Proposal Penelitian
Disusun oleh :
SITI AMINAH
NIM :CKR0160107
KUNINGAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
(WHO) menyebutkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 2,1 juta orang
terinfeksi HIV baru dan 1,1 juta orang meninggal akibat AIDS diseluruh
dunia. Kasus HIV-AIDS di Asia Pasifik pada tahun 2015 terdapat 300.000
orang terinfeksi HIV baru dan 180.000 orang meninggal akibat AIDS
masih menempati persentase yang tinggi, yaitu rata-rata 47% dari total
Jumlah ibu hamil positif mengidap virus HIV hingga Juni 2014 mencapai
1.182 orang. Jika dibandingkan data tahun 2011, terdapat 534 ibu hamil
positif, ini berarti terjadi peningkatan 2 kali lipat pada tahun 2014.
Program pencegahan dan pemeriksaan ibu hamil terkena virus HIV ke bayi
sudah dilaksanakan sejak 2006 dan terus ditingkatkan hingga tahun 2011.
Hasil pemeriksaan pada 2011 untuk ibu hamil sebanyak 21.000 orang dan
terus dilakukan sampai Juli 2014 mencapai 134.000 orang ibu hamil yang
pada umur ≥15 tahun di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebanyak
785.821 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak 90.915 orang dan
RI, 2017).
Infeksi virus HIV pada anak saat ini menjadi masalah kesehatan
yang sangat besar di dunia, dan berkembang dengan cepat serta sangat
Pada ibu hamil, HIV bukan hanya ancaman bagi keselamatan jiwa ibu,
penularan yang terjadi dari ibu ke bayinya, lebih dari 90% kasus anak HIV
2017).
Jumlah ibu hamil yang HIV positif per 2013 hingga 2017
Barat sebanyak 1.690, Jawa Tengah 1.627, Jawa Timur 1.246, Bali 1.000
ibu hamil yang ODHA. Yang membuat miris adalah jumlah anak di bawah
usia empat tahun yang terpapar HIV positif dalam lima tahun terakhir
yaitu pada 2013 sebanyak 758, kemudian 2014 sebanyak 460, tahun 2015
sebanyak 906, kemudian pada 2016 sebanyak 903. Pada 2017 angka yang
HIV/AIDS ditemukan dari tahun 2004 sampai 2018 sebanyak 489 orang.
Pada Januari hingga Desember 2018 dengan 31 jiwa kasus HIV, 49 jiwa
kasus AIDS, dan 7 jiwa dengan kasus syphilis dengan jumlah kematian
seksi p2p ditemukan Jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HIV di
Kabupaten Kuningan dari tahun 2019 hingga Februari 2020 yaitu HIV positif
konseling dan tes HIV (KTHIV) untuk meningkatkan cakupan tes HIV.
Konseling dan tes HIV mulai dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2004,
yaitu dengan pendekatan konseling dan tes HIV sukarela (KTS) atau
disebut juga Voluntery Councelling and Testing (VCT), hingga saat ini
status HIV nya, sejak tahun 2010 mulai dikembangkan konseling dan tes
HIV atas inisiatif petugas pemberi layanan (KTIP) atau disebut juga
konseling dan tes HIV ini bertujuan untuk mencapai universal akses,
suatu tes HIV dan Konseling atau tepatnya pemberian informasi selama 5-
misalnya terapi ART (Antiretroviral) Konseling dan tes HIV atas Inisiasi
Petugas Kesehatan (TIPK) atau PITC serta Konseling dan Tes HIV
50% dari sasaran ibu hamil 601 dan yang mendapat tawaran tes HIV
sebanyak 235 namun yang mengikuti program PMTCT (tes Lab HIV)
resiko penularan HIV dari ibu ke anak adalah tergantung pada kapan saat
tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu positif dan
dalam dirinya dan juga akan menambah suatu tingkah laku atau kebiasaan
Begitu juga Provinsi Jawa Barat didapatkan perempuan lebih rendah yaitu
tes HIV yaitu pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana dan prasarana, dan
dukungan tenaga kesehatan. Hasil penelitian Titik (2011) konseling dan tes
Lamepayung sendiri.
Tahun 2020.
Tahun 2020.
