Diajukan Oleh:
MEDAN
2020
i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini, penulis menyatakan bahwa laporan praktik kerja
lapangan dari:
NIM : 1705061004
Dengan ini penulis menyatakan bahwa laporan praktik kerja lapangan ini adalah karya
penulis sendiri. Sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan
karya ilmiah yang benar.
Yang menyatakan,
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 1705061004
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT TELKOM INDONESIA KANDATEL KABANJAHE
Menyetujui :
Pembimbing Akademis, Pembimbing PKL,
Mengetahui:
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja lapangan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi salah satu
persyaratan menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan, yang telah dijalani selama genap tiga
tahun.
Di samping itu juga sebagai pembelajaran untuk diri pribadi dalam banyak
hal, baik itu pengetahuan, mempraktekkan materi kuliah yang telah didapat
selama ini dan sebuah persiapan untuk menghadapi dunia kerja. Dengan
selesainya laporan praktik kerja lapangan ini, penulis berharap semoga laporan ini
dapat membawa manfaat bagi pembaca umumnya dan juga bagi penulis pada
khususnya serta semua pihak yang berkepentingan.
v
7. Seluruh Staff/Pegawai di PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk yang telah
membimbing dan memberikan banyak masukan bagi penulis dan
berpartisipasi dalam PKL.
8. Seluruh Staff pengajar Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik
Negeri Medan.
9. Keluarga dan orangtua saya yang telah memberikan dukungan moril dan
materil serta doa dalam penyelesaian laporan ini.
10. Kelompok praktek kerja lapangan yaitu : Arta Rosmei Ambarita, Erpita
Samosir, Marta Sitohang dan Sri Idahta serta teman-teman PKL lainnya
yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil kepada
penulis.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan sarandan
kritik yang membangun dari semua pihak yang lebih berpengalaman demi
kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan
Laporan PKL ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terima
kasih.
Penulis,
NIM.1705061004
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................1
BAB 1......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
PELAKSANAAN PKL............................................................................................7
vii
2.2.1 Fiber Optik.....................................................................................................17
2.2.2 Jenis – jenis Fiber Optik..................................................................................18
2.2.3 Arsitektur Jaringan Fiber Optik.......................................................................21
2.2.4 Perbandingan Fiber Optik Dengan Tembaga..................................................23
2.2.5 GPON (Gigabit Passive Optical Network)......................................................25
2.3 Topik Atau Bidang Yang Diamati....................................................................26
2.3.1 Gangguan Jaringan..........................................................................................26
2.3.2 Gangguan Perangkat.......................................................................................26
2.3.3 Gangguan Massal (GAMAS)..........................................................................27
2.3.4 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja FO..........................................28
2.4 Pembahasan......................................................................................................36
2.4.1 Aplikasi MyIndiHome.....................................................................................37
2.4.2 Analisis Monitoring Gangguan IndiHome.......................................................41
2.4.3 Penanganan gangguan IndiHome....................................................................42
2.4.4 Lokalisasi gangguan kabel Drop.....................................................................44
2.4.5 Aturan teknis perbaikan kabel drop.................................................................46
2.5 Hambatan Selama PKL....................................................................................53
BAB 3....................................................................................................................54
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................54
3.2 SARAN............................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................56
Lampiran................................................................................................................57
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 2.27 Ukuran kabel....................................................................................51
Gambar 2.28 Sambungan PE kabel........................................................................51
Gambar 2.29 Pemanasan PE..................................................................................52
Gambar 2.30 Pemasangan kabel drop....................................................................52
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
di perusahaan sehingga penulis dapat membandingkan teori di perkuliahan dan
praktik langsung pada perusahaan dan juga karena penulis ingin mengetahui
bagaimana sistem kerja di PT. Telkom tersebut. Dalam Praktik Kerja
Lapangan ini penulis juga ingin mengetahui bagaimanakah cara penanganan
gangguan IndiHome.
Oleh karena itu penulis memilih judul, “Penanganan Gangguan Layanan
Internet IndiHome dan Sistem Operasi Perbaikan pada PT.Telekomunikasi
Tbk” sebagai judul Praktik Kerja Lapangan (PKL) karena dianggap penting
untuk mengetahui bagaimana cara penanganan gangguan IndiHome.
1. Dibawah ini akan diuraikan tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL)
lain adalah: Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
akhir Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Medan.
2. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Politeknik Negeri
Medan dengan berbagai instansi.
3
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktek dalam dunia
kerja sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk
terjun langsung ke lapangan.
4. Merupakan kesempatan bagi penulis untuk dapat membandingkan dan
mengembangkan pengetahuan dalam perkuliahan dan pandangan
dalam dunia kerja.
5. Menambah wawasan dan pengalaman kerja sebagai bekal kerja di
dunia bisnis sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
6. Melatih penulis untuk dapat mandiri, disiplin serta bertanggung jawab
dengan pekerjaan yang dilakukan.
4
a. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di
perusahaan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
b. Sangat membantu untuk menindak lanjuti bagaimana cara
untuk Monitoring Gangguan IndiHome di perusahaan
tersebut.
c. Menjadi karyawan sementara selama Praktek Kerja
Lapangan berlangsung diperusahaan tersebut.
d. Sebagai sarana kerjasama antara perusahaan dengan
Politeknik Negeri Medan dimasa yang akan datang.
