Anda di halaman 1dari 6

Keragaman Fauna Yang Ada di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara terbesar yang memiliki keanekaragaman
flora dan fauna. Fauna Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang
luas dan berbentuk kepulauan tropis. Keanekaragaman yang tinggi ini disebabkan oleh Garis
Wallace, membagi Indonesia menjadi dua area zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh
fauna Asia, dan zona zoogeografi Australasia, dipengaruhi oleh fauna Australia. Pencampuran
fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh ekosistem yang beragam di antaranya pantai, bukit
pasir, muara, hutan bakau, dan terumbu karang.

Masalah ekologi yang muncul di Indonesia adalah proses industrialisasi dan pertumbuhan
populasi yang tinggi, yang menyebabkan prioritas pemeliharaan lingkungan menjadi
terpinggirkan. Keadaan ini menjadi semakin buruk akibat aktivitas pembalakan liar, yang
menyebabkan berkurangnya area hutan; sedangkan masalah lain, termasuk tingginya urbanisasi,
polusi udara, manajemen sampah dan sistem pengolahan limbah juga berperan dalam perusakan
hutan.

Persebaran geografi hewan (fauna) di kepulauan Indonesia secara keseluruhan ditentukan


oleh faktor geologi yaitu Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Persebaran hewan di Indonesia
berdasarkan Paparan Sunda dan Paparan Sahul menjadi lebih jelas lagi dibandingkan dengan
persebaran tumbuhan. ditarik garis pemisah yang lebih jelas yang disebut garis Wallace
(ditemukan oleh Alfred Russel Wallace). Beberapa jenis hewan, seperti ikan tawar dari
kelompok timur dan barat persebarannya tidak pernah bertemu. Akan tetapi, ada pula hewan-
hewan seperti burung, amphibia, dan reptilia yang sering kali antara persebaran kelompok timur
(Paparan Sahul) dan barat (Paparan Sunda) saling tumpang-tindih. Paparan sunda sangat kaya
akan berbagai jenis mamalia dan burung. Diperkirakan di kawasan ini terdapat ratusan jenis
burung dan 70% di antaranya merupakan penghuni hutan primer darat. Keanekaragaman ini jauh
lebih tinggi daripada di Afrika.

Menurut Wallace dan Weber, keanekaragaman hewan berdasarkan persebarannya di


Indonesia dibagi menjadi tiga zona atau wilayah yaitu:

1. Hewan di wilayah barat Indonesia (zona orientalis)


Meliputi Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan
Hewan-hewan yang berada di wilayah ini memiliki kemiripan dengan yang terdapat di
Benua Asia, tetapi tetap memiliki ciri khas yang hanya dimiliki oleh hewan Indonesia.
Hewan yang berada di zona orientalis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti badak jawa bercula satu
(Rhinoceros sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa
(Panthera tigris sondaicus), macan kumbang (Panthera pardus), gajah (Elephas
maximus), banteng jawa (Bos javanicus), dan tapir (Tapirus indicus). Terdapat pula
mamalia berkantung, tetapi jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
b. Terdapat berbagai macam primata, terutama di Kalimantan yang paling banyak
memiliki hewan primata seperti orangutan (Pongo pygmaeus), bekantan (Nasalis
larvatus) dan kukang
c. Terdapat burung-burung yang dapat berkicau, tetapi warnanya tidak seindah burung
Australia misalnya: jalak bali (Leucopsar rothschildi), murai (Myophoneus
melurunus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), ayam hutan berdada merah
(Arborphila hyperithra), dan ayam pegar (Lophura bulweri)
d. Hewan-hewan lainnya yang terdapat di zona orientalis yaitu rusa (Cervus timorensis),
biawak (Varanus salvator), dan ikan khas Indonesia yaitu ikan arwana (Scleropages
formosus).

2. Hewan di wilayah timur Indonesia (zona australis)


Meliputi Maluku, Papua, dan Kepulawan Aru
Hewan-hewan yang berada di wilayah ini memiliki kemiripan dengan yang terdapat di
Benua Australia. Hewan yang berada di zona australis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdapat mamalia berukuran kecil. Irian dan Papua terdapat kurang lebih 110
spesies mamalia, seperti: kuskus (Spilocuscus maculatus) dan Oposum. Irian juga
terdapat 27 hewan pengerat (rodensial) dan 17 di antaranya merupakan spesies
endemik
b. Banyak terdapat hewan berkantung. Irian dan Papua banyak ditemukan hewan
berkantung seperti: kanguru (Dendrolagus ursinus) dan kanguru pohon
(Dendrolagus inustus)
c. Tidak terdapat spesies primata
d. Terdapat jenis burung berwarna indah dan beragam. Papua memiliki koleksi burung
terbanyak dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira 320 jenis dan
setengah di antaranya merupakan spesies endemik seperti burung cenderawasih
(Paradisaea )
e. Hewan-hewan lainnya yang terdapat di zona australis yaitu monyet hitam (Macaca
nigra), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), maleo (Macrocephalon maleo),
burung merak (Pavo cristatus), burung kasuari (Casuarius bennetti), kakatua raja
(Probosciger atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus) dan walabi (Macropus agilis).
3. Hewan di wilayah tengah (zona peralihan)
Meliputi Sulawasi dan Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur).
Hewan yang terdapat di zona peralihan mempunyai kemiripan antara Benua Asia dan
Benua Australia. Beberapa hewan yang terdapat di zona peralihan diantaranya: primata
primitif (Tarsius spectrum), musang (Macrogalida musschenbroecki), babirusa
(Babyrousa babyrussa), kuskus (Phalanger sp.), anoa (Bubalus sp.), komodo (Varanus
komodoensis), burung maleo, dan beberapa jenis kupu-kupu.

