Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH METODE PENELITIAN DAN STATISTIK DASAR

EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KLINIK PRATAMA AL WID BAROQAH

AIR SEBAKUL, KOTA BENGKULU

Nama Dosen : Deni Maryani ,S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh : Amelia Devi Fitria

NPM : F0G018034

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “evidance based dalam praktik kebidanan”. Atas dukungan
moral dan amteri yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada Allah SWT. Harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Bengkulu, 9 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................2

DARTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................4


B. Rumusan Masalah ....................................................................................5
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Evidance Based Dalam Praktik Kebidanan...............................................6


1. Pengaruh Kompres Daun Kubis Dingin Terhadap Penurunan Intesitas
Nyeri Dan Pembengkakan Payudara Ibu Post Partum ....................... 6
2. Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka
Perineum Pada Ibu Nifas ....................................................................7
3. Pengaruh Aromaterapi lavender dapat Menurunkan Intensitas Nyeri
Perineum pada ibu Post Partum ..........................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan


tinggi rendahnya angka kematian maternal dan angka kematian perinatal.
Pada saat ini angka kematian maternal dan perinatal di Indonesia masih
terbilang cukup tinggi di lingkungan ASEAN, Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya
kebidanan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan
lebih bermutu.

Menurut definisi WHO, kematian maternal ialah kematian seorang


wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan
oleh sebab apa pun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. (Sarwono, 2010)

Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang


dialami sebagian besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah
satu usaha yang sangat penting untuk dapat mencapai peningkatan
pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yaitu
dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence based. Dimana bukti
secara ilmiah telah dibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar praktek
terbaru yang lebih aman dan diharapkan dapat mengendalikan asuhan
kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih
menyeluruh dan bermutu dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu
dan angka kematian perinatal.

4
Bidan dalam memberikan asuhan harus bermitra dengan
perempuan, memberi kewenangan pada perempuan, asuhan secara
individual/perorangan, asuhan secara terus menerus dan berkelanjutan,
praktik secara otonom, dan mempraktikkan asuhan yang berbasis bukti
(evidence based care) (ICM, 2005).

Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya


pada dunia kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah
tindakan – tindakan yang tidak diperlukan atau tidak bermanfaat bahkan
merugikan bagi pasien,terutama pada proses persalinan yang diharapkan
berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk membahas mengenai evidence based dalam praktik asuhan
persalinan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengaruh kompres daun kubis dingin sehingga bisa menurunkan
intesitas nyeri dan pembengkakan payudara ibu post partum ?
2. Apa Pengaruh Kompres Dingin sehingga bisa mengurangi Nyeri Luka
Perineum Pada Ibu Nifas?
3. Apa Pengaruh Aromaterapi lavender sehingga dapat Menurunkan
Intensitas Nyeri Perineum pada ibu Post Partum ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengaruh kompres daun kubis dingin terhadap
penurunan intesitas nyeri dan pembengkakan payudara ibu post partum
2. Untuk mengetahui Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan
Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas
3. Untuk mengetahui Pengaruh Aromaterapi lavender dapat Menurunkan
Intensitas Nyeri Perineum pada ibu Post Partum

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Evidance Based Dalam Praktik Bidan “w” di Air Sebakul


Selama saya berada di tempat praktik saya pernah menemukan :
1. Pengaruh Kompres Daun Kubis Dingin Terhadap Penurunan Intesitas
Nyeri Dan Pembengkakan Payudara Ibu Post Partum

Pembengkakan payudara adalah pembendungan air susu karena


penyernpitan duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak
dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan peda puting susu.
Pembengkakan payudara diartikan peningkatan aliran vena dan limfe
pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini
bukan disebabkan overdistensi dari saluran laktasi, sehingga
menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu
badan.

Hasil penelitian perbedaan nyeri payudara pada kelornpok yang


menggunakan kompres dingin daunkol dan kelompok yang
menggunakan kompres air hangat menunjukan perbedaan bermakna
pada kedua kelompok. Pada kelompok kompres dingin daun kol hasil
statistik menggunakan uji independen T-Test, diketahui terdapat
perbedaan skala nyeri pada kedua kelompok, keadaan ini menandakan
bahwa kompres dingin daun kol dapat mengurangi nyeri payudara
pada ibu post Partum.

