Anda di halaman 1dari 17

Penilaian Uji Validasi Berdasarkan Konten Alat ukur

melalui Expert Judgement

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Instansi :
Bidang Kajian :

telah membaca dan memberi penilaian terhadap item-item yang terdapat di dalam alat ukur
berikut :
Nama alat ukur : Skala Fungsional Keluarga (The McMaster Model of
Family Functioning/MMFF)
Tujuan pengukuran : Mengidentifikasi fungsional Keluarga
Tujuan penggunaan : Menambah informasi dan pengetahuan baru bagi
keluarga untuk mengetahui sejauh mana pemenuhan
fungsi Keluarga. Dan pengaruh Orang tua sebagai dasar-
dasar perkembangan bagi anak .
Yang disusun oleh :
Kelompok 3 Mata Kuliah Psikometri.
1. Nama : Andy Yulius Cancer
NIM : 46118110112
2. Nama : Nia Siti chaerani
NIM : 46118110013
3. Nama : Marlina
NIM : 46118110073
4. Nama : Uly Sahel
NIM : 46118110102
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, saya menerangkan bahwa alat ukur tersebut :
Representative : mewakili konstruk teori (dimensi dan indikator) yang hendak diukur
Relevancy : sesuai dengan kepentingan tujuan pengukuran
Clarity : item-item jelas dan tidak bias dengan konstruk, dimensi atau indikator lain *)

Oleh karena itu, item-item yang disusun di dalam alat ukur tersebut tidak perlu direvisi / perlu
direvisi **) agar sesuai dengan dimensi dan indikator yang digunakan.
Jakarta, ______________

(NAMA EXPERT)
*) Nilai rata-rata dari total keseluruhan item
**) coret yang tidak perlu

1
A. Latar Belakang Alat Ukur

 Fenomena yang akan diukur

Fase Remaja dalam Psikologi Perkembangan merupakan periode perkembangan selama dimana individu mrngalami perubahan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 12-20 tahun. Istilah adolesens umumnya menunjukkan titik dimana reproduksi
mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental
mengakibatkan kemampuan untuk menghipnotis dan berhadapan dengan abstraksi (Potter,2010).

Fenomena yang kami angkat ialah mengenai Fungsi Keluarga bagi perkembangan Fase Remaja, karena masa remaja sering terjadi
adanya kesenjangan dan konflik antar remaja dan orang tuanya. Misalnya remaja memiliki keluarga akan tetapi mereka jarang
mendapatkan kasih sayang karena orang tua mereka sibuk bekerja, banyak hal yang mereka lakukan namun setiap anggota keluarga
kurang memberikan dukungan terhadap hal tersebut.

Fungsi keluarga dapat dikatakan baik apabila sebuah keluarga dapat memenuhi semua fungsi kebutuhan keluarga. Selain itu, keluarga
yang sehat adalah keluarga yang memiliki proses penyebaran dan pelaksanaan tanggung jawab yang jelas dan tepat (Epstein, Bishop, &
Levin, 1978)

 Dasar teori yang digunakan

Keberfungsian keluarga memiliki pengaruh pada pertumbuhan dan perilaku setiap anggota dan memainkan peran penting dalam
kehidupan sosial setiap anggota keluarga (Epstein, Bishop, & Levin, 1978). Skala ini menggunakan The McMaster Model of Family
Functioning. The McMaster Model of Family Functioning (MMFF) merupakan konseptualisasi dari keluarga didasarkan kepada klinis.
Model MMFF ini mendeskripsikan perangkat struktur dan organisasi dari kelompok keluarga dan pola-pola transaksi antara anggota
keluarga yang dapat membedakan antara fungsi keluarga yang baik dan fungsi keluarga yang kurang baik. (Epstein et al, 1983). 

Model MMFF tidak melingkupi seluruh aspek dari fungsi keluarga, tetapi lebih berfokus pada dimensi keberfungsian yang dapat dilihat
sebagai aspek yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap kesehatan emosional dan fisik atau masalah-masalah pada anggota keluarga.
Dalam perkembangannya, MMFF telah melalui proses pengembangan lebih dari 40 tahun. Model ini telah digunakan secara luas oleh
berbagai klinik psikiatri dan keluarga, serta oleh para terapis yang menangani masalah keluarga (Epstein et al, 2003). 

