Email: sutardi.pandi@gmail.com
bambang.elgria@gmail.com
Abstract
Galvanizing is a zync layering process for iron or steel in order to protect it from corrosion so its
life time become longer. One of the best way to galvanizing is hot dip galvanize. On hot dip
galvanize, iron or steel is dyeing to liquid zync in certain temperature and time. By exact
temperature and time, it will produce proper thickness so the iron or steel will have good
durability against corrosion. Crane control system base on PLC Omron SYSMAC CP1L is
designed to support these process so both material transferring can reduce man power
and dyeing process can be as accurate possible either zync liquid temperature and time of
dyeing.
Abstrak
Galvanisasi adalah proses pelapisan besi atau baja dengan seng cair agar terlindung dari
karat atau korosi sehingga umur besi atau baja tersebut dapat lebih lama. Salah satu cara
pelapisan galvanisasi yaitu galvanis hot dip. Pada galvanis hot dip, besi atau baja hanya
tinggal dicelupkan larutan seng cair. Dengan suhu tertentu dan waktu tertentu, akan
menghasilkan ketebalan yang sesuai sehingga besi atau baja tersebut memiliki daya tahan
yang baik terhadap korosi. Sistem kontrol crane berbasis PLC Omron SYSMAC CP1L
dirancang untuk menunjang proses tersebut sehingga baik dari pemindahan bahan dapat
mengurangi tenaga manusia, dan proses pencelupan dapat seakurat mungkin baik dari
suhu cairan seng dan lama pencelupannya.
1
PENDAHULUAN
Galvanizing atau galvanisasi adalah proses pelapisan besi atau baja dengan seng cair
agar terlindung dari karat atau korosi sehingga umur besi atau baja tersebut dapat lebih lama.
Ada dua macam cara pelapisan galvanisasi, yaitu galvanis elektroplating dan galvanis
hot dip. Perbedaan kedua macam proses pelapisan tersebut terletak pada perlakuan pada besi
atau baja yang akan dilapisi. Pada galvanis elektroplating, besi atau baja diberi aliran listrik
DC di dalam bak perendaman sehingga partikel zinc (seng) dapat menempel ke besi atau baja
tersebut. Sedangkan pada galvanis hot dip, besi atau baja hanya tinggal dicelupkan larutan
seng cair. Dengan suhu tertentu dan waktu tertentu, akan menghasilkan ketebalan yang sesuai
sehingga besi atau baja tersebut memiliki daya tahan yang baik terhadap korosi.
Dari dua macam galvanisasi di atas, dipilih galvanis hot dip karena prosesnya lebih
sederhana yaitu tidak memerlukan aliran listrik DC tambahan sehingga lebih memungkinkan
Sebagai batasan masalah, besi atau baja yang akan dilapisi seng sudah terlebih dahulu
melewati proses penimbangan sehingga tidak overload, dan pembersihan kotoran. Selain itu,
lingkup pekerjaan dari jurnal ini hanya membahas perancangan alat dari sisi elektrikalnya saja
TELAAH LITERATUR
sebagai berikut:
2
LANDASAN TEORI
(NEMA) ICS3-1978 Part ICS3-304, PLC adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja
secara digital, memiliki memori yang dapat diprogram menyimpan perintah-perintah untuk
melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequening, timing, counting, dan aritmatika
untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui analog atau digital input/output
modul.
PLC Omron SYSMAC CP1L merupakan PLC tipe paket yang tersedia dengan 10,14,
20, 30, 40 atau 60 buah I/O (input/output). Sistem input outputnya berupa bit. Atau lebih
dikenal dengan PLC tipe relay karena hanya membaca masukan (input) dan menghasilkan
Adapun untuk bagian dan fungsi dari PLC Omron SYSMAC CP1L dan spesifikasinya
3
Gambar 2. Bagian dan fungsi PLC Omron SYSMAC CP1L
Sumber: CP1L Operation Manual
4
Tabel 1. Spesifikasi PLC Omron SYSMC CP1L
Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu diagram tangga dan tabel mnemonic.
Namun yang paling umum digunakan yaitu diagram tangga atau ladder diagram. Diagram
mewakili kontak suatu relay (NO dan NC) untuk merepresentasikan suatu persamaan logika
yang menggambarkan urutan suatu proses sehingga dapat menghasilkan output yang
diinginkan. Simbol ladder diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Crane di sini akan dipergunakan sebagai alat transportasi besi atau baja yang akan
dicelupkan, meliputi pengangkat, penurunan dan pemindahan dari satu sisi ke sisi lainnya
yang akan ditenagai oleh motor 3 fasa. Perancangan crane di luar lingkup pembahasan dalam
jurnal ini. Ilustrasi crane yang digunakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5. Ilustrasi crane otomatis pelapis galvanis hot dip. Atas: posisi pengangkatan bahan mentah,
tengah: penurunan bahan mentah ke cairan seng, bawah: penurunan barang jadi
7
3. Motor AC 3 Fasa
Motor Listrik 3 fasa memiliki dua bagian utama Rotor dan Stator. Rotor adalah bagian
yang berputar, sedangkan stator adalah bagian yang diam atau tetap.
