingga meningkatkan mutu
sekolah, agar dapat menjadikan anak mudah memahami materi dalam
menyelesaikan setiap permasalahan yang disajikan.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan solusi bagi guru dalam mengoptimalkan kemampuan
koneksi matematika siswa di sekolah, serta dapat meningkatkan
kinerja guru dalam memberikan pembelajaran disekolah.
c. Bagi Orang Tua
6
Pembelajaran Kontekstual
8
Nurdyansyah, N., & Andiek Widodo, Inovasi Teknologi Pembelajaran, (Sidoarjo :
Nizamia Learning Center, 2015), hlm 33
9
Ibid., 130
10
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta : Deepublish, 2017), hlm 92
7
Peserta didik memberikan penjelasan-penjelasan solusi yang
berdasarkan pada hasil observasinya.
d) Tahap pengambilan tindakan
8
matematika dengan bidang lain baik bidang studi lain maupun dengan kehidupan
sehari-hari.(Ii & Teori, 2010)
Ada dua tipe umum koneksi matematik menurut NCTM (2008), yaitu
modeling connections dan mathematical connections. Dalam penelitian ini
menggunakan jenis koneksi matematis.(Ii & Teori, 2010)
9
matematika dan keterkaitan diluar matematika; dan
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan dalam memahami isi yang terkandung dalam proposal
penelitian ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut :
Pada bagian awal terdiri dari : Halaman Judul dan Daftar isi.
10
BAB III Metode Penelitian (Rancangan Penelitian, Kehadiran Peneliti,
Lokasi Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis
Data, Pengecekan Keabsahan Data dan Tahap-tahap Penelitian) dan
Sistematika Pembahasan.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
14
Nurdyansyah, N., & Andiek Widodo, Inovasi Teknologi Pembelajaran, (Sidoarjo :
Nizamia Learning Center, 2015), hlm 33
15
Ibid., 130
16
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta : Deepublish, 2017), hlm 92
12
3) Tahap penjelasan dan solusi
Peserta didik memberikan penjelasan-penjelasan solusi yang
berdasarkan pada hasil observasinya.
4) Tahap pengambilan tindakan
Peserta didik dapat membuat keputusan, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi dan gagasan, dan
mengajukan saran balik secara individu.
17
Nurdyansyah, N., & Andiek Widodo, Inovasi Teknologi ….., 116
18
Elly Susanti, Proses koneksi produktif dalam menyelesaikan masalah matematika,
(Surabaya: Pendidikan Tinggi Islam, 2013), hlm 15
13
dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan secara eksternal, yaitu
matematika dengan bidang lain baik bidang studi lain maupun dengan kehidupan
sehari-hari.(Ii & Teori, 2010)
Ada dua tipe umum koneksi matematik menurut NCTM (2008), yaitu
modeling connections dan mathematical connections. Dalam penelitian ini
menggunakan jenis koneksi matematis.(Ii & Teori, 2010)
19
Ibid, hlm 16
14
B. Penelitian Terdahulu
1. Judul :The Effect of Contextual Learning Approach to
Mathematical Connection Ability and Student Self- Confidence Grade Viii
Smp Negeri 8 Medan
Pengarang : Rusmini & Edy Surya
Tahun artikel : 2017
Nama jurnal : IJSBAR 2017 Vol 35, no 2,𝑝𝑝 249-262 ISSN 2307-4531
Rumusan masalah: Bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran
kontekstual dengan kemampuan koneksi matematika dan rasa percaya diri
siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Medan ?
Inti hasil penelitian : Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
pendekatan pembelajaran kontekstual memberikan pengaruh yang
signifikan pada kemampuan koneksi matematika dan percaya diri siswa
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya : meneliti dengan hal baru,
menggunakan pendekatan yang sama, dengan sampel dan teknik
pengambilan data yang berdeda.
15
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya : meneliti dengan hal baru,
menggunakan pendekatan yang sama, dengan sampel dan teknik
pengambilan data yang berdeda.
16
Inti hasil penelitian : BBL-kontekstual dapat diterapkan dalam
pembelajaran matematika sebagai model pembelajaran aktif dan efektif
untuk mendapatkan prestasi terbaik
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya : meneliti dengan hal baru,
menggunakan pendekatan yang berbeda, dengan sampel dan teknik
pengambilan data yang berdeda.
17
Inti hasil penelitian : Pendekatan kontekstual lebih baik secara signifikan
daripada pendekatan konvensional pada materi pecahan dalam meningkatkan
kemampuan koneksi matematis siswa.(Ulya & Irawati, 2016)
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya : meneliti dengan hal baru,
menggunakan pendekatan yang sama, dengan sampel dan teknik
pengambilan data yang berdeda.
7. Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual Matematika Di
SMP Kelas IX Yang Menekankan Religiusitas Peserta Didik.
Pengarang : waanda nugroho yanuarto
Tahun artikel : 2014
Nama jurnal :pytagoras : jurnal pendidikan matematikavolume 9- nomor
2, desember 2014, (186-195)
Rumusan masalah : bagaimana model pembelajaran konstekstual
matematika di SMP kelas IX yang menekankan religiusitas peseta didik ?
