Anda di halaman 1dari 11

BAB II

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian. Uraian pada bab ini meliputi: (1) Rancangan Penelitian, (2) Kehadiran

Peneliti, (3) Lokasi Penelitian, (4) Sumber Data, (5) Prosedur Pengumpulan Data, (6)

Analisis Data, (7) Pengecekan Keabsahan Temuan, dan (8) Tahap-tahap Penelitian.

A. Rancangan Penelitian

Dalam PPKI (UM, 2010:18), rancangan penelitian diartikan sebagai strategi

mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan

karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian tentang

apa yang dikaji, maka yang dilakukan pertama kali adalah menentukan metode

penelitian yang akan dilakukan. Metode yang digunakan pada suatu penelitian

tergantung pada sifat persoalan yang akan diteliti dan jenis data yang diperlukan,

sehingga tujuan penelitian merupakan suatu titik tolak dalam menentukan rancangan

penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang motif batik tulis

Raden Wijaya karya Lina Santoso di desa Pandanrejo kota Batu. Berdasarkan pada

tujuan penelitian, rancangan penelitian itu digolongkan sebagai penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan fenomena pada saat penelitian

dilakukan, tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang

dijumpai pada penelitian eksperimen. Tujuannya adalah menggambarkan keadaan


atau status fenomena, yaitu untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan

keadaan sesuatu (Arikunto, 1998:245).

Penelitian deskriptif biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesis.

Penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu

penyelidikan dilakukan (Ary, 1982:415). Sesuai dengan pernyataan tersebut maka hal

yang akan diteliti pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motif batik

tulis Raden Wijaya karya Lina Santoso di desa Pandanrejo kota Batu.

B. Kehadiran Peneliti

Peneliti atau peran peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2005:60-61), alasan penetapan manusia (peneliti) sebagai

instrumen kunci karena, (1) berfungsi menetapkan fokus penelitian, (2) menetapkan

sumber data, (3) melakukan pengumpulan data, (4) menilai kualitas data, (5) analisis

data, (6) menafsirkan data dan (7) menarik kesimpulan atas temuannya. Ciri-ciri

umum manusia sebagai instrumen mencakup segi reponsif, dapat menyesuaikan diri,

menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas keutuhan, mendasarkan diri atas

pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan serta memanfaatkan kesempatan

mencari respon yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong, 2007:168-169).

Pada waktu mengumpulkan data di lapangan, peneliti berperan sebagai

instrumen penelitian yang bertindak sebagai pengamat penuh yang akan mengamati

objek penelitian secara langsung dan menganalisis berdasarkan kesesuaian data yang

diteliti. Kehadiran peneliti diketahui subyek, peneliti berusaha menghindari pengaruh


subyektif peneliti dan menjaga lingkungan secara alamiah agar proses sosial yang

terjadi berjalan sebagaimana biasanya.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tentang motif batik Raden Wijaya di desa Pandanrejo kota

Batu adalah sanggar batik tulis Raden Wijaya sekaligus tempat produksi batik yang

terletak di Jalan Raya Pandanrejo No. 02, desa Pandanrejo, kecamatan Bumiaji, kota

Batu, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan beberapa pertimbangan

antara lain sebagai berikut;

Pertama, sanggar batik tulis Raden Wijaya merupakan sanggar sekaligus

rumah produksi batik yang berada di desa Pandanrejo kota Batu yang bediri sejak

tahun 1980-an, dimana di desa ini batik Raden Wijaya telah memperkenalkan desain

motif batik yang saat ini telah dipatenkan oleh pemerintahan kota Batu menjadi motif

batik kota wisata Batu. Pada perkembangannya motif ini banyak diminati masyarakat

baik di dalam negeri hingga ke luar negeri.

Kedua, desa Pandanrejo merupakan wilayah agraris yang sebagian besar

penduduknya bergelut dengan dunia pertanian. Dengan munculnya rumah produksi

kerajinan batik di tempat ini, maka produksi kerajinan batik Raden Wijaya yang telah

dikembangkan merupakan satu-satunya produksi kerajinan batik di daerah kecamatan

Bumiaji kota Batu.