2
Aspek-aspek yang mendasari sistem teori dari The McMaster Model of Family Functioning (MMFF) adalah sebagai berikut : 
a. Setiap bagian dari keluarga saling berhubungan satu sama lain 
b. Satu bagian dari keluarga tidak bisa dipahami jika dipisahkan dari sistem keluarga yang lain 
c. Keberfungsian keluarga tidak bisa dipahami secara utuh hanya dengan memahami satu bagian saja dari sistem keluarga 
d. Struktur dan organisasi keluarga merupakan faktor penting yang menentukan perilaku dari setiap anggota keluarga 
e. Pola transaksional dari sistem keluarga merupakan aspek penting yang dapat membentuk perilaku dari setiap anggota keluarga 

Pengembangan dari MMFF mengasumsikan bahwa fungsi utama dari keluarga adalah untuk menyediakan segala sarana yang
dapat mengembangkan dan menjaga aspek sosial, psikologis, dan biologis dari semua anggota keluarga (Epstein, Levin, & Bishop,
1976). Menurut Epstein et al (2003), untuk memenuhi fungsi ini, keluarga harus menghadapi variasi masalah dan tugas yang tercakup
dalam tiga area yaitu area tugas dasar, area tugas perkembangan, dan area tugas resiko. Area tugas dasar merupakan area yang terkait
dengan kebutuhan dasar keluarga seperti bagaimana keluarga harus menyediakan makanan, uang, transportasi, dan tempat tinggal. Area
tugas perkembangan merupakan aspek yang berhubungan dengan proses perkembangan dalam keluarga yang biasanya terjadi
secara bertahap. Perkembangan ini bisa dilihat secara individu dalam keluarga seperti perkembangan anak dari bayi hingga dewasa.
Selain itu, perkembangan juga terjadi dalam keluarga secara keseluruhan seperti awal dari pernikahan, kehamilan pertama, hingga anak
yang terakhir dalam keluarga meninggalkan rumah. Area tugas resiko merupakan permasalahan yang melibatkan kondisi krisis dalam
keluarga seperti ada anggota keluarga yang sakit, kecelakaan, dan kehilangan pekerjaan. Keluarga yang tidak bisa menghadapi
permasalahan dan memenuhi kebutuhan yang tercakup dalam tigarea diatas, maka akan mengalami masalah atau fungsi maladaptif pada
satu atau beberapa area dari keberfungsian keluarga. 

•Konstruk yang akan diukur


a. Remaja usia mulai dari 12 tahun hingga 20 tahun berdomisili di Bogor,Jawa Barat
b. Menggunakan alat ukur MMFF untuk Mengidentifikasi Fungsi Keluarga yang meliputi pemecahan masalah,intensitas komunikasi antar
anggota keluarga ,peran anggota keluarga,sikap respontif terhadap stimulun yang ada ,adanya keterlibatan afektif satu sama lain serta
kontrol perilaku pada remaja usia 12-20 tahun.
c. Alat ukur MMFF ini juga kami adaptasi dengan Back Translate dari versi Original yang berbahasa Inggris kami kemudian
menterjemahkannya kembali ke dalam Bahasa Indonesia. Kami tidak menambahkan item baru, dan kami hanya mempergunakan item
yang sudah ada di dalam alat ukur MMFF dan kami hanya menyederhanakan kalimatnya agar dapat di pahami oleh responden.
3
 Target pengukuran

Target Pengukuran kami yaitu 120 Remaja Usia 12-20 tahun berdomisili di wilayah Bogor.

B. Definisi Operasional

Definisi konseptual yang digunakan dalam mendefinisikan konstruk

Keluarga adalah sistem sosial dan fundaments masyarakat yang dibentuk melalui kesepakatan bersama keluarga pria dan wanita.
Keluarga memiliki efek tertinggi pada individu dan membentuk perilaku mereka setiap saat. Sebuah perilaku yang dibuat dalam
kaitannya dengan anggota keluarga lainnya tidak terbatas pada perilaku menyenangkan dapat dikatakan normal, tetapi keluarga juga
dapat membentuk fungsi yang abnormal juga (Epstein, Baldwin, & Bishop, 1983). 

