Anda di halaman 1dari 2

Nabilla Ayu Fauziah

20190305036 LABIOPALATOSCHIZIS

Pengertian : KLASIFIKASI :
Labioskizis (celah bibir) dan palatoskizis (celah langit- Berdasarkan lengkap atau tidaknya celah terbentuk
langit/mulut/palatum) merupakan malformasi fasial
- Unilateral iincomplete : jika celah sumbing terjadi hanya
yang terjadi dalam perkembangan embrio.
di salah satu bibir dan tidak memanjang ke hidung
- Unilateral complete : jika celah sumbing terjadi di salah
satu bibir dan memanjang ke hidung
- Bilateral complate : jika celah sumbing terjadi di kedua
sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung
ETIOLOGI : Menurut Marcdante Karen J. Dkk (2014)
Epidemologi :
 Faktor genetik
Insidens celah bibir (bibir sumbing)
 Faktor eksternal/lingkungan :termasuk obat-obatan ,
dengan atau tanpa adanya celah
alkohol dan merokok PENATALAKSANAAN MEDIS :
pada palatum, terdapat pada 1:600
 Faktor resiko : defisiensi asam folat selama kehamilan,
kelahiran; insidens celah palatum 1. Perawatan : menyusui adalah metode
pajanan substansi berbahaya pada saatn prenatal,
saja sekitar 1:1000 kelahiran. pemberian makan terbaik untuk seorang bayi
tembakau, dan alkohol
dengan bibir sumbing tidak menghambat
penghisapan susu ibu.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK : 2. Pembedahan dilakukan setelah bayi berusia 2
bulan, dengan berat badan meningkat dan
Foto Rontgen = untuk memeriksa PATOFISIOLOGI : bebas dari infeksi oral pada saluran nafas dan
kelainan rongga mulut sistemik.
Etiologi (Faktor genetic/insfisiensi zat tumbang/ pengaruh obat
MRI = untuk evaluasi abnormal teratogenik :jamu,kortison/faktor lingkungan/infeksi virus
klamidial
Pemeriksaan USG bibir sumbing Daftar Pustaka
lebih mudah didiagnosis melalui Mesoderm tidak terbentuk pada trimester 1 kehamilan
ultrasound kehamilan. Diagnosis Bulechek, G.M. et.al. (2016). Nursing Interventions
Prosesus nasalis dan maksialis tidak menyatu atau tumbuh ke 2 Classification. Yogyakarta : Mocomedia
dapat dibuat pada awal kehamilan
arah
18 minggu. Hidayat, A. (2006). Pengantar ilmu Keperawatan
Anak. Jakarta : Salemba Medika

Marcdante, Karen J dkk. (2014). Nelson Ilmu


Kesehatan Anak Esensial. Siangapura : Saunders

Morhoed Sue. Et.al. (2016). Nursing Outcomes


Calssification. Yogyakarta : Mocomedia

Suriadi & Yuliani. (2001). Asuhan Keperawatan


pada Anak. Jakarta : PT Fajar Interpratama
Sel mesenkin sebagai
Anterior Medial
penginduksi

Diferensiasi sel epitel


Penyatuan dg pembentukan Gagal menyatu pada prosesus palatal
prosesus frontonasal (pada 2 titik
dibawah lubang hidung untuk Celah kecil s/d kelainan
membentuk bibir atas) Bergabung dengan septum
hebat pada wajah
nasalis digaris tengah

Bibir saja/ meluas; lubang Gagal bergabung


hidung, tulang maxilla, gigi

MK : Kebutuhan nutrisi Celah pada tekak, palato


Gangguan bicara/ labioskisis lunak dan keras, distorsi
kurnag dari keb tubuh gangguan menghisap hidung

NOC : Status Nutrisi Labiopalatoskisis


Palatoskisis (kehamilan 9
NIC : Manajemen Nutrisi minggu)
Pembedahan MK : Ansietas
1. Monitor intake
dan output
2. Timbang BB Resiko aspirasi
setiap hari NOC : Kontrol nyeri, NIC : Manajemen Nyeri MK : Nyeri
3. Monitor respon
menelan klien 1. Lakukan pengkajian nyeri
NIC : Kontrol resiko , NOC : Kewaspadaan aspirasi
4. Berikan nutrisi 2. Observasi isyarat non verbal
ketidaknyamanan NOC : Tingkat rasa takut anak, NIC : Penurunan Ansietas 1. Monitor tingkat kesadaran
sesuai dengan
kebutuhan 3. Ajarkan penggunaan teknik non 2. Monitor kemampuan menelan
1. Monitor tingkat ansietas pasien dan keluarga
5. Kolaborasi farmalogis (terapi bermain 3. Monitor status paru (sebelum/sesudah
2. Sediakan informasi faktual menyangkut
pemberian 4. Kolaborasi pemberiasn analgesik
diagnosis klien dan terapi klien pemberian makan dan obat)
nutrisi iv 3. Jelaskan semua prosedur termasuk efek yang 4. Tinggikan bagian kepala tempat tidur selama 30
dialami selama prosedur menit setelah pasien makan
4. Berikan obat ansietas jika perlu 5. Kolaborasi untuk tindakan bedah labiopalatoskizis
6. Monitor tanda infeksi

Anda mungkin juga menyukai