Anda di halaman 1dari 60

WORKBOOK

SINKRONISASI RPJMD – RPJMN SUBBIDANG


KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Workbook untuk Pusat

Disusun oleh :

Australian Indonesia Partnership


For Health System Strengthening
(AIPHSS)
Petunjuk Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi
Masyarakat

Buku Kerja Sinkronisasi merupakan lembar kerja dari penugasan sinkronisasi tahap demi tahap
sesuai yang telah diuraikan dalam Buku Pedoman Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang
Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Buku kerja ini merupakan rangkaian dari buku tersebut dan
disusun untuk memudahkan para peserta dan pembaca yang ingin melakukan sinkronisasi
RPJMD dengan RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat.

Buku Kerja Sinkronisasi terdiri dari tugas-tugas berdasarkan delapan tahap yang ada pada
sinkronisasi. Berikut delapan tahap dalam sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan
dan Gizi Masyarakat:

 Tahap 1 : Analisis Situasi dan Masalah Kesehatan


 Tahap 2 : Sinkronisasi Isu Strategis
 Tahap 3: Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Pembangunan
 Tahap 4: Sinkronisasi Target dan Sasaran
 Tahap 5: Sinkronisasi Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan
 Tahap 6: Sinkronisasi Program Daerah dengan Prioritas Nasional, Program Prioritas, dan
Kegiatan Prioritas Berdasarkan Indikator dan Pembagian Urusan Pemerintahan
 Tahap 7: Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan yang Mendukung
Prioritas Nasional
 Tahap 8: Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program

Peserta diharapkan mengisi tabel yang telah disediakan pada buku ini. Setelah mengisi tabel
dengan melewati delapan tahap di atas. Pengisian tabel tersebut akan memudahkan peserta
untuk merangkum dan membuat dokumen narasi sinkronisasi.

Selamat Mengerjakan

Salam,

Tim Penulis

2
3
Daftar Isi
Petunjuk Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat .................. 2
Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat ................................. 5
Tahap 1: Analisis Situasi dan Masalah Kesehatan..................................................................................... 5
Tahap 2: Sinkronisasi Isu Strategis .......................................................................................................... 11
Tahap 3: Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan ............................ 12
Tahap 4: Sinkronisasi Target Sasaran ...................................................................................................... 25
Tahap 5: Sinkronisasi Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan ........................................................ 32
Tahap 6: Sinkronisasi Program Daerah dengan Prioritas Nasional, Program Prioritas, dan Kegiatan
Prioritas Berdasarkan Indikator dan Pembagian Urusan Pemerintahan ................................................ 45
Tahap 7: Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan yang Mendukung Prioritas Nasional
................................................................................................................................................................ 48
Tahap 8: Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program................................................................... 49

4
Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Sub-Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Tahap 1: Analisis Situasi dan Masalah Kesehatan


I. Analisis Determinan Sosial
Tabel 1. Rangkuman analisis determinan sosial
Pengaruh terhadap Keterangan
Determinan Kondisi
Kesehatan Masyarakat
Geografis
Luas wilayah
Batas wilayah
administrasi
Topografi
Geologi
Hidrologi
sdt
Demografi
Jumlah
penduduk
Jumlah
penduduk laki-
laki
Jumlah
penduduk
perempuan
Pendidikan
Agama
Etnis
dst
Potensi
pengembangan
wilayah
Industri
pariwisata
Wilayah
pertambangan
dst
Kondisi rawan
bencana dan
krisis kesehatan
Indeks risiko
bencana daerah

5
Pengaruh terhadap Keterangan
Determinan Kondisi
Kesehatan Masyarakat
Anda
Identifikasi jenis
bencana
dst

Kebijakan
global
SDGs
Masyarakat
Ekonomi Asean
dst
Kebijakan
nasional
Jaminan
kesehatan
dst
Kebijakan
antarkabupaten
Peraturan
daerah
perbatasan
dst
Peraturan
daerah yang
berdampak
pada kesehatan
masyarakat
Kebijakan perda
rokok
Kebijakan
pemberantasan
wilayah
prostitusi
dst
Budaya, adat
istiadat yang
berdampak
pada kesehatan
masyarakat
Pantangan ibu
hamil makan

6
Pengaruh terhadap Keterangan
Determinan Kondisi
Kesehatan Masyarakat
buah-buahan
Pantangan
lainnya

dst

II. Analisis kesehatan


Tabel-tabel di bawah mengarahkan kita untuk mencatat situasi kesehatan dan
non kesehatan daerah kita, mengetahui standar nasional, dan penentuan target daerah
terhadap indikator yang ditentukan.
1) Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tabel 2 dan 3 mengarahkan untuk menyusun analisis situasi SDM Kesehatan
berdasarkan rasio dan standar jumlah tenaga kesehatan per fasilitas kesehatan.
Tabel 2. Analisis kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan rasio
Jenis Tenaga Standar yang Target Kondisi di daerah
berlaku per Nasional 2013 2014 2015
100.000 penduduk tahun 2019
Dokter 19 45
Dokter 9 11
spesialis
Dokter gigi 11 13
Perawat 158 180
Bidan 75 120
Sanitarian 18 18
Gizi 10 14
Kesehatan 8 15
Masyarakat
Apoteker 9 12

