Anda di halaman 1dari 7

SISTEM RANGKA

 PENGERTIAN SISTEM RANGKA

Sistem rangka adalah kumpulan tulang-tulang yang merupakan salah satu alat gerak
pasif pada manusia. Dikatakan alat gerak pasif dikarenakan sistem rangka akan
bergerak jika sistem otot lebih dahulu yang bekerja. Sistem rangka adalah sebuah
sistem gerak dimana antara tulang yang satu dengan yang lain saling
berkesinambungan, sehingga dapat menghasilkan gerak gerak tertentu. Unsur
pembentuk tulang pada manusia adalah kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan
oleh kalogen. Rata-rata manusia dewasa memiliki jumlah tulang sebanyak 206 tulang,
sedangkan pada bayi, jumlah ini akan lebih banyak.Sistem rangka tidak dapat dilihat
oleh mata telanjang karena berada di balik otot.

 FUNGSI SISTEM RANGKA

1. Sistem rangka manusia memiliki beberapa fungsi, antara lain :


2. Sebagai penunjang tegaknya tubuh
3. Sebagai alat gerak pasif
4. Memberi bentuk tubuh
5. Melindungi organ-organ dalam tubuh yang vital
6. Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah merah
7. Sebagai tempat penyimpanan mineral

 PENGELOMPOKAN SISTEM RANGKA

1. Rangka Aksial

Rangka aksial merupakan susunan rangka yang letaknya sejajar dengan sumbu tubuh. 

Yang termasuk ke dalam rangka aksial adalah :


1. Tulang Tengkorak (Cranium) yang terdiri dari tulang tempurung kepala, tulang
wajah, dan tulang telinga. Tulang tempurung kepala disusun oleh 1 tulang dahi, 2
tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, 2 tulang tapis, dan 1 tulang
kepala belakang. Sedangkan yang menyusun tulang wajah adalah 2 tulang rahang
atas, 2 tulang rahang bawah, 2 tulang langit-langit, 2 tulang air mata, 2 tulang
hidung, dan 2 tulang pipi. Tulang tengkorak memiliki fungsi untuk melindungi
otak, baik itu otak besar maupun otak kecil.\
2. Tulang Belakang (Vertebrae) yang terdiri dari 7 ruas tulang leher (cervical), 5
ruas tulang punggung (thorax), 5 ruas tulang pinggang (lumbal), 5 ruas tulang
kelangkang (sacrum), dan 4 ruas tulang ekor (coccygeus). Tulang belakang
memiliki fungsi untuk tempat turunnya sistem saraf pusat dari otak dan memberi
bentuk tubuh atas.

3. Tulang Rusuk (costae) yang terdiri dari 7 pasang tulang rusuk sejati (costae
verae), 3 pasang tulang rusuk palsu (costae spuria),dan 2 pasang rusuk melayang
(costae flunctuantes). Tulang rusuk memiliki fungsi untuk melindungi organ
dalam dada seperti jantung, paru-paru, tenggorokan, kerongkongan, dan lain-lain.
4. Tulang Dada (sternum) yang terdiri dari taju pedang (xifoid), hulu (manubrium
sterni) dan bagian badan (gladiolus). Tulang dada juga memiliki fungsi untuk
melindungi organ-organ dalam dada manusia.

2. Rangka Apendikular

Rangka apendikular merupakan tulang tambahan dari tulang aksial. Rangka


apendikular terdiri dari anggota gerak atas (tungkai atas), dan anggota gerak bawah
(tungkai bawah).

1. Tungkai Atas (extremitas superior) yang terdiri dari gelang bahu (pectoral


girdle), dan tulang tangan. Gelang bahu sendiri disusun oleh dua tulang, yaitu 2
tulang belikat (scapula) dan 2 tulang selangka (clavicula). Sedangkan tulang
tangan terdiri dari 2 tulang tangan atas (humerus), 2 tulang hasta (ulna), 2 tulang
pengumpil (radius), 16 tulang pergelangan tangan (carpal), 10 tulang telapak
tangan (metacarpal), dan 28 tulang jari tangan (phalanx).
2. Tungkai Bawah (extremitas inferior) yang terdiri dari tulang panggul dan tulang
kaki. Untuk gelang panggul itu sendiri disusun oleh 2 tulang usus (illium), 2
tulang kemaluan (pubis), dan 2 tulang duduk (ischium). Untuk tulang kaki disusun
oleh 2 tulang paha (femur), 2 tulang lutut (patella), 2 tulang betis (fibula), 2 tulang
kering (tibia), 14 tulang pergelangan kaki (tarsal), 10 tulang telapak kaki
(metatarsal), dan 28 tulang jari kaki (phalanx).

 MACAM – MACAM TULANG

Setiap tulang dalam tubuh manusia dikelompokkan ke dalam beberapa macam

tergantung dari jenis, bentuk, dan letak tulangnya. Berikut adalah macam-macam

tulang pada sistem rangka manusia, yaitu :

1. Menurut Jenisnya, tulang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

a) Tulang Rawan

Dalam bahasa latin, tulang rawan dikenal dengan sebutan cartilago. Tulang rawan

disusun oleh sel-sel tulang rawan yang bersifat lentur karena kaya akan serat

kolagen (perekat) dan miskin akan zat kapur yang biasa disebut dengan kondrosit.

