Anda di halaman 1dari 3

Kuliah Umum COVID-19 and Global Financial Markets Danistya Smara Putri

20 Mei 2020 1706058142


IPM-A

COVID-19 and Global Financial Markets

COVID-19 vs. Earlier Crises (1929 Great Global financial market YTD: Only few asset
Depression, 1980s S&L, 2000 Dotcom, 2008 classes have positive return
GFC) • Indikator likuiditas penggelontoran uang kpd
• Krisis COVID tidak dipengaruhi oleh over- negara: membandingkan neraca bank sentral
leverage (sektor perbankan), bermula dari sisi dgn skala ekonominya.
penawaran ekonomi yang disebabkan • Kebanyakan asset class mengamai negative
lockdown/PSBB berbeda dengan krisis return, hanya sedikit yg positif (US
finansial sebelum2nya. treasuries/obligasi, US linkers/obligasi yg
• Krisis COVID sudah bisa diprediksi dari returnnya dihubungkan dgn inflasi, US High-
kuartal 3 2019. Grade/obligasi investment grade, JGB
(Japanese govt bond).
While US yield curve briefly inverted at end • High-yield: corp bond, tp non-investment
Aud-19, this recession has not been priced in by grade.
financial market • MSCI: indeks dunia.
• US yield curve negatif imbal hasil obligasi • Positive return: aset2 yg downsidenya
10 tahun dibawah imbal hasil obligasi 2 disupport Fed (intervensi) Backstopped
tahun. assets +/ve return YTD.
• Tidak berlaku untuk COVID karena krisis • Tidak ada intervensi negative.
bermula dari penawaran dan bukan • Indo Indo USD bond -3, Indo LC bond -7,
permintaan. JCI (equity) -23.
• Volatility mengalami kenaikan. Pasar yg
2020E GDP growth cut, 2021E GDP growth tadinya tenang, terombang ambing. Terjadi di
revised up, 2020-1E interest rates to remain low pasar saham dan juga di obligasi
• Utk emerging market, awalnya perekonomian menakutkan buat portfolio manager
diproyeksi 9% lebih baik dari 2019.
• Skrg, diproyeksi 2021 6% lebih baik dari GFM are trying to assess life after COVID-19
2019 (revisi interest rate). • Pasar keuangan by nature looking forward
(12 bulan ke depan).
Indonesia isn’t as different with rest of the world • Apa yang dilakukan korporasi apabila virus
• Ekspektasi EPS 12-mth hanya tinggal +1% bisa dibatasi?
(udah direvisi). a. JIT menjadi Just-In-Case inventory
• Sebelum krisis 2021E nominal GDP +19, (McKinsey), kalo mereka memiliki
EPS + 22. inventory yg mepet dgn skedul lalu tjd
• Now 2021E nominal GDP +13, EPS +6. disrupsi dlm suppy chain, maka
produksi akan terganggu. (a)
Fiscal and monetary stimuli are rising fast b. Diversifying supply chain, banyak
• Sri Mulyani: efisit anggaran mjd 6.3% utk usaha US tidak lg menggunakan
menanggulangi akibat negative. supplier yg jauhnya ribuan mil dari
• Relatif thdp negara tetangga, kecil (malay: negara mrk (Asia). (a)
18%, thai: 13%, sg: 19%). c. Inorganic vertical growth. Berkebalikan
• Dibarengi monetary stimulus (central bank dgn ivision of labor theory. (b)
membanjiri pasar dgn likuiditas). d. Menaikkan cash on hands. (c)
e. Mengurangi leverage ratio. (c)
Kuliah Umum COVID-19 and Global Financial Markets Danistya Smara Putri
20 Mei 2020 1706058142
IPM-A
f. Memperpanjang tenor pinjaman • Pinjaman dlm negri (3): market (dana
perbankan. (c) pensiun, aset manajemen); perbankan (BI
g. Partly continuing WFH. (d,e) menurunkan reserve requirement/RR/GWM);
h. Evaluasi lebih ketat untuk menyetujui QE (quantitative easing oleh BI mencetak
proyek baru (f), awalnya cuma financial uang).
screening, mempertimbangkan IRR >
WACC. Tp stlh pandemi, evaluasi Messages from our capital market
mengenai robustness (seberapa kuat • Awal krisis saat BI mencetak uang untuk
supply chain thdp proyek). menaikan likuiditas, tp real sector tdk
• Result terpengaruh krn uang tdk diinvestasikan ke
a. Higher working capital inefisiensi, real sector.
perusahaan terpaksa bekerja dgn • In the short term kenaikan likuiditas & RIR
inventory sedikit diatas historical level. naikk seolah2 financial asset prince tdk
b. M&A. mencerminkan fundamental krn uang
c. Delevaraging loans turun money diinvestasikan ke financial asset (financial
velocity turun CPI turun (disinflasi). asset price harganya terdistorsi krn excess
d. Bullish: teknologi, data. liquidity lebih, bukan recovery).
e. Bearish: real estate (ruang kantor). • Teori: high-risk, high-return. Equity paling
f. Jumlah investasi berkurang. tinggi tp returnnya paling kecil, USD bond
• Apa yang terjadi di mikro akan pengaruh scr paling rendah tp returnnya paling tinggi.