Keterangan: Target nasional tahun 2019 berdasarkan Kepmenko Bidang kesra


No.54 Tahun 2013 dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan kebutuhan Sumber
Daya Manusia Kesehatan

7
Tabel 3. Analisis Kebutuhan SDM berdasarkan ketersediaan fasilitas kesehatan
Standar per fasilitas kesehatan Standar RPJMN Kondisi daerah
2013 2014 2015
Puskesmas yang memenuhi Minimal 1 per
standar ketenagaan kecamatan
Puskesmas yang memiliki Minimal 1 kecamatan
minimal 5 jenis tenaga (sasaran RPJMN)
kesehatan dasar (disebutkan
jenis tenaganya)
RS tipe C dengan 7 dokter Minimal 1 per
spesialis dasar kabupaten (sasaran
RPJMN minimal
60 %)
Jumlah SDM Kesehatan yang 56.910 (RPJMN)
ditingkatkan kompetensinya
2
Tabel 4. Kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas

Jenis nakes Kebutuhan tahun Kondisi daerah


2019 2013 2014 2015
Perawatan Non- perawatan Non- Perawatan Non Perawatan Non-
Perawatan perawatan perawataan perawat
an
Dokter 6,302 6,789
Dokter gigi 1,151 6,789
Perawat 3,151 6,789
Bidan 18,906 27,159
Sanitarian 3,151 6,789
Gizi 3,151 6,789
Kesehatan 3,151 6,789
Masyarakat
Apoteker 3,151 -

3
4
2) Farmasi dan Alat Kesehatan
Tiga hal di bawah ini dapat menjadi pertanyaan mengenai situasi farmasi dan alat
kesehatan di daerah.
a. Bagaimana ketersediaan obat dan vaksin di tingkat Puskesmas?
Tabel 1. Analisis Farmasi di Tingkat Puskesmas
No Indikator Jumlah Puskesmas
2013 2014 2015
1. Jumlah puskesmas dengan ketersediaan
obat dan vaksin esensial yang cukup
2. Jumlah puskesmas dengan pelayanan
kefarmasian sesuai standar
3. Penggunaan obat rasional di puskesmas

b. Bagaiman sistem distribusi obat dari Kab/Kota ke Puskesmas?


c. Bagaimana sistem informasi logistik obat?

3) Pemberdayaan Masyarakat
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini ini dapat digunakan sebagai penentuan
situasi mengenai pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di daerah:
a. Bagaimana kondisi UKBM (optimalisasi dana desa, upaya penjangkauan dan
peran serta masyarakat, pendekatan keluarga sehat, keberadaan desa siaga)?
b. Berapa jumlah rumah tangga yang telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat di setiap kecamatan atau wilayah puskesmas?
c. Berapa jumlah UKBM aktif (Posyandu, Poskesdes, Polindes)?
d. Berapa jumlah kader aktif (Jumantik) dan bagaimana kinerjanya?
e. Bagaimana peningkatan atau jumlah dana CSR perusahaan untuk kesehatan?
f. Bagaimana kemitraan pemerintah dan organisasi masyarakat dalam berbagai
program kesehatan?

5
4) Pembiayaan Kesehatan
Pertanyaan dibawah ini dapat digunakan untuk penentuan situasi pembiayaan
kesehatan di daerah:
a. Bagaimana proporsi anggaran kesehatan dalam APBD (PAD, DAU)?
b. Bagaimana pemanfaatan DAK pada periode sebelumnya (alokasi, realisasi
keuangan dan realisasi fisik)?
c. Bagaimana pemanfaatan DBH cukai rokok, otsus, dana desa (sesuai spesifik
daerah)?
d. Bagaimana gambaran alokasi anggaran dari BPJS baik untuk FKTP (kapitasi)
maupun FKTL (klaim INA-CBGs)?
e. Bagaimana alokasi Jamkesda (sesuai spesifik daerah)?

5) Manajemen Kesehatan, Informasi, dan Regulasi Kesehatan


Pertanyaan berikut diarahkan untuk penentuan situasi manajemen kesehatan:
a. Bagaimana kondisi sistem informasi kesehatan di daerah (cakupan SIK, SIMPUS,
SIKDA, P-Care)?
b. Apakah ada regulasi yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan?
c. Apakah ada regulasi yang dianggap menghambat pembangunan kesehatan dan
saling bertentangan sehingga perlu revisi/hapus?
d. Bagaimana mekanisme dan efektivitas monitoring dan evaluasi program
kesehatan dalam mendukung perencanaan?