Rotor sangkar, yaitu rotor yang rangkaian rotornya dihubung singkat sehingga
Rotor cincin lilit, yaitu rotor yang memiliki lilitan dari kawat tembaga.
1. Rangka, adalah bagian pelindung motor yang terbuat dari baja tuang.
2. Inti stator yang berupa lembaran baja khusus yang dilaminasi/dilapisi email untuk
mengurangi kerugian inti dari arus pusar (Eddy Current) dan dipres langsung pada
rangka, inti stator dibuat alur-alur pada bagian dalam yang melingkar untuk penempatkan
3. Belitan stator terdiri tiga belitan yang identik dengan belitan phasa dan ditempatkan pada
120 derajat listrik disekeliling stator. Masing-masing belitan terdiri dari sejumlah
kumparan yang dihubungkan seri dan menghasilkan jumlah kutub perfasa yang
dibutuhkan. Belitan stator ini berfungsi sebagai pembangkit medan magnet bagi motor.
Yaitu kotak tempat wiring dari seluruh peralatan listrik. Panel listrik harus didesain
agar dapat melindungi peralatan di dalamnya dari masuknya benda asing, debu maupun air.
Indeks proteksi panel listrik ditandai dengan IP. Panel listrik dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
5. MCB
MCB adalah alat proteksi yang dapat memutus rangkaian yang diakibatkan oleh
hubung singkat dengan perantaraan relay elektromagnetis, dan arus berlebih dengan
perantaraan bimetal. MCB bekerja di rentang proteksi arus nominal 2A – 63A, dan arus
hubung singkat atau kapasitas pemutusan 4,5kA – 15kA. MCB dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
6. Kontaktor
suatu aliran listrik 3 fasa. Kontaktor ini bekerja dengan koil yang berada disampingnya
9
sehingga kontaktor dapat bekerja memutuskan dan menghubungkan suatu aliran listrik.
Thermal Overload Relay berfungsi untuk melindungi motor listrik akibat beban
mekanik yang terlalu berat yang melebihi kemampuan motor listrik tersebut.
Thermal Overload Relay bekerja dengan cara mendeteksi panas yang bersumber dari
kumparan motor listrik listrik. Ketika terjadi panas berlebih, elemen bimetal yang terdapat
pada thermal overload relayakan memutuskan rangkaian. TOR dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
10
8. Relay
Relay adalah saklar elektronik yang digerakan secara mekanik oleh medan magnet
yang ditimbulakan arus listrik yang mengalir pada lilitan atau coil. Elektromagnetik relay
didefinisikan sebagai sebuah relay yang beroperasi atau kontak selama ada pengaruh
elektromagnetik yang disebabkan oleh aliran arus pada coil yang membuat beropersinya
kontak-kontak kontrol.
Relay digunakan untuk membuka dan menutup kontak untuk mengontrol suatu sistem
Push Button adalah komponen yang berfungsi untuk menghubungkan arus jika tombol
ditekan. Jika tidak ditekan, push button berada dalam kondisi N/O (Normally Open) dan jika
ditekan maka push button berada dalam kondisi N/C (Normally Close). Push button dapat
11
10. Emergency Stop (Tombol Darurat)
Emergency stop merupakan sebuah komponen yang berfungsi sebagai pemutus aliran
listrik pada keadaan darurat. Untuk penggunaan dalam keadaan darurat, cukup ditekan saja
maka aliran listrik akan otomatis terputus. Untuk menormalkanya kembali, cukup
memutarkanya saja kearah kanan atau searah jarum jam. Emergency Stop dapat dilihat pada
Proximity switch atau sensor proximity adalah alat yang bekerja berdasarkan jarak atau
bentuk objek terhadap sensor. Sensor proximity mendeteksi obyek dengan jarak yang cukup
dekat, berkisaran antara 1 milimeter sampai beberapa centimeter sesuai dengan tipe sensor
yang digunakan.
Proximity Switch ini di sini mempunyai tegangan kerja 100-200VAC. Bentuk dari
Lampu pilot merupakan suatu lampu indikasi (indicator lamp) yang berfungsi sebagai
tanda adanya arus listrik yang mengalir pada panel listrik tersebut. Lampu pilot akan menyala
bila terdapat arus listrik yang masuk pada panel listrik tersebut.
Lampu pilot ini dihubungkan langsung pada incoming aliran listrik pertama masuk
pada panel dengan media pengaman yaitu fuse atau sekerng untuk mencegah adanya arus
Gambar 15. Lampu pilot untuk listrik 3 phasa, merah R, hijau S, kuning T
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id
13. Buzzer
Buzzer adalah alat yang manghasilkan suara dengan perantaraan horn speaker. Buzzer
di sini difungsikan sebagai sinyal penanda ketika crane sedang bergerak maju, mundur, naik
dan turun sehingga menarik perhatian orang sehingga orang tersebut dapat berhati-hati
menghindari crane.
