Anda di halaman 1dari 15

BAHASA INDONESIA

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Oleh :

201543500625 Pius Agustus Pradipta Aryana


201543500652 Dimas Aditya Husada
201543500562 Kharisma Nur Muhammad
201543500646 Sukma Widiutomo
201543500636 Hery Mardiansyah
201543500552 Kurniawan Dwi Saputra

FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA, DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
jauh dari kesempurnaan.
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah
pembelajaran dalam menimbah ilmu utamanya dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia terkhusus pada pelafalan, pemakaian huruf, pemisahan suku kata,
penulisan huruf, kata, partikel, dan angka bilangan.
Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam
penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang benar.

Jakarta, Oktober 2015

Tim Penyusun

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia ii


DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.............................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) .............................................................. 2


2. Pemakaian Huruf .......................................................................................... 2
2.1. Huruf Abjad ......................................................................................... 2
2.2. Huruf Vokal ......................................................................................... 2
2.3. Huruf Konsonan................................................................................... 2
2.4. Huruf Diftong ...................................................................................... 2
2.5. Gabungan Huruf Konsonan .................................................................. 3
3. Penulisan Huruf ............................................................................................ 3
3.1. Penulisan Huruf Besar (Kapital)........................................................... 3
3.2. Penulisan Huruf Miring ....................................................................... 5
4. Penulisan Kata .............................................................................................. 5
5. Penulisan Unsur Serapan .............................................................................. 7
6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca ........................................................................ 7

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan................................................................................................. 11
2. Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia iii


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam
pemilihan kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan
atau dipelajari karena akan terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri
manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai orang-orang
yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu yang ada dalam
pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya. Kita pun juga menjumpai orang-
orang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan katanya, namun tidak
memiliki makna yang begitu berarti. Oleh karena itu agar tidak terseret ke dalam
dua hal tersebut, kita harus mengetahui betapa pentingnya peranan kata dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian dari EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)?
2. Kaidah EYD ?

3. Tujuan Penulisan
Agar para pembaca dapat lebih mengerti dan memahami penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia.

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 1


BAB II
PEMBAHASAN

1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa


Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari
pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur
serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam
penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat
kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat
tulisan dengan cara yang baik dan benar.

2. Pemakaian Huruf

2.1. Huruf Abjad


Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas
huruf berikut.Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.

2.2. Huruf Vokal


Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf a, i, u, e, dan o. Contoh pemakaian huruf vokal dalam kata.

2.3. Huruf Konsonan


Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia adalah
huruf yang selain huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j,
k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

2.4. Huruf Diftong


Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
dengan ai, au, dan oi.Contoh pemakaian dalam kata

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 2


2.5. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaian dalam kata

3. Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:

 Penulisan Huruf Besar.


 Penulisan Huruf Miring.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut.

3.1. Penulisan Huruf Besar (Kapital)

Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal,yaitu :

1. Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya :


 Dia menulis surat di kamar
 Tugas bahasa Indonesia sudah dikerjakan.
2. Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya :
 Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.
 “Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat.
3. Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab
suci. Misalnya :
 Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang
 Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.
4. Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan,
keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya :
 Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin
 Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 3


5. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, dan nama tempat. Misalnya :
 Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil
 Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.
6. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :
 Ibrahim Naki
 Nofayanti
7. Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
nama bahasa. Misalnya :
 bangsa Indonesia
 suku Sunda
8. Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Misalnya :
 tahun Hijriyah hari Jumat
 bulan Desember hari Lebaran
9. Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.
Misalnya :
 Laut Jawa Jazirah Arab
 Asia Tenggara Tanjung Harapan
10. Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali
terdapat kata penghubung. Misalnya :
 Republik Indonesia
 Majelis Permusyawaratan Rakyat
11. Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan
dan pengacuan. Misalnya :
 Surat Saudara sudah saya terima.
 Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
12. Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :
 Surat Anda telah saya balas
 Sudahkah Anda sholat?

