Anda di halaman 1dari 13

EKSEKUSI ASET DEBITOR PAILIT OLEH KREDITOR SEPARATIS

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat S2


Program Studi Magister Kenotariatan

Oleh:
MERRY DESVITA
NIM: 11010212410092

Pembimbing:
Herman Susetyo, S.H. MHum

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
EKSEKUSI ASET DEBITOR PAILIT OLEH KREDITOR
SEPARATIS

Disusun oleh :

MERRY DESVITA
11010212410092

Disusun

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat S2


Program Studi Magister Kenotariatan

Pembimbing,

Herman Susetyo, SH.MHum

ii
EKSEKUSI ASET DEBITOR PAILIT OLEH KREDITOR
SEPARATIS

Disusun oleh :

MERRY DESVITA
11010212410092

Dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal 20 Agustus 2014

Tesis ini telah diterima


Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Magister Kenotariatan

Pembimbing, Mengetahui
Ketua Program Magister Kenotariatan
Universitas Diponegoro

Herman Susetyo, SH.MHum Prof. Dr. Budi Santoso, SH. MS


NIP. 194805291979021001 NIP. 19611005 198603 1 002

iii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MERRY DESVITA, SH

Nim : 11010212410092

Program Studi : Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro

Dengan ini menyatakan hal-hal sebagai berikut :

1. Tesis ini adalah hasil karya sendiri dan di dalam tesis ini tidak terdapat

karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar di

perguruan tinggi/lembaga pendidikan manapun. Pengambilan karya

orang lain dalam tesis ini dilakukan dengan menyebutkan sumbernya

sebagaimana tercantum dalam Daftar Pustaka.

2. Tidak berkeberatan untuk dipublikasikan oleh Universitas Diponegoro

dengan sarana apapun, baik seluruhnya atau sebagian, untuk

kepentingan akademik/ilmiah yang non komersial sifatnya.

Semarang, 19 Juli 2014


Penulis

Merry Desvita

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahim,

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis yang berjudul

“EKSEKUSI ASET DEBITOR PAILIT OLEH KREDITOR SEPARATIS ”,

sebagai syarat untuk mendapatkan derajat sarjana S2 pada Program

Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang.

Penyusunan Tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan,

dorongan bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Penulis bermaksud

menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Prof. Sudharto Prawata Hadi, M.E.S, Ph.D, selaku Rektor Universitas

Diponegoro Semarang;

2. Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Diponegoro;

3. Prof. Dr. Budi Santoso, S.H., M.S., selaku Ketua Program Studi

Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang;

4. Dr. Fx. Joko Priyono, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris I Bidang

Akademik Program Studi Magister Kenotariatan Universitas

Diponegoro Semarang;

5. Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris II Bidang Keuangan

Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro

v
Semarang, sekaligus juga Dosen Wali dan Penguji yang telah

memberikan masukan saat ujian proposal.

6. Herman Susetyo, SH. MHum sebagai Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan pengarahan, masukan dan saran-saran terbaik dalam

penyelesaian Tesis ini;

7. Prof. Dr. Etty Susilowati, SH.MS sebagai Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan saat ujian Proposal, sekaligus Dosen Penguji

untuk Tesis ini.

8. Para guru besar dan dosen pengajar pada Program Studi Magister

Kenotariatan, Universitas Diponegoro Semarang yang telah

memberikan bekal ilmu yang sangat berharga;

9. Seluruh staff akademik dan tata usaha pada Program Studi Magister

Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang atas segala bantuan

yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi

Magister Kenotariatan, Universitas Diponegoro Semarang;

10. Suminem, SH selaku Panitera Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

11. Bapak................ dan Ibunda................. yang tercinta, yang senantiasa

mendukung dan memberikan banyak sekali cinta dengan segala cara

dan tiada henti.

12. ............................, suami tercinta yang telah memberikan kesempatan

untuk menyelesaikan studi dan mendukung dalam setiap doanya.