6
Bendungan ASI mengakibatkan payudara penuh dengan ASI,
terasa berat, panas, dan keras. Bila diperiksa ASI keluar dan tidak
demam. Pada payudara bengkak, puting susu kencang, kulit mengkilat
walau tidak merah, dan bila diperiksa dan dihisap ASI tidak keluar.
Badan bisa demam 24 jam. Tanda dan gejalah pembengkakan
payudara adalah payudara terasa panas, nyeri, payudara bengkak dan
suhu badan tidak naik.

Penggunaan terapi non Farmakologi untuk mengurangi rasa


sakit dari pembengkakan payudara adalah sebagai berikut akupuntur,
perawatan payudara tradisional, yaitu kompres panas dikombinasikan
dengan pijatan, kompres panas dan dingin secara bergantian , kmpres
dingin daunkubis dan terapi ultrasound.

Kubis dapat digunakan untuk terapi pembengkakan. Kubis


(Brassica Oleracea Var.Caprtaftt) diketahui mengandung asam amino
metionin yang berfungsi sebagai antibiotik ' dan kandungan lain seperti
sinigrin (Allylisotltiocyanate), minyak mustard, magnesiun, Oxylate
heterosides belerang, hal ini dapat membantu memperlebar pembuluh
darah kapiler sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk
dari daerah tersebuf sehingga memungkinkan tubuh untuk menyerap
kembali cairan yang terbendung dalam payudara tersebut. Selain itu
daun kubis juga mengeluarkan gel dingin yang dapat menyerap panas
yang ditandai dari klien merasa lebih nyaman dan daun kubis menjadi
layu atau matang setelah 30 menit penempelan.sebagai salah satu
tumbbuhan yang memiliki kandungan asam amino glutamin, daun
kubis terbukti efektif mengurangi bengkak pada bendungan ASI.
(Kurnia Dewiani, Yetti Purnama. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Bengkulu, Vol 06, No 02. 2018.)

2. Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka


Perineum Pada Ibu Nifas

7
Setiap ibu nifas yang mendapat luka perineum akan mengalami
rasa nyeri. Rasa nyeri ini menimbulkan dampak yang tidak
menyenangkan seperti kesakitan dan rasa takut untuk bergerak yang
dapat mengakibatkan masalah seperti sub involusi uterus, pengeluaran
lochea tidak lancar, dan perdarahan pascapartum. Salah satu metode
sederhana untuk mengurangi nyeri yaitu memberikan kompres dingin.
Timbulnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya
rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor.
Reseptor nyeri dapat memberikan Respons akibat adanya rangsangan.
Rangsangan tersebut dapat berupa kimiawi, termal, atau mekanis.
Stimulasi oleh zat kimiawi misalnya histamin dan prostaglandin, atau
stimulasi yang dilepas apabila terdapat kerusakan pada jaringan. Nyeri
akibat luka perineum yang dirasakan oleh setiap ibu nifas berbeda-
beda apalagi dalam 2 jam post partum, itu merupakan beban yang
dialami ibu. Oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan kita dapat
membedakan atau mengklasifikasikan tiap nyeri yang dirasakan ibu
sehingga mempermudah dalam memberikan asuhan yang tepat pada
ibu nifas.

Penatalaksanaan nyeri dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu


bisa dengan cara farmakologis yaitu dengan obat- obatan dan
nonfarmakologis yang terdiri dari berbagai tindakan yaitu stimulasi
fisik maupun perilaku kognitif. Penanganan fisik meliputi stimulasi
kulit (massase), kompres, stimulasi kontralateral, pijat refleksi dan
imobilisasi, intervensi perilaku kognitif meliputi tindakan distraksi,
teknik relaksasi dan sentuhan terapeutik.2 Metode sederhana yang
dapat di gunakan untuk mengurangi nyeri yang secara alamiah yaitu
dengan memberikan kompres dingin pada luka, ini merupakan
alternatif pilihan yang alamiah dan sederhana yang dengan cepat
mengurangi rasa nyeri selain dengan memakai obat-obatan. Cara
pemakaian metode kompres dingin, yaitu memberikan rasa dingin
pada klien dengan menggunakan kantung es atau air es pada tubuh

