Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                           :  Obesitas

Sasaran                        : Keluarga binaan

Tempat                        : Gedung Gizi

Hari – Tanggal            : Senin /  16 Desember 2013

I.                   TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.                TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia, diharapkan akan
mampu :

         Menyebutkan pengertian obesitas

         Menyebutkan penyebab obesitas

         Menyebutkan tipe-tipe obesitas

         Menyebutkan komplikasi obesitas

III.             SASARAN

Keluarga binaan.

IV.             MATERI

         Definisi Obesitas

         Penyebab Obesitas

         Tipe Obesitas

         Tanda dan gejala Obesitas

         Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.                METODE

         Ceramah

         Diskusi/Tanya jawab
VI.             MEDIA

Makalah

VII.          EVALUASI

1.      Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.      Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.      Evaluasi Hasil

         Prosedur : Post test

         Jenis Test: Lisan

         Butir Soal: 6 soal

         Apa pengertian Obesitas ?

         Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

         Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

         Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

         Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan kegiatan
Penyuluha Peserta
n
1 Pembuk Memberi Menjawa
aan salam b salam
(2 Memperk Mendeng
menit) enalkan arkan
diri Mendeng
Menjelask arkan
an tujuan Mendeng
dari arkan
Penyuluha dan
n memperh
Menyebut atikan
kan materi Menjawa
penyuluha b
n Pertanya
Bertanya an
kepada
peserta
apakah
sudah
mengerti
tentang
Obesitas
2 Kegiata Menjelask Mendeng
n Inti an arkan
/Pelaks tentang: dan
anaan Pengertian memperh
(15 Obesitas atikan
menit) Penyebab penjelasa
Obesitas n
Tanda dan Penyuluh
gejala Mengaju
Obesitas kan
Cara pertanya
Pencegaha an
n obesitas
Penatalaks
anaan
Obesitas.
Memberik
an
kesempat
an kepada
peserta
untuk
bertanya
Evaluasi Menanyak Menjawa
3 (10 an Kepada b
4 menit) Peserta Pertanya
Termin tentang an
asi Materi Menjawa
(3 yang telah b
menit ) diberikan pertanya
dan an
reinforce Mendeng
ment arkan
peserta 2.
kepada Menjawa
peserta b salam
yang
dapat
menjawab
Menanyak
an
Kembali
apakah
ada
peserta
yang
kurang
jelas
mengenai
isi
penyuluha
n
Mengucap
kan
Terima
kasih Atas
Peran
sertanya
Mengucap
kan Salam
Penutup
 Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh meningkatnya
modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan menjamurnya berbagai macam
restoran fast food dari negara maju yang masuk ke negara berkembang. Ini menyebabkan
obesitas tidak hanya menyerang kalangan ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah.
Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar
5.3 % di kota dan 4.27% di desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga memicu
penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan lain-lain.
Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan
kematian.

A.   Definisi

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energy.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ OBESITAS “
Disusun Oleh :

ARENGA NUCIFERA

P0 5130112 044

D3 GIZI 2A

Departemen Kesehatan Republik Indonesia


Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik                           :  Obesitas

Sasaran                        : Keluarga binaan

Tempat                        : Gedung Gizi

Hari – Tanggal            : Senin /  16 Desember 2013

I.                   TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.                TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia, diharapkan akan
mampu :

         Menyebutkan pengertian obesitas

         Menyebutkan penyebab obesitas

         Menyebutkan tipe-tipe obesitas

         Menyebutkan komplikasi obesitas

III.             SASARAN

Keluarga binaan.

IV.             MATERI

         Definisi Obesitas

         Penyebab Obesitas

         Tipe Obesitas

         Tanda dan gejala Obesitas

         Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.                METODE

         Ceramah

         Diskusi/Tanya jawab

VI.             MEDIA

Makalah

VII.          EVALUASI

1.      Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.      Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan


Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.      Evaluasi Hasil

         Prosedur : Post test

         Jenis Test: Lisan

         Butir Soal: 6 soal

         Apa pengertian Obesitas ?

         Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

         Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

         Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

         Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan kegiatan


Penyuluha Peserta
n

1 Pembu Memberi Menjawa


kaan salam b salam

(2 Memperk Mendeng
menit) enalkan arkan
diri
Mendeng
Menjelask arkan
an tujuan
Mendeng
dari
arkan
Penyuluha
dan
n
memper
Menyebut hatikan
kan
Menjawa
materi
b
penyuluha
Pertanya
n
an
Bertanya
kepada
peserta
apakah
sudah
mengerti
tentang
Obesitas

2 Kegiata Menjelask Mendeng


n Inti an arkan
/Pelaks tentang: dan
anaan memper
Pengertia
hatikan
(15 n Obesitas
penjelasa
menit)
Penyebab n
Obesitas Penyuluh

Tanda dan Mengaju


gejala kan
Obesitas pertanya
an
Cara
Pencegah
an
obesitas

Penatalak
sanaan
Obesitas.

Memberik
an
kesempat
an kepada
peserta
untuk
bertanya

Evaluas Menanyak Menjawa


3 i an Kepada b
Peserta Pertanya
4 (10
tentang an
menit)
Termin Materi Menjawa
asi yang telah b
diberikan pertanya
(3
dan an
menit )
reinforce
Mendeng
ment
arkan
peserta
kepada 2.
peserta Menjawa
yang b salam
dapat
menjawab

Menanyak
an
Kembali
apakah
ada
peserta
yang
kurang
jelas
mengenai
isi
penyuluha
n

Menguca
pkan
Terima
kasih Atas
Peran
sertanya

Menguca
pkan
Salam
Penutup

 Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh meningkatnya
modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan menjamurnya berbagai macam
restoran fast food dari negara maju yang masuk ke negara berkembang. Ini menyebabkan
obesitas tidak hanya menyerang kalangan ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah.
Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar
5.3 % di kota dan 4.27% di desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga memicu
penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan lain-lain.
Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan
kematian.

A.   Definisi

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energy.

Klasifikasi :

IMT Klasifikasi

< 18.5 Underweight

18.5–22,9 Normal

≥23 Overweight

23 - 24,9 Beresiko

25 – 29,9 Obesitas I

≥ 30 Obesitas II

Tipe- tipe pada obesitas :

         Obesitas tipe buah apel ( apple shape)

Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar perut .
resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear (Gynoid)

         Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul dan
bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

         Obesitas tipe Ovid (bentuk kotak buah)

Cirri dari tipe ini adalah “ besar di seluruh bagian badan “. Tipe Ovid umumnya terdapat
pada  orang-orang yang gemuk secara genetik.
Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak :

Tipe hiperlastik

Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak lebih banyak
dibandingkan dengan  kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut masih sesuai dengan
ukuran sel yang normal.

Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.

Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh akan
mudah kembali ke keadaan semula.

Tipe Hipertropik

Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal, tetapi ukuran
sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.

Kegemukan  ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih mudah
menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.

Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.

Tipe hiperlastik-hipertropik

Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh seseorang 
melebihi ukuran normal.

Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga dewasa.

Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.

Mudah terserang penyakit degeneratif.

B. Penyebab

 1. Genetik

Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di dalam
sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai orangtua yang gemuk
cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula.  Dalam hal ini nampaknya faktor genetik
telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh.  Hal ini
dimungkinkan karena pada saat  ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang
berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan kepada sang
bayi selama dalam kandungan. Maka tidak heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur
lemak tubuh yang relatif sama besar.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberi pengaruh sebesar
33% terhadap berat badan seseorang.

2.      Faktor lingkungan

Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali seseorang
makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola
genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

3.      Kurang olahraga

Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas membuat
kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan kurangnya olah raga
secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang
tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja karena
dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya
metabolis normal.

4.      Faktor obat-obatan

Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.

5.      Faktor emosional

Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional yang
tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak makanan
dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah sebagai subtitusi
untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam kehidupannya.

Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak apa bila
mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya. Orang gemuk
makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.

C. Tanda dan Gejala

         Sesak napas. Rata-rata orang yang tubuhnya gemuk akan merasakan napasnya lebih
berat. Hal itu disebabkan adanya penumpukan lemak di sekitar leher dan dada. Lemak
berlebih ini membuat udara agak sulit mengalir masuk dan keluar paru-paru.

         Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan pergelangan kaki, termasuk bagian sendi,
mendapatkan tekanan kuat untuk menahan beban berat badan di atasnya. Akibatkan area
kaki terasa sakit dan kaku. Ini mempengaruhi pula terhadap postur tubuh dalam jangka
panjang.
         Mudah depresi. Orang gemuk cenderung rendah diri karena kondisinya. Mereka lebih
mudah tertekan pikirannya karena keadaan fisiknya.