6) Upaya Kesehatan
Untuk melakukan analisis upaya kesehatan, jawablah pertanyaan dan isilah tabel-
tabel di bawah ini:

6
Tabel 6. Analisis upaya kesehatan berdasarkan fasilitas kesehatan di daerah
Indikator Kondisi Kondisi Daerah
Nasional 2013 2014 2015
Akses rumah tangga yang 34,4%
dapat menjangkau (riskesdas
fasilitas pelayanan 2013)
kesehatan ≤ 30 menit
Akses rumah tangga yang 94,1 %
berada ≤ 5 km dari (Riskesdas
fasilitas kesehatan 2007)
Jumlah (Puskesmas) Rata-rata
nasional 1
puskesmas
untuk 25.730
penduduk
(Pusdatin
2013)
Pemanfaatan fasilitas 36,2 %
pelayanan kesehatan (Riskesdas
oleh penduduk 2013)
Kunjungan baru ke 41,8% (2007)
fasilitas pelayanan
kesehatan
Jumlah penduduk yang 45% (2007)
mencari pengobatan
sendiri
Pertolongan persalinan 66,6%
oleh tenaga kesehatan (riskesdas
(Bidan) 2013)
Persalinan di fasilitas 55,4 %
pelayanan kesehatan (Riskesdas
2010)

e. Bagaimana kondisi epidemiologi penyakit menular (HIV-AIDS, TB, Malaria,


Neglected disease seperti frambusia, filariasis, kusta), cakupan imunisasi ?

7
Tabel 7. Analisis situasi kesehatan berdasarkan kondisi epidemiologi penyakit
menular
Indikator Target nasional Kondisi daerah
pada tahun 2019 2013 2014 2015
Prevalensi tuberculosis per 100.000 245
penduduk (persen)
Prevalensi HIV (persen) <0,5
Prevalensi tekanan darah tinggi 23,4
(persen)
Prevalensi obesitas pada penduduk 15,4
usia 18+ tahun (persen)
Prevalensi merokok pada 5,4
penduduk usia ≤ 18
Persentase penurunan kasus 40
penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) tertentu
dari tahun 2013

f. Bagaimana kondisi penyakit tidak menular dan faktor resiko (jantung, diabetes,
stroke, kecelakaan)?
g. Bagaimana situasi gizi masyarakat?

Tabel 8. Analisis situasi berdasarkan status gizi masyarakat


Indikator Target nasional Kondisi daerah
pada tahun 2019 2013 2014 2015
Prevalensi anemia pada ibu hami 28
(persen)
Persentase bayi dengan berat 8
lahir rendah
Persentase bayi usia kurang dari 50
6 bulan yang mendapat ASI
Ekslusif
Prevalensi kekurangan gizi 17
(underweight) pada anal balita
Prevalensi wasting atau kurus 9,5
ank balita
Prevalensi stunting atau pendek 28
dan sangat pendek pada anak di
bawah dua tahun

8
h. Bagaimana situasi KIA dan KB di daerah?
Tabel 9. Analisis upaya kesehatan berdasarkan situasi KIA KB
Indikator Target nasional Kondisi daerah
pada tahun 2019 2013 2014 2015
Angka kematian ibu per 100.000 306
kelahiran hidup
Angka kelahran bayi per 1.000 24
kelahiran hidup

i. Bagaimana kondisi fisik dan ketersediaan fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas)


status akreditasi?
Tabel 10. Analisis upaya kesehatan berdasarkan ketersediaan fasilitas

Indikator Target nasional Kondisi daerah


pada tahun 2019 2013 2014 2015
Jumlah kecamatan yang Ada di setiap
memiliki minimal satu kecamatan
puskesmas yang terakreditasi
Rumah sakit daerah Satu per
terakreditasi nasional kabupaten

Tabel 2. Analisis Situasi berdasarkan SPM Kesehatan yang baru

Indikator Standar Kondisi Daerah


Pelayanan 2013 2014 2015
Minimal
Pelayanan ANC
Persalinan di 55,4 % (Riskesdas
fasilitas pelayanan 2010)
kesehatan
Pelayanan bayi
baru lahir
Pelayanan
kesehatan balita
Skrining anak SD
dan SLTP
Skrining orang usia
15 – 59 tahun
Skrining orang usia
60 tahun +
Pelayanan untuk
orang hipertensi
Pelayanan untuk
9
Indikator Standar Kondisi Daerah
Pelayanan 2013 2014 2015
Minimal
orang dengan DM
Pelayanan untuk
orang dengan
gangguan jiwa
Pelayanan untuk
orang dengan TBC
Pemeriksaan orang
berisiko HIV