Gambar 16. Lampu pilot untuk listrik 3 phasa, merah R, hijau S, kuning T
Sumber:www.amazon.com
13
14. Sensor Suhu
Sensor suhu atau Temperature Transmitter berfungsi untuk memonitor suhu cairan
seng sehingga agar tetap pada suhu yang semestinya yaitu 600-800C. Kontrol suhu cairan seng
METODE PENELITIAN
Adapun metoda yang digunakan dalam penyusunan jurnal ini adalah studi literatur,
yaitu dengan cara mengumpulkan sumber referensi yang relevan dengan permasalahan,
Dari hasil penelitian berdasarkan studi literatur ini didapat perancangan kontrol crane
otomatis pelapis galvanis hot dip berbasis PLC Omron SYSMAC CP1L sebagai berikut:
Gambar skematik elektrikal adalah gambar yang memuat diagram pengawatan atau wiring
14
Gambar skematik elektrikal perancangan kontrol crane otomatis pelapis galvanis hot dip
berbasis PLC Omron SYSMAC CP1L dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
15
2. Gambar P&ID
Gambar P&ID (Piping and Instrumentation Diagram) adalah gambar yang menerangkan
konsep perancangan dari suatu proses yang dibangun. Gambar P&ID menampilkan hubungan
fungsional perpipaan, instrumentasi dan komponen sistem peralatan dalam suatu proses.
Gambar P&ID perancangan kontrol crane otomatis pelapis galvanis hot dip berbasis PLC
3. Flow Chart
Flow Chart atau bagan alir adalah bagan yang menunjukkan alir instruksi di dalam suatu
Gambar Flow Chart program perancangan kontrol crane otomatis pelapis galvanis hot dip
berbasis PLC Omron SYSMAC CP1L dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
16
Gambar 20. Flow Chart program
17
4. Ladder Diagram
Ladder Diagram yaitu bahasa pemrograman yang selanjutnya akan diunduh ke dalam PLC
yang berisi program dari proses yang sudah dirancang sebelumnya berdasarkan flow chart di atas.
Sebelum melakukan pemrograman, terlebih dahulu harus dibuat I/O list yang memuat data
yang didapat dari sensor atau tombol dan peralatan output yang akan difungsikan sebagai aktuatornya.
Gambar Ladder Diagram program perancangan kontrol crane otomatis pelapis galvanis hot
dip berbasis PLC Omron SYSMAC CP1L dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
18
19
Gambar 21. Ladder Diagram
5. Material List
Material List atau daftar peralatan yang harus disediakan dalam perancangan kontrol
crane otomatis pelapis galvanis hot dip berbasis PLC Omron SYSMAC CP1L yaitu sebagai
berikut:
20
No. Material Jumlah
1 Panel listrik 60x40x20 1 bh
2 MCB 16A 3 Fasa 1 bh
3 MCB 4A 1 Fasa 1 bh
4 Pemutus GV2-L16 2 bh
5 Lampu pilot RST 1 set
6 Kabel NYY 3x2,5mm2 5m
7 Kabel NYAF 1,5mm2 3m
8 Kontaktor LC1-K1210 4 bh
9 Relay 3 fasa 4 bh
10 Relay TOR LR2-K0321 2 bh
11 Motor 5kW 3 fasa 2 bh
12 Kabel schoen & skrup 1 lot
13 Kabel ties 1 lot
14 RTD 100 1 bh
15 Proximity Switch 220V 4 bh
16 PS DC24V 1 bh
17 PLC Omron SYSMAC CPL1 (termasuk DI,DO) 1 bh
18 Modul Analog Input (AI) 1 bh
19 Push Button 2 bh
20 Emergency Stop 1 bh
SIMPULAN
1. Konsep perancangan ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut lagi baik dari sisi
2. Material list yang dibuat di atas adalah mengedepankan aspek efisiensi dan minimum
requirement sehingga untuk kinerja yang lebih optimal dan safety masih dimungkinkan
3. Mengenai ladder diagram, tentunya masih banyak yang perlu direvisi karena ladder
21
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Rezon Arif. 2011. Perancangan Aplikasi PLC Omron Sysmac CP1L pada Sistem
Diponegoro Semarang.
(Mixing Drink Machine). Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Ibn
Khaldun Bogor.
Yugo, Bambang. Alat Proteksi Listrik Dalam Dunia Industri. 2020. Program Studi Teknik Elektro,
Schneider Electric Indonesia. 2000. Panduan Aplikasi Teknis. Jakarta: Schneider Electric
Indonesia.
Autonics Sensors & Controllers. Autonics Selection Guide Ver.16. Diunduh tanggal 28 Juli
2020. www.autonics.com.
Omron. CP1L CPU Unit Operation Manual. Diunduh tanggal 30 Juli 2020.
www.omron.com.
Panel Listrik - Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis & Komponen. Diakses tanggal 27 Juli 2020.
https://www.dosenpendidikan.co.id/panel-listrik/#ftoc-heading-2.
http://jagootomasi.com/pengendalian-motor-listrik-3-phasa-dengan-star-delta-pada-
otomasi-industri/.
Proses pelapisan Galvanis Elektroplating dengan Hot Dip Galvanizing. Diakses tanggal 31
22
Galvanisasi. Diakses tanggal 31 Juli 2020. id.m.wikipedia.org/wiki/Galvanisasi.
23