makro. Bukan teori yg salah, tp berkaitan dgn
• Teori mencetak uang menghasilkan inflasi bagaimana policy-maker mengelola
tidak terjadi krn MV ternyata turun saat krisis. (pemerintah tau adanya saving-investment
gap).
Emerging markets • Policy-maker Indonesia memilih stability
• Seberapa kuat EM melakukan fiscal stimulus (growth 4-5% tp stabil), kalo dipaksakan 6-
• Fiscal stimulus negara maju dibiayai 7% maka keseimbangan terganggu.
rakyat sendiri krn saving ratio tinggi • Equity jd inferior di Indonesia, bond bahan
• EM saving ratio rendah, membiayai fisc bakarnya stabilitas.
stimulus hrs menggunakan dana dari luar • Pasar bond semakin tinggi yield semakin
negeri menarik.
• External risk rasio cad devisa : utang • Rp bond yield 10 yr bond yield tinggi.
jangka pendek luar negeri • Pasar modal semakin rendah P/E ratio
• Public debt:GDP masih rendah, Indonesia maka semakin menarik pasar kpd investor.
msh dalam posisi menambah utang utk
mengakomodasi fisc stimulus. Defisit Kesimpulan
anggaran ga jelek2 amat, sblm pandemi • Unik: asal muasal adalah dari jatuhnya sisi
Cuma 1.7% GDP. India hampir 70%, penawaran.
sebelum pandemi hampir 10% GDP. • Difficult to price in: pemulihan bergantung
• Knp dunia keuangan concern dgn external kpd new normal, blm bisa membayangkan
risk & fiscal space? EM hrs mendapatkan kehidupan stlh PSBB. Misalnya airlines: hrs
dana dari luar negeri (melebarkan defisit nunggu 4 jam sblm check-in, harga tiket naik
fiskal), maka harus dibayari oleh pinjaman krn kursi semakin dikit.
dalam negeri, local currency bond & hard • Tough for shareholders (saham): bisnis akan
currency bonds. menepatkan resiliency (going concern) over
Kuliah Umum COVID-19 and Global Financial Markets Danistya Smara Putri
20 Mei 2020 1706058142
IPM-A
profitability butuh jaminan supply chain NPL. Makanya diintervensi oleh
tdk terganggu. kebijakan fiskal.
• Challenging for EM: untuk pertama kali dlm o Fiskal kemenkeu (bisa bypass kedua
sejarah bahwa EM hrs melakukan QE utk kaki kebijakan moneter).
membiayai melebarnya defisit belanja 3. M&A
mereka utk stimulus mengatasi pandemi. o Contoh Apple, bisa ga memutuskan
• Opportunity: deglobalisasi, banyak bisnis ketergantungan kpd FoxOn Technology
hengkang dari china; demand untuk high-skill mjd ke perusahaan di Mexico? Atau
teknologi naik. bisakah FoxOn mengakuisisi
• Widening premium on stable growth and perusahaan di Mexico dan merelokasi?
stable income: premium perusahaan spt ini o Kalau susah, bisa ga supplier pindah ke
thdp market akan naik. Mexico?
• Reminder: krisis ini wake-up call, org asing o Tdk efisien krn there are certain
msih percaya dgn credit risk Indo sekalipun investments yg hrs dilakukan utk
anggaran belanja defisitnya melebar dari 2% relokasi ngefek harga jual, RM naik,
mjd 5.1% dan terakhir 6.3%. PR mengatasi margin Apple tergerus.
S-I gap. 4. Relokasi Industri
o Di asia tenggara, yang paling menarik
Q&A adl Vietnam.
1. Liquidity trap o Variabel no 1: kepastian berusaha
o A liquidity trap is when monetary pemerintah konsisten.
policy becomes ineffective due to very o Variabel no 2: infratsruktur.
low interest rates combined with o Variabel no 3: ketersediaan buruh
consumers who prefer to save rather (kemampuan & harga).
than invest in higher-yielding bonds or o Infrastrur Indo > vietnam tp kenapa
other investments. kalah? Krn ketidakseragaman perkataan
o Contoh paling riil: jepang. pemerintah, produktivitas buruh lebih
o Sblm resesi, neraca jepang sama dgn US rendah..
Fed (4%). 5. Post-pandemic GVC
o Per hari ini besarnya neraca bank of o WFH ttp partly dilanjutkan.
japan naik 30 tahun terakhir mjd 115%. o Permintaan nikel yg diolah mjd baterai
o Akibatnya apa? Jepang mengalami naik.
deflasi. o Indo kaya dgn nikel.
o Eropa ingin mengikuti Jepang. o Kebijakan yang akan dilakukan
o Kenapa liquidity trap bs terjadi? Krn jpn pemerintah tdk sekadar
ga segera mengambil tindakan cepat membolehkan investor asing
(tdk membiarkan company yg tdk menambah tetapi mengharuskan
viable dilikuidasi, untuk mencegah investor asing membangun pabrik
pengangguran jd ditolong subsidi) baterai di Indo (value-added).
Suku bunga pinjaman misalnya 0.25%,
perusahaan bisa bangkrut.
2. Kebijakan
o Moneter BI. 2 kaki: bank sentral kpd
perbankan perbankan kpd sektor riil.
Yg terjadi kaki kedua ga jalan krn takut

Anda mungkin juga menyukai