Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadli Ardiansyah

NIM : 03011093

Permenkes 43 tahun 2016


Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM)
Rangkuman Pasal :
Pasal 1
Setiap warga berhak menerima SPM dan merupakan acuan bagi pemerintah
daerah kabupaten/kota dalam menyediakan pelayanan tersebut.
Pasal 2
1) Pelayanan kesehatan harus dibentuk sesuai SPM oleh pemerintah
2) SPM meliputi Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil, persalinan, neonatus,
balita, skrining kesehatan mulai dari anak usia pendidikan dasar hingga usia 60
tahun ke atas sesuai standar, penderita penyakit hipertensi dan diabetes melitus,
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), penderita TB, dan orang dengan resiko
terinfeksi HIV.
3) ketentuan SPM dalam bidang kesehatan pada ayat (1 dan 2) tercantum dalam
Lampiran Peraturan Menteri.
Pasal 3
Peraturan Menteri SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota ini berlaku sejak :
a. Permenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang pelayanan minimal SPM
b. Kepmenkes No. 828/Menkes/Kep/IX/2008 tentang petunjuk teknis pelayanan
minimal SPM
c. Kepmenkes No. 317/Menkes/SK/V/2009 tentang petunjuk teknis perencanaan
pembiayaan SPM
Perencanaan pembiayaan SPM bidang Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Rangkuman Materi :
- Kesehatan manusia di nilai sangat penting dalam sebuah negara, sehingga
pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga
negara memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas.
- Peran pemerintah adalah menjamin dan menyediakan ketersediaan
barang/jasa agar warga dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya
dalam di bidang kesehatan sebab barang/jasa kesehatan sangat vital dan
memiliki karakteristik yang unik dan kompleks.
- Kesehatan merupakan urusan yang bersifat wajib tingkat 2 sesuai pasal 18
ayat (6) amandemen UUD 1945
- Konsep SPM memiliki pencapaian target – target yang diarahkan kepada
kinerja Pemda dengan penilaian baik atau tidaknya kinerja tersebut sesuai
dengan pencapaian dalam prioritas program.
- Pencapaian Target SPM diperankan oleh Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama pada unit terdepan.
- SPM juga merupakan implementasi yang sangat strategis dengan masalah
defisit anggaran pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan (JKN) karena
pelaksanaan SPM juga dimaksudkan untuk mengurangi tindakan kuratif
dengan upaya promotif-preventif.
- Penerima SPM yaitu ibu hamil dan bersalinan, neonatus, balita, skrining
kesehatan mulai dari anak usia pendidikan dasar hingga usia 60 tahun ke
atas sesuai standar, penderita penyakit hipertensi dan diabetes melitus,
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), penderita TB, dan orang dengan
resiko terinfeksi HIV.
- Rumus perhitungan kinerja yaitu menghitung persentase orang (sakit
tertentu atau berisiko atau hamil atau bersalin) dengan cara membagi
jumlah pasien (sakit tertentu atau berisiko atau hamil atau bersalin) yang
mendapat pelayanan K4 di pelayanan milik pemerintah dan swasta per
jumlah semua orang ( sakit tertentu atau berisiko atau hamil atau bersalin)
di wilayah kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama di
kalikan seratus persen.
- Target capai kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelayanan
kesehatan adalah seratus persen.
- Monitoring dan Evaluasi diberlakukan pada sistem informasi puskesmas,
sistem informasi rumah sakit, dan sistem informasi kesehatan daerah
- Sumber daya manusia meliputi petugas kesehatan yang berkecimpung
dalam masing masing bidang (bidan, perawat, dokter maupun dokter
spesialis atau dokter terlatih terhadap penyakit tertentu, Apoteker,
pengelola program PTM).

Permenkes 44 tahun 2016


Permenkes 4 tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai