TINJAUAN PUSTAKA
A. Diare
1. Pengertian Diare
Diare menurut definisi Hippocrates adalah buang air besar dengan frekuensi
yang tidak normal (meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek atau cair.
(Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, 1999). Diare adalah kondisi dimana terjadi
frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali/hari) serta perubahan dalam
isi (lebih dari 200g/hari) dan konsistensi (feses cair). (Suzanne, 2002).
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan sejumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi
Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari),
(Dinas Kesehatan Kota Lubuk Linggau, 2007). Selain itu diare adalah penyakit
yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya ( 3 atau
lebih per hari ) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
9
10
2. Etiologi
Yang sering ditemukan dilapangan adalah diare yang disebabkan infeksi dan
3. Klasifikasi Diare
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya
b. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri
c. Diare persisten , yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara
terus menerus. Akibat dari diare persisten yaitu penurunan berat badan dan
gangguan metabolisme.
Anak yang menderita diare (diare akut dan diare persisten) mungkin juga
4. Epidemiologi
Penyakit diare akut lebih sering terjadi pada balita dari pada anak yang lebih
besar . Kejadian diare akut pada anak laki-laki hampir sama dengan anak
1999).
imunologik dari ASI (Asnil et al, 2003). Perilaku yang dapat menyebabkan
penyebaran kuman enterik dan meningkatkan resiko terjadinya diare antara lain,
tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bulan pertama kehidupan,
menggunakan air minum yang tercemar oleh bakteri yang berasal dari tinja,
1999).
5. Patofisiologi
Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsitensi feses
6. Manifestasi klinis
cairan dalam feses. Pasien mengeluh karena perut distensi gemuruh usus
peregangan yang tidak efektif pada anus (tenesmus) dapat terjadi pada setiap
defekasi. Diare dapat eksplosif atau bertahap dalam awitan. Gejala yang
nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare . Tinja cair,
mungkin disertai lendir atau lendir dan darah. Warna tinja makin lama berubah
sekitarnya lecet karena tinja makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam
laktat, yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan atau sesudah diare. (Ngastiyah, 1997,
Mansjoer et al, 2000, Asnil et al, 2003). Anak-anak yang tidak mendapatkan
perawatan yang baik selama diare akan jatuh pada keadaan-keadaan seperti
14
7. Pencegahan Diare
Tindakan dalam pencegahan diare ini antara lain dengan perbaikan keadaan
penyediaan tempat pembuangan air limbah yang layak. Perbaikan perilaku ibu
terhadap balita seperti pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun, perbaikan
membuang tinja anak pada tempat yang tepat, tepat, memberikan imunisasi
B. Lingkungan
agen, host dan lingkungan. Menurut model roda timbulnya penyakit sangat
fisik atau daya tahannya terhadap penyakit kurang, akan mudah terserang
(Noerolandra, 2000).
2003).
1. Sumber Air
Syarat air minum ditentukan oleh syarat fisik, kimia dan bakteriologis.
Syarat fisik yakni, air tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih
dengan suhu sebaiknya di bawah suhu udara sehingga terasa nyaman. Syarat
kimia yakni, air tidak mengandung zat kimia atau mineral yang berbahaya
bagi kesehatan misalnya CO2, H2S, NH4. Syarat bakteriologis yakni, air
kurang dari 4 setiap 100 cc air.Pada prinsipnya semua air dapat diproses
16
menjadi air minum. Sumber-sumber air ini antara lain : air hujan, mata air,
air sumur dangkal, air sumur dalam, air sungai & danau.
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi
oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh seperti tinja, air seni dan
mengotori air permukaan, tidak mengotori air tanah, kotoran tidak boleh
syarat kesehatan terdiri dari : rumah kakus, lantai kakus, sebaiknya semen,
slab, closet tempat feses masuk, pit sumur penampungan feses atau cubluk,
3. Pembuangan Sampah
Sampah adalah semua zat atau benda yang sudah tidak terpakai baik
yang berasal dari rumah tangga atau hasil proses industri. Jenis- jenis
4. Perumahan
5. Air Limbah
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri dan pada umumnya mengandung bahan atau zat yang
yang tidak sedap, sebagai sumber pencemaran air permukaan tanah dan
tidak mencemari permukaan tanah, tidak mencemari air mandi, air sungai,
berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor, tidak terbuka kena udara luar
1. Batasan prilaku
Dari segi biologis, prilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(mahluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis
semua mahluk hidup mulai dari tumbuh tumbuhan, binatang sampai dengan
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, berkerja,
kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud prilaku (manusia) adalah semua manusia atau aktivitas
manusia, baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat
Dilihat dari bentuk respon stimulasi ini maka prilaku dapat dibedakan menjadi
dua :
tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
20
secara jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu, disebut covert behaviour atau
periksa kehamilan, seorang pemuda bahwa HIV atau AIDS dapat menular
tindakan atau praktik (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut over biaviour, tindakan nyata
2. Prilaku kesehatan.
Prilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (mahluk hidup) yang
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh
sebab itu, prilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek yaitu :
Perlu dijelaskan disini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif,
maka dari orang yang sehat pun perlu diupayakan mencapai tingkat
3). Prilaku gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat
behaviour).
Prilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang atau perilaku
lima sempurna.
23
Dengan sendirinya kedua asfek ini akan tergantung dari usia, dan
merokok. Bahkan dari hasil penelitian, sekitar 15% remaja kita telah
kesehatan.
24
f)Mengandalikan stres. Stres akan tejadi pada siapa saja dan akibatnya
meningkat pada setiap orang. Stres tidak dapat kita hindari, yang
g) Prilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya:
(obligation). Hak dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakit
disebut prilaku peran orang sakit (the sick role). Prilaku ini meliputi :
orang).
3. Domain Prilaku.
perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan
seseorang.
perilaku manusia itu ke dalam 3 (tiga) domain, ranah atau kawasan yakni:
a) Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
tingkatan.
1) Tahu (know)
balita.
2) Memahami (comprehension)
(aplication)
3) Analisa (analysis)
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain..
4) Sintesis (synthesis)
5) Evaluasi (evaluation)
ada.
6) Sikap (attitude)
objek.
penyakit polio.
berbagai tingkatan.
31
1) Menerima (receiving)
gizi.
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuing)
tingkat tiga.
32
tuannya sendiri.
pihak lain, misalnya dari suami atau istri, orang tua atau
tingkatan.
33
1) Persepsi (perception)
Adopsi (adoption)
tersebut.