         Sakit maag. Kelebihan lemak membuat adanya tekanan di sistem pencernaan  dan
kadang menyebabkan isi perut kembali didorong ke arah kerongkongan. Rasa yang muncul
di antaranya gejala maag, rasa nyeri di tulang dada, hingga rasa terbakar di kerongkongan.

         Mendengkur. Penumpukan lemak di leher juga memicu seseorang mendengkur.


Dengkuran terjadi saat terjadi getaran jaringan lunak di tenggorokan dan leher ketika
bernapas. Jika lingkar leher lebih dari 43 centimeter, biasanya lebih banyak mendengkur
saat tidur.

         Memiliki tekanan darah tinggi.Obesitas dan hipertensi saling berkait. Banyaknya lemak


dalam tubuh menimbulkan risiko seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini membuat
seseorang juga rentan mengalami masalah kardiovaskular. Serangan stroke dan jantung
patut diwaspadai.

         Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga risiko sakit di bagian punggung. Yaituk
keausan di punggung bagian bawah (spoondylolisthesis), patah tulang belakng, dan
penyempitan kanal tulang belakang.

         Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih mungkin memiliki kulit gelap dan terjadi
lipatan-lipatan

         Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk yang kemungkinan diakibatkan
ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema

D.    Komplikasi

1.      Diabetes (kencing manis),

2.      Hipertensi (tekanan darah tinggi),

3.      Dislipidemia (kadar kolesterol dan trigliserida darah tinggi),

4.      Percepatan atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)

5.      Mengganggu penampilan / estetika diri,

6.      Kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

7.      serangan jantung.

8.      stroke

9.      kanker.

E. Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan


Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan dengan cara:

  Pengaturan makan atau diet

  Penggunaan teknik akupuntur

  Aktivitas fisik / latihan jasmani

Kiat Menghindari Kegemukan :

1.            Kegemukan identik dengan kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang dapat
dilakukan untuk menghindari kegemukan :

2.            Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan
nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih
baik yang dipanggang.

3.            Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati


makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung
cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih
boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.

4.            Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda.
Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa
terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.

5.            Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan meja makan
setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan untuk
menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil makanan dari sana-sini
sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari kadar gula dan lemak tinggi.

6.            Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue
(pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.

7.            Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian,


kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai
dengan kebutuhan.

8.            Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan bergula


berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh
The British Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman
bersoda dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu ada
minuman ringan di setiap hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50
persen," kata Ludwig.

Buatlah Piramida anda sendiri


   Makanlah 3 kali sehari secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan malam). Jangan
menunda waktu makan atau menghilangkan (skip) salah satu makan utama anda.

   Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah dibandingkan
anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.

   Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda mulai dari
bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.

   Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga bagian masing-
masing dengan makanan pokok, sayuran dan buah-buahan,sedangkan yang keempat diisi
dengan kelompok daging rendah lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas
susu rendah/bebas lemak.

   Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula. Dan
sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan (snack).

   Buatlah makanan anda bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan mencoba makanan-


makanan baru. Disamping mendapat keuntungan dari segi gizi, juga dapat menambah minat
terhadap makanan dan cemilan yang sehat.

F.  Penatalaksanaan

Tabel 1. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Makanan

Sumber Karbohidrat kompleks Karbohidrat sederhana seperti:


Karbohidrat seperti: nasi, jagung, ubi, gula pasir, gula merah, sirup,
singkong, talas, kentang, kue yang manis, dan gurih.
sereal.

Sumber Daging tidak berlemak, ayam Daging berlemak, daging


protein tanpa kulit, ikan, telur, kambing, daging yang diolah
hewani daging asap, susu dan keju dengan santan kentan, digoreng,
rendah lemak. jeroan, susu full cream, susu
kental manis.

Sumber Tempe, tahu, susu kedelai, Kacang-kacangan yang diolah


protein kacang-kacangan yang diolah dengan cara menggoreng atau
nabati tanpa digoreng atau dengan dengan santan kental.
santan kental.

Sayuran Sayuran yang banyak Sayuran yang sedikit


mengandung serat dan diolah mengandung serat dan yang
tanpa santan kental berupa dimasak dengan santan kental.
sayuran rebus, tumis, dengan
santan encer atau lalapan.

Buah- Semua macam buah-buahan Durian, avokad, manisan, buah-


buahan terutama yang banyak buahan, buah yang diolah
mengandung serat. dengan gula dan susu kental
manis.

Lemak Minyak tak jenuh tunggal Minyak kelapa, kelapa, dan


atau ganda, seperti minyak santan.
kelapa sawit, minyak kedelai
dan minyak jagung yang
tidak digunakan untuk
menggoreng.

