Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI DAN DIET HIPERTENSI


DI RUANG ICU RST DR. SOEDJONO MAGELANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Gawat Darurat

Disusun Oleh :

Rosdianti Rukmana, S.Kep


193203074

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA 2019/2020

Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta


Telp (0274) 4342000
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI DAN DIET HIPERTENSI
DI RUANG ICU RST DR. SOEDJONO MAGELANG

DISETUJUI PADA :

HARI, TANGGAL :........................................................................

TEMPAT :………………………………………………..

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

(………………………………) (………………………………) (……………………………)


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Mata Ajaran : Stase Gawat Darurat


Pokok Bahasan : Hipertensi dan Diet Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan Hipertensi dan Diet Hipertensi
Hari/Tanggal : 2019
Jam : 14:30 wib
Waktu : 1 x 30 menit
Sasaran : Keluarga Tn. G
Tempat : Ruang ICU RST DR. SOEDJONO MAGELANG

1. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan
perawatannya di rumah merupakan informasi yang sudah selayaknya
diketahui oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat
di masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat
berakibat fatal bagi penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan
perawatan yang adekuat.

2. Tujuan Instruksional Umum:


Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30
menit klien mengerti tentang penyakit hipertensi dan mampu melakukan
perawatan kepada dirinya dan menjaga pola makannya.

3. Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit klien
mampu menjelaskan:
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Klasifikasi hipertensi
e. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi
f. Komplikasi hipertensi
g. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi.

4. Materi (terlampir)

5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi

6. Media
a. Leaflet

7. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Perkenalan - Memperhatikan
c. Apersepsi - Berpartisipasi aktif
d. Mengkomunikasikan - Memperhatikan
tujuan

2. 20 Menit Kegiatan inti - Memperhatikan dan


penyuluhan mencatat penjelasan
a. Menjelaskan dan penyuluh dengan
menguraikan materi cermat
tentang:
 Pengertian
hipertensi.
 Penyebab
hipertensi.
 Tanda dan
gejala hipertensi.
 Diit
makanan bagi
penderita hipertensi

b. Memberikan
kesempatan kepada
peserta penyuluhan
untuk bertanya - Menanyakan hal-hal

c. Menjawab pertanyaan yang belum jelas.

peserta penyuluhan
yang berkaitan dengan - memperhatikan

materi yang belum


jelas.

Penutup
5 Menit a. Menyimpulkan materi - Memperhatikan.

yang telah
disampaikan. - Menjawab

b. Evaluasi penyuluhan
dengan pertanyaan - Menjawab salam

secara lisan.
c. Salam

8. Evaluasi
Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan tentang penyakit hipertensi dan diet
hipertensi.
b. Peserta mampu menyebutkan faktor penyebab hipertensi
c. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Peserta mampu menyebutkan diit makanan

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan
dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan
konsisten di atas 140/90 mmHg.
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140
atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 atau lebih. Disebut Hipertensi
apabila beberapa kali pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg
atau lebih dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.

B. Penyebab
Penyebab Hipertensi antara lain
1. Gaya hidup tak sehat
a. Konsumsi garam berlebih
b. Merokok
c. Minum Beralkohol
d. Kurang Berolahraga
2. Usia
3. Genetik (keturunan)
4. Stress/banyak pikiran

C. Tanda dan Gejala


1. Sakit kepala, pusing dan terasa berat pada tengkuk
2. Sempoyongan
3. Sukar tidur
4. Mata berkunang-kunang
5. Sesak napas
6. Mudah lelah dan lemas

D. Apa itu Diit Hipertensi ?


Diit hipertensi adalah jenis dan komposisi makanan yang diatur untuk
penderita hipertensi.

E. Perbedaan Diit dengan makanan biasa.


1. Konsumsi lemak dibatasi.
2. Konsumsi kolesterol dibatasi.
3. Konsumsi kalori dibatasi.

F. Makanan yang harus diperhatikan


1. Kopi dikurangi
2. Rokok dihindari
3. Garam (3 gr/ hari atau 1 sendok the sehari)
4. Telur cukup 1 butir perhari
5. Susu maksimal ½ gelas perhari
6. Hindar daging kambing, sapi , kerbau, babi dll
7. Kurangi makanan berlemak

G. Makanan yang Diperbolehkan untuk Penderita Dengan Tekanan


Darah Tinggi
Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, seperti;
1. Beras, kentang, ubi, mie, maezena, hunkue,
terigu, gula pasir.
2. Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang
hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar,
oncom.
3. Minyak goring, margarine tanpa garam.
4. Sayuran dan buah-buahan tawar.
5. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang
putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sere, cukak.
H. Bahan Makanan yang Dibatasi
1. Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan
dibatasi paling banyak 100 gram per hari.
2. Telur ayam/telur bebek, paling banyak 1 butir sehari.
3. Susu paling banyak 200 cc sehari.
4. Minuman dan sari buah dalam kemasan.

I. Makanan yang Tidak Diperbolehkan


1. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang.
2. Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan, seperti:
a) Biskuit, bolu dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau
soda
b) Dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur
asin, telur pindang
c) Keju, selai kacang tanah
d) Margarine, mentega
3. Acar, asinan sayuran, sayur dalam kaleng
4. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng
5. Kecap, terasi, petis, dan saos tomat

J. Cara Memasak yang Baik


1. Makanan akan lebih enak apabila ditumis, digoreng, dipanggang
walaupun tanpa garam
2. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu
yang tidak mengandung natrium seperti; bawang merah, bawang putih,
jahe, kunyit, salam, gula merah, cuka, dsb.
3. Bila menggunakan makanan jadi, sebaiknya membaca “label”
4. Kata sodium/natrium (Na) menunjukan adanya garam natrium
5. 100 gram daging, 2 butir telur ayam, dan ½ gelas susu mempunyai
kandungan natrium sama banyak
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer, (2008), Kapita Selekta Kedokteran, Penerbit Media Aeusculapius FK-UI, Jakarta.

Baradeo, dkk. (2011). Klien Gangguan Kardiovaskuler Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta :ECG
.
Kuncara, H.Y, dkk, (2008), Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, EGC,
Jakarta

Marion Johnson, dkk, (2009), Nursing Outcome Classifications (NOC), Mosby Year-Book, St.
Louis.

Marjory Gordon, dkk, (2009), Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2001-2002,
NANDA.

Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Salemba Medik

Anda mungkin juga menyukai