Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan data susenas Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi

ke lima didunia dengan jumlah rokok yang dikomsumsi (dibakar) pada tahun

2002 sebanyak 182 milyar batang rokok. Jumlah perokok di Indonesia

menempati peringkat pertama di kawasan ASEAN yakni 46,16 %, total

populasi pria Indonesia sebanyak 72 % merokok. Merokok memberikan

dampak yang tidak bagus bagi kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Merokok

dapat menyebabkan timbulnya penyakit kanker paru, penyakit jantung koroner,

impotensi, bahkan gangguan kehamilan dan janin. Pada ekonomi, pendapatan

keluarga yang terbatas harus disisihkan untuk rokok. Pada lingkungan, dengan

menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas asap rokok, anak-anak dapat

tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas.

Perilaku merokok dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor

pengetahuan dan sikap, Menurut Hatta Swasono pengetahuan yang memadai

tentang bahaya merokok bagi kesehatan diharapkan membuat orang yang belum

merokok tetap tidak merokok dan para perokok yang sudah ‘terlanjur’ bisa

menghentikan kebiasaan yang sangat berbahaya saat ini. Berdasarkan penelitian

40
41

dampak keterpanjangan iklan dan sponsor rokok terhadap kognitif, afeksi dan

perilaku merokok remaja menunjukan pengaruh besar untuk memulai merokok.

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka peneliti diatas, peneliti

tertarik untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya

merokok dengan perilaku merokok siswa di SMA Bhakti Keluarga Tahun 2008.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, maka dapat digambarkan kerangka

konsep sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan
Perilaku Merokok

Sikap

Skema 3.1 : Kerangka konsep hubungan pengetahuan dan sikap tentang

bahaya merokok dengan perilaku merokok siswa di SMA

Bhakti Keluarga Kota Lubuklinggau Tahun 2008 (Teori

Jamal S, 2008 dan Hatta S, 2008).


42

B. Defenisi Operasional

1. Variabel Independen

No. Variabel Defenisi Cara Alat Hasil Ukur Skala


Ukur Ukur Ukur
1 Pengetahuan segala sesuatu Dengan Kuisioner a.Baik jika Ordinal
yang diketahui mengisi respon dan
/ memadai kuisioner mampu
terhadap sebanyak menjawab 56-
bahaya 12 100 %
merokok bagi pertanyaan b. Kurang jika
kesehatan responden
oleh siswa mampu
SMA Bhakti menjawab
Keluarga <56%
Lubuklinggau (Nursalam,
Tahun 2008. 2003).
2 Sikap Reaksi/Respon Dengan Kuisioner a. Skala
siswa terhadap mengisi ( Positif) bila Likert
bahaya kuisioner Nilai T >
merokok di sebanyak 8 Median.
SMA Bhakti pertanyaan b. Unfavorable
Keluarga (Negatif) bila
Lubuklinggau Nilai T <
Tahun 2008. median.
(Faturochman,
2008).
43

2. Variabel Dependen

No Variabel Pengertian Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala


. ukur
1. Perilaku Kategori Dengan Lembar a.perokok Ordinal
merokok Kegiatan siswa mengisi cek list berat 21 -
yang merokok lembar cek > 31
di SMA Bhakti list batang
Keluarga sebanyak 3 perhari.
Lubuklinggau pertanyaan b.Perokok
Tahun 2008. ringan 10
– 20
batang
perhari
(Hatta
Swasono,
2008).
C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara pengetahuan tentang bahaya merokok

dengan perilaku merokok siswa di SMA Bhakti Keluarga Lubuklinggau

Tahun 2008.

2. Ada hubungan antara sikap tentang bahaya merokok dengan

perilaku merokok siswa di SMA Bhakti Keluarga Lubuklinggau Tahun

2008.

Anda mungkin juga menyukai