Inti hasil penelitian : pembelajaran kon- tekstual matematika yang
menekankan religiu- sitas peserta didik dapat memberikan kebaikan
terhada sikap peserta didik setelah dilaksanakan pembelajaran, tercermin
dari berbagai sikap religius yang ditimbulkan sesuai dengan dimensi
religiustias yang ada.(Ulya & Irawati, 2016)
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya: meneliti hal yang baru
dengan dengan sampel yang berbeda, teknik pengambilan datanya juga
berbeda.
18
Inti hasil penelitian : Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti
pendekatan pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang
mengikuti pendekatan pembelajaran konvensional. Kemudian, hasil belajar
matematika siswa yang diberi penilaian kinerja lebih tinggi daripada yang
diberikan penilaian konvensional.(Mahendra, 2016)
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya: meneliti dengan hal baru,
tetapi dengan pendekatan yang sama, dengan materi yang berbeda, sampel
dan teknik pengambilan data yang berbeda juga.
19
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Matematika Volume 10 No. 1 Januari
2016
Rumusan masalah : Bagaimana Pembelajaran Kontekstual Dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ?
Inti hasil penelitian : Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual
seperti yang dilakukan pada penelitian ini dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran matematika.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya: meneliti dengan hal baru,
tetapi dengan pendekatan yang sama, dengan materi yang berbeda, sampel
dan teknik pengambilan data yang berbeda juga.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
jenis penelitian ditinjau dari tujuan dan sifatnya, peneliti memilih
pendekatan penelitian kuantitatif yang bersifat Eksperimen. Penelitian
kuantitatif yang bersifat eksperimen adalah penelitian yang menguji pengaruh
perlakuan eksperimen/treatment. Perlakuan adalah merupakan variabel
independen.20 Independen Variabel atau Variabel bebas ( x ) atau juga
variabel prediktor, merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif dan negatif.21
Dengan menggunakan true experimetal design.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2019), hlm. 340
21
Puguh Suharso, Metode Penelitian untuk Bisnis, (Jakarta : PT Indeks, 2009 ),
hlm . 38
21
Identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek
penelitian.
22
Ibid, hlm . 157
22
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden. Responden yaitu
orang yang merespon atau menjawab pertanyaan- pertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis maupun lisan.23
Data adalah suatu bahan yang mentah yang jika diolah dengan baik
melalui berbagai analisis dapat dilahirkan berbagai informasi. Suharsimi
menjelaskan data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta
maupun angka.24
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. data
primer adalah data yang dapat di kumpulkan atau di peroleh langsung oleh
peneliti atau sumbernya dengan menggunakan metode pengumpulan data yang
sesuai. Data primer dalam penelitian ini berupa soal Kemampuan koneksi
matematika. Sedangkan data sekunder adalah data yang secara tidak langsung
dikumpulkan atau tidak di usahakan sendiri pengumpulannya oleh
peneliti,data skunder juga berupa dokumen-dokumen.25
23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan....,139
24
Ibid, hlm . 139
25
Ibid, hlm . 140
26
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian. (Yogyakarta : Teras, 2009). hlm. 57
23
Observasi sebagai alat untuk mengumpulkan data ini banyak
digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun
dalam situasi buatan. Teknik pelaksanaan observasi ini dapat dilakukan
secara langsung yaitu pengamat berada langsung bersama obyek yang
diselidiki dan tidak langsung yakni pengamatan yang dilakukan tidak pada
saat berlangsungnya suatu peristiwa yang diselidiki.27Peneliti mengadakan
observasi untuk memperoleh informasi tentang sarana dan prasarana belajar
mengajar disekolah, letak geografis sekolah juga kondisi sekolah.
Dokumentasi
27
Ibid, hlm . 58
28
Ibid, hlm . 160
24
Instrumen yang disiapkan adalah instrumen observasi, Dari kedua
instrument yang dijadikan instrumen utama adalah instrumen observasi,
sedangkan instrumen lainnya merupakan pelengkap untuk memperkuat dan
mendukung data yang diperoleh melalui observasi.
25
bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak
menggunakan kontekstual . pengauruh pembelajaran kontekstual adalah
Q2 dan Q4
Untuk kasus penelitian ini terdapaat dua kali analisis nalisis yang pertam
adalah menguji perbedaan kemampuan koneksi matematika awal antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Q1 dan Q3 . Pengujiannya
menggunakan t-test. Hsil yang diharapkan adalah tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperiment
yaitu 𝐐𝟏 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐐𝟐
26
DAFTAR RUJUKAN
Edy Surya, Feria Andriana Putri, dkk. 2017. Improving Mathematical Problem-
Solving Ability And Self-Confidence Of High School Students Through
Contextual Learning Model. Journal on Mathematics Education. Vol. 3
No. 3, Maret 2016, hal 7-15 ISSN: 2395-7492
Iik Faiqotul Ulya, Riana Irawati, dkk. 2016. Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis
Dan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Kontekstual.Jurnal Pena
Ilmiah, Vol.3, No.1, Januari (2016):122
27
and Applied Science. Vol. 2 No 1 (2017) P-ISSN: 2549-4635 E-ISSN:
2549-4627
Rusmini & Edy Surya. 2017. The Effect of Contextual Learning Approach to
Mathematical Connection Ability and Student Self- Confidence Grade Viii
Smp Negeri 8 Medan. IJSBAR. Vol 35, no 2,𝑝𝑝 249-262ISSN 2307-4531
28