PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
i
RISMA DIANA
CKR 0160156
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN KUNINGAN
2020
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikumWr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan pemilik segalanya, atas rahmat dan
karunia-Nya, Alhamdulillah peneliti dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Hubungan
Antara Pengetahuan Dengan Sikap Penanganan Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa
Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug Tahun 2020” Proposal ini disusun untuk menyelesaikan
pendidikan Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
(STIKKu). Penyusunan proposal ini tentunya penulis dibantu dengan bimbingan, dorongan
dan motivasi daberbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada
yang terhormat :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes, AIFO., selaku Ketua Yayasan
Pendidikan Bhakti Husada Kuningan
2. Bapak H. Abdal Rohim, S.Kp., MH., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kuningan.
3. Bapak Ns. Nanang Saprudin, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuninga dan selaku dosen pembimbing I
yang telah memberikan ilmu, motivasi, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
proposal penelitian ini.
4. Ibu Ns. Neneng Aria Nengsih, S.Kep., M.Kep, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal skripsi.
5. Seluruh Dosen dan karyawan STIKes Kuningan yang telah memberikan ilmu, bimbingan
dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun proposal skripsi ini.
ii
6. Seluruh Remaja Putri yang telah bersedia menjadi responden penelitian.
7. Kedua orang tua yang saya cintai Bapak Dede dan Ibu Kusnidah, yang tak pernah lelah
memberikan dukungan motivasi, doa, moril dan materil dan keluarga besar saya yang
telah memberikan dukungan, kepercayaan serta doa kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan penyusunan proposal dengan lancar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan angkatan 2016, sahabat-
sahabatku dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, saran, dan motivasi dalam
penyusunan proposal ini.
Peneliti menyadari dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi teknik penulisan maupun dari segi teori. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk bahan perbaikan proposal ini.
Besar harapan peneliti, semoga proposal ini bermanfaat khususnya bagi peneliti dan
umumnya bagi pembaca.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
2.2 Menstruasi................................................................................................................ 12
iv
2.2.2 Bentuk Gangguan Menstruasi..........................................................................13
2.3 Disminore................................................................................................................. 14
2.3.6 Penatalaksanaan...............................................................................................22
2.4 Pengetahuan.............................................................................................................25
3.3 Hipotesis................................................................................................................... 41
v
4.2 Variabel Penelitian.................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 54
LAMPIRAN 1....................................................................................................................... 57
LAMPIRAN 2....................................................................................................................... 58
LAMPIRAN 3.......................................................................................................................59
LAMPIRAN 4.......................................................................................................................62
vi
DAFTAR TABEL
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan periode peralihan waktu individu beralih dari fase anak
ke fase dewasa (Bobak, Lowdermilk, & Jansen, 2012). Setiap manusia pasti akan
mengalami masa remaja. Pada remaja putri terjadi suatu perubahan fisik yaitu
(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Masa remaja terdiri dari beberapa subfase yaitu
masa remaja awal (11-14 tahun), masa remaja tengah (15-17 tahun), dan masa remaja
Menurut Muzayyaroh (2017), Menstruasi adalah pegeluaran darah dan sel tubuh
dari vagina yang berasal dari dinding rahim perempuan secara periodik. Defenisi lain
juga diartikan sebagai siklus alami yang terjadi regular untuk mempersiapkan tubuh
perempuan setiap bulannya. Rata-rata masa haid perempuan 3-8 hari dengan siklus
rata-rata 28 hari pada setiap bulannya. Pada sebagian wanita yang mengalami
menstruasi akan timbul nyeri saat menstruasi yang biasanya disebut dismenore, hampir
semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi.
hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri dan masih
prostaglandin 10 kali lebih banyak dari wanita yang tidak disminore. Prostaglandin
menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus, dan pada kadar yang berlebih akan
mengaktivasi usus besar. Penyebab lain disminore dialami wanita dengan kelainan
1
tertentu, misalnya endometriosis, infeksi pelvis (daerah panggul), tumor rahim,
Data dari WHO didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang
kejadian nyeri mestruasi di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan
tahun 2012 pada wanita umur 12-17 tahun adalah 59,7% dengan derajat kesakitan 49%
disminore ringan, 37% disminore sedang, dan 12% disminore berat yang
mengakibatkan 23,6% dari penderitanya tidak masuk sekolah. Pada tahun 2012
sebanyak 75% remaja wanita dimesir mengalami disminore, 55,3% disminore ringan,
30% disminore sedang, dan 14,8% disminore berat. Di India ditemukan prevelensi
disminore sedang sebesar 6,32%, disminore sedang sebesar 30,37% dan disminore
ringan sebesar 63,29%. Di Jepang angka kejadian disminore primer 46% dan 27,3%
Angka kejadian disminore tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya
penderita dengan disminore sekunder. Disminore terjadi pada remaja dengan pravelensi
berkisar antara 43% hingga 93%, dimana sekitar 74-80% remaja mengalami disminore
ringan, sementara angka kejadian endometriosis pada remaja dengan nyeri panggul
diperkirakan 25-38%, sedangkan pada remaja yang tidak memberikan respon positif
terhadap penangan nyeri wanita di Indonesia dengan 15% diantaranya mengeluh bahwa
beranggapan bahwa nyeri ini akan hilang setelah wanita menikah, sehingga remaja
memberikan gangguan tersebut Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi
sakit perut saat menstruasi yaitu kompres air hangat tepat pada bagian yang terasa
2
kram, mandi air hangat boleh menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri,
Menurut Hartati (2014), Insiden dismenore lebih banyak ditemukan pada wanita
yang tingkat stress tinggi dan sedang, Resiko mengalami dismenore meningkat hingga
10 kali pada wanita riwayat dismenore dan stress tinggi dibandingkan wanita yang
tanpa riwayat dismenore. Faktor internal yang terpenting adalah koping individu,
pendidikan dan kognitif, umur, kepribadian, intelegensi, nilai kepercayaan, budaya dan
emosi. Pengetahuan yang lebih baik akan lebih membantu remaja dalam koping akiba
Kejadian disminore masih cukup tinggi namun masih sedikit remaja putri yang
mencari informasi mengenal masalah yang timbul saat menstruasi dan dampaknya.
(Lestari, 2012).
disminore. Remaja putri yang mendapat informasi yang benar tentang disminore maka
mereka akan mampu menerima setiap gejala dan keluhan yang dialami dengan positif.
Sebaliknya remaja yang kurang pengetahuannya tentang disminore akan merasa cemas
3
dengan stress yang berlebihan dalam menghadapi gejala dan keluhan yang dialami, atau
lakukan pada tanggal 20 April 2020, terhadap 7 remaja putri diantaranya umur 14-17
tahun di wilayah Desa Ciledug wetan Rt/001 yang mengalami dismenore dari masa
remaja awal dengan tingkatan yang berbeda-beda. Didapatkan remaja putri yang
mengalami nyeri haid ada yang berskala ringan, sedang, dan berat. Pengetahuan remaja
putri di wilayah Desa Ciledug wetan menunjukan bahwa yang memiliki kurang
pengetahuan dengan sikap penanganan dismenore masih banyak yang belum paham
cara penangananya, biasanya hanya dilakukan dengan cara pemberian minyak kayu
Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug Tahun
2020”. Penelusuran peneliti mengenai judul tersebut belum pernah di teliti sebelumnya.
Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Tingkat
yang menyakitkan dan umumunya muncul saat sedang haid atau menstruasi. Disminore
4
merupakan salah satu masalah terkait haid yang paling umum dikeluhkan. Belum
semua remaja putri memahami tentang penanganan disminore. Hal ini bisa membuat
remaja putri cemas bahkan stress jika tidak segera ditangani. Masih terbatasnya
kemampuan remaja putri tentang penanganan disminore ini salah satu diantaranya
penelitian ini yaitu apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap
penanganan disminore pada remaja putri di Desa Ciledug wetan Kecamatan Ciledug
tahun 2020 ?
