Disusun oleh :
Kelompok P’19
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2004).
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit, yang
2
meningkat.
kesehatan, seperti kita ketahui perawat merawat pasien 24 jam dan menjadi
kunci untuk kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pengetahuan dan
dilaksanakan oleh perawat tidak mempunyai makna dalam hal tanggung jawab
membuktikan pekerjaannya. Oleh karena itu ada berbagai aturan dan kaidah
3
gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-
kerja perawat dan bidan yang mengarah kepada upaya peningkatan mutu
Kegiatan DRK bila dilaksanakan secara rutin dan konsisten akan dapat
tombak pelayanan kesehatan dengan jumlah yang cukup besar (40%) dari
4
seluruh kategori tenaga kesehatan mempunyai kedudukan penting dalam
keterampilan perawat.
yang pada dasarnya jika ada form khusus, hal tersebut dapat mempermudah
komprehensif,
kepala ruangan, katim dan perawat memang tidak ada menjalani kegiatan
DRK.
5
pembimbing klinik dan pembimbing akademik untuk mencari alternative
B. Tujuan
C. Manfaat
6
BAB II
ANALISA RUANGAN
lengkap.Selain sebagai rumah sakit rujukan, Rumah Sakit ini juga berperan
sebagai rumah sakit pendidikan. Rumah Sakit X memiliki pelayanan IGD 24 jam,
rawat jalan, rawat inap, dan unit pendukung lainnya. Rawat inap terdiri dari kelas
perawat pelaksana yang akan bekerja dalam 3 shift: pagi, sore, dan malam.
modular.Selain staf perawat, ruangan juga dibantu oleh pegawai administrasi dan
petugas kebersihan.
pencahayaan dan ventilasi udara yang baik. Selain itu, ruang Melati memiliki 1
nurse station, ruang obat dan depo farmasi, ruang gizi, dan ruangan linen kotor.
7
B. Winshield Survey
seorang kepala ruangan.Ruang ini terdiri dari 12 ruang rawat inap dan 24
tempat tidur.Selain itu, ruangan memiliki 1 konter perawat, ruang obat dan
depo farmasi, ruang gizi, dan ruangan linen kotor.Dalam hasil identifikasi
terlihat bahwa ruangan rawat inap cukup bersih dan tertata rapi, begitu pula
pelaksana yang akan bekerja dalam 3 shift: pagi, sore, dan malam. Metode
komunikasi teraupetik, begitu pula dengan pasien yang juga cukup kooperatif
kondisi pasien
tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu
merupakan suatu catatan otentik atau semua warkat asli yang dapat
8
dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum, sedangkan
berakhirnya jam dinas. Pada dokumen medik terlihat pada kolom asuhan
9
Berdasarkan hasil observasi terlihat seorang perawat melakukan
dalam dan teknik distraksi sebagai salah satu terapi nonfarmakologi untuk
yang melibatkan perawat baik itu kepala rangan, ketua tim maupun
ini dapat dilihat dari laporan kepala ruangan dalam 2 bulan terakhir bahwa
refleksi kasus disebabkan karna belum adanya SOP yang jelas mengenai
10
fleksi kasus dan tidak adanya sanksi tegas terkait tidak terlaksananya kegia
C. Daftar Masalah
11
Berdasarkan hasil observasi ketikaoveran ditemukan bahwa
4. Rumusan Masalah
No Data Masalah
1 1. Petugas pelayanan menulis dokumentasi Belum terstandarnya
pasien
12
diagnosa keperawatan yang ditegakkan
oleh dokter
beradasarkan NNN
2 1. Tidak ada kegiatan DRK, dibuktikan Belum adanya SOP yang
13
1. Prioritas Masalah (SWOT)
No. Masalah S W O T
keperawatan Kekuatan dalam ruangan Kelemahan dalam ruangan Peluang dari luar ruangan Ancaman dari luar
ruangan
1. Belum terstandarnya 1. Terdapat 15 orang 1. Dalam ruangan format 1. Banyak ditawatkan 1. Adanya komplen
format asuhan profesi ners, 12 orang catatan asuhan keperawatan peltihan mengenai konsumen yang dapat
keperawatan D3 merupakan format bergaris, penegakan diagnose menyebabkan masalah
berdasarkan NNN di 2. Sebanyak 5 orang sehingga untuk pengisiannya berdasarkan NNN oleh bagi RS
ruang melati kelas 1 perawat sudah pernah perawat dituntut untuk RS 2. Akreditasi dapat
RS X tahun 2020 melaksanakan pelatihan menulis tangan seluruh menurun
penggunaan NNN asuhan keperawatan yang
telah diberikan
2. Dari jumlah perawat dalam
ruangan sebanyak 22 perawat
belum pernah mendapatkan
pelatihan mengenai
penegakan diagnose
berdasarkan NNN
2. Belum adanya SOP 1. Dari 25 perawat yang da 1. Tidak adanya SOP yang jela 1. Banyak penawaran semi 1. Tidak berkembangnya
lam ruangan sebanyak 5 s mengenai pelaksanaan DR nar mengenai asuhan kep pengetahuan baru
yang jelas mengenai
orang perawat sudah per K erawatan berdasarkan evi tentang suatu topik
pelaksanaan diskusi
nah mengikuti DRK di 2. Tidak adanya jadwal dan san dence based nursing 2. Tidak adanya
refleksi kasus di RS sebelumnya ksi yang ditetapkan dalam p pembaharuan
2. Adanya motivasi dari ke elaksanaan DRK setiap bula pengetahuan perawat
ruang melati kelas 1
pala ruangan dan sebagi nnya
RS X tahun 2020.