1) Bagi Responden
pembelajaran.
diperoleh peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukang
dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga
pengetahuan adalah hasil dari proses mencari tahu fakta, kenyataan dan
1) Tahu (know)
materi yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan
2) Memahami (conprehension)
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
dan evaluasi.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
a. Pendidikan
orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri
b. Pekerjaan
langsung.
c. Umur
d. Minat
e. Pengalaman
lingkungan.
g. Informasi
informasi.
yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subyek penelitian
Salah satu cara penularan HIV yang cukup penting antara lain
penularan dari ibu ke janin, namun banyak ibu hamil yang tidak dapat
Initiated HIV Testing and Counseling (PITC) HIV/AIDS. Oleh karena itu,
sekarnag di dalam layanan kesehatan di saat memeriksakan kehamilan, ibu
hamil diberikan informasi tentanag HIV-AIDS dan penularan HIV dari ibu
persetujuan ibu. Mengingat sampai saat ini cara paling efektif untuk
2015).
respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek
Thrustone & Chave (1990) dalam Wawan & Dewi (2017), sikap adalah
sikap merupakan suatu reaksi atau respon seseorang terhadap stimulus atau
objek tertentu.
a. Menerima (receiving)
b. Menanggapi (responding)
mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemooh atau adnya
resiko lainnya.
bertanggung jawab.
a. Pengalaman Pribadi
emosional.
c. Pengaruh Kebudayaan
asuhannya.
d. Media Massa
sikap.
f. Faktor Emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didukung atau ditolak melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu,
positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering
dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skala
tertentu. Ada dua bentuk skala likert yaitu pernyataan positif yang diberi
yaitu positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap
seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek dari obyek yang
juga akan menambah suatu tingkah laku atau kebiasaan yang sehat dalam
Positif Negatif
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
(STJ)
(Walyani, 2015).
selama 40 minggu dan dianggap melewati bulan bila lebih dari 42 minggu.
golongan darah, kadar Hb, kadar gula darah (bila diduga ada
penyakit kencing manis), tes sifilis, tes HIV, malaria (di daerah
menyerang kekebalan tubuh manusia. Virus HIV akan masuk dalam sel
darah putih dan merusaknya, sehingga sel darah putih yang berfungsi
(Widyanto & Triwibowo, 2013). Sebagian besar orang yang terkena HIV
2017)).
2.4.2 Etiologi
oleh HIV. Namun, asal usul HIV sendiri masih belum diketahui secara
sendiri, sebagai DNA dalam sel inang seperti limfosit helper CD4. DNA
virus bergabung dengan gen limfosit dan hal ini adalah dasar dari infeksi
(Murtiastutik, 2008).
kedalam tubuh pejamu, HIV menyerang sel darah putih (Limfosit Th) yang
membuat infeksi dari luar (baik virus lain, bakteri, jamur atau parasit)
sehingga hal ini menyebabkan kematian pada orang dengan HIV/AIDS.
tubuh yang lain, organ yang sering terkena adalah otak dan susunan saraf
lainnya. Virus HIV diliputi oleh selubung protein yang sifatnya toksik
(racun) terhadap sel, khususnya sel otak serta susunan saraf pusat dan tepi
timbul 10 tahun sesudah terjadinya infeksi, bahkan dapat lebih lama lagi
semen, dan secret vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui
masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa, badan terlihat sehat dan
masih dapat bekerja dengan baik. untuk sampai pada fase AIDS seseorang
ciri-ciri meskipun dia melakukan tes darah. Karena pada fase ini
2) Fase Kedua
3) Fase Ketiga
4) Fase Keempat
Fase ini sudah masuk pada tahap AIDS. AIDS baru dapat
yaitu:
Kaposi.
kesulitan bernafas.
berminggu-minggu.
fase kedua (HIV positif 2-10 tahun setelah terinfeksi), Fase Ketiga
(muncul gejala-gejala awal penyakit), fase keempat (Fase ini sudah masuk
umum yang lazim didapati seperti manifestasi klinik utama dari penderita
AIDS. Pada umumnya ada 3 hal antara lain, tumor infeksi oportunistik,
dan menifestasi neurologi.
HIV menjadi AIDS bisa dilihat dari 2 gejala, yaitu Gejala Mayor (umum
1) Gejala Mayor
2) Gejala Minor
b. Dermatitis generalisata.
berulang.
d. Kandidiasis orofaringeal.
f. Limfadenopati generalisata.
hasil tes ELISA positif maka dilakukan pengulangan. Jika masih tetap
positif maka selanjutnya dikonfirmasi dengan tes yang lebih spesifik yaitu
4) Ibu hamil yang terinfeksi HIV pada anak yang dikandungnya pada
saat: antenatal yaitu saat bayi masih berada dalam rahim, melalui
darah yang dipakai untuk transfusi tidak tercemar HIV, alat suntik
dan alat lain yang dapat melukai kulit tidak digunakan secara
tusuk untuk tindik, dan lain lain dengan pemanasan atau larutan
hari sebelum persalinan, dan pada saat plasenta mulai terpisah dari dinding
terpapar oleh darah dan sekresi saluran genital ibu. Suatu penelitian
memberikan proporsi kemungkinan penularan HIV dari ibu ke anak saat
12-20%. Negara maju transmisi HIV dari ibu ke bayi sebesar 15-25%,
transmisi ini berkaitan dengan tingginya kadar virus dalam plasenta ibu
(Setiawan, 2009).
pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) merupakan salah satu
lahir dari ibu terinfeksi HIV dimulai dari kandungan. Ibu yang sudah
himbauan agar ibu yang terinfeksi HIV tidak hamil (Kemenkes, 2012).
dan LSM.
pada ibu hamil dengan IMS atau TB, dan bagi daerah yang belum
6) Setiap ibu hamil positif HIV wajib diberi obat ARV, dukungan, dan
pengobatan.
obstetrik.
penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA), salah satu upaya penanggulangan
adanya virus HIV. Konseling adalah proses dialog antara konselor dan
pasien/ klien atau antara petugas kesehatan dengan pasien yang bertujuan
untuk memberikan informasi yang jelas dan dapat dimengerti oleh pasien
bahwa Definisi Konseling dan Tes HIV (KTHIV) yaitu suatu prosedur
beserta risiko dan konsekuensi terhadap diri, pasangan dan keluarga serta
prevention service).
pasien/klien tersebut.
2. Confidentiality adalah semua informasi atau konseling antara klien
informasi HIV dan AIDS, konseling pra-konseling dan tes pasca tes
4. Corret test result atau hasil test yang akurat, hasil tes harus
pendekatan:
a) Provider Initiated HIV Testing and Counseling (PITC) yaitu ketika
suatu tes HIV dan konseling yang diprakarsai oleh petugas kesehatan
pelanggan atau pasangan seks, pelanggan atau pasangan seks dari pekerja
fasilitas tersebut. Penawaran tes HIV pada ibu hamil dilakukan pada saat
dan ibu hamil. Provider-Initiated HIV Testing and Counseling (PITC) juga
untuk mengidentifikasi infeksi HIV yang tidak tampak pada pasien dan
dan konseling HIV juga ditawarkan kepada pasien dengan gejala yang
dini. Dalam hal ini, tes dan konseling HIV ditawarkan kepada semua
Counseling (PITC)
sebagai berikut:
kunjungan berikutnya.
orang tua/wali
pengampunya.
lengkap dan petugas terlatih dengan jumlah pasien yang lebih banyak.
Tes HIV secara serial adalah apabila tes yang pertama hasilnya non-
maka dilakukan tes HIV ulang kedua dengan sampel sama dengan
reagen, metoda dan/atau antigen yang berbeda dari yang pertama. Tes
anak umur kurang dari 18 bulan dan perempuan HIV positif yang
merencanakan kehamilan dan persalinan. tes HIV untuk anak kurang
dari 18 bulan dari ibu HIV positif tidak dianjurkan dengan tes
memahami dan menyesuaikan diri dengan hasil tes dan tindak lanjut
konseling tentang cara menjaga status agar tetap HIV negatif. Hasil
yang positif.
tes HIV kepada ibu hamil selama kehamilan sampai menjelang persalinan.
pecegahan dan penanganan penyakit menular pada ibu hamil dan janin.
yang baik dalam peningkatan cakupan kunjungan ibu hamil dan dapat
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi sesuai dengan
dengan sehat, bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Oleh
karena itu, ibu hamil perlu melakukan deteksi sejak dini untuk mengetahui
Pengetahuan
Faktor_faktor Yang Mempengaruhi
Penularan HIV/AIDS
pengetahuan :
1. Melaui hubungan
1. Tingkat pendidikan
seksual yang
2. Pekerjaan
tidak aman
3. Umur
2. Penggunaan
4. Minat
jarum suntik
5. Pengalaman
3. Melalui transfuse
6. Kebudayaan lingkungan sekitar
darah,
Pengetahuan
7. Informasi
tentang 4. Ibu hamil pada
HIV/AIDS saat antenatal,
intranatal, dan
Sikap
post natal.