Anak-anakku tercinta .................. dan .............. yang menjadi

vi
penerang dalam hidup dan memberikan keyakinan untuk terus

melangkah;

13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang

telah banyak membantu dalam menyelesaikan studi dan melakukan

penelitian sejak awal hingga selesainya Tesis ini.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih banyak kekurangan,

sehingga penulis dengan besar hati bersedia untuk menerima kritikan,

saran dan masukan yang membangun demi sempurnanya Tesis ini.

Walaupun demikian penulis tetap berharap Tesis ini dapat memberikan

manfaat baik bagi penulis, rekan mahasiswa serta semua pihak.

Semarang, 19 Juli 2014

Penulis

vii
ABSTRAK

Kreditor pemegang hak jaminan memilki kedudukan yang lebih


menguntungkan dibandingkan dengan kreditor lainnya. Kreditor ini disebut
sebagai kreditor separatis yang memiliki kedudukan khusus karena ia
dapat mengambil pelunasan hutang debitor dari hasil penjualan benda
jaminan yang hak nya berada di dalam penguasannya. Undang-Undang
Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang mengatur mengenai penyelesaian yang menyangkut
kondisi debitor pailit.
Permasalahan dikemukakan adalah pada saat antara Undang-
Undang Kepailitan dan Undang-Undang yang mengatur jaminan
kebendaan terjadi benturan seperti dengan Undang-Undang Hak
Tanggungan maupun Undang-Undang Fidusia. Bagaimana eksekusi oleh
debitor separatis setelah adanya insolvensi ? Bagaimana kedudukan
kreditor separatis setelah lewatnya waktu dua bulan dari insolvensi ?
Metode Penelitian yang digunakan merupakan pendekatan yuridis
normatif dengan menganalisis hukum baik yang tertulis dalam buku
maupun atas putusan Pengadilan Niaga. Sifat penelitian adalah deskriptif
analitis yakni melakukan analisa kualitatif sehingg didapat gambaran
secara sistematik, faktual, akurat.
Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa dua bulan sejak
masa insolvensi yang diberikan pada kreditor separatis sangatlah singkat
jika kreditor harus menjual benda jaminan yang ada dalam
penguasaannya. Tidak mudah melakukan penjualan secara lelang dengan
waktu yang dua bulan dan mendapatkan harga yang sesuai. Hal ini
merugikan kreditor separatis karena setelah lewatnya waktu dua bulan
maka kreditor harus menyerahkan kewenangan pelunasan kepada
kurator. Kewenangan kreditor separatis secara otomatis sudak tidak ada
lagi padahal hukum jaminan kebendaan secara tegas sudah menjamin
hak kreditor separatis. Secara umum Undang-Undang Kepailitan dan
PKPU merugikan kreditor separatis. UUK-PKPU menempatkan kurator
pada posisi yang kuat untuk menjaga keberadaan debitor pailit.
Harus ada perlindungan bagi kreditor separatis karena
sesungguhnya ia adalah pemegang hak jaminan yang memiliki kedudukan
khusus. Hakim dalam menjatuhkan putusan pailit harus pula
mempertimbangkan kedudukan kreditor separatis dan kreditor lainnya
sehingga putusan pailit akhirnya digunakan senjata pengaman debitor
saja tanpa melihat kepentingan kreditor.

Kata Kunci: Eksekusi, Aset, Debitor Pailit, Kreditor Separatis

viii
ABSTRACT

Creditors who hold security interest possess more favorable position


than other creditors. Creditoris known asasecure creditorhas aspecial
status because it can take a debtor debt repayment from the sale of
objects which guarantees his right tobe in possession. Law Number 37 of
2004 on Bankruptcy and Suspension of Paymentsset about resolving
insolvent debtorsin regards to debtor’scondition.
The problem is raised at time between the Bankruptcy Actandan Act
to regulate collateral material l impact occurred as the Mortgage Law and
the Law of Fiduciary. How separatist execution by the debtor after
insolvency ? How secure creditor position after alapse of two month
sofinsolvency
This study used anormative approach method by analyzing either the
written law in the book and on the decision ofthe Commercial Court. The
nature of the research is descriptive qualitative analysis to get a picture of
case systematically, factually and accurately.
The conclusion is the two months since the time of insolvency given the
very short secure creditorif the credito rmusts ell the collateral objects that
exist with in its control. It is uneasy to make a sale by auction with a two-
month period and get the appropriate price. This is detrimental to secure
creditor because after the passage of two months, the lender must submit
the settlement authority to the curator. Authority to secure credit or
automatically when there is no long ermaterial warranty and expressly law
already guarantees the right tosecure creditor. In general,the Bankruptcy
Act and adversePKPUsecure creditor. UUK-PKPU curator puts in a strong
position to maintain the existence of insolvent debitors.
There must be protection for secure creditor because actually he is the
holder of a security interest that has aspecial status. Bankruptcy judge in
decisions should also consider the position of creditors and other creditors
so that the separatist bankruptcy decision ultimately used weapons safety
debtor without seeing the benefit ofcreditors.

Key Words: Execution, Asset, InsolventDebtor, Secure Creditor

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... iii

KATA PENGANTAR............................................................................... iv

ABSTRAK.............................................................................................. vii

ABSTRACT............................................................................................ viii

DAFTAR ISI........................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................ 1

B. Perumusan Masalah................................................... 5

C. Tujuan Penelitian..................................................... 5

D. Manfaat Penelitian................................................... 5

E. Kerangka Pemikiran................................................ 7

F. Metode Penelitian.................................................... 19

G. Orisinalitas Penelitian.............................................. 24

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Hukum Perusahaan...................... 26

1. Pengertian Perusahaan.................................... 24

2. Organ Perseroan............................................... 28

3. Modal Perseroan............................................... 31

x
4. Strategi Pengembangan Perseroan................. 32

B. Tinjauan Umum Hukum Kepailitan

1. Pengertian dan Pengaturan Kepailitan ........... 34

2. Asas-Asas Kepailitan........................................ 37

3. Syarat-syarat Kepailitan .................................... 40

C. Tinjauan Umum Perjanjian

1. Pengertian dan Pengaturan Perjanjian............. 38

2. Pengertian Perjanjian Investasi ........................ 42

D. Tinjauan Umum mengenai Huku Jaminan.............. 45

1. Eksistensi Hukum Jaminan............................ 45

2. Jaminan Kebendaan..................................... 49

E. Tinjauan Umum mengenai Undang-Undang

yang mengatur Jaminan Kebendaan

1. Undang-Undang Hak Tanggungan ...................51

2. Undang-Undang Fidusia................................... 54

3. Kreditor Separatis ............................................ 56

F. Tinjauan Umum Pengadilan Niaga

1. Ruang Lingkup Pengadilan Niaga.................... 58

2. Prosedur Permohonan Kepailitan..................... 59

3. Tugas dan Kewenangan Kurator........................ 61

xi
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Eksekusi oleh kreditor separatis setelah adanya

Insolvensi

1. Pihak dalam pengajuan Pailit ............................. 65

2. Kedudukan Kreditor Separatis .......................... 70

3. Kewenangan Kreditor Separatis........................ 78

4. Kondisi Insolvensi.............................................. 84

5. Pelaksanaan Eksekusi...................................... 86

6. Implementasi terhadap Putusan Pailit nomor

20/Pailit/2007/P.NiagaJkt.Pst .......................... 89

B. Putusan Pailit bagi kreditor separatis setelah lewatnya

waktu dua bulan

1. Kewenangan Kurator ........................................... 95

2. Eksekusi Jaminan ............................................... 97

BAB IV : PENUTUP

A. Simpulan.................................................................. 103

B. Saran....................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
1

Anda mungkin juga menyukai