an besar perawat untuk
mengoptimalkan pelaks
anaan kegiatan diskusi r
efleksi kasus
2. Alternatif Pemecahan Masalah (Fish Bone)
1. Pendokumentasian catatan perkembangan tidak sesui dengan kondisi pasien di ruang melati kelas 1 RS X tahun 2020
Perawat tidak
mendokumentasikan
tindakan sesuai dengan
apa yang telah di Belum
implementasikannya terstandarnya
format asuhan
keperawatan
berdasarkan NNN
di ruang melati
kelas 1 RS X tahun
2020
Karu maupun katim tidak
membaca ulang hasil
dokumentasi yang ditulis
Tidak dilakukan sosialisasi
oleh perawat di ruangan
dalam pelaksanaan
dalam memberikan
dokumentasi keperawatan
pengawasan dokumentasi
yang tepat
MARKET
METHOD
2. Belum adanya SOP yang jelas mengenai pelaksanaan diskusi refleksi kasus di ruang melati kelas 1 RS X tahun 2020.
Belum adanya
SOP yang jelas
mengenai
pelaksanaan
C. diskusi refleksi
kasus di ruang
Umpan balik dari melati kelas 1 RS
pelaksanaan DRK tidak X tahun 2020.
ada walaupun kasus
Sosialisasi mengenai
untuk kegiatan ini di
pentingnya kegiatan
DRK tidak ada temukan
MARKET METHOD
3. Planning Of Action (POA)
IMPLEMENTASI
pasien
1. Pendokumentasian
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat
sakit pasien pada masa lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang
dan keperawatan serta berisi beberapa rencana untuk intervensi lebih lanjut
- Data demografi
- Formulir Persetujuan
- Diagnosa
- Pengobatan
- Catatamn perkembangan/kemajuan
- Catatan perawat
- Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan (treatment)
- Catatan laboratorium
sebagai berikut:
a. Brevity
brevity, Brevity sendiri adalah ringkas, jadi kita dalam mencatat isi
kata;kata atau kalimat yang tidak penting dan mempunyai makna yang
tidak sesuai
b. Legidibility
keperawatan harus mudah dibaca dan di pahami oleh perawat lain atau
c. Accuracy
Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada klien. Jadi kita harus
dengan data baik identitas, laboratorium dan radiologi pada setiap klien.
Ini adalah aspek yang sangat vital dan tidak boleh salah atau tertukar
1. Yakinkan bahwa semua data tercatat pada status klien. Data yang
pemecahan masalah.
yang diberikan.
a. Tahap Persiapan
perawat dalam DRK yang diatur dalam panduan terdiri dari penyaji,
didapatkan.
b. Tahap Proses
dalam penyusunan panduan dan SOP DRK adalah jurnal dan buku
c. Tahap Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
DRK.
2) Evaluasi Proses
sampai disetujui.
BAB IV
PEMBAHASAN
yang singkat, uji coba penggunaan format ceklis dan melakukan role play
pelaporan tentang status klien dan digunakan sebagai alat komunikasi yang
keperawatan.
Tahap kedua yaitu uji coba format hasil pengembangan awal dan
dalam waktu yang singkat, uji coba penggunaan format ceklis dengan
Observasi
semenjak 2 bulan terakhir, hal ini disebabkan oleh tidak adanya SOP
(Ratnasari, 2010).
mengacu pada kebijakan yang ada pada rumah sakit, buku literatur
panduan dan jurnal penelitian yang terkait. Panduan SOP yang dibuat
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
disimpulkan:
pelaksanaan DRK yang benar maka seluruh perawat yang ada di ruangan
B. REKOMENDASI
1. Diharapkan kepada kepala ruangan bekerjasama dengan ketua tim untuk
reward kepada tim pelaksana DRK yang telah melksanakan DRK sesuai
dengan SOP yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, W. N., Wungow, H., & Hamel, R. S. (2016). Hubungan Peran Ketua
Tim Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Di Irina F Rsup Prof Dr. RD Kandou Manado. JURNAL
KEPERAWATAN, 4(2).