Disusun oleh :
Buku Kerja Sinkronisasi merupakan lembar kerja dari penugasan sinkronisasi tahap demi tahap
sesuai yang telah diuraikan dalam Buku Pedoman Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang
Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Buku kerja ini merupakan rangkaian dari buku tersebut dan
disusun untuk memudahkan para peserta dan pembaca yang ingin melakukan sinkronisasi
RPJMD dengan RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat.
Buku Kerja Sinkronisasi terdiri dari tugas-tugas berdasarkan delapan tahap yang ada pada
sinkronisasi. Berikut delapan tahap dalam sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan
dan Gizi Masyarakat:
Peserta diharapkan mengisi tabel yang telah disediakan pada buku ini. Setelah mengisi tabel
dengan melewati delapan tahap di atas. Pengisian tabel tersebut akan memudahkan peserta
untuk merangkum dan membuat dokumen narasi sinkronisasi.
Selamat Mengerjakan
Salam,
Tim Penulis
2
3
Daftar Isi
Petunjuk Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat .................. 2
Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat ................................. 5
Tahap 1: Analisis Situasi dan Masalah Kesehatan..................................................................................... 5
Tahap 2: Sinkronisasi Isu Strategis .......................................................................................................... 11
Tahap 3: Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan ............................ 12
Tahap 4: Sinkronisasi Target Sasaran ...................................................................................................... 25
Tahap 5: Sinkronisasi Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan ........................................................ 32
Tahap 6: Sinkronisasi Program Daerah dengan Prioritas Nasional, Program Prioritas, dan Kegiatan
Prioritas Berdasarkan Indikator dan Pembagian Urusan Pemerintahan ................................................ 45
Tahap 7: Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan yang Mendukung Prioritas Nasional
................................................................................................................................................................ 48
Tahap 8: Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program................................................................... 49
4
Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat
5
Pengaruh terhadap Keterangan
Determinan Kondisi
Kesehatan Masyarakat
Anda
Identifikasi jenis
bencana
dst
Kebijakan
global
SDGs
Masyarakat
Ekonomi Asean
dst
Kebijakan
nasional
Jaminan
kesehatan
dst
Kebijakan
antarkabupaten
Peraturan
daerah
perbatasan
dst
Peraturan
daerah yang
berdampak
pada kesehatan
masyarakat
Kebijakan perda
rokok
Kebijakan
pemberantasan
wilayah
prostitusi
dst
Budaya, adat
istiadat yang
berdampak
pada kesehatan
masyarakat
Pantangan ibu
hamil makan
6
Pengaruh terhadap Keterangan
Determinan Kondisi
Kesehatan Masyarakat
buah-buahan
Pantangan
lainnya
dst
7
Tabel 3. Analisis Kebutuhan SDM berdasarkan ketersediaan fasilitas kesehatan
Standar per fasilitas kesehatan Standar RPJMN Kondisi daerah
2013 2014 2015
Puskesmas yang memenuhi Minimal 1 per
standar ketenagaan kecamatan
Puskesmas yang memiliki Minimal 1 kecamatan
minimal 5 jenis tenaga (sasaran RPJMN)
kesehatan dasar (disebutkan
jenis tenaganya)
RS tipe C dengan 7 dokter Minimal 1 per
spesialis dasar kabupaten (sasaran
RPJMN minimal
60 %)
Jumlah SDM Kesehatan yang 56.910 (RPJMN)
ditingkatkan kompetensinya
2
Tabel 4. Kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas
3
4
2) Farmasi dan Alat Kesehatan
Tiga hal di bawah ini dapat menjadi pertanyaan mengenai situasi farmasi dan alat
kesehatan di daerah.
a. Bagaimana ketersediaan obat dan vaksin di tingkat Puskesmas?