 Aspek lainnya selain enam dimensi utama fungsi keluarga, Model McMaster mengenali pola transaksional disfungsional. Pola
transaksional disfungsional mengacu pada interaksi karakteristik atau umum antara anggota keluarga yang terkait dengan gangguan
fungsi dalam satu atau lebih dimensi fungsi keluarga yang dijelaskan di atas. Secara umum, pola transaksional disfungsional ini berfungsi
untuk mengurangi kecemasan dalam keluarga secara keseluruhan atau dalam beberapa bagian anggota keluarga, dengan mengorbankan
fungsi keluarga secara keseluruhan. Hubungan antara pola transaksional dan dimensi lain dari Model McMaster adalah hubungan yang
kompleks. Kami tidak percaya bahwa pola transaksional disfungsional tentu menjadi penyebab utama disfungsi keluarga, karena
'penyebab' yang sebenarnya sulit dipastikan dalam sistem yang kompleks seperti keluarga. Namun, pengalaman kami bahwa pola
transaksional disfungsional terkait dengan gangguan keluarga, dan perubahan dalam pola transaksional disfungsional biasanya diperlukan
untuk meningkatkan fungsi keluarga. Sementara pola transaksional disfungsional tertentu dapat dikaitkan dengan masalah dalam satu
dimensi tertentu, beberapa pola transaksional disfungsional dapat membuat kesulitan dalam sejumlah dimensi. Demikian pula, beberapa
pola transaksional mungkin tidak berfungsi untuk satu keluarga dan sangat adaptif untuk yang lain.

4
 Dimensi

1. Pemecahan Masalah

2. Komunikasi

3. Peran

4. Responsif Afektif

5. Keterlibatan Afektif

6. Kontrol Perilaku

 Indikator :

1. Dimensi ini merujuk kepada kemampuan keluarga untuk memecahkan masalah pada setiap level sehingga dapat menjaga fungsi
keluarga tetap efektif. Isu-isu dalam keluarga yang menjadi masalah dapat mengancam keutuhan dari keluarga (baik secara fisik
maupun secara emosional dari setiap anggota keluarga) sehingga keluarga yang memiliki fungsi keluarga yang efektif dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Keluarga yang berfungsi dengan baik akan membuat langkah-langkah yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah terlebih dahulu, mendiskusikan permasalahan, mengkomunikasikan permasalahan tersebut satu sama lain,
dan memutuskan tindakan yang tepat (Epstein et al., 2003). 
2. Komunikasi dalam fungsi keluarga didefinisikan sebagai pertukaran informasi secara verbal di dalam keluarga (Epstein et al., 2003).
Komunikasi disini difokuskan pada komunikasi secara verbal yang lebih dapat diukur. Pada keluarga yang efektif, komunikasi
dilakukan secara langsung dan jelas pada kedua area instrumental dan afektif. Sedangkan komunikasi yang tidak efektif adalah
komunikasi yang kurang jelas dan tidak langsung (Epstein et al., 2003). 
3. Peran di dalam keluarga didefinisikan sebagai perilaku yang memiliki pola berulang yang dilakukan oleh anggota keluarga untuk
memenuhi fungsi keluarga (Epstein et al., 2003). Dalam menjelaskan dimensi peran, terdapat dua konsep yaitu alokasi peran dan

5
akuntabilitas peran (Epstein et al., 1978). Alokasi peran dilihat dari bagaimana sebuah keluarga melakukan proses alokasi atau
penyebaran tanggung jawab bagi seluruh anggota keluarga. Akuntabilitas peran dilihat dari bagaimana anggota keluarga bisa
menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan secara penuh dan berkomitmen dalam melaksanakannya.
4. Responsivitas afektif didefinisikan sebagai kemampuan berespon terhadap stimulus yang ada dengan kualitas dan kuantitas perasaan
yang tepat (Epstein et al., 2003). Pada keluarga yang sehat, seluruh anggota keluarga memiliki kemampuan untuk mengekspresikan
berbagai macam emosi, emosi yang ditampilkan sesuai dengan konteks situasi, dan memiliki kesesuaian dalam intensitas dan durasi. 
5. keterlibatan afektif didefinisikan sebagai tingkat di mana keluarga secara keseluruhan menunjukkan minat dan nilai kegiatan dan
kepentingan anggota keluarga individu. Fokusnya adalah pada seberapa banyak, dan dengan cara apa, anggota keluarga menunjukkan
minat dan berinvestasi satu sama lain. Namun, keterlibatan afektif tidak hanya merujuk pada apa yang dilakukan keluarga bersama,
tetapi lebih pada tingkat keterlibatan di antara anggota keluarga. (Epstein et al, 2003)
6. Kontrol perilaku didefinisikan sebagai pola yang diadopsi keluarga untuk menangani perilaku dalam tiga jenis situasi. Pertama, ada
situasi yang berbahaya secara fisik di mana keluarga harus memantau dan mengendalikan perilaku anggotanya. Kedua, ada situasi
yang melibatkan pertemuan dan mengekspresikan kebutuhan atau dorongan psikobiologis seperti makan, minum, tidur,
menghilangkan, seks dan agresi. Ketiga, ada situasi yang melibatkan perilaku sosialisasi antarpribadi baik di antara anggota keluarga
dan dengan orang-orang di luar keluarga. (Epstein et al, 2003)