Sumber: Budiyanto (2002: 25)

Daftar Pustaka

         Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta

         Siregar, Afriyana. 2012. Handout Patologi Manusia Dasar.;Poltekkes Kemenkes


Bengkulu.

         Hernomo, Kusumobroto. 2006. Ilmu penyakit dalam ., 2006 Jakarta ; Jakarta

         ILMU PENYAKIT DALAM, DR.Dr. Soeparman.

         Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI

         Tangel, Finka.2013. Penatalaksanaan obesitas. Jakarta. medstudent.blogspot

         Budiyanto.2002.penatalaksaan diet penderita obesitas. Universitas Negeri


Yogyakarta (UNY)

         Nia. 2012.  Artikel Gizi ; rsudkudus

Klasifikasi :

IMT Klasifikasi

< 18.5 Underweight

18.5–22,9 Normal

≥23 Overweight
23 - 24,9 Beresiko

25 – 29,9 Obesitas I

≥ 30 Obesitas II

Tipe- tipe pada obesitas :

         Obesitas tipe buah apel ( apple shape)

Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar perut .
resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear (Gynoid)

         Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul dan
bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

         Obesitas tipe Ovid (bentuk kotak buah)

Cirri dari tipe ini adalah “ besar di seluruh bagian badan “. Tipe Ovid umumnya terdapat
pada  orang-orang yang gemuk secara genetik.

Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak :

Tipe hiperlastik

Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak lebih banyak
dibandingkan dengan  kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut masih sesuai dengan
ukuran sel yang normal.

Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.

Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh akan
mudah kembali ke keadaan semula.

Tipe Hipertropik

Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal, tetapi ukuran
sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.

Kegemukan  ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih mudah
menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.

Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.

Tipe hiperlastik-hipertropik
Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh seseorang 
melebihi ukuran normal.

Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga dewasa.

Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.

Mudah terserang penyakit degeneratif.

B. Penyebab

 1. Genetik

Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di dalam
sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai orangtua yang gemuk
cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula.  Dalam hal ini nampaknya faktor genetik
telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh.  Hal ini
dimungkinkan karena pada saat  ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang
berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan kepada sang
bayi selama dalam kandungan. Maka tidak heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur
lemak tubuh yang relatif sama besar.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberi pengaruh sebesar
33% terhadap berat badan seseorang.

2.      Faktor lingkungan

Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali seseorang
makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola
genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

3.      Kurang olahraga

Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas membuat
kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan kurangnya olah raga
secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang
tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja karena
dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya
metabolis normal.

4.      Faktor obat-obatan

Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.

5.      Faktor emosional
Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional yang
tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak makanan
dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah sebagai subtitusi
untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam kehidupannya.

Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak apa bila
mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya. Orang gemuk
makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.

C. Tanda dan Gejala

         Sesak napas. Rata-rata orang yang tubuhnya gemuk akan merasakan napasnya lebih
berat. Hal itu disebabkan adanya penumpukan lemak di sekitar leher dan dada. Lemak
berlebih ini membuat udara agak sulit mengalir masuk dan keluar paru-paru.

         Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan pergelangan kaki, termasuk bagian sendi,
mendapatkan tekanan kuat untuk menahan beban berat badan di atasnya. Akibatkan area
kaki terasa sakit dan kaku. Ini mempengaruhi pula terhadap postur tubuh dalam jangka
panjang.

         Mudah depresi. Orang gemuk cenderung rendah diri karena kondisinya. Mereka lebih
mudah tertekan pikirannya karena keadaan fisiknya.

         Sakit maag. Kelebihan lemak membuat adanya tekanan di sistem pencernaan  dan
kadang menyebabkan isi perut kembali didorong ke arah kerongkongan. Rasa yang muncul
di antaranya gejala maag, rasa nyeri di tulang dada, hingga rasa terbakar di kerongkongan.

         Mendengkur. Penumpukan lemak di leher juga memicu seseorang mendengkur.


Dengkuran terjadi saat terjadi getaran jaringan lunak di tenggorokan dan leher ketika
bernapas. Jika lingkar leher lebih dari 43 centimeter, biasanya lebih banyak mendengkur
saat tidur.

         Memiliki tekanan darah tinggi.Obesitas dan hipertensi saling berkait. Banyaknya lemak


dalam tubuh menimbulkan risiko seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini membuat
seseorang juga rentan mengalami masalah kardiovaskular. Serangan stroke dan jantung
patut diwaspadai.

         Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga risiko sakit di bagian punggung. Yaituk
keausan di punggung bagian bawah (spoondylolisthesis), patah tulang belakng, dan
penyempitan kanal tulang belakang.

         Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih mungkin memiliki kulit gelap dan terjadi
lipatan-lipatan
         Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk yang kemungkinan diakibatkan
ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema

D.    Komplikasi

1.      Diabetes (kencing manis),

2.      Hipertensi (tekanan darah tinggi),

3.      Dislipidemia (kadar kolesterol dan trigliserida darah tinggi),

4.      Percepatan atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)

5.      Mengganggu penampilan / estetika diri,

6.      Kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

7.      serangan jantung.

8.      stroke

9.      kanker.

E. Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan

Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan dengan cara:

  Pengaturan makan atau diet

  Penggunaan teknik akupuntur

  Aktivitas fisik / latihan jasmani

Kiat Menghindari Kegemukan :

1.            Kegemukan identik dengan kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang dapat
dilakukan untuk menghindari kegemukan :

2.            Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan
nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih
baik yang dipanggang.

3.            Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati


makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung
cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih
boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.
4.            Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda.
Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa
terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.

5.            Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan meja makan
setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan untuk
menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil makanan dari sana-sini
sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari kadar gula dan lemak tinggi.

6.            Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue
(pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.

7.            Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian,


kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai
dengan kebutuhan.

8.            Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan bergula


berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh
The British Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman
bersoda dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu ada
minuman ringan di setiap hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50
persen," kata Ludwig.

Buatlah Piramida anda sendiri

   Makanlah 3 kali sehari secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan malam). Jangan
menunda waktu makan atau menghilangkan (skip) salah satu makan utama anda.

   Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah dibandingkan
anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.

   Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda mulai dari
bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.

   Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga bagian masing-
masing dengan makanan pokok, sayuran dan buah-buahan,sedangkan yang keempat diisi
dengan kelompok daging rendah lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas
susu rendah/bebas lemak.

   Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula. Dan
sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan (snack).

   Buatlah makanan anda bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan mencoba makanan-


makanan baru. Disamping mendapat keuntungan dari segi gizi, juga dapat menambah minat
terhadap makanan dan cemilan yang sehat.
F.  Penatalaksanaan

Tabel 1. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Makanan
Sumber Karbohidrat kompleks Karbohidrat sederhana seperti:
Karbohidrat seperti: nasi, jagung, ubi, gula pasir, gula merah, sirup,
singkong, talas, kentang, kue yang manis, dan gurih.
sereal.
Sumber Daging tidak berlemak, ayam Daging berlemak, daging
protein tanpa kulit, ikan, telur, kambing, daging yang diolah
hewani daging asap, susu dan keju dengan santan kentan, digoreng,
rendah lemak. jeroan, susu full cream, susu
kental manis.
Sumber Tempe, tahu, susu kedelai, Kacang-kacangan yang diolah
protein kacang-kacangan yang diolah dengan cara menggoreng atau
nabati tanpa digoreng atau dengan dengan santan kental.
santan kental.
Sayuran Sayuran yang banyak Sayuran yang sedikit
mengandung serat dan diolah mengandung serat dan yang
tanpa santan kental berupa dimasak dengan santan kental.
sayuran rebus, tumis, dengan
santan encer atau lalapan.
Buah- Semua macam buah-buahan Durian, avokad, manisan, buah-
buahan terutama yang banyak buahan, buah yang diolah
mengandung serat. dengan gula dan susu kental
manis.
Lemak Minyak tak jenuh tunggal Minyak kelapa, kelapa, dan
atau ganda, seperti minyak santan.
kelapa sawit, minyak kedelai
dan minyak jagung yang
tidak digunakan untuk
menggoreng.
Sumber: Budiyanto (2002: 25)

Daftar Pustaka
         Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta
         Siregar, Afriyana. 2012. Handout Patologi Manusia Dasar.;Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
         Hernomo, Kusumobroto. 2006. Ilmu penyakit dalam ., 2006 Jakarta ; Jakarta
         ILMU PENYAKIT DALAM, DR.Dr. Soeparman.
         Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
         Tangel, Finka.2013. Penatalaksanaan obesitas. Jakarta. medstudent.blogspot
         Budiyanto.2002.penatalaksaan diet penderita obesitas. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
         Nia. 2012.  Artikel Gizi ; rsudkudus

Anda mungkin juga menyukai