Tabel 1. Analisis Farmasi di Tingkat Puskesmas
No Indikator Jumlah Puskesmas
2013 2014 2015
1. Jumlah puskesmas dengan ketersediaan
obat dan vaksin esensial yang cukup
2. Jumlah puskesmas dengan pelayanan
kefarmasian sesuai standar
3. Penggunaan obat rasional di puskesmas
3) Pemberdayaan Masyarakat
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini ini dapat digunakan sebagai penentuan
situasi mengenai pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di daerah:
a. Bagaimana kondisi UKBM (optimalisasi dana desa, upaya penjangkauan dan
peran serta masyarakat, pendekatan keluarga sehat, keberadaan desa siaga)?
b. Berapa jumlah rumah tangga yang telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat di setiap kecamatan atau wilayah puskesmas?
c. Berapa jumlah UKBM aktif (Posyandu, Poskesdes, Polindes)?
d. Berapa jumlah kader aktif (Jumantik) dan bagaimana kinerjanya?
e. Bagaimana peningkatan atau jumlah dana CSR perusahaan untuk kesehatan?
f. Bagaimana kemitraan pemerintah dan organisasi masyarakat dalam berbagai
program kesehatan?
5
4) Pembiayaan Kesehatan
Pertanyaan dibawah ini dapat digunakan untuk penentuan situasi pembiayaan
kesehatan di daerah:
a. Bagaimana proporsi anggaran kesehatan dalam APBD (PAD, DAU)?
b. Bagaimana pemanfaatan DAK pada periode sebelumnya (alokasi, realisasi
keuangan dan realisasi fisik)?
c. Bagaimana pemanfaatan DBH cukai rokok, otsus, dana desa (sesuai spesifik
daerah)?
d. Bagaimana gambaran alokasi anggaran dari BPJS baik untuk FKTP (kapitasi)
maupun FKTL (klaim INA-CBGs)?
e. Bagaimana alokasi Jamkesda (sesuai spesifik daerah)?
6) Upaya Kesehatan
Untuk melakukan analisis upaya kesehatan, jawablah pertanyaan dan isilah tabel-
tabel di bawah ini:
6
Tabel 6. Analisis upaya kesehatan berdasarkan fasilitas kesehatan di daerah
Indikator Kondisi Kondisi Daerah
Nasional 2013 2014 2015
Akses rumah tangga yang 34,4%
dapat menjangkau (riskesdas
fasilitas pelayanan 2013)
kesehatan ≤ 30 menit
Akses rumah tangga yang 94,1 %
berada ≤ 5 km dari (Riskesdas
fasilitas kesehatan 2007)
Jumlah (Puskesmas) Rata-rata
nasional 1
puskesmas
untuk 25.730
penduduk
(Pusdatin
2013)
Pemanfaatan fasilitas 36,2 %
pelayanan kesehatan (Riskesdas
oleh penduduk 2013)
Kunjungan baru ke 41,8% (2007)
fasilitas pelayanan
kesehatan
Jumlah penduduk yang 45% (2007)
mencari pengobatan
sendiri
Pertolongan persalinan 66,6%
oleh tenaga kesehatan (riskesdas
(Bidan) 2013)
Persalinan di fasilitas 55,4 %
pelayanan kesehatan (Riskesdas
2010)
7
Tabel 7. Analisis situasi kesehatan berdasarkan kondisi epidemiologi penyakit
menular
Indikator Target nasional Kondisi daerah
pada tahun 2019 2013 2014 2015
Prevalensi tuberculosis per 100.000 245
penduduk (persen)
Prevalensi HIV (persen) <0,5
Prevalensi tekanan darah tinggi 23,4
(persen)
Prevalensi obesitas pada penduduk 15,4
usia 18+ tahun (persen)
Prevalensi merokok pada 5,4
penduduk usia ≤ 18
Persentase penurunan kasus 40
penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) tertentu
dari tahun 2013
f. Bagaimana kondisi penyakit tidak menular dan faktor resiko (jantung, diabetes,
stroke, kecelakaan)?
g. Bagaimana situasi gizi masyarakat?
8
h. Bagaimana situasi KIA dan KB di daerah?
