Anda di halaman 1dari 10

Format Kritik Program TV

Oleh :
Bambang Eko S.Drs.MMT.
Tujuan Kritik TV dilakukan :
1. meningkatkan kesadaran dan kemampuan (literasi)
masyarakat terhadap media TV,
2. melindungi masyarakat dari dominasi tayangan TV
yang berkualitas rendah,
3. melakukan analisis program,
4. mendorong peningkatan kreativitas dan
profesionalitas broadcaster,
5. menuntut tanggung jawab sosial para pengelola
media,
6. menegakkan regulasi maupun Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran.
Kompleksnya tujuan
pendekatan kritis
Apresiasi kritik dengan berbagai
dilakukan modelnya
secara
multidisipliner.
pendekatan etik dan yuridis

pendekatan seni,
pendekatan pendekatan estetika, dan filsafati
epistimologi etis
dan psikologi
sosial pendekatan yuridis
untuk regulasi
Pilihan kritik

pilihan pendekatan dalam


melakukan apresiasi program TV
tidak begitu ketat karena lebih
diarahkan untuk menuntun pada
fokus tujuan yang akan dicapai
Lingkup kritik TV

acara wilayah
sosiologis, dan lain lain
program ekonomi, politik,
siaran budaya
Ranah Program Televisi
sosial antara khalayak
sosiologis membahas
dengan TV

ekonomi membahas kepentingan kapital

politik membahas ideologi kekuasaan

budaya membahas implikasi kultural


Obyek kritik program TV
memilih objek kritik TV yang utama adalah
acara program maka fokus pembahasan
dititik beratkan pada paket acara tertentu
yang disiarkan oleh suatu stasiun TV.
Pembahasan acara program dapat
dilakukan dalam konteks programa, tetapi
bisa juga melakukan pembandingan
dengan program sejenis yang disiarkan
oleh stasiun TV lain
Programa Televisi
• Yang dimaksudkan dengan programa adalah
rangkaian acara program yang disusun
berdasarkan asas ketepatan waktu, target
khalayak yang jelas, taat asas, sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku, dan
peka terhadap perubahan sosial, gaya hidup
maupun kebutuhan khalayak.
• Programa terdiri dari program-program yang
sudah disusun sesuai dengan pendekatan
waktu dan target khalayak demi tercapainya
tujuan penyiaran.
Fokus Kritik Program TV
• Kritik TV yang memilih objek programa berarti
pembahasannya difokuskan pada aspek format
siaran (format station). Sesuai dengan pasal 33 ayat
(2) UU No 32/2002 tentang Penyiaran, setiap
lembaga penyiaran wajib menerapkan format siaran.
• Selama ini kritik TV yang memilih objek programa
masih sangat minim sehingga kecenderungan
penyeragaman program masih terus berlangsung.
• UU Penyiaran 32/2002 adalah demokratisasi yang
ditandai adanya diversity of content (keragaman isi)
dan diversity of ownership (keragaman kepemilikan)
Programa Sebagai Objek Kritik TV
• Pilihan terhadap programa sebagai objek kritik
TV sesungguhnya tidak kalah pentingnya
dibanding dengan apresiasi tentang acara
program.
• Berdasarkan fakta empirik, kritik terhadap
format siaran akan dengan sendirinya membahas
mengenai acara program.
• Kritik atas suatu program belum tentu
menyentuh aspek programa. Persoalannya,
sejauhmana kita dapat menerima pola baru kritik
TV yang tidak sekadar apresiasi terhadap
program demi program, tetapi juga menjadikan
format siaran sebagai fokus kajian utama

Anda mungkin juga menyukai