5
berhubungan dengan penelitian. Adapun pertanyaan yang penulis
ajukan yaitu:
a) Bagimanakah Monitoring Gangguan IndiHome pada PT.
Telkom Datel Kabanjahe?
b) Aplikasi apakah yang digunakan oleh PT. Telkom untuk
mengatasi Gangguan IndiHome?
6
BAB 2
PELAKSANAAN PKL
Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan Telkom dan ada
juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui
7
usaha patungan, sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha
yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi,
namun keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang
terkait. Bidang pendukung dimaksud adalah pelatihan, sistem informasi,
atelir, property, riset teknologi dan informasi. Untuk menampung bidang-
bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli 1995 telkom telah menghapuskan
struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) dan secara defacto
meresmikan dimulainya era divisi, sebagai pengganti Witel, bisnis bidang
utama dikelola oleh tujuh Divisi Regional dan Divisi Network.
8
serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah. Sedangkan divisi-
divisi pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi Properti, dan Divisi
Sistem Informasi. Beralihnya kebijakan sentralisasi ke kebijakan
dekonsentrasi dan desentralisasi kewenangan, maka struktur dan fungsi kantor
pusat juga mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi Divisional ini, maka
kantor pusat diubah menjadi kantor perusahaan, dan semula sebagai pusat
investasi disederhanakan menjadi pusat biaya (Cost Center). Berlakunya
kebijakan dekonsentrasi menjadikan jumlah sumber daya manusia kantor
perusahaan yang menjadi lebih sedikit.
9
Kabanjahe, untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dan mengantisipasi
tantangan dan peluang bisnis yang semakin bersaing, maka perlu dibentuk
struktur organisasi yang tepat.
10
2.1.3 Job Description
Uraian tugas menerangkan perincian dari tugas dan wewenang dari
setiap pegawai yang membangun struktur organisasi pada PT.Telkom
11
b) Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access
Network dan memberikan solusi optimalisasi sistem.
c) Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
d) Menganalisis statistic gangguan dan menyusun program
penanganan gangguan layanan pelanggan secara efisien
dan efektif.
e) Menganalisis statistic performansi layanan secara
menyeluruh dan membuat rekomendasi solusi
peningkatan performansi layanan.
4. Manager Outsourching.
Tugas Manager Outsourching antara lain:
a) Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access
Network dan memberikan solusi optimalisasi sistem.
b) Menganalisa dampak penerapan peraturan dan kebijakan
yang berlaku.
5. Manager Optimalisasi
Tugas Manager Optimalisasi antara lain:
a) Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access
Network dan memberikan solusi optimalisasi sistem.
b) Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
c) Mengevaluasi kinerja sistem Optical Access Network
(OAN) dan memberikan solusi optimalisasi sistem.
d) Mengalokasikan sumber daya dan memprediksi utilitas
masing-masing sumber daya untuk mencapai sasaran
secara optimal.
e) Mampu memprediksi anggaran project
Mengevaluasi disain Wireline Access Network sesuai
dengan kebutuhan dan kebijakan perusahaan serta mampu
membuat analisis kapabilitas dan menyusun project plan
implementasi.
12
6. Manager Gudang
Tugas Manager Gudang antara lain:
a) Menerapkan perancangan dan implemntasi internal
control.
b) Melaksanakan pengelolaan Inventory Management.
c) Menyusun produk hukum sesuai metode legal drafting.
d) Menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber
penerimaan dan penggunaan kas, penyusunan proyeksi
kas serta optimalisasi idle cash.
e) Menganalisis proses pengelolaan dokumen sesuai dengan
standar.
f) Mampu menganalisis hasil negosiasi dan memelihara
hubungan yang positif dengan pihak lain dalam
menyelesaikan masalah.
7. Asman CCA (Customer Corporote Access)
Tugas Asman CCA antara lain:
a) Pemeliharaan saluran data dan Internet
b) Perbaikkan saluran pelanggan cluster
c) Pemeliharaan saluran LC (Led Cenal)
8. Asman CAM (Cooper Access Maintenance)
Tugas Asman CAM antara lain:
a) Pemeliharaan kabel primer dan sekunder tembaga.
b) Penanggulangan gangguan kabel primer dan sekunder.
c) Pembenahan jaringan.
9. Asman MFRAN (Maintenance Fiber and Radio Access Network)
Tugas Asman MFRAN antara lain:
a) Pemeliharaan kabel F.O dan radio.
b) Penanggulangan gangguan kabel F.O dan radio.
c) Monitoring availability perangkat MSOAN dan MSAN.
13
a) Purifikasi data jaringan.
b) Updating data SISKA.
c) Updating gambar skematik.
11. Asman CPE (Customer Premise Equitment)
Tugas Asman CPE antara lain:
a) Memonitor pasang baru speedy sudah terinstal dengan
baik dan benar.
b) Mengendalikan gangguan speedy agar tetap sesuai tolak
ukur.
c) Mengoptimalkan perangkat yang layak untuk broadband
12. Asman TOS (Technical Operation Support)
Tugas Asman Tos antara lain:
a) Mengkompulir kebutuhan material operasional
penanggulangangangguan.
b) Mengendalikan anggaran dan kebutuhan operasional
c) Validasi BA dari mitra untuk penagihan.
13. SPV CPE
Tugas Spv Cpe antara lain:
a) Instalasi pasang baru Speedy sampai dengan ON.
b) Penanggulangan gangguan Speedy sampai dengan
perangkat pelanggan.
c) Administrasi BA pasang baru Speedy (SN Modem,
Tanggal Instal,petugas Instal).
14. SPV Publik Phone
Tugas Spv Publik Phone antara lain:
a) Pemeliharaan TU coin dan kartu.
b) Pasang baru TU coin dan kartu.
c) Memelihara Availability perangkat TU agar tetap handal
100%.
14
1. Telkom sambut baik kehadiran operator baru SLI.
2. Telkom membantu enam buah server untuk validasi dan tabulasi
nasional KPU.
3. Telkom luncurkan speedy beda kecepatan.
4. Telkom dan telkom malaysia berhak jalin kerja sama untuk
kembangkan bisnis internasional.
5. Telkom bantu komunikasi di lembaga permasyarakatan.
6. Kinerja layanan jaringan tetap mobilitas terbatas.
7. Kinerja layanan jaringan tetap sambungan internasional.
8. Kinerja layanan telepon tetap local.
9. Telkom kembali raih penghargaan bergengsi yaitu Gold Award
kepada Plasa Telkom.
10. Laporan pencapaian standar kualitas layanan jasa telepon dasar
pada jaringan SLJJ.
Filosofi Warna
15
Melambangkan teknologi. Mencerminkan spirit Telkom untuk
memberikan yang terbaik bagi bangsa.
e) Hitam – Warna Dasar.
Melambangkan kemauan keras.
f) Abu – Warna Transisi.
Melambangkan teknologi.
16
2.2 Deskripsi Alat/Bahan
Adapun deskripsi alat/sistem yang penulis amati selama PKL di PT
Telkom Akses Kabanjahe adalah mengenai fiber optik. Berikut rincian mengenai
fiber optik :
Struktur fiber optik seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 terdiri dari
beberapabagianyaitu cladding, core, dan coating. Core adalah kaca tipis yang
merupakan bagian inti dari fiber optik yang menjadi tempat berjalannya
cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding lapisan luar
yang membungkus core dan memantulkan kembali cahaya yang memancar
keluar kembali kedalam core. Sedangkan coating merupakan lapisan pelastik
yang melindungi serat dari kerusakan dan pelembapan. Core dan Cladding
terbuat dari kaca sedangkan coating terbuat dari plastik agar fleksibel. Gambar
struktur kabel fiber optik dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini
17
2.2.2 Jenis – jenis Fiber Optik
Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Ada tiga tipe fiber optic
yang umumnya digunakan untuk komunjkasi data yaitu single-mode, multimode,
graded,-index, dan multimode step-index.
a) Single Mode
Fiber Optik Single Mode mempunyai berbagai macam arti,
khususnya dalam teknologi. Pada single mode ini, hanya ada
satu indeks cahaya yang tanpa terpantul dan merambat
sepanjang media dibentangkan. Satu buah sinar yang tidak
terpantul tadi membuat fiber optik pada mode ini jarang
mengalami gangguan. Jika memang ada gangguan, sumbernya
berasal dari luar.
Pada single mode ini, diameternya lebih kurang 8,3 sampai 10
mikron. Pada single mode yang diameternya sempit, hanya bisa
menyebarkan 1310 sampai 1550 nanometer. Single mode ini
juga dapat transfer data di atas rata-rata dan bahkan 50 kali
lipat dibandingkan multimode. Dengan adanya core kecil
tersebut serta gelombang cahaya yang tunggal, distorsi dapat
dikurangi. Single mode ini juga dapat memperoleh data dengan
bandwitch yang lebih besar jika dibandingkan multi fiber optik.
Hanya saja, teknologi ini sangat tergantung dengan sumber
cahaya sehingga membutuhkan biaya yang besar. Gambar
Single Mode dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini :
18
1. Diameter core lebih kecil di bandingkan diameter
cladding.
2. Digunakan untuk transmisi jarak jauh, bisa
mencapai120 km,bandwidth.
b) Multi Mode
Fiber Optik Multi mode merupakan teknologi transmisi
data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa
buah indeks cahaya di dalamnya. Sinyal cahaya dalam
teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga 100
mode cahaya dan ukuran core kabel Multi mode secara umum
adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer.
Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel Multi mode
pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29.
Ukuran core besar dan NA yang tinggi ini membawa beberapa
keuntungan bagi penggunanya. Yang pertama, sinar informasi
akan bergerak dengan lebih leluasa di dalam kabel fiber optik
tersebut. Gambar Multi Mode dapat dilihat pada gambar 2.5
berikut ini :
Secara garis besar ciri-ciri tipe fiber optik jenis ini adalah :
19
3. Biasanya untuk jarak transmisi 10 - 20 km transmisian
informasi jarak menengah seperti pada LAN.
Secara garis besar ciri-ciri tipe fiber optic jenis ini adalah :
20
1. Ukuran intinya berkisar 50 mm – 125 mm dengan
diameter cladding 125 mm – 500 mm.
2. Diameter core yang besar digunakan agar
penyambungan kabel lebih mudah.
3. Hanya baik digunakan untuk data atau informasi
dengan kecepatan rendah dan untuk jarak yang relatif
dekat.
21
dengan TKO melalui kabel tembaga indoor. FTTB dalam diterapkan bagi
pelanggan bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan
perumahan di apartement.
- Fiber To The Home (FTTH)
Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format
penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan
pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran.
Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan
teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel
konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan
layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan
akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video
(TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.
IndiHome Fiber merupakan layanan 3P (Triple Play) dari Telkom
yang terdiridari :
1. InternetFiber
Layanan internet super cepat menggunakan FIBER optik
dari Telkom Indonesia yang memiliki keunggulan antara lain :
a. Internet cepat Fiber optik mampu mentransfer data (bandwidth)
hingga ratusan Mbps (jauh lebih cepat dibandingkan kabel coax
atau copper).
b. Internet stabil Kecepatan fiber optik jauh lebih stabil
dibandingkan coaxatau copper pada saat dilakukan sharing
(akses internet secarabersamaan).
c. Internet handal Fiber optik lebih tahan dalam kondisi cuaca
apapun seperti serangan petir dan gangguan elektromagnet
dibandingkan kabelcoax atau copper. Sehingga komputer anda
menjadi lebih aman.
d. Internet canggih fiber optik merupakan teknologi penghantaran
data tercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan
fixed broadbard.
2. Telepon Rumah
22
Telepon rumah adalah layanan komunikasi telepon dengan
keunggulan biaya telpon lebih murah dan kualitas suara yang jernih.
Paket Telepon Rumah IndiHome Fiber menawarkan gratis telpon
1000 menit lokal atau Interlokal per bulan atau setara dengan 17 jam
per-bulan yang bias digunakan baik untuk Lokal maupun Interlokal
secara leluasa tanpa batasan berapa menit yang digunakan untuk
Lokal ataupun berapa menit Interlokal dengan total penggunaan 1000
menit per bulan.
3. UseeTV
UseeTV Cable merupakan layanan Interactive TV pertama
di Indonesia. Layanan TV berbayar (Pay TV) yang memberikan
pengalaman baru. Anda tidak hanya menonton TV, tapi juga dapat
memegang kendali seakan anda sutradaranya. Selain memberikan
tayangan yang berkualitas, UseeTV Cable juga memberikan berbagai
macam fitur yang tidak ada dipenyedia layanan kabel lainnya, seperti
Pause & Rewind TV, Video on Demand, Video Recorder dan
lainnya. Usee TV Cable memiliki beragam Channel pilihan. IndiHome
Interactive TV, layanan TV Kabel yang seru dan lengkap!
4. Indihome view
IndiHome view merupakan layanan inovatif untuk
menikmati live camera dimana pengguna dapat menggunakan live access
dan recorded video dengan proses instalasi yang sangat mudah
menggunakan plug & play IP-Cam melalui gadget (Android
maupun IOS). Layanan & quot plug & amp play IP Camera & quot
menggunakan PC/Notebook atau dengan Gadget yang memanfaatkan
teknologi cloud service.
23
2.2.4.1 Kelebihan Fiber Optik
Kabel fiber optik seperti pada Gambar 2 terbuat dari kaca ataupun
plastik sehingga memiliki kelebihan dalam pemanfaatannya sebagai
media transmisi komunikasi, yaitu :
1. lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak
data,dapat membuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan
kecepatan transmisi mencapai Giga-bit per detik dan
menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
2. Biaya pemasangan dan pengoprasian yang rendah serta tingkat
keamanan yang lebih tinggi.
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.
4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektro magnetik dan
gangguan gelombang radio.
5. Non-penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api
6. Tidak berkarat.
24
3. Karena menggunakan tutup Isolasi maka kecil kemungkinan
terjadi interferensi dengan sistem lain.
25
1. Mendukung aplikasi triple play (suara, data, dan video) pada
layanan FTTx yang dilakukan melalui satu core fiber optik.
2. Dapat membagi bandwidth sampai 30 ONT.
3. GPON mengurangi banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat
bila dibandingkan dengan arsitektur point to point. Hanya satu
portoptik di central office (menggantikan multiple port).
4. Alokasi bandwidth dapat di atur.
5. Biaya maintenence yang murah karena menggunakan komponen
pasif.
6. Transparan terhadap laju bit dan format data.
7. GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju
bit dengan format ysng berbeda karena setiap laju bit dan format
data ditransmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda.
Laju bit 1.244 Gigabit/s untuk upstream dan 2.44 Gigabit/s untuk
downstream.
8. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih efisien.
Hal ini di karenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana
daripada arsitektur jaringan serat optik konvensional.
26
2. Periksa sambungan kabel antara line telepon modem dan dari dari
modem ke PC (ada baiknya untuk dibersihkan dan periksa jika ada
yang berkarat atau kawat kecil pada konektor yang tidak
tersambung).
3. Setup ulang ke http://192.168.1.1 dan lakukan setup dari awal
(password dan username = admin).
4. Periksa line telepon anda (jika memungkinkan/dicurigai ada
gangguan) ada baiknya line telepon yang disambung ke splitter
dicabut dan hubungkan langsung ke modem.
27
c. FP (Feeder Point)
Rumah kabel adalah tempat memecah sambungan menjadi ratusan pair
kabel pelanggan.
d. BF (Branch Feeder)
Branch Feeder atau Kabel Sekunder adalah versi kecil dari kabel primer.
Kabel ini lebih sedikit kapasitasnya dibandingkan dengan yang lain.
e. DP (Distribution Point)
Distribution Point adalah perangkat yang mendistribusikan jaringan.
f. DW (Drop Wire)
Drop Wire adalah kabel yang menghubungkan Distribution Point
kepelanggan.
g. DC (Distribution Cable)
Distribution Cable adalah kabel yang menghubungkan rumah kabel(RK)
dengan kotak DP (distribution point).
28
1/8.Sehingga pasif tersebut di split menjadi delapan. Gambar ODP dan
pemasangan ODP dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut ini:
29
Gambar 2.8 ODC yang berada di kabanjahe
2.3.4.3 CLOSURE
Closure adalah sebagai pembungkus atau pelindung untuk Fiber
Optik.Dimana ketika ada kabel fiber optic yang putus maka untuk
menyambungnya menggunakan closure. Closure ini biasanya ditanam di
bawah tanah bisa juga tidak. Closure berfungsi untuk melindungi kabel
fiber optic yang baru dipasang kembali. Gambar Closure dapat dilihat
pada gambar 2.9 berikut ini:
30
Gambar 2.9 Closure
31
2.3.4.5 OTB (Optical Termination Box)
OTB (Optical Termination Box) adalah alat yang digunakan untuk
menyabung fiber optik dalam server dengan menggunakan pigtail fiber
optik. OTB digunakan sebagai media penyambung dari kabel fiber optik
ke switch dengan mengunakan kabel fiber optik patchcord. Gambar OTB
dapat dilihat pada gambar 2.11 berikut ini:
32
Gambar 2.12 OTP
2.3.4.8 SPLICER FO
Splicer FO adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk
menggabungkan dua serat optik end-to-end dengan menggunakan
panas. Tujuannya adalah untuk memadukan dua serat bersama-sama
sedemikian rupa sehingga sinar yang melewati serat tidak tersebar atau
dipantulkan kembali. Proses splicing melibatkan fusi menggunakan
panas lokal untuk mencairkan atau sekering dua ujung serat
optik bersama-sama. Prosess plicing diawali dengan menyiapkan
setiap akhir serat untuk fusi. Gambar splicer dapat dilihar pada gambar
2.13 berikut ini:
33
1. Mengupas kabel Fiber optik seperti halnya dalam
proses terminasi.
2. Langkah selanjutnya menata kabel fiber optik tersebut beserta
patchcord yang akan disambung ke dalam OTB, masing-
masing patchcord di masukkan fusion sleeve, yang berfungsi
sebagai pelindung sambungan antara kabel fiber optic dan
patchcord nantinya.
3. Menyusun kabel di tray OTB.
4. Memastikan setiap kabel fiber optik dalam keadaan bersih.
Untuk membersihkannya bisa menggunakan Alkohol.
5. Memotong ujung-ujung fiber optik dan patchcord dengan
pemotong yang diberikan dalam set fusion splicer.
6. Memasukkan ujung fiber optik di sebelah kiri fusion splicer
dan patchcord di ujung kanan, tutup fusion splicer dan tekan
tombol fusion splicer untuk memulai proses penyambungan
(fusi).
7. Fusion Splicer akan memberikan/mengeluarkan notifikasi jika
penyambungan/fusi tidak berhasil, melakukan proses
pembersihan dengan alcohol dan ulangi proses
penyambungan/fusi.
8. Menutup sambungan dengan fusion sleeve dan kemudian
memanaskan/oven dengan fusion splicer (biasanya terdapat di
bagian depan fusion splicer).
9. Proses pengovenan selesai setelah terdengar bunyi indocator
dari fusion splicer, proses splicing berhasil dan selesai.
10. Melakukan proses tersebut sesuai banyaknya kabel yang ingin
kita sambung/splicing atau sesuai dengan core otb nya.
11. Menyusun kabel-kabel fiber optic tersebut dengan memutar-
mutarnya ke dalam tray dengan rapi.
12. Mengerjakan splicing sampai tahap ini sudah selesai
34
2.3.4.9 LINE LOCATOR
Line locator berfungsi untuk mengecek kedalam kabel bawah tanah
dengan cara membawa alat tersebut disepanjang jalan untuk
memeriksa kedalaman kabel dibawah. Berikut adalah gambar Line
Locator untuk mengecek kedalaman kabel pada gambar 2.14 berikut
ini:
2.3.4.10 METRO
Layanan high capacity data network solution berbasis IP/Ethernet
yang memberikan flexibility, simplicity dan efektiveness serta QOS
Sebagai pelanggan business dan residential. Produk TELKOM Metro
diposisikan sebagai Produk Customized Bandwith Solution for Metro
Area. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki cakupan yang
terbatas namun memiliki fleksibilitas dalam pemberian bandwith dan
QOS kepada pelanggan.
35
Gambar 2.15 OPM
2.4 Pembahasan
Tumbuhnya pelanggan broadband berbasis jaringan Fiber ToThe Home
(FTTH) ternyata dibarengi dengan banyaknya keluhan atau gangguan yang
terjadi. Keluhan yang terjadi adalah lamanya waktu penyelesaian atau perbaikan
gangguan dan sulitnya Teknisi masuk ke dalam rumah pelanggan saat
melakukan perbaikan gangguan. Gangguan terbesar berada pada segmen antara
Optical Distribution Point (ODP) dan Roset. Gangguan yang terjadi pada segmen
ini adalah sering terjadi putusnya kabel drop. Pada umumnya aktivitas yang
dilakukan jika ada gangguan/putus kabel drop, baik itu di bagian outdoor maupun
indoor proses perbaikannya kabel drop diganti mulai dari ODP sampai ke Roset.
Hal ini tidak terlepas dari desain infrastruktur jaringan pelanggan FTTH. Dalam
desain jaringan pelanggan FTTH ini kabel drop ditarik dari port output adapter
ODP yang berada di luar rumah sampai ke Roset yang berada di dalam rumah.
Berdasarkan standar instalasi, bahwa instalasi kabel drop dari ODP ke Roset harus
melalui perangkat OTP. Pemasangan OTP bertujuan untuk mempermudah
melokalisir gangguan dan demarkasi atau titik batas antara kabel bagian luar
rumah (outdoor) dan bagian dalam rumah (indoor). Dengan dipasangnya ODP
jika terjadi gangguan maka kabel yang terganggu itu saja yang dilakukan
perbaikan atau penggatian dan hal ini akan menghemat/efesien dalam pemakaian
kabel drop.
36
2.4.1 Aplikasi MyIndiHome
Berikut adalah tata cara untuk melapor gangguan kepada
PT.Telkom menggunakan aplikasi My IndiHome:
1. Pergi ke halaman Play Store dan unduh aplikasi My IndiHome.
Seperti gambar 2.16 berikut ini:
37
Sama halnya seperti layanan berbasis mobile app lainnya, My
IndiHome mengharuskanmu untuk membuat akun terpisah yang
terintegrasi dengan akun email. Jadi daftarkan email kamu yang aktif
untuk kebutuhan login My IndiHome dan pastikan kamu telah
membuat password yang cukup kuat (dan berbeda) demi keamanan data
personal kamu ke depannya nanti.
3. Verifikasi nomor kontak dari kiriman SMS ke dalam My
IndiHome. Seperti gambar 2.18 berikut ini:
38
Gambar 2.19 Tahap 4 Aplikasi My IndiHome
39
tagihan, streaming video dan musik (yang masih dalam proses
pengembangan), serta opsi mengunduh Movin’, sebuah aplikasi terpisah
untuk menjadikan smartphone kamu sebagai extender layanan IndiHome.
Untuk bisa menikmati layanan yang telah saya sebutkan tadi, kamu hanya
perlu melakukan login ke My IndiHome. Seandainya terjadi gangguan
internet rumah,langkah tutorial berikut ini akan membantumu untuk
menggunakan opsi pengaduan layanan via My IndiHome.
6. Mengisi formulir pengaduan lengkap dengan deskripsi gangguan.
Seperti pada gambar 2.21 berikut ini:
40
Contohnya, ketika koneksi DSL pelanggan mengalami gangguan di
saat sambungan kabel Telkom lingkungan rumah sedang tidak bermasalah,
pelanggan meminta pengecekan koneksi Server DSLAM dari Telkom.
Laporan soal koneksi DSL biasanya tidak memakan waktu yang lama.
Dalam hitungan jam setelah laporan dibuat, internet pelanggan pun sudah
bisa digunakan lagi seperti sediakala.
41
2.4.3 Penanganan gangguan IndiHome
42
Tabel 2.1 Hasil Observasi Gangguan Pelanggan
43
terdeteksi - Username dan
- ON/OFF password di
speedy dari simpan di modem
power modem - Atau install
windows XP
6 Koneksi Internet putus- - Kualitas - Perbaikan
putus jaringan jelek jaringan fisik
- Kualitas Splitter - Ganti Splitter
jelek matikan modem
- Kualitas modem beberapa saat
jelek (modem sampai lampu
panas) ADSL menyala
44
e) Memancarkan sinar laser dengan menggunakan Visual Fault Locator
(VFL) dengan memiliki spesifikasi teknis kekuatan daya minimal 10
mili watt dari sisi pelanggan dengan mode pulsa cahaya berkedip.
f) Melakukan penelusuran kabel pada jarak yang ditunjukan oleh OTDR,
cari berkas atau kebocoran cahaya yang berkedip tersebut.