Daftar Pustaka ;

Epstein, N., Bishop, D. and Levin, S. (1978) The McMaster Model of family functioning. Journal of Marriage and Family Counseling, 4:
19–31.
Epstein, N., Baldwin, L. and Bishop, D. (1983) The McMaster Family Assessment Device. Journal of Marital and Family Therapy , 9: 171–
180.

6
Epstein, N. B., Ryan, C. E., Bishop, D. S., Miller, I. W., & Keitner, G. I. (2003). The McMaster Moder A. View of Healthy Family
Functioning. IFroma Walsh (Ed), Normal Family Process growing diversity and complexity (pp. 581-607). New York : The Guilford
press
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC

C. Blue Print Alat Ukur


BLUE PRINT McMaster Model of Family Functioning (MMFF)
Berdasarkan Teori (Epstein et al, 2003) Main teori FUNGSIONAL KELUARGA

No Item
Dimensi Indikator
F UF Total
1. Pemecahan menunjukkan kepada 10 9 2
Masalah kemampuan keluarga
untuk memecahkan
masalah pada setiap level
sehingga dapat
menjaga fungsi keluarga
tetap efektif. .(Epstein et
al, 2003)

2. Komunikasi Komunikasi dalam 12 3 2


fungsi keluarga
didefinisikan sebagai
pertukaran informasi
secara verbal di dalam
keluarga .(Epstein et al,
2003). Komunikasi disini
di fokuskan pada
7
No Item
Dimensi Indikator
F UF Total
komunikasi secara verbal
yang
lebih dapat diukur
3. Peran Peran didalam keluarga 2 7 2
didefinisikan sebagai
perilaku yang
memiliki pola
terselubung yang
dikatakan oleh anggota
keluarga untuk
memenuhi fungsi
keluarga .(Epstein et al,
2003).
4. Responsive Afektif Responsivitas afektif 4 5 2
didefinisikan sebagai
kemampuan berespon
terhadap stimulus yang
ada dengan kualitas dan
kuantitas perasaan
yang tepat (Epstein et al.,
2003).
5. Keterlibatan Afektif Keterlibatan afek 8 1 2
merupakan sejauh mana
anggota keluarga
menunjukkan keterkaitan
dan penghargaan kepada
aktivitas dan minat
anggota keluarga lainnya

8
No Item
Dimensi Indikator
F UF Total
(Epstein et al, 2003).
6. Kontrol Perilaku Dimensi ini menjelaskan 6 11 2
mengenai pola yang di
adopsi oleh
keluarga untuk
menangani perilaku
anggota keluarga dalam
tiga area
berikut ini yaitu, situasi
yang membahayakan
secara fisik, situasi yang
melibatkan pemenuhan
kebutuhan dan dorongan
psikobiologis, situasi
yang melibatkan perilaku
sosialisasi interpersonal
baik di antara anggota
keluarga maupun dengan
orang lain di luar
keluarga.(Epstein et al,
2003)
Total Item 12

9
D. Prosedur Pengujian Alat Ukur

Prosedur Penelitian

1. Pengambilan data dilakukan setelah mendapat persetujuan dari dosen pengampu kami untuk dilakukannya proses pengambilan data
secara online karena lebih mudah dan praktis serta pengambilan data tepat pada target responden penelitian kami yaitu Remaja usia 12-
20 tahun domisli wilayah Bogor.