disminore pada remaja putri di Desa Ciledug wetan Kecamatan Ciledug Tahun
2020
meliputi:
pada remaja putri di Desa Ciledug wetan Kecamatan Ciledug Tahun 2020
5
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Responden
d. Penelitian Selanjutnya
kematangan fisik tetapi juga kematangan sosial psikologis dari masa peralihan
7
dari kanak-kanak ke masa dewasa dan batasan usia remaja berbeda-beda sesuai
yaitu masa remaja awal (10-14 tahun) ditandai dengan peningkatan yang cepat
dan keinginan untuk memapankan jarak emosional dan psikologis dengan orang
tua, sedangkan remaja akhir (17-20 tahun) ditandai dengan persiapan untuk
peran sebagai seorang dewasa, termasuk klasifikasi dari tujuan pekerjaan dan
Masa remaja diawali oleh masa pubertas yaitu masa terjadi nya
tubuh dan fungsi fisiologi (kematangan organ-organ seksual). Pada remaja putri
ditandai dengan buah dada dan pinggul. Pada masa remaja ini, remaja
perempuan diawali dengan datangnya menstruasi yang pertama kali yang biasa
kesehatan selama menstruasi, oleh karena itu remaja putri akan mengalami
8
sebaya atau dengan ibu mereka dan pada umunya gadis remaja belajar tentang
menjadi 3 fase:
Pada masa ini insting-insting seksual ada dalam keadaan paling lemah,
Masalah eroti pada seks, yaitu totalitas dari kompleks gejala seksual dan
mencolok pada masa ini adalah kecenderungan untuk melepaskan diri dari
b. Masa pubertas
Masa pubertas awal atau masa pubertas selanjutnya merupakan suatu masa
yang akan segera dilanjutkan oleh masa adolesi yang disebut pula sebagai
masa puber lanjut. Masa puber tidak dapat dipastikan kapan mulainya dan
kapan berakhirnya. Masa puber dimulai kurang lebih 14 tahun dan berakhir
9
c. Adolesensi (kurang lebih 17-19/21 tahun)
Pada masa ini anak mulai bersikap kritis terhadap objek-objek yang
berkaitan dengan lingkungan internal dan eksternal. Anak akan lebih aktif
dicoba, juga sebagai bentuk eksistensi diri. Keterkaitan akan hal-hal baru
yang difikirkan oleh anak pada usia adolesensi menuntut orangtua agar
lebih bijaksana dan intensif dalam pola pendampingan. Pola asuh yang baik
akan mampu mengarahkan anak adolesensi melalui fase secara baik. Pola
psikologisnya)
a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada remaja awal yang
dikenal sebagai masa strong dan masa stress. Peningkatan emosional ini
merupaknan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada
masa remaja. Dari segi kondisi sosial peningkatan emosi ini merupakan
tanda bahwa remaja berada alam kondisi baru, yang berbeda dari masa
sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditunjukan
10
pada remaja misalnya mereka di harapkan untuk tidak lagi bertingkah
berjalannya waktu, dan akan Nampak jelas pada remaja akhir yang dalam
hal ini biasanya remaja sedang duduk di masa sekolah (Lestari, 2012).
b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga di sertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubhan fisik yang terjadi secara cepat baik
seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh
c. Perubahan yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari
masa kanak-kanak digantiakan dengan hal menarik yang baru dan lebih
menantang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih
besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan
ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi
dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhungan dengan
hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan
d. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-
kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati masa dewasa (Seto,
2012).
11
e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang
terjadi, tetapi disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai
2.2 Menstruasi
bervariasi. Pada umumnya lama 4-6 hari tetapi antara 2-8 hari masih dapat
yang bisa dilihat melalui beberapa indikatos klinis, seperti perubahan suhu basal
12
panjang tidaknya siklus menstruasi (metode kalender) dan indikator minor
seperti:
teratur, jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat dari
turut sejak wanita lahir sampai menarche, terjadi pada kehamilan dan
13
Pada kelainan hormonal terjadi gangguan proses hipotalamus, hipofise,
bentuk perdarahan yang terjadi diluar menstruasi bentuk bercak dan terus-
2.3 Disminore
satu keluhan ginekologi yang paling umum pada perempuan muda yang datang
ke kli nik atau dokter. Hampir semua perempuan mengalami rasa tidak nyaman
selama haid seperti rasa tidak enak diperut bagian bawah dan biasanya juga
kuno (Greek). Kata tersebut berasal kata dys yang berarti sulit, nyeri, atau
abnormal. Sedangkan meno yang berarti bulan, dan rrhea yang berarti aliran
sebagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri.