Berikut akan disajikan peta lokasi desa Pandanrejo kecaman Bumiaji kota Batu Jawa

Timur.
Desa Pandanrejo

Gambar 2.1 Peta lokasi wilayah desa Pandanrejo


(Sumber: http://peta-kotaBatu.htm,Maret 2012)

D. Sumber Data

Untuk mengawali pembahasan tentang sumber data dan prosedur

pengumpulan data, berikut akan dipaparkan tabel ruang lingkup penelitian ini sebagai

berikut:

Tabel. 2.1 Ruang Lingkup Penelitian

Variabel Subvariabel Indikator Sumber data Instrumen


Desain Motif a. Latar 1. Waktu kemunculan Pemilik batik Wawancara
batik Belakang Raden Wijaya

2. Ide pembuatan Produk Batik Observasi dan


motif wawancara

b. Ragam Hias 1. Bentuk Produk batik Observasi


a. Bentuk visual
b. Unsur penyusun
motif
c. Pola penyusunan Observasi
motif

2. Warna
a. Jenis warna
b. Komposisi
warna
c. Fungsi 1. Sakral Pemilik batik Wawancara
2. Profan Raden Wijaya

Karyawan batik
Raden Wijaya

Berdasarkan ruang lingkup di atas, maka sumber data pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Narasumber (Informan)

Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari pemilik dan karyawan pada

perusahaan batik Raden Wijaya yang menggunakan teknik wawancara terbuka. Dari

pemilik perusahaan, akan digali data dari variabel motif batikRaden Wijaya dengan

sub variabel latar belakang, ragam hias, dan fungsi yang dijaring dengan teknik

wawancara. Dari karyawan perusahaan batik Raden Wijaya, akan digali informasi

mengenai alat dan bahan serta proses pembuatan produk batik dengan penjaringan

data menggunakan teknik wawancara.

2. Produk Batik

Dari sumber data produk batik akan dijaring data dari sub variabel ragam hias

dengan sub variabel bentuk dan warna motif dari produk batik Raden Wijaya dengan

teknik observasi.

3. Arsip

Yaitu dokumen resmi yang dimiliki perusahaan batik Raden Wijaya mengenai

motif batiknya. Arsip dan dokumen ini digunakan untuk menjaring data dari variabel
motif batik Raden Wijaya berupa latar belakang, ragam hias, proses, dan juga fungsi

yang akan dijaring menggunakan teknik observasi.

E. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu produk batik Raden

Wijaya dengan sampel 6 buah produk batik tulis dari 108 jenis motif yang diproduksi.

Sampel dipilih berdasarkan pada pertimbangan motif yang bercorak khas kota Batu

yaitu, motif Pohon Apel, motif Kota Wisata Batu, motif Museum Satwa, motif Ikan

Koi, motif Sungai Brantas, dan motif Kupu-kupu Apel. Motif Pohon Apel dipilih

karena apel dianggap sebagai ikon kota Batu, begitu juga motif Kupu-kupu Apel yang

memadukan motif dengan bentuk apel. Motif Kota Wisata Batu diambil karena motif

ini menggambarkan kota wisata Batu yang memiliki banyak sumber daya dan juga

tempat wisata. Motif Museum Satwa diambil karena Museum Satwa merupakan salah

satu tempat wisata yang terkenal di kota Batu. Motif Ikan Koi diambil karena ikan koi

merupakan hewan yang menjadi ciri khas dari tempat wisata Selekta yang merupakan

tempat wisata tertua yang ada di kota Batu. Motif Sungai Brantas diambil karena

Sungai Brantas merupakan sumber air terbesar yang ada di Kota Batu.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Berdasarkan ruang lingkup di atas, maka prosedur pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:


1. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk penjaringan data dari sumber data dari

kewgiatan pemilik dan karyawan yang akan dijaring data berupa variabel latar

belakang, ragam hias, alat dan bahan pembuatan batik, teknik pembuatan batik dan

fungsi batik. Teknik observasi juga digunakan untuk menjaring data dari sumber

produk batik yang akan dijaring data mengenai bentuk-bentuk ragam hias batik.

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk menjaring data kepada pemilik dan

karyawan dari perusahaan batik Raden Wijaya berdasarkan subvariabel latar

belakang, alat dan bahan pembuatan batik, teknik pembuatan batik dan fungsi batik.

Pada subvariabel latar belakang dengan indikator waktu kemunculan motif dan ide

pembuatan motif, sumber data adalah perajin batik yakni Lina Santoso selaku pemilik

produksi batik dan desainer Batik Raden Wijaya.