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 4


13. Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat dan sapaan. Misalnya :
 Dr. Ibrahim Naki
 Abdul Manaf Husain, S.H
14. Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
15. Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah,
surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata
penghubung. Misalnya :
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
 Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”

3.2. Penulisan Huruf Miring


Huruf miring digunakan untuk :
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan. Misalnya :
 Buku Negara kertagama karangan Prapanca.
 Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.
2. Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan
kelompok kata. Misalnya :
 Huruf pertama kata abad adalah a.
 Dia bukan menipu, tetapi ditipu

4. Penulisan Kata
Ada bebrapa hal yang pelru diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :

4.1. Kata Dasar

Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk,


yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya :

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 5


 Dia teman baik saya.
4.2. Kata Turunan (Kata berimbuhan) Kaidah yang harus diikuti dalam
penulisan kata turunan, yaitu :

Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya

 Membaca
 Menulis

Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung


mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
Misalnya :

 Bertepuk tangan
 Sebar luaskan.

Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat


awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya :

 Menandatangani
 Keanekaragaman.

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :

 Antarkota
 Mahaadil

4.3. Kata Ulang


Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-).
Jenis jenis kata ulang yaitu :

 Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya = Laki :


Lelaki
 Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
Misalnya = Laki : Laki-laki
 Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.
Misalnya = Sayur : Sayur-mayur
 Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat
imbuhan. Misalnya =Main : Bermain-main

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 6


5. Penulisan Unsur Serapan

Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli
bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian
karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa
memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya
menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah
diterapkan.

Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia


dikelompokkan dua bagian, yaitu :

1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh,
baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang
tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.
2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah
satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem,
atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca

6.1. Tanda titik (.)

Fungsi dan pemakaian tanda titik:

 Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau


seruan,
 Pada akhir singkatan nama orang,
 Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan,
 Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
 Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau
daftar, dll.

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 7


6.2. Tanda Koma (,)

Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:

 Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau


pembilang,
 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat,
dll.

6.3. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan


atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa,
atau rasa emosi yang kuat.

6.4. Tanda Titik Koma (;)

Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:

 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara,


 Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk
sebagai pengganti kata penghubung.

6.5. Tanda Titik Dua (:)

Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

 Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau


pemerian,
 Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian,
 Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam
percakapan,

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 8


 Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halama,n antara
bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul
suatu karangan.

6.6. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:

 Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian


baris,
 Menyambung unsur-unsur kata ulang,
 Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

6.7. Tanda Elipsis (…)

Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:

 Mengambarkan kalimat yang terputus-putus,


 Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.

6.8. Tanda Tanya (?)

Fungsi dan Kegunaan tanda tanya (?):

 Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.


 Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung
menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

6.9. Tanda Kurung ( )

Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:

 Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,


 Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok
pembicaraan,
 Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 9


6.10. Tanda Kurung Siku ( {..} )

Tanda kurung siku digunakan untuk:

 Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau


tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain,
 Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.

6.11. Tanda Petik (“…”)

Fungsi tanda petik adalah:

 Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan,


naskah atau bahan tertulis lain
 Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam
kalimat
 Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal

6.12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)

Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi:

 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain,


 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

6.13. Tanda Garis Miring (/)

Fungsi dan kegunaan garis miring

 Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat,


 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau
nomor alamat.

6.14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)

Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 10


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa


Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari
pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur
serapan.
EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam
penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat
kesempurnaan yang mendetail.
Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan/penulis
mencoba memberikan kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta dilapangan
menunjukkan masih banyak orang-orang tidak memahami pemakain bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Jadi
dilhat dari fungsinya bahasa merupakan jantung dari kehidupan ini karena tanpa
bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi sesama yang lain.

2. Saran
Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa
tulis. Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian EYD diharapkan para
pembaca dapat memahami dan menerapkan penggunaan EYD dalam pembuatan
suatu karya tulis. Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia 11


DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.

Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:
Balai Pustaka.

Anonim. 1992, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai


Pustaka

Anda mungkin juga menyukai