a. Tipe-tipe Dismenore
1) Dismenore spasmodik
14
Menurut Judha (2012), Dismenore spasmodik adalah nyeri yang
dirasakan di bagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah
2) Dismenore Kongesif
Pada saat haid datang tidak terlalu menimbulkan nyeri bahkan setelah
hari pertama haid penderita dismenore kongesif akan merasa lebih baik.
c. Lelah
d. Mudah tersinggung
e. Kehilangan keseimbangan
f. Ceroboh
g. Gangguan tidur
1) Dismenore Primer
15
Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa ada
beberapa waktu setelah menarche biasanya 12 atau lebih oleh karena siklus-
terbatas pada perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan
paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit
Tipe disminore ini mungkin mulai dalam enam bulan sampai satu
dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah
menstruasi pertama.
2) Dismenore Sekunder
umumnya terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 25 tahun. Tipe nyeri
16
dirasakan melebihi periode menstruasi dan dapat pula terjadi bukan pada
sebagai nyeri haid yang muncul saat menstruasi, namun disebabkan oleh
yang beraksi di uterus, tuba fallopi, ovarium, atau pelvis peritoneum. Secara
umum nyeri datang ketika terjadi proses yang mengubah tekanan di dalam
atau disekitar pelvis, perubahan atau terbatasnya aliran darah, atau karena
terjadi pada saat menstruasi, proses ini menjadi sumber rasa nyeri.
Dismenore sekunder didiagnosis bila gejala yang timbul dan penyakit yang
rahim.
kontraksi distrimik miometrium yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai
dari ringan sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spesmodik
17
1) faktor endokrin, rendahnya kadar progesteron pada akhir fase corpus
selain dismenore dapat juga dijumpai efek lainnya seperti nausea mual,
muntah, diare, flushing (tak terkendali) dari sistem saraf yang memicu
sensasi panas.
dari dinding rahim tumbuh di luar rahim jaringan ini dapat tumbuh di
18
indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum
sering buang air kecil, sakit atau tekanan diperut bagian bawah atau
punggung bawah.
bisa terjadi di salah satu bagian saja atau di seluruh bagian rahim.
namun rasa nyeri dan perdarahan yang kerap terjadi ini bisa
mengganggu.
4) Peradangan tuba fallopi (salpingitis) atau infeksi rahim, saluran tuba atau
bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai.
Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul
yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau
selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari
19
akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual,
sambelit, atau diare dan sering berkemih kadang sampai terjadi muntah.
Prostaglandin terbentuk dari asam lemak tak jenuh yang disintesis oleh seluruh
sel yang ada dalam tubuh, hal ini menyebabkan kontraksi otot polos yang
Menurut Anurogo dan Norton (2011) dalam Sari Purnama, S.D, (2010)
a. Faktor Endokrin
b. Merokok
c. Kekurangan gizi
20
Kekurangan gizi disebabkan oleh asupan yang kurang pada zat gizi dan diet
yang tidak sehat. Zat gizi dibagi dalam dua golongan besar yaitu: makro
nutrient dan mikro nutrient. Kekurangan zat gizi makro, seperti essensial
fatty acid akan memicu dismenore, karena essensial fatty acid ini berfungsi
d. Stres
e. Status gizi
Wanita yang memiliki berat badan berlebih memiliki resiko dua kali lebih
kuat mengalami nyeri menstruasi daripada wanita yang berat badan normal.
tersebut.
f. Usia menarche
kedewasaan seseorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Status gizi
21
12,5 tahun. Statistic menunjukan bahwa usia menarche dipengaruhi oleh
2.3.6 Penatalaksanaan
otot- otot dan sistem saraf, dapat juga dilakukan untuk menurunkan nyeri.