2) Instalasi Kabel drop ditarik dari ODP langsung ke Roset
a) Melakukan pengecekan indikator lampu Led pada ONT di rumah
pelanggan
b) Melepas konektor ujung kabel drop ke input roset lalu bersihkan
menggunakan click cleaner dan ukur menggunakan OPM
c) Jika hasil pengukuran lebih kecil dari -28 dBm (misalnya -30 dBm),
mengindikasikan kabel drop mengalami kerusakan.
d) Melepas terminasi konektor kabel drop dari output ODPdan gunakan
OTDR untuk mencari titik kerusakan dari posisi OTDR
e) Melakukan pengukuran dengan OTDR sampai didapatkan jarak/titik
kerusakan kabel drop tersebut. Untuk OTDR yang tidak bisa mengukur
dalam jarak dekat (panjang kabel < 100 meter) maka gunakan dummy
kabel dengan minimal panjang 100 meter/\.
f) Mancarkan sinar laser dengan menggunakan Visual Fault Locator
(VFL) dengan memiliki spesifikasi teknis kekuatan daya minimal 10
mili watt dari sisi pelanggan dengan mode pulsa cahaya berkedip.
g) Melakukan penelusuran kabel pada jarak yang ditunjukan oleh OTDR,
cari berkas atau kebocoran cahaya yang berkedip tersebut.
3) Instalasi Kabel drop ditarik dari ODP ke OTP
a) Melakukan pengecekan indikator lampu Led pada ONT di rumah
pelanggan
b) Me lepas konektor ujung kabel drop ke input OTP lalu bersihkan
menggunakan click cleaner dan ukur menggunakan OPM
c) Jika hasil pengukuran lebih kecil dari -28 dBm (misalnya -30 dBm),
mengindikasikan kabel drop mengalami kerusakan.
d) Melepas terminasi konektor kabel drop dari output ODPdan gunakan
OTDR untuk mencari titik kerusakan dari posisi OTDR
45
e) Melakukan pengukuran dengan OTDR sampai didapatkan jarak/titik
kerusakan kabel drop tersebut. Untuk OTDR yang tidak bisa mengukur
dalam jarak dekat(panjang kabel < 100 meter) maka gunakan dummy
kabel dengan minimal panjang 100 meter.
f) Memancarkan sinar laser dengan menggunakan Visual Fault Locator
(VFL) dengan memiliki spesifikasi teknis kekuatan daya minimal 10
mili watt dari sisi pelanggan dengan mode pulsa cahaya berkedip.
g) Makukan penelusuran kabel pada jarak yang ditunjukan oleh OTDR,
cari berkas atau kebocoran cahaya yang berkedip tersebut.
1. Teknis perbaikan untuk panjang kabel drop antara ODP dan OTP, antara
ODP dan Roset atau antara ODP dan ONT di bawah 100 meter
46
2. Teknis perbaikan untuk panjang kabel drop antara ODP dan OTP, antara
ODP dan Roset atau antara ODP dan ONT di atas 100 meter dengan
kondisi,
3. Jarak lokasi titik putus kabel drop ke arah ODP, ke arah OTP, ke arah
Roset atau ke arah ONT dibawah 100 meter.
4. Lokasi titik putus kabel drop baik ke arah ODP, ke arah OTP, ke arah
Roset maupun ke arah ONT jaraknya lebih dari 100 meter.
2.4.5.1 Teknis perbaikan untuk panjang kabel drop antara ODP dan
perangkat Terminasi (OTP, Roset, ONT) di bawah 100 meter.
Apabila panjang kabel drop yang dipergunakan pelanggan antara ODP dan
Perangkat Terminasi (OTP, Roset dan ONT) maksimal 100 meter (2 gawang),
maka pada saat terjadi gangguan/putus kabel drop tidak diperbolehkan dilakukan
penyambungan tetapi harus mengganti seluruh kabel drop yang putus tersebut dari
ODP ke OTP atau ke Roset atau ke ONT. Untuk melihat perbaikan panjang kabel
dibawah 100 meter, dapat dilihat pada 2.22 gambar berikut ini:
2.4.5.2 Perbaikan untuk panjang kabel drop antara ODP dan Perangkat
Terminasi (OTP, Roset, ONT) di atas 100 meter
Apabila panjang kabel drop yang dipergunakan pelanggan antara ODP dan
Perangkat Terminasi (OTP, Roset,ONT)lebih dari 100 meter (lebih dari 2
gawang), maka pada saat terjadi gangguan/putus kabel drop perbaikannya
dilakukan dengan cara disambung/splicing dan menarik kabel drop baru dari titik
putus tersebut menuju ke titik terminasi terdekat (ODP, OTP. Roset atau ONT).