Tabel 9. Analisis upaya kesehatan berdasarkan situasi KIA KB
Indikator Target nasional Kondisi daerah
pada tahun 2019 2013 2014 2015
Angka kematian ibu per 100.000 306
kelahiran hidup
Angka kelahran bayi per 1.000 24
kelahiran hidup
10
Tahap 2: Sinkronisasi Isu Strategis
Isu Strategis
11
Tahap 3: Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan
Tabel 5. Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator RPJMD dengan RPJMN
1 Meningkatnya Angka kematian ibu per 1. Jumlah absolut angka kematian ibu
Status Kesehatan 100.000 kelahiran hidup melahirkan per kelahiran hidup
Ibu dan Anak 2. Persentase persalinan di fasilitas kesehatan
(Riskesdas)
Angka kematian bayi per Jumlah kematian bayi per kelahiran hidup
1.000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Meningkatnya Prevalensi anemia pada ibu Persentase ibu hamil yang mengalami anemia
Status Gizi hamil (persen)
Masyarakat
Jumlah ibu hamil mendapatkan tablet tambah
darah (bagian dari intervensi)
Persentase bayi usia kurang Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang
dari 6 bulan yang mendapat mendapat ASI eksklusif
ASI eksklusif
12
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator
balita (persen)
Meningkatnya Prevalensi obesitas pada Prevalensi obesitas pada penduduk usia ≥18
Pengendalian penduduk usia ≥18 dalam wilayahprovinsi tersebut
Penyakit Menular
dan Tidak Menular 2016: 15,4%
serta DO: Prevalensi obesitas pada 2017: 15,4%
Meningkatnya penduduk usia ≥18
Penyehatan 2018: 15,4%
Lingkungan
2019: 15,4%
13
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator
2017: 5,9%
DO: Prevalensi merokok
pada usia <18 tahun 2018: 5,6%
2016: 70%
14
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator
2017: 80%
2018: 90%
2019: 100%
15
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator
2016 : 10%
2017 : 20%
2018 : 30%
2019 : 40%
1. Campak
2. Polio
3. Tetanus Neonatorum
4. Difteri
Melalui surveillans PD3I dan sistem
kewaspadaan dini dan respons yang baik
16
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator
17
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Meningkatnya Jumlah Kab/Kota yang Jumlah Kab/Kota yang memiliki Puskesmas yang
Puskesmas yang memiliki minimal 20% menyelenggarakan Upaya kesehatan jiwa dan
menyelenggarakan Puskesmas yang NAPZA
upaya kesehatan menyelanggarakan upaya
jiwa dan NAPZA kesehatan jiwa dan NAPZA
Pencegahan dan Jumlah pelayanan kesehatan Jumlah pelayanan kesehatan sebagai IPWL di
Rehabilitasi Medis sebagai IPWL yang provinsi yang menyelenggarakan upaya
Penyalahgunaan menyelenggarakan upaya pencegahan dan rehabiltasi medis pada
NAPZA di pencegahan dan rehabiltasi penyalahguna NAPZA
pelayanan medis apda penyalahgunaan
kesehatan yang NAPZA
ditetapkan sebagai
institusi penerima
wajib lapor
(IPWL)
18
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator
dan pelaku penanganan dampak kejahatan seksual pada anak dan remaja
kejahatan seksual psikologis korban Kekerasan Jumlah korban kekerasan dan pelaku kejahatan
pada anak dan dan pelaku kejahatan seksual pada anak dan remaja di Fasyankes
remaja seksual pada anak dan rujukan yang telah ditetapkan
remaja yang telah memiliki
PPT dan PKT di Fasyankes
yang telah ditetapkan
19
Tabel 20a. Penjabaran Isu Strategis (1) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (1): Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia
Tabel 20b. Penjabaran Isu Strategis (2) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (2): Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat
20
Tabel 20c. Penjabaran Isu Strategis (3) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (3): Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Tabel 20d. Penjabaran Isu Strategis (4) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (4): Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas
21
Tabel 20e. Penjabaran Isu Strategis (5) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (5): Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan
Makanan
Tabel 20f. Penjabaran Isu Strategis (6) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (6): Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan
22
Tabel 20g. Penjabaran Isu Strategis (7) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (7): Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tabel 20h.Penjabaran Isu Strategis (8) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (8): Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, dan Sistem Informasi
23
Tabel 20i. Penjabaran Isu Strategis (9) ke dalam Tujuan, Sasaran dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (9): Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
Tabel 20j. Penjabaran Isu Strategis (10) ke dalam Tujuan, Sasaran dan Indikator
Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (10): Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
24
Tahap 4: Sinkronisasi Target Sasaran
Tujuan RPJMN Indikator Sasaran RPJMN 2015- Target Indikator Sasaran Renstra Kementrian Target
No. 2019 Kesehatan
1 Meningkatnya Angka kematian ibu per 100.000 306 Jumlah absolut angka kematian ibu melahirkan per
Status Kesehatan kelahiran hidup kelahiran hidup
Ibu dan Anak Persentase persalinan di fasilitas kesehatan
(Riskesdas)
Angka kematian bayi per 1.000 24 Jumlah kematian bayi per kelahiran hidup
kelahiran hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Meningkatnya Prevalensi anemia pada ibu hamil 28 Persentase ibu hamil yang mengalami anemia
Status Gizi (persen)
Jumlah ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah
Masyarakat (bagian dari intervensi)
Persentase bayi dengan berat badan 8 Jumlah kelahiran bayi dengan BBLR per kelahiran bayi
lahir rendah (BBLR)
Persentase bayi usia kurang dari 6 50 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang
bulan yang mendapat ASI eksklusif mendapat ASI eksklusif
Prevalensi kekurangan gizi 17 Persentase balita kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita
Jumlah penanganan kekurangan gizi pada balita
(persen) (bagian dari intervensi)
25
balita (persen) (kurus)
26
2016: 70%
2017: 80%
2018: 90%
2019: 100%
Prevalensi HIV (persen) <0,5% Prevalensi HIV (persen)
Jumlah kabupaten/kota dengan 300 Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria
eliminasi malaria
Jumlah provinsi dengan eliminasi 34 Jumlah kabupaten dengan eliminasi kusta
kusta
Jumlah kabupaten/kota dengan 35 Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi Filariasis
eliminasi Filariasis
Prevalensi tekanan darah tinggi 23,4 Prevalensi tekanan darah tinggi
(persen) 2016: 24,6%
2017: 24,2%
DO: Prevalensi tekanan darah tinggi 2018: 23,8%
pada usia ≥18 tahun dalam wilayah 2019: 23,4%
provinsi tersebut
Persentase penurunan kasus 40 Penurunan jumlah kasus PD3I tertentu:
penyakit yang dapat dicegah
2016 : 10%
dengan imunisasi (PD3I) tertentu 2017 : 20%
dari tahun 2013 2018 : 30%
2019 : 40%
1. Campak
2. Polio
3. Tetanus Neonatorum
4. Difteri
Melalui surveillans PD3I dan sistem kewaspadaan
dini dan respons yang baik
Persentase kabupaten/kota yang 95 Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
mencapai 80 persen imunisasi imunisasi dasar lengkap pada bayi
dasar lengkap pada bayi
27
3 Meningkatnya Jumlah kecamatan yang memiliki 5600 - Jumlah Kab/Kota yang siap melaksanakan akreditasi
Pemerataan Akses minimal satu puskesmas yang Puskesmas
- Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan akreditasi
dan Mutu tersertifikasi akreditasi Puskesmas
Pelayanan Jumlah kabupaten/kota yang 481 Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan akreditasi RSUD
Kesehatan memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional
tersertifikasi akreditasi nasional Jumlah RS Provinsi yang terakreditasi
Unmet need pelayanan kesehatan
Tujuan RPJMN Indikator Sasaran RPJMN 2015- Target Indikator Sasaran RPJMD Provinsi Target
No. 2019
4 Memastikan Persentase ketersediaan obat dan 90 Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
Ketersediaan Obat vaksin di puskesmas puskesmas
dan Mutu Obat dan Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas
Makanan
5 Meningkatnya Jumlah puskemas yang minimal 5600 Jumlah Kab/Kota yang seluruh Puskesmasnya
Ketersediaan, memiliki 5 jenis tenaga kesehatan memiliki SDM kesehatan sesuai standar ketenagaan
(Permenkes no 75/2014)
Penyebaran, dan
Mutu Sumber Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan
Daya Manusia sesuai standar ketenagaan (Permenkes no 75/2014)
Kesehatan Persentase RS Kab/Kota kelas C 60 Jumlah Kab/Kota dengan RS Pemerintah kelas C yang
yang memiliki 7 dokter spesialis memiliki dokter spesialis sesuai standar ketenagaan
28
Tujuan RPJMN Indikator Sasaran RPJMN 2015- Target Indikator Sasaran RPJMD Provinsi Target
No. 2019
6 Meningkatnya Jumlah Kab/Kota yang memiliki Jumlah Kab/Kota yang memiliki Puskesmas yang
Puskesmas yang minimal 20% Puskesmas yang menyelenggarakan Upaya kesehatan jiwa dan NAPZA
menyelenggarakan menyelanggarakan upaya
upaya kesehatan kesehatan jiwa dan NAPZA
jiwa dan NAPZA
7 Pencegahan dan Jumlah pelayanan kesehatan Jumlah pelayanan kesehatan sebagai IPWL di provinsi
Rehabilitasi Medis sebagai IPWL yang yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan
rehabiltasi medis pada penyalahguna NAPZA
Penyalahgunaan menyelenggarakan upaya
NAPZA di pencegahan dan rehabiltasi medis
pelayanan apda penyalahgunaan NAPZA
kesehatan yang
ditetapkan sebagai
institusi penerima
wajib lapor
(IPWL)
8 Meningkatnya Jumlah fasilitas pelayanan Jumlah Kab/Kota yang memiliki fasilitas pelayanan
cakupan layanan kesehatan yang telah ditetapkan kesehatan yang ditetapkan (PPT dan PKT) yang
melaksanakan penanganan dampak psikologis
dampak psikologis (PPT dan PKT) yang melaksanakan korban Kekerasan dan pelaku kejahatan seksual
korban Kekerasan penanganan dampak psikologis pada anak dan remaja
dan pelaku korban Kekerasan dan pelaku Jumlah korban kekerasan dan pelaku kejahatan
kejahatan seksual kejahatan seksual pada anak dan seksual pada anak dan remaja di Fasyankes rujukan
yang telah ditetapkan
pada anak dan remaja yang telah memiliki PPT dan
remaja PKT di Fasyankes yang telah
ditetapkan
9 Meningkatnya Jumlah sekolah yang melaksanakan Jumlah sekolah sehat di Kab/Kota yang
Pencegahan dan pencegahan dan pengendalian melaksanakan pencegahan dan pengendalian
masalah keswa dan napza di sekolah PAUD, SD, SMP,
29
Pengendalian masalah keswa dan napza di SMA dan yang sederajat
Masalah Keswa sekolah PAUD, SD, SMP, SMA dan
dan Napza di yang sederajat
sekolah PAUD, SD,
SMP, SMA dan
yang sederajat
30
31
Tahap 5: Sinkronisasi Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan
I. Sinkronisasi Arah Kebijakan
32
II. Sinkronisasi Strategi
Tabel 23a. Strategi Arah Kebijakan 1
Strategi untuk Arah Kebijakan (1) Akselerasi Kajian Strategi dalam
Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Literatur RPJMD Provinsi
Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas
a peningkatan akses dan mutu continuum of care
pelayanan ibu dan anak yang meliputi kunjungan
ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan dan
penurunan kasus kematian ibu di rumah sakit
b peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi
pada remaja
c penguatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
d penguatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan
Olahraga
e peningkatan pelayanan kesehatan penduduk usia
produktif dan lanjut usia
f peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada
bayi dan balita; dan peningkatan peran upaya
kesehatan berbasis masyarakat termasuk
posyandu dan pelayanan terintegrasi lainnya
dalam pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia
33
Tabel 23b. Strategi Arah Kebijakan 2
Strategi untuk Arah Kebijakan (2) Mempercepat Perbaikan Kajian Strategi dalam
Gizi Masyarakat Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a peningkatan surveilans gizi termasuk pemantauan
b pertumbuhanpeningkatan akses dan mutu paket
pelayanan kesehatan dan gizi dengan fokus utama
pada 1.000 hari pertama kehidupan, remaja, calon
pengantin dan ibu hamil, termasuk pemberian
makanan tambahan, terutama untuk keluarga
kelompok termiskin dan wilayah DTPK
c peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang
kesehatan, gizi, sanitasi, hygiene, dan pengasuhan
d peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan gizi
terutama untuk ibu hamil, wanita usia subur, anak,
dan balita di daerah DTPK termasuk melalui upaya
kesehatan berbasis masyarakat dan Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik Integratif (Posyandu dan Pos
PAUD)
e penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi
dan standar gizi
f penguatan peran lintas sektor dalam rangka
intervensi sensitif dan spesifik yang didukung oleh
peningkatan kapasitas pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan rencana
aksi pangan dan gizi
34
Tabel 23c. Strategi Arah Kebijakan 3
35
Tabel 23d. Strategi Arah Kebijakan 4
Strategi untuk Arah Kebijakan (4) Meningkatkan Akses Kajian Strategi Renstra
Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas Literatur Kementrian
Kesehatan
a pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dasar
sesuai standar mencakup puskesmas (rawat
inap/perawatan) dan jaringannya termasuk
meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di
daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan
b peningkatan kerjasama puskesmas dengan unit
transfusi darah khususnya dalam rangka penurunan
kematian ibu
c pengembangan dan penerapan sistem akreditasi
fasilitas pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah
dan swasta
d peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
dengan dukungan bantuan operasional kesehatan
e penyusunan, penetapan, dan pelaksanaan berbagai
standar guideline pelayanan kesehatan diikuti dengan
pengembangan sistem monitoring dan evaluasinya
f peningkatan pengawasan dan kerjasama pelayanan
kesehatan dasar dengan fasilitas swasta
g pengembangan kesehatan tradisional dan
komplementer
h pengembangan inovasi pelayanan kesehatan dasar
melalui pelayanan kesehatan bergerak, pelayanan
primer, dan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat
36
Tabel 23e. Strategi Arah Kebijakan 5
Strategi untuk Arah Kebijakan (5) Meningkatan Akses Kajian Strategi dalam
Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
terutama rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit
rujukan regional, rumah sakit di setiap
kabupaten/kota, termasuk rumah sakit pratama di
daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan
b penguatan dan pengembangan sistem rujukan
nasional, rujukan regional, dan sistem rujukan gugus
kepulauan dan pengembangan sistem informasi dan
rujukan di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
online
c peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan melalui akreditasi rumah sakit dan
pengembangan standar guideline pelayanan
kesehatan
d pengembangan sistem pengendalian mutu internal
fasilitas kesehatan
e peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
f peningkatan efektivitas pengelolaan rumah sakit
terutama dalam regulasi pengelolaan dana kesehatan
di rumah sakit umum daerah dan pemerintah daerah
g pengembangan inovasi pelayanan kesehatan melalui