8
yang terasa nyeri atau pada bagian tubuh yang membutuhkan.7
Dengan diberikannya kompres dingin ini ibu akan merasa nyaman,
karena efek analgetik dari kompres dingin yang menurunkan kecepatan
hantaran syaraf sehingga implus nyeri yang sampai ke otak lebih
sedikit sehingga menurunkan sensasi nyeri yang dirasakan, selain
merasa nyaman dengan diberikannya kompres dingin secara tidak
langsung akan tercipta hubungan baik antara pasien dan tenaga
kesehatan. Ibu nifas dapat menjalani masa nifasnya dengan aman dan
nyaman karena kompres dingin ini merupakan metode sederhana yang
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri selain dengan menggunakan
obat-obatan. (Eva Silviana Rhmawati. Jurnal Sain Med, Vol.5. No.2.
2013)

3. Pengaruh Aromaterapi lavender dapat Menurunkan Intensitas Nyeri


Perineum pada ibu Post Partum

Nyeri luka perineum akan dirasakan setelah persalinan sampai


beberapa hari pasca persalinan. Bagi seorang perempuan kekuatan otot
perineum sangat penting, karena robekan perineum yang terjadi selama
proses persalinan dapat menyebabkan melemahnya otot-otot dasar
panggul. Selain itu, robekan perineum dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman dan dispareunia. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden
mengalami nyeri sedang (35,7%). Nyeri yang dirasakan ini dapat
terjadi karena adanya proses penghantaran nyeri dari sel syaraf aferen
atau neuron sensori, serabut konektor atau interneuron dan sel saraf
eferen atau neuron motorik yang dihantarkan ke otak, sehingga
dipersepsikan tubuh menjadi rasa nyeri.

Pengurangan rasa nyeri luka jahitan perineum pada ibu post


partum dilakukan dengan cara, salah satunya dengan pemberian
inhalasi melalui aromaterapi lavender. Berdasarkan hasil penelitian
bahwa terdapat perbedaan signifikan intensitas nyeri antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol dengan p-value 0,01.

9
Sesuai hasil penelitian Stea Susana menunjukkan bahwa terapi
esensial minyak lavender berpengaruh secara positif terhadap
kecemasan insomnia dan mengontrol rasa sakit. Dengan demikian
aromaterapi lavender dapat menjadi salah satu alternatif penanganan
nyeri luka perineum yang dapat mengakibatkan kondisi fisik maupun
psikologis ibu menjadi lebih baik. Begitu juga hasil penelitian
Salamati didapatkan bahwarasa sakit sebelum dan setelah menghirup
minyak esensial lavender berpengaruh secara signifikan terhadap
pengurangan rasa sakit dengan p-value <0,05 (9). Menurut
Dochterman, aromaterapi adalah pemberian minyak esensial melalui
metode massase, salep topikal, inhalasi, mandi kompres (panas,
dingin) untuk mengurangi nyeri dan dapat menimbulkan efek relaksasi
dan terapi pengobatan (7). Bentuk aromaterapi yang banyak digunakan
untuk mengurangi rasa nyeri serta memiliki sifat antiseptiknya adalah
lavender. (Wiwin Widayani. Jurnal Ners and Midwifery Indonesia.
Vol.4. No.3. 2016)

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evidence base – midwifery (EBM) dapat disimpulkan sebagai


asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut
metodologi ilmiah yang sistematis. Bidan dapat menerapkan praktik
kebidanan sesuai dengan evidence based yang telah terbukti untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Evidence based yang
menguntungkan pada asuhan persalinan diantaranya asuhan sayang ibu,
pengaturan posisi persalinan, inisiasi menyusu dini, masase punggung,
serta penatalaksanaan manajemen aktif kala III. Sedangkan asuhan yang
tidak direkomendasikan pada asuhan persalinan berdasarkan evidence
based diantaranya menahan nafas pada saat meneran, penekanan fundus
selama persalinan, tindakan episotomi, pemotongan tali pusat, lotus birth,
penggunaan tampon vagina, menduduki sesuatu yang panas, tindakan
anastesi untuk mengurangi nyeri, penggunaan enema secara rutin,
pencukuran bulu pubis, infus intravena secara rutin, pemasukan cateter ke
uretra, pembilasan uterus setelah melahirkan, serta pemeriksaan vagina
secara berulang-ulang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Djami, Moudy. 2013. Lotus Birth Isu Tekini dan evidence Based Dalam Praktik
Kebidanan. Jurnal Ilmiah Permata Medika.

Bidan.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/2.-asuhan-persalinan.pdf. (diakses
tanggal 11 September 2017).

Dewiani,Kurnia dan Purnama Yetti. 2018. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah


Bengkulu.

12

Anda mungkin juga menyukai