Faktor_faktor Yang
Sikap Tes
Mempengaruhi sikap :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman yang dianggap Positif Negatif
penting Provider
3. Pengaruh kebudayaan Initiated
4. Media massa Testing and
Counselling
5. Lembaga Pendidikan dan HI(PITC).
Lembaga Agama
6. Faktor emosional
Tes Tidak Tes
Proses PITC
Hasil yang
1. Pemberian informasi sebelum tes
Diharapkan :
2. Persetujuan tes HIV (Informed Consent)
1. Pengetahuan
3. Pengambilan darah baik
4. Penyampaian hasil tes 2. Sikap
positif/menduku
5. Konseling paska tes ng
6. Rujukan ke layanan PDP (perawatan,
dukungan, pengobatan), bagi yang positif
penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antar variabel yang satu
dengan variabel lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Konsep adalah
pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung. Agar dapat diukur dan diamati, maka konsep tersebut harus
tingkat pengetahuan ibu hamil yang akan berakibat pada sikap dalam
tersebut.
Keterangan:
: Korelasi / penghubung
Variabel Bebas
(Arikunto,
2009)
Variabel Terikat
2020.
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan label, grafik, bagan
dan gambar (Arikunto,2006). Berupa analitik atau dua variabel yaitu suatu
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan rumus:
n : besar sampel
N : besar populasi
185
n=
1+ N ( d 2 )
185
n=
1+185 ( 0,12 )
185
n=
1+185 ( 0,01 )
185
n=
1+1,85
n=¿ 64,9
n=65 responden
berikut:
a) Kriteria Inkubasi
inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagi sampel (Notoamodjo,
yang belum.
b) Kriteria Ekslusi
Puskesmas Lamepayung.
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan
oleh suatu penelitian tentang suatu konsep tertentu. Variabel yang akan
diambil dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
4.3.1 Variabel Bebas (Independent)
HIV/AIDS.
yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.
yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki standar
berdasarkan kajian teori dan data yang dibutuhkan, yaitu pengetahuan dan
salah. Jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0.
2) Kuesioner Sikap
kuisioner sikapnya.
Tabel 3.2
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
(STJ)
digolongkan sebagai data primer dan data sekunder. Data primer atau data
tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dan subyek penelitian
sekunder atau data tangan kedua, ialah data yang diperoleh dari pihak lain,
Sifat data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer data yang langsung diperoleh dari responden. Caranya dengan
Lamepayung dan jumlah ibu hamil yang mendukung analisis dari data
primer. Dan Jenis data dalam penelitian ini adalah kategorik. Menurut
responden.
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
data.
c. Tahap Akhir
penelitian yang sebelumnya telah dinilai oleh para dosen dan penguji.
a. Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan lembar formulir
b. Coding
analisis data.
c. Processing
d. Cleaning
a. Analisis Univariat
variabel.
Keterangan :
P = Presentase
f = Frekuensi Responden
b. Analisis Bivariat
berikut:
jadwal terlampir.
Terlampir
dokumentasi penelitian.
penelitian.
Rineka Cipta.
Budiman & Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap
HIVAIDS dan Tes HIV-AIDS Secara Sukarela dengan Sikap Tes HIV-
Fatir. 2014. Jumlah Ibu Hamil Positif HIV Meningkat Dua Kali Lipat. [online].
Heriana, C., & Ropii, A. (2017). Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS Pada Ibu
2010.
Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Katalog Dalam
Kemenkes RI. 2014. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Kemenkes RI. 2015. Pedoman Penerapan Tes dan Konseling HIV Terintegrasi di
Jakarta
Baru Press
Wawan & Dewi. 2017. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Nama :
Umur :
Alamat :
Lamepayung, ibu hamil yang bersedia menjadi responden, dan ibu hamil
KUESIONER PENELITIAN
2. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum anda
menjawab.
3. Pilih alternatif jawaban yang sudah tersedia sesuai dengan kata hati
anda kemudian berilah tanda contreng (√) pada kolon yang sudah
disediakan.
menit.
B. Identitas Responden
Nama (Inisial):
Umur:
Alamat:
Agama:
Pendidikan terakhir:
Jumlah anak:
Pekerjaan ibu:
b. PNS f. Pedagang
c. Buruh g. Wiraswasta
d. Karyawan Swasta
Pekerjaan suami:
c. PNS g. Wiraswasta
d. Buruh
b. Rp 1.000.000-Rp 2.000.000
c. Rp 2.000.000-Rp 3.000.000
a. Petugas Kesehatan
b. Media massa
c. Teman
d. Keluarga
e. Tidak Tahu
Kesehatan)
IBU HAMIL
Berikan tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang disediakan Responden
kekebalan tubuh
menyusui
11. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi HIV tidak
14. Tes HIV dilakukan pada saat pertama kali saya periksa
kehamilan di Puskesmas
HAMIL
Berikan tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang disediakan Responden
3 = Setuju (S)
(STS)
berbahaya.
hamil.
pemeriksaan HIV-AIDS.
seseorang.
sendiri.