G. Analisis Data

Objek yang akan diteliti dalam penelitian kali ini adalah satu perusahaan

batik. Oleh karena itu maka teknik yang digunakan adalah analisis interaktif (Miles &

Huberman (1084) dalam Sutopo (2002:94). Dalam model analisis ini, tiga komponen

analisisnya yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulannya atau

verifikasinya, aktifitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari skema analisis oleh Sutopo (2002:96)

di bawah ini :
Pengumpulan data

Sajian
Data
Reduksi
data

Penarikan
simpulan/
Verivikasi

Gambar 2.2 Skema Analisis Data Penelitian


(Sumber: Sutopo, 2002:96)

Dalam melaksanakan proses ini peneliti aktifitasnya tetap bergerak di antara

komponen analisis dengan pengumpulan data masih berlangsung. Kemudian

selanjutnya peneliti akan bergerak di antara tiga komponen analisis tersebut sesudah

pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan menggunakan waktu yang

masih tersisa dalam penelitian ini.

Namun dalam penelitian kualitatif yang sifatnya fleksibel dan terbuka, maka

dalam penelitian ini juga bersifat terbuka dan spekulatif terhadap kemungkinan-

kemungkinan yang ditentukan oleh keadaan-keadaan yang terjadi di lapangan

nantinya.
H. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menjamin validitas dari data dalam penelitian ini, maka teknik yang

digunakan dalam penelitian kualitatif untuk pengecekan keabsahan data yaitu teknik

triagulasi. Teknik yang dilakukan untuk memeriksa keabsahan data pada penelitian

ini menggunakan teknik Trianggulasi. Dari Patton (1984) dalam Sutopo (2002:78)

dari empat macam teknik trianggulasi, yaitu (1) Trianggulasi data (data

triangulation), (2) trianggulasi peneliti (investigator triangulation), (3) Trianggulasi

metodologis (methodological triangulation), dan (4) trianggulasi teoritis (theoretical

triangulation). Namun yang akan digunakan untuk pengecekan keabsahan data pada

penelitian kali ini hanya teknik trianggulasi data (data triangulation), bisa juga

disebut sumber, yaitu mengumpulkan data yang digali dari sumber-sumber

terpercaya, dan trianggulasi teknik (technical triangulation) yang biasanya juga

disebut triangulasi metode, yaitu teknik pengumpulan data yang sejenis namun

menggunakan metode yang berbeda.

I. Tahap-Tahap Penelitian

Rencana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Menyusun rancangan penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian yaitu perusahaan batik Raden Wijaya.

c. Mengurus perizinan penelitian kepada pemilik perusahaan batik Raden Wijaya

d. Menjajaki dan menilai keadaan perusahaan batik Raden Wijaya secara sepintas

untuk mengetahui keadaannya.


e. Memilih dan memanfaatkan informan. memilih informan yang tepat yaitu

pemilik batik Raden wijaya, karyawan, serta pihak-pihak lain yang sekiranya

dapat melengkapi penelitian ini.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian, yaitu menyiapkan instrument penelitian,

pengembangan pedoman pengumpulan data (daftar pertanyaan dan petunjuk

observasi), dan juga penyusunan jadwal kegiatan secara rinci.

g. Memilih dan melatih pembantu penelitian agar mampu secara tepat

mengumpulkan data dan mencatat, serta merekam dengan lengkap dan benar.

2. Tahap Pengumpulan data

a. Mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan observasi,

wawancara mendalam, mencatat, serta merekam hasil yang didapat.

b. Melakukan peninjauan terhadap hasil yang telah didapat serta merefleksinya.

Menentukan stretegi pengumpulan data yang dipandang paling tepat,

menentukan fokus, serta pendalaman dan pemantapan data untuk pedoman pada

pengumpulan data berikutnya.

c. Melakukan tinjauan ulang terhadap data untuk kepentingan analisis, dengan

memperhatikan semua variable yang terlibat yang tergambar dalam kerangka

pikir.

3. Tahap Analisis Data

a. Menentukan konsep dasar analisis data, apabila data yang dibutuhkan dirasa

cukup.

b. Menyusun koding dan matriks untuk analisis lanjut.


c. Menganalisis berdasarkan hipotesis yang ada.

d. Melakukan vertifikasi, pengayaan, dan pendalaman data. Bila dalam persiapan

analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka

perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara lebih terfokus.

e. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

f. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran

dalam laporan akhir penelitian.

4. Penyusunan Laporan Penelitian

a. Penyusunan laporan awal.

b. Meninjau laporan, yaitu dengan mengadakan pertemuan diskusi kepada orang

yang sekiranya memahami tentang penelitian dengan menggunakan laporan yang

telah disusun sementara.

c. Memperbaiki laporan yang akan disusun sebagai laporan akhir penelitian.

d. Menyusun laporan akhir penelitian.

Anda mungkin juga menyukai