Respon fisiologis yang ditimbulkan dari teknik ini adalah vasodilatasi atau
bagian tubuh yang sakit dan mampu menurunkan viskositas yang dapat
Olahraga cukup dan teratur seperti jogging, lari dan senam serta
menyediakan waktu yang cukup unuk beristirahat atau tidur. Olahraga yang
berperan sebagai natural pain killer. Selain itu kandungan kafein dalam
rasa nyeri yang diakibatkan oleh dismenore. Jamu kunir asam mengandung
simplisia yang berkhasiat sebagai anti nyeri, anti radang, dan anti kejang
22
otot. Simplisia dapat diperoleh pada bumbu dapur seperti kunyit, buah
4) Minyak ikan
5) Teknik relaksasi
prostaglandin yang memasuki aliran darah tidak dapat dicegah. Oleh karena
itu efektivitas obat akan maksimal bila diberikan 1-2 hari menjelang haid
7) Pengobatan hormonal
23
Tujuan diberikan terapi dengan kontrsepsi hormonal (pil kombinasi)
terhadap jalur kalsium. Jika pada sel-sel otot dan intraseluler terbebas dari
kalsium, maka otot akan relaksasi, teradi vasodilatasi, dan ion yang
mg per hari telah mendapat respon yang baik, tetapi obat ini belum banyak
Tabel 2.3
24
275 mg
Asam mefenamat Dosis awal 500 mg Per 6 jam
Selanjutnya 250 mg
2.4 Pengetahuan
tentang nyeri haid di perut bagian bawah yang terasa sebelum, selama dan
sesudah haid yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan, melalui panca
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
pendidikan formal.
pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja namun dapat
25
1) Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
menjelaskan secara benar tentang obyek yang akan diketahui dan akan
prinsip, dan lain sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
dan masih ada kaitannya satu masa lain. Seseorang mampu mengenali
terhadap suatu materi atau objek dan didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau dengan ketentuan yang sudah ada sehingga, mampu
1) Pendidikan
26
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
dari orang lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang
tidak mutlak diper peroleh di pendidikan normal, akan juga diperoleh pada
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek itulah
2) Usia
keterpaduan menular secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah
nyata.
3) Sumber informasi
27
seseorang banyak memperoleh informasi maka ia cenderung memiliki
4) Sumber Pengetahuan
b. Indra merupakan peralatan pada diri manusia sebagai salah satu sumber
oleh manusia tanpa harus atau tidak biasa mempersepsinya dengan indra
merupakan hasil pemikiran yang sadar atau persepsi rasa yang langsung.
dirasakan.
5) Lingkungan
28
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik
angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan
29
Sikap tumbuh diawali dengan pengetahun yang baik maupun tidak baik,
senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal
positif dan rasa tidak senang merupakan hal negatif. Komponen ini
sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tedensi atau
Tabel 2.5
Stimulus
Perhatian
Respons
Pemahaman
(Perubahan Sikap)
Penerimaan
30
Sumber : Azwar (2014)
diantaranya :
1) Menerima (receiving)
2) Merespons (responding)
3) Menghargai (valuing)
Menurut Azwar (2014) Sikap terdiri dari sikap positif dan sikap negatif dalam
kaitannya dengan dismenore maka sikap positif dan negatif adalah sebagai berikut:
a. Sikap positif remaja dalam mengatasi dismenorea yaitu remaja putri berniat akan
mengatasi dismenorea yang terjadi menjelang pada saat menstruasi setiap siklus
31
menstruasi yang dialaminya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan merasa relaks,
menerima keadaan tersebut sebagai suatu hal yang fisiologis, mau meningkatkan
kegiatan dan gairah di luar rumah, mau berobat ke tenaga kesehatan terdekat dan
fisioterapi.
b. Sikap negatif dalam meengatasi dismenorea yaitu cemas berlebihan, tidak dapat
melakukan aktivitas, emosi, stress, tidak mampu menahan rasa sakit, merasa
terganggu, menolak sesuatu yang masuk dalam tubuh, takut tidak berkonsentrasi
(Benson, 2014).
1) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat
3) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
Menurut azwar (2014) faktor- faktor yang mempengaruhi sikap antara lain :
1) Pengetahun
32
Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan
yang bersangkutan.
2) Pengalaman pribadi
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk
emosional.
atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini
antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk
4) Pengaruh kebudayaan
5) Media massa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga agama sangat menentukan sistem
7) Faktor genetik
Kemiripan sikap yang lebih tinggi antara kembar identik, dari pada kembar
non identik atau orang lain yang tidak memiliki hubungan keluarga.
memilih salah satu dari empat alternative jawaban yang disediakan. Empat
b. Setuju (approve)
Apabila jawaban responden sangat setuju (SS) skor 4, setuju (S) skor 3,
tidak setuju (TS) skor 2 dan sangat tidak setuju (STS) skor 1(Azwar, 2014).
Dengan hasil ukur Negatif jika, (≤ Mean/median) dan Positif jika (>
34
2.7 Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
(Predisposing faktors) :
Pengetahuan, Sikap,
Kepercayaan, Keyakinan &
nilai
Faktor Pendorong
(Reinforcing Faktor) :Sikap
dan perilaku petugas kesehatan
Tabel 2.7
Nougroho (2014)
dirasakan ketika haid yang biasanya baru timbul 2 atau 3 tahun sesudah
35
menarche. Kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalami disminore primer
dan 15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat (Nugroho, 2014). Berbagi
timbul tanpa adanya tanpa ada kelainan ginekologi rasa nyeri pada perut bagian
muntah serta diare, sakit kepala dan emosi yang labil. Nyeri timbul sebelum
menstruasi dan berangsur hilang setelah darah haid keluar. Penanganan remaja
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lina Wati, 2017 meneliti tentang
penelitian sebagian besar remaja puti mengalami nyeri haid dengan berskala
sedang dan berat. Tindakan yang dilakukan oleh remaja putri biasanya dalam
beberapa hari saat menstruasi, ada yang tidak masuk sekolah dan ada yang
36
keluarga, teman, guru, sikap dan prilaku petugas kesehatan atau petugas
tersedia atau tidaknya sarana kesehatan atau tidaknya sarana kesehatan atau
lingkungan.
BAB III
kerangka teori untuk dijadikan dasar permasalahan penelitian dan merupakan kerangka
melalui penelitian).
teori pada kerangka konsep dalam bentuk ukuran sifat dan ciri. Dalam penelitian ini
sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri dan yang paling sering terjadi pada remaja
putri, hampir semua perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid seperti rasa
37
tidak enak diperut bagian bawah dan biasanya juga disertai mual, pusing bahkan
pingsan.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Pengetahuan tentang
Dismenore
Sikap Penanganan
Dismenore
Keterangan :
: Garis Penghubung
38
3.2 Definisi Operasional
benar dilakukan oleh peneliti sesuai dengan veriabel yang terlibat dalam penelitian
operasional adalah batasan ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diteliti
atau diamati.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Bebas
1 Pengetahuan Penelitian Kuisione Mengisi Indikator: Ordinal
menggunakan r kuisioner 1. Tingkat
instrumen berupa pengetahuan
baik.
kuesioner untuk menilai (11 - 15).
2. Tingkat
pengetahuan. Kuesioner pengetahuan
pengetahuan terdiri dari cukup.
(6 - 10).
20 pertanyaan tentang 3. Tingkat
pengetahuan
dismenore dengan kurang.
jawaban benar atau (0 - 5).
3.3 Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita dan atau ingin kita pelajari. Hipotesis
berikut :
Pada Remaja Putri Di Wilayah Desa Ciledug Wetan Kabupaten Cirebon Tahun 2020.
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analitik korelasi.
dan menyajikan data secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan
disimpulkan yang bertujuan menggambarkan secara sistemik dan akurat fakta serta
sectional dimana peneliti ini menekankan waktu pengukuran atau observasi data
variabel dependen dan independen hanya satu kali pada satu saat, jadi tidak ada tindak
lanjut ”Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap
penanganan dismenore pada remaja putri di desa ciledug wetan kecamatan ciledug
tahun 2020.
Menurut Badriah (2012) Variabel sering disebut juga perubah, dalam setiap
41
Menurut Badriah (2012), variabel bebas adalah suatu variabel yang
variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Variabel ini
sengaja dipilih dan dimanipulasi oleh peneliti agar efeknya terhadap variabel
lain dapat diamati dan diukur. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan.
diukur mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Variabel terikat
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
remaja putri yang ada di Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug Kabupaten
jumlahnya??