Walaupun 45% daerah Indonesia masih belum berpenghuni dan ditutupi hutan tropis,
pertumbuhan populasi Indonesia yang tinggi dengan industrialisasinya, secara perlahan
memengaruhi keberadaan fauna di Indonesia. Ditambah lagi, perdagangan hewan ilegal semakin
menambah parah kondisi fauna Indonesia, termasuk di antaranya badak, orangutan, harimau, dan
beberapa spesies amfibia. Hingga 95% hewan yang dijual di pasar diambil langsung dari hutan
dan bukannya melalui konservasi; dan lebih dari 20% hewan ini meninggal dalam perjalanan.
Pada tahun 2003, World Conservation Union mencatat 147 spesies mamalia, 114 burung, 91 ikan
dan 2 invertebrata termasuk dalam hewan-hewan yang terancam punah.
KERAGAMAN FAUNA DI MERAUKE PAPUA

1. BURUNG CENDERAWASIH

Burung-burung Cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo


Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini,
dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak
jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau
kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm
hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-
bergulung pada 430 gram.

Burung Cenderawasih di atas berukuran sedang, panjangnya sekitar 32 cm. Warna


tubuh bagian depannya merah kecokelatan, sementara bagian belakangnya kuning kecokelatan.
Burung betina memiliki kepala cokelat dan bulu putih di dadanya. Sementara yang jantan
memiliki bulu hijau di area tenggorokannya, lalu sepasang ekor panjangnya berwarna putih dan
kuning.  Mereka suka memakan serangga dan buah-buahan.
2. Kanguru

Kanguru yang dikenal sebagai binatang khas Australia ini adalah binatang yang
mempunyai kantung dibagian perutnya. Ciri yang lainnya seperti mempunyai kebiasaan berjalan
dengan cara melompat, kaki kanan dan kaki kiri sama-sama bergerak untuk melompat, kaki
belakang memiliki telapak kaki yang besar dan berfungsi untuk bertolak sehingga kecepatannya
mampu mencapai 40 hingga 70 kilometer per jam, kanguru mempunyai ekor yang berfungsi
penting dalam melompat yaitu menyeimbangkan dan manjadi kaki ketiga saat sedang berjalan,
tidak mempunyai gigi susu, indera penglihatannya tidak berfungsi dengan baik, indera
penciumannya daan pendengarannya sangat tajam, akan mudah mencari dan agresif dengan
sumber suara dan berbulu tipis.

Kanguru digolongkan dalam hewan  herbivore atau binatang yang hanya memakan
tumbuh-tumbuhan, adapun jenis makanan untuk kanguru adalah segala tumbuhan, pucuk
tanaman, buah-buahan, dedaunan dan juga rerumputan. Hewan yang juga merupakan hewan
nocturnal ini sangat aktif pada malam hari, banyak kegiatan yang dilakukannya seperti  mencari
makan, mencari minum dan mengumpulkan makanan.

Kanguru digolongkan dalam hewan  herbivore atau binatang yang hanya memakan
tumbuh-tumbuhan, adapun jenis makanan untuk kanguru adalah segala tumbuhan, pucuk
tanaman, buah-buahan, dedaunan dan juga rerumputan. Hewan yang juga merupakan hewan
nocturnal ini sangat aktif pada malam hari, banyak kegiatan yang dilakukannya seperti  mencari
makan, mencari minum dan mengumpulkan makanan. Pada umumnya kanguru mampu hidup
selama 9 hingga 28 tahun.
3. Rusa

Rusa, sambar, atau menjangan adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang
termasuk famili Cervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), dan bukan
tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada
musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian). Ada sekitar 34
spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar kelompok rusa dunia
lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae serta kelompok rusa dunia baru,
Hydropotinae dan Odocoilinae.

Bobot rusa umumnya berkisar 30-250 kilogram (70 hingga 600 lb), meskipun Pudu
Utara rata-rata 10 kilogram (20 lb) dan Moose rata-rata 431 kilogram (1.000 lb). Mereka
umumnya memiliki luwes, badan kompak dan panjang, kaki kuat cocok untuk medan hutan
kasar. Rusa juga pelompat dan perenang yang handal. Rusa ruminansia, atau kunyahan-
pengunyah, dan memiliki empat bilik perut.

Anda mungkin juga menyukai