Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM) Rangkuman Pasal : Pasal 1 Setiap warga berhak menerima SPM dan merupakan acuan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota dalam menyediakan pelayanan tersebut. Pasal 2 1) Pelayanan kesehatan harus dibentuk sesuai SPM oleh pemerintah 2) SPM meliputi Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil, persalinan, neonatus, balita, skrining kesehatan mulai dari anak usia pendidikan dasar hingga usia 60 tahun ke atas sesuai standar, penderita penyakit hipertensi dan diabetes melitus, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), penderita TB, dan orang dengan resiko terinfeksi HIV. 3) ketentuan SPM dalam bidang kesehatan pada ayat (1 dan 2) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri. Pasal 3 Peraturan Menteri SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota ini berlaku sejak : a. Permenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang pelayanan minimal SPM b. Kepmenkes No. 828/Menkes/Kep/IX/2008 tentang petunjuk teknis pelayanan minimal SPM c. Kepmenkes No. 317/Menkes/SK/V/2009 tentang petunjuk teknis perencanaan pembiayaan SPM Perencanaan pembiayaan SPM bidang Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Rangkuman Materi : - Kesehatan manusia di nilai sangat penting dalam sebuah negara, sehingga pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. - Peran pemerintah adalah menjamin dan menyediakan ketersediaan barang/jasa agar warga dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya dalam di bidang kesehatan sebab barang/jasa kesehatan sangat vital dan memiliki karakteristik yang unik dan kompleks. - Kesehatan merupakan urusan yang bersifat wajib tingkat 2 sesuai pasal 18 ayat (6) amandemen UUD 1945 - Konsep SPM memiliki pencapaian target – target yang diarahkan kepada kinerja Pemda dengan penilaian baik atau tidaknya kinerja tersebut sesuai dengan pencapaian dalam prioritas program. - Pencapaian Target SPM diperankan oleh Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama pada unit terdepan. - SPM juga merupakan implementasi yang sangat strategis dengan masalah defisit anggaran pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan (JKN) karena pelaksanaan SPM juga dimaksudkan untuk mengurangi tindakan kuratif dengan upaya promotif-preventif. - Penerima SPM yaitu ibu hamil dan bersalinan, neonatus, balita, skrining kesehatan mulai dari anak usia pendidikan dasar hingga usia 60 tahun ke atas sesuai standar, penderita penyakit hipertensi dan diabetes melitus, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), penderita TB, dan orang dengan resiko terinfeksi HIV. - Rumus perhitungan kinerja yaitu menghitung persentase orang (sakit tertentu atau berisiko atau hamil atau bersalin) dengan cara membagi jumlah pasien (sakit tertentu atau berisiko atau hamil atau bersalin) yang mendapat pelayanan K4 di pelayanan milik pemerintah dan swasta per jumlah semua orang ( sakit tertentu atau berisiko atau hamil atau bersalin) di wilayah kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama di kalikan seratus persen. - Target capai kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelayanan kesehatan adalah seratus persen. - Monitoring dan Evaluasi diberlakukan pada sistem informasi puskesmas, sistem informasi rumah sakit, dan sistem informasi kesehatan daerah - Sumber daya manusia meliputi petugas kesehatan yang berkecimpung dalam masing masing bidang (bidan, perawat, dokter maupun dokter spesialis atau dokter terlatih terhadap penyakit tertentu, Apoteker, pengelola program PTM).