47
Untuk melihat perbaikan panjang kabel diatas 100 meter, dapat dilihat pada
gambar 2.23 berikut ini:
48
2.4.5.3 Teknis Penyambungan Kabel Drop
Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pekerjaan penyambungan
kabel drop dilakukan:
1. Siapkan Material, Tools dan Alat Pelindung diri (APD) yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan penyambungan kabel drop ini,
1) Material yang dibutuhkan:
a) Kabel Drop
b) Thermofit/Heat shrink
c) Slave Protection
d) Konektor SOC atau Fast Konektor/Fied Assembly
e) Isolasi
f) Sklem untuk penyambungan dan penambatan di Bracket
atau Tiang
2) Tools yang dibutuhkan:
a) Visual Fault Locator (VFL) dengan power signal minimal
10 mWatt
b) Splicer
c) Power Meter
d) OTDR
e) One Click Cleaner
f) Tang Kombinasi
g) Tangga plus tali ikat dan working platform jika
penyambungan di tiang
h) Kabel Dummy dengan minimal panjang 100 meter untuk
OTDR yang memerlukan kabel dummy
3) Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan:
a) Sarung tangan
b) Helm
c) Working belt
2. Lakukan pekerjaan penyambungan kabel drop dengan tahapan sebagai
berikut :
49
1) Menentukan sisi sebelah mana yang akan di ganti baru, cari lokasi
yang mudah dan aman untuk melakukan penyambungan pada
kabel drop, dapat dilihat pada gambar 2.25 beikut ini:
50
6) Memasukan selang panas kerut/thermofit atau heat shrink
sepanjang 30 cm ke salah satu sisi kabel.
7) Mempertemukan kedua bearer dengan ukuran untuk di tekuk dan
di lilit dengan kuat masing masing 5-7 lilitan.
8) Panjang batas bearer yang ditekuk salah satu sisinya (a-b) 20 cm
dan sisi lainnya (b-c) 60 cm seperti tertera pada gambar.
9) Memotong bearer sisa lilitan agar rapih dan tidak membahayakan
keselamatan tangan Teknisi. Ukuran masing-masing panjang kabel
tertera pada gambar 2.27 berikut ini:
51
12) Memanaskan (bukan di bakar) heat shrink secara merata sampai
diameternya mengecil dan menutup sambungan beserta PE drop
core dengan rapat di kedua sisinya seperti gambar 2.29 berikut ini:
52
17) Memasang SC konektor baik SOC maupun Field Assembly
diujung ODP maupun OTP, Roset atau ONT
18) Mengukur hasil pekerjaan menggunakan OPM sesuai dengan
standar.
53
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan mengenai perbaikan gangguan internet
dapat ditarik beberapa simpulan, yaitu :
3.2 SARAN
1. Diharapkan agar kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan perusahaan
lebih ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada mahasiswa
untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Hubungan karyawan dengan mahasiwa PKL diharapkan selalu terjaga
keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
3. Melakukan diskusi kepada mahasiswa PKL mengenai unit kerja yang ada
di perusahaan agar pelajaran yang ada di kampus mempunyai hubungan
dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan selama PKL berlangsung.
54
4. Memberi kesempatan kepada mahasiswa PKL minimal melakukan
kunjungan ke Perangkat Telekomunikasi milik PT Telkom Akses agar
bisa membandingkan teori yang ada di kampus dengan kenyataan yang
ada di lapangan.
5. Memberikan evaluasi atau catatan penting bagi mahasiswa PKL untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa selama PKL berlangsung.
6. Memberikan informasi yang berguna kepada mahasiswa selain tugas
dan kewajiban seperti informasi mengenai rekrutmen untuk calon
karyawan perusahaan, ataupun isu yang sedang terjadi mengenai
perkembangan telekomunikasi.
55
DAFTAR PUSTAKA
https://caridokumen.com/download/laporan-praktek-kerja
https://www.indihome-malang.com/2017/08/cara-mengatasi-gangguan
internet.html
https://gadgetren.com/2017/10/24/cara-lapor-gangguan-indihome/
https://mediakonsumen.com/2018/02/01/surat-pembaca/penanganan-
gangguanindihome-sangat-lambat-sekali
Karina, Reza. 2013. Laporan Prakerin Fiber Optik. Dalam : http://profil-
sejarah.blogspot.com/2013/05/pt-telkom.html,
http://www.scribd.com/doc/85024910/Visi-dan-Misi-pt-telkom#scribd,
http://jaringan-komputer.org/pengertian-kabel-fiberoptik-prinsip-kerja-fiberoptik/,
http://zethcorner.wordpress.com/2009/05/04/penyambungan-serat-optik/. Diakses
pada 21 Februari 2020.
56
Lampiran 1 Surat Pengajuan Permohonan PKL
57
58
59
Lampiran 2 Surat Jawaban Dari PT. Telkom Kandatel Kabanjahe
60
Lampiran 3 Absensi PKL Mahasiswa
61
62
63
64
65
Lampiran 4 Daftar Uraian Mahasiswa Dari Perusahaan
66
67
68
69
70
71
Lampiran 5 Laporan Mingguan PKL
72
73
74
75
76
77
78
79
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Selesai Melaksanakan PKL
80
Lampiran 6 Sertifikat
81
82
Lampiran 7 Daftar Nilai Mahasiswa Dari Perusahaan
83
84
Lampiran 8 Formulir Penilaian Pembimbing PKL
85