Seperti tulang pada umumnya, tulang rawan juga mengalami proses penuaan

seiring bertambahnya usia seseorang. Hingga usia dewasa sampai dewasa tua,

masih bisa kita temui beberapa tulang rawan yang masih ada di tubuh seperti di

telinga, di hidung, di persendian, dan di ruas antar tulang belakang.

b) Tulang Sejati

Disebut tulang sejati karena tulang jenis ini adalah tulang keras yang memiliki sifat

tidak kaya akan serat kolagen dan kaya akan zat kapur, kebalikan dari tulang

rawan. Jika tulang rawan disusun atas selnya yang lentur, maka tulang sejati

disusun atas sel-selnya yang disebut dengan osteosit. Satu hal penting yang dapat

kita lihat pada tulang sejati ialah pada tulang ini bisa didapatkan saluran yang yang

berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke sel-sel tulang.

Saluran ini biasa disebut dengan saluran Harvers yang kaya akan pembuluh darah.
2. Menurut Bentuknya, tulang dikelompokkan menjadi :

a) Tulang Pipa

Disebut tulang pipa karena tulang ini berbentuk seperti pipa dengan rongga besar di

tengahnya dan rongga-rongga kecil di kedua ujungnya yang membesar. Rongga besar pada

tulang ini memili3ki sumsum kuning yang kaya akan lemak yang berfungsi sebagai cadangan

makanan. Sedangkan rongga kecil berisi sumsum merah yang berfungsi untuk pembentukan

sel darah. Yang termasuk ke dalam kelompok tulang pipa ialah tulang paha, tulang

pengumpil, tulang kering dan tulang betis.

b) Tulang Pipih

Bentuknya yang pipih serta kaya akan sumsum merah membuat tulang ini berperan penting
sebagai tempat pembentukan sel-sel darah , baik merah maupun putih. Yang tergolong dalam

tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang panggul, tulang rusuk, dan tulang belikat.

c) Tulang Pendek

Tulang ini disebut tulang pendek karena bentuknya yang pendek dan bulat dengan rongga-

rongga kecil yang kaya akan sumsum tulang. Tulang yang terolong dalam tulang pendek

seperti tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki, tulang lutut, dan ruas-ruas tulang

belakang.

d) Tulang Tak Beraturan

Disebut demikian karena bentuk tulang ini yang tidak masuk ke dalam kelompok-kelompok

tulang sebelumnya dan juga memang tidak beraturan. Contoh tulang tak beraturan seperti

tulang wajah.
3. Menurut letaknya, tulang dikelompokkan menjadi :
 Tulang Kepala
 Tulang Badan
 Tulang Anggota Gerak

 PEMBENTUKAN TULANG

Pembentukan tulang pada manusia dimulai saat janin masih berumur 3 bulan. Awal

pembentukannya adalah dari jaringan ikat embrional (meseukim) yang kemudian menjadi

tulang rawan (kartilago).

Setelah kartilago terbentuk, maka rongga-rongga yang ada di lengannya akan berisi sel-sel

pembentuk (osteoblast). Zat-zat makanan dan oksigen akan dikirimkan melalui saluran

harvers ke setiap sel-sel yang dalam tahap pembentukan, termasuk senyawa fosfor  dan

kalsium.

 PERSENDIAN DALAM SISTEM RANGKA

Persendian adalah sesuatu yang menghubungkan antar tulang, sehingga tulang-tulang tersebut

tidak kaku. Menurut sifat gerakannya, sendi dapat dibedakan menjadi

1. Sendi Mati

Yaitu sendi yang tidak memiliki celah sehingga tidak memungkinkan tulang-tulang yang
dihubungkan oleh sendi ini dapat bergerak. Contohnya adalah sendi antara tulang kepala.

2. Sendi Kaku

Yaitu suatu hubungan antar tulang yang memungkinkan seidkit pergerakan, seperti sendi

antara tulang rusuk dan  tulang dada.

3. Sendi Gerak

Yaitu suatu perhubungan tulang yang pergerakannya bebas baik ke satu arah, dua arah,

maupun ke segala arah. 

Sendi gerak dibagi lagi menjadi :


 Sendi Engsel, yaitu sendi yang pergerakannya menyerupai pintu yang hanya dapat

bergerak ke satu arah. Contohnya adalah sendi siku dan lutut.

 Sendi Pelana, yaitu sendi yang memungkinkan gerakan ke dua arah, seperti sendi

pergelangan tangan dan sendi antar ibu jari

 Sendi Peluru, yaitu sendi yang memungkinkan pergerakan ke segala arah, seperti

sendi antara panggul dan paha.

 Sendi Putar, yaitu sendi yang memungkinkan satu tulangnya berputar pada porosnya,

dan tulang lainnya sebagai porosnya. Contohnya adalah persendian antara tulang
pengumpil dan tulang hasta.

Anda mungkin juga menyukai