42
4.3.2 Sampel Penelitian
oleh populasi. Sampel diambil dari remaja yang ada di desa ciledug wetan yang
merupakan suatu cara dalam pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh,
akan tetapi sebagian saja dari populasi. Arikunto (2011), mengemukakan bahwa
salah satunya dengan menggunakan teknik slovin dengan rumus sebagai berikut:
n =
1 + N (e²)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
30
n =
1 + (30 x 0,05²)
30
n =
43
1 + (30 x 0,0025)
30
n=
1 + 0,075
30
n =
29, 9
yang telah baku atau alat pengumpul data yang memiliki standar validitas dan
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode
maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instumen
Notoatmodjo (2014) jenis kuesioner tertutup adalah pertanyaan yang sudah mengiring
44
Kuesioner pada penelitian ini adalah kuesioner adopsi dari Yohana Theresia
membandingkan r tabel dengan r hitung pada uji korelasi pearson product moment.
Bila r hasil lebih besar dari r tabel, maka instrumen dapat dikatakan valid. Sementara
itu, untuk menentukan reliabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hasil
dengan r tabel. Nilai r hasil yang dipakai dalam uji reliabilitas adalah nilai alpha
(cronbach’s). Bila r alpha lebih besar dari r tabel, maka instrumen tersebut dinilai
reliabel.
Kuesioner pengetahuan dismenore dari Lina Wati (2017) telah dilakukan uji
validitas dengan 20 soal valid. diperoleh Alpha Cronbach sebesar 0.003. Sedangkan
kuesioner Sikap penanganan dismenore dari Yohana (2017) juga telah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas dengan nilai 0,444 (n=30,ɑ=0.05), maka instrumen ini
dikatakan valid dan reliabel. Telah di uji coba dilakukan pada remaja putri di SMAN
a. Data Primer
45
Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh
yang dicari.
b. Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh
lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek
penelitiannya.
metode kuesioner untuk mendapatkan jenis data kuantatif. Dalam penelitian ini
yaitu :
a. Tahap Persiapan
internet , dan sumber lain terkait topic penelitian. Tahap selanjutnya adalah
46
penelitian. Dalam tahap ini, peneliti juga mengajukan izin penelitian ke
Wetan Rt/001 setelah mendapatkan surat izin penelitian dari pihak yang
c. Tahap Akhir
yang sebelumnya telah diperbaiki dan disetujui oleh dosen pebimbing dan
dosen penguji.
47
Menurut Heriana (2015) pengolahan data merupakan salah satu bagian
penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan
a. Editing
jawabannya konsisten.
b. Coding
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entri
c. Processing
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga
macam paket program yang dapat digunakan untuk pemrosesan data dengan
48
program yang akan digunakan untuk entry data adalah paket program SPSS
for Windows.
d. Cleaning
a. Analisis Univariat
Keterangan :
49
P = Presentase/Jumlah presentase jawaban
b. Analisis Bivariat
analisis hubungan antara dua variabel’. Dalam analisis bivariate ini akan
dismenore pada remaja putri. Variabel dalam penelitian ini digunakan skala
ordinal dan ordinal , maka uji statistic yang dapat digunakan yaitu uji
korelasi non para metric dengan menggunakan uji chi square karena….
I −6 ∑ di ❑2
p=
n (n❑2−1)
Keterangan :
Menurut Heriana (2015) “ jika p < 0,05 maka hipotesis nol ditolak,
> 0,05 maka Ho diterima H¹ ditolak yang berarti tidak ada hubungan
kepada responden dengan tujuan agar responden mengerti maksud, tujuan, dan
51
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
riset /penelitian.
2. Tempat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo D dan Wulandari A. (2017). Cara mengatasi nyeri haid, Yogyakarta: Cv. Andi
Offset.
Arikunto. (2011). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, S. (2014). Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Jakarta : Pustaka Pelajar.
52
Badriah Laelatul Dewi. (2019). Metodologi Penelitian ilmu-ilmu kesehatan. Multazam.
Bandung.