rumah sakit pratama, telemedicine, dan pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer
37
Tabel 23f. Strategi Arah Kebijakan 6
38
Tabel 23g. Strategi Arah Kebijakan 7
39
Tabel 23h. Strategi Arah Kebijakan 8
40
Tabel 23i. Strategi Arah Kebijakan 9
41
Tabel 23j. Strategi Arah Kebijakan 10
42
Tabel 23k. Strategi Arah Kebijakan 11
43
Tabel 23l. Strategi Arah Kebijakan 12
44
Tahap 6: Sinkronisasi Program Daerah dengan Prioritas Nasional, Program Prioritas, dan Kegiatan Prioritas
Berdasarkan Indikator dan Pembagian Urusan Pemerintahan
45
2 Percepatan Pembinaan Gizi ibu, Upaya Kesehatan
Perbaikan Gizi bayi, dan anak
Masyarakat Manajemen dan Upaya Kesehatan
pencegahan penyakit
Pendidikan dan Pemberdayaan
pemberdayaan Masyarakat Bidang
perempuan, serta Kesehatan
perkembangan anak
usia dini
Ketersediaan pangan -
beragam, akses
ekonomi, dan
pemanfaatan pangan
Peningkatan sanitasi Upaya Kesehatan
dan akses air bersih
Pelayanan kesehatan Upaya Kesehatan
dan keluarga
berencana
Peningkatan -
Advokasi, Sosialisasi,
dan Kampanye
3 Peningkatan Akses Penyediaan Fasilitas Upaya Kesehatan
dan Mutu Kesehatan Dasar dan
Pelayanan Rujukan Yang
Kesehatan Berkualitas
Penyediaan, SDM Kesehatan
Persebaran dan
Kualitas SDM
Kesehatan
Penyediaan, Sediaan Farmasi, Alat
Distribusi, dan Mutu Kesehatan, dan
Sediaan Farmasi, Makanan Minuman
Alkes dan Makanan
Penguatan Sistem -
Informasi, Manajemen
46
dan Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
Perluasan -
Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional
(JKN)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS)
dan
4 Peningkatan Peningkatan Upaya Kesehatan
pelayanan KB dan pelayanan KB
kesehatan Penguatan advokasi Pemberdayaan
reproduksi dan komunikasi, Masyarakat Bidang
informasi dan edukasi Kesehatan
(KIE) KB
Pembinaan remaja Pemberdayaan
Masyarakat Bidang
Kesehatan
Pembangunan Pemberdayaan
keluarga Masyarakat Bidang
Kesehatan
Penguatan regulasi, -
kelembagaan, serta
data dan informasi
47
Tahap 7: Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan yang Mendukung Prioritas Nasional
Tabel 7. Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program Daerah dan Kegiatan yang Mendukung Prioritas Nasional
Kode Bidang Urusan Indikator Kondisi Kerangka Pendanaan (juta rupiah)
Pemerintahan dan Kinerja Kinerja Renstra Kementrian Kesehatan Usulan Pendanaan Kab/Kota Usulan Pendanaan Pusat
Program Prioritas Program Awal 2016-2020 2016-2020 2016-2020
Pembangunan (Outcome) RPJMD
(Tahun 0) 2019 2019 2019
Target Rp Sumber Target Rp Sumber Target Rp Sumber
Dana Dana Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Urusan Wajib
1 02 Kesehatan
48
Tahap 8: Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program
Tabel 8. Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program
49
pangan beragam,
akses ekonomi, dan
pemanfaatan pangan
5. Peningkatan
sanitasi dan akses air
bersih
6. Pelayanan
kesehatan dan
keluarga berencana
7. Peningkatan
Advokasi, Sosialisasi,
dan Kampanye
3 Peningkatan Akses
dan Mutu
Pelayanan
Kesehatan
1. Penyediaan
Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan
Yang Berkualitas
2. Penyediaan,
Persebaran dan
Kualitas SDM
Kesehatan
3. Penyediaan,
Distribusi, dan Mutu
Sediaan Farmasi,
Alkes dan Makanan
4. Penguatan Sistem
Informasi,
Manajemen dan
Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
5. Perluasan
Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional
(JKN)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS)
dan
4 Peningkatan
pelayanan KB dan
kesehatan
reproduksi
1. Peningkatan
pelayanan KB
2. Penguatan
advokasi dan
komunikasi,
informasi dan edukasi
(KIE) KB
3. Pembinaan remaja
50
4. Pembangunan
keluarga
5. Penguatan regulasi,
kelembagaan, serta
data dan informasi
Keterangan:
*)Hanya diisi jika program/kegiatan bersifat pembangunan fisik
51
52