2. Dikarenakan kriteria Remaja usia 12-20 tahun itu merupakan Klasifikasi kelompok usia sekolah SMP dan SMA,para peneliti akan
meminta bantuan kepada teman teman berprofesi guru di SMP –SMA wilayah Bogor untuk membantu penyebaran kuisioner agar tepat
sasaran sesuai kriteria responden yang telah kami tentukan

3. Setelah Lembar kuisioner secara online dibagikan ke responden ,maka para responden diharuskan menjawab /mengisi Lembar kuisioner
dengan sebaik baiknya setelah itu jawaban langsung di submit /kirim langsung via daring.

4. Selanjutnya peneliti melakukan scoring editing dan tabulating kuesioner yang sudah diisi oleh responden. Karena peneliti hanya
membutuhkan 120 partisipan, maka peneliti melakukan system random ( pemberian nomor secara acak pada 120 kuesioner yang sudah
terkumpul)

5. Selanjutnya peneliti melakukan input data dan pengolahan data menggunakan SPSS

6. Penyajian hasil penelitian

7. Penyusunan laporan penelitian

Instrumen penelitian ini menggunkan kuesioner, pengolah data editing,coding, scoring dan
tabulating yang kemudian di analitik uji rank spearman dengan nilai α (0,05)

Memakai kuesioner online

10
Skala Fungsi Keluarga/ McMaster Model of Family Functioning (MMFF)

Berilah tanda ceklist pada salah satu pilihan yang tersedia angka (1 - 4) yang paling baik menunjukkan seberapa banyak Anda setuju atau tidak
setuju dengan 12 pernyataan di bawah ini tentang anda dan keluarga Anda. 

Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat


setuju tidak
Setuju setuju

1.Dalam merencanakan kegiatan keluarga


itu sulit, karena kami tidak memahami satu
sama lain.

2. Di masa krisis kami dapat saling meminta


dukungan.

3. Saya tidak dapat berkomunikasi dengan


anggota keluarga lain tentang kesedihan
yang saya rasakan.

4. Saya menerima setiap anggota keluarga


apa adanya.

5. Saya menghindari mendiskusikan


ketakutan dan kekhawatiran saya.

11
6. Saya dapat mengekspresikan perasaan
satu sama lain.

7. Ada banyak prasangka buruk di dalam


keluarga.

8. Saya merasa diterima apa adanya.

9. Membuat keputusan adalah masalah


dalam keluarga kami.

10. Kami dapat membuat keputusan tentang


bagaimana menyelesaikan masalah.

11. Kami tidak rukun satu sama lain.

12. Kami saling mengungkapkan isi hati


satu sama lain.

12
Lembar Penilaian Uji Validasi Berdasarkan Konten Alat ukur
melalui Expert Judgement

A. Kata Pengantar Tes


---

Penilaian Tentang Kata Pengantar Alat Ukur (diisi expert)

---

B. Petunjuk Pengisian
---

Penilaian Tentang Petunjuk Pengisian (diisi expert)

-----

C. Format

FORMAT ASLI RENCANA REVISI


1. Strongly Disagree 1.
2. Disagree 2
3. Slightly disagree 3
4. Neither agree or disagree 4
5. Slightly agree
6. Agree
7. Strongly agree ALASAN:

13
D. Penilaian tentang Penurunan Konstruk
Kriteria penilaian 1-5 dengan deskripsi sebagai berikut :

Saran
(analisis/seleksi item dengan
Penilaian
Kriteria mempertimbangkan
ketiga aspek penilaian)
Representative Relevancy Clarity
1 Tidak mewakili indikator Tidak sesuai Bias / tidak jelas Dibuang / Diganti
2 Kurang mewakili indikator Kurang sesuai Agak bias / kurang jelas Diperbaiki
3 Cukup mewakili indikator Cukup sesuai Cukup jelas Dipakai dengan sedikit perbaikan
4 Mewakili indikator Sesuai dengan tujuan Tidak Bias dan jelas Dipakai tanpa perbaikan
5 Sangat mewakili indikator Sangat sesuai dengan tujuan Tidak bias dan sangat jelas Dipakai tanpa perbaikan

Penilaian Expert
Repr
Dimensi Indikator Item F/UF Releva Saran
esent Clarity
ncy
ative
a.
1.
b.
c. dst

3.DST

14
Penilaian Expert
Repr
Dimensi Indikator Item F/UF Releva Saran
esent Clarity
ncy
ative

15
Saran Pengembangan secara Keseluruhan

(diisi expert)

Anda mungkin juga menyukai