Bobak, I. M., Lowdermilk, D.L., (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Terjemahan
Dewi M dan Wawan, A (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan , sikap, dan prilaku
Erina. (2016). Hubungan pengetahuan dengan prilaku penanganan dismenore di SMA Negri
7 Manado.
Kementrian Kesehatan RI. INFODATIN. Pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan
Lestari H. (2010), Gambaran Dismenore pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di
Manado, Jurnal Sari Pediatri Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial, Bagian Ilmu
Lina Wati. (2017). Hubungan pengetahua n dan sikap remaja putri dengan penanganan
Manuaba, I.G.B. (2010). Konsep Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia . Jakarta : EGC
penanganan dismenore di Prodi D-III Kebidanan FIK Unipdu Jombang. Jurnal Ilmu
Kesehatan.
Murtiningsih dan Lina Karlina, 2015. Penurunan Nyeri Dismenore Primer Melalui Kompres
Nuha Medika
Nurwana, dkk. (2017). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dismenore
Pada Remaja Putri Di SMA Negri 8 Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Potter & Perry. (2011). Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice. St.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. (2016). Pedoman penyusunan skripsi prodi DIV
Ratnawati. (2018). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem reproduksi,
Yogyakarta.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur Penelitian.
54
Cetakan Pertama. Yogyakarta: CV. Rihama-Rohima.
Saraswati, Sylvia. (2015). Mencegah dan mengobati 52 penyakit yang sering diderita
perempuan. Yogyakarta
Syahdrajat, T. 2015. Panduan menulis tugas akhir kedoteran dan kesehatan. Jakarta :
Paramedia Group
WHO. (2011). Guideline: Intermittent Iron And Folic Acid Supplementation In Menstruating
Women
LAMPIRAN 1
Dengan hormat,
Alamat : Blok. Kebon Awi Desa. Ciledug Wetan Kec. Ciledug Kab. Cirebon
55
Adalah seluruh remaja putri di Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug. Berkenaan
Mohon kesedian adik-adik untuk menjadi responden dalam penelitian saya. Saya menjamin
kerahasiaan informasi yang diberikan.
Cirebon, 2020
Hormat saya
Risma Diana
LAMPIRAN 2
Nama : (inisial)
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan dari peneliti ini.
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan Risma
56
Diana yang berjudul “ Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Penanganan
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sejujurnya dan tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Cirebon, 2020
Responden
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN PENELITIAN
KECAMATAN CILEDUG
KUESIONER A
PENGETAHUAN
57
Petunjuk pengisian:
58
11. Faktor pengetahuan pada remaja putri tentang kuranganya
pengetahuan dismenore tidak dapat menyebabkan
dismenore.
13.
Nyeri haid (dismenore) dibagi menjadi tiga menurut tingkat
nyerinya (rasa nyerinya), yaitu ringan, sedang, dan berat.
15. Gejala dismenore (nyeri haid) rasa sakit datang secara tidak
teratur, tajam, dan kram dibagian bawah perut yang
biasanya menyebar kebagian belakang, terus kaki, pangkal
paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita).
19. Selain rasa nyeri saat haid, tidak dapat dijumpai rasa mual,
muntah, sakit kepala dan diare.
20. Rasa nyeri pada saat haid hanya terjadi pada perut bagian
bawah.
59
Pemberian kuisioner ini tatap langsung atau online……………. Tuliskan di pengumpulan
data.
LAMPIRAN 4
INSTRUMEN PENELITIAN
KECAMATAN CILEDUG
KUESIONER B
Petunjuk pengisian:
60
2. Berilah tanda (√)pada jawaban yang tersedia sesuai jawaban yang adik-adik pilih sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
Keterangan:
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
7. Saya membiarkan begitu saja ketika mengalami nyeri haid karena akan
hilang walaupun tidak saya obati
8. Saat menstruasi, saya tidur dan istirahat yang cukup
11. Saya merasakan nyeri tidak dibagian perut namun bagian punggung,
pinggang, dan paha
12. Saya tidak mampu menahan rasa sakit ketika nyeri datang
17. Saya mengurangi makanan yang berupa tepung, teh, gula, kopi, dan
coklat menjelang menstruasi
18. Saya minum suplemen yang mengandung zat besi tinggi agar terhindar
dari anemia
19. Saya menkonsumsi air putih minimal 8 gelas setiap hari
62
63