Tabel 3. Analisis Situasi Berdasarkan RKP 2017

Indikator Sasaran Kondisi daerah Target


RPJMN daerah
2013 2014 2015 2019
Kunjungan Antenatal 72,0
(K4) (persen)
Kunjungan Neonatal 75,0
Pertama (KN1)
(persen)
Angka kelahiran total 2,37
(Total Fertility
Rate/TFR) (per
perempuan usia
reproduktif 15-49
tahun)
Angka prevalensi 65,2
pemakaian
kontrasepsi
(Contraceptive
Prevalence
Rate/CPR) (persen)
Penduduk yang 60,0
menjadi peserta
BPJS-Kesehatan
(persen)
Jumlah puskesmas 1200,0
yang minimal
memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan
(unit)

10
Tahap 2: Sinkronisasi Isu Strategis

Tabel 4. Sinkronisasi Isu-Isu Strategis

Isu Strategis

Isu Strategis RPJMN Renstra Kementrian Keterangan


Kesehatan
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak,
Remaja dan Lansia
2. Percepatan Perbaikan Status Gizi
Masyarakat
3. Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan
4. Peningkatan Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Rujukan yang
Berkualitas
5. Pemenuhan Ketersediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Pengawasan
Obat dan Makanan
6. Pemenuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
7. Peningkatan Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat
8. Peningkatan Manajemen, Penelitian
dan Pengembangan, dan Sistem
Informasi
9. Pengembangan dan Peningkatan
Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
10. Pengembangan Jaminan Kesehatan
Nasional

11
Tahap 3: Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan

Tabel 5. Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator RPJMD dengan RPJMN

RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan


No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 Meningkatnya Angka kematian ibu per 1. Jumlah absolut angka kematian ibu
Status Kesehatan 100.000 kelahiran hidup melahirkan per kelahiran hidup
Ibu dan Anak 2. Persentase persalinan di fasilitas kesehatan
(Riskesdas)
Angka kematian bayi per Jumlah kematian bayi per kelahiran hidup
1.000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

Meningkatnya Prevalensi anemia pada ibu Persentase ibu hamil yang mengalami anemia
Status Gizi hamil (persen)
Masyarakat
Jumlah ibu hamil mendapatkan tablet tambah
darah (bagian dari intervensi)

Persentase bayi dengan Jumlah kelahiran bayi dengan BBLR per


berat badan lahir rendah kelahiran bayi
(BBLR)

Persentase bayi usia kurang Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang
dari 6 bulan yang mendapat mendapat ASI eksklusif
ASI eksklusif

Prevalensi kekurangan gizi Persentase balita kekurangan gizi


(underweight) pada anak

12
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

balita (persen)

Jumlah penanganan kekurangan gizi pada balita


(bagian dari intervensi)

Jumlah Balita mendapatkan PMT (bagian dari


intervensi)

Prevalensi wasting (kurus) Persentase anak balita dengan status gizi


anak balita (persen) wasting (kurus)

Jumlah penanganan anak balita wasting

Prevalensi stunting (pendek Persentase anak baduta dengan stunting


dan sangat pendek) pada
anak baduta (di bawah 2
tahun) (persen)

Meningkatnya Prevalensi obesitas pada Prevalensi obesitas pada penduduk usia ≥18
Pengendalian penduduk usia ≥18 dalam wilayahprovinsi tersebut
Penyakit Menular
dan Tidak Menular 2016: 15,4%
serta DO: Prevalensi obesitas pada 2017: 15,4%
Meningkatnya penduduk usia ≥18
Penyehatan 2018: 15,4%
Lingkungan
2019: 15,4%

Persentase kabupaten/kota Persentase kabupaten/kota yang memenuhi


yang memenuhi syarat

13
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

kualitas kesehatan syarat kualitas kesehatan lingkungan


lingkungan

Prevalensi merokok pada Prevalensi merokok pada usia <18 tahun


usia <18 tahun
2016: 6,4%

2017: 5,9%
DO: Prevalensi merokok
pada usia <18 tahun 2018: 5,6%

dalam wilayah provinsi 2019: 5,4%


tersebut

2 Meningkatnya Prevalensi Tuberkulosis Persentase Kab/Kota yang memiliki penemuan


Pengendalian (TB) per 100.000 penduduk kasus TB (Case Detection Rate/CDR) minimal
Penyakit Menular (persen) 70% dan keberhasilan pengobatan (succes
dan Tidak Menular Rate/SR) minimal 85%
serta
Meningkatnya
Penyehatan DO: Jumlah Kab/Kota yang memiliki penemuan
Lingkungan kasus TB (Case Detection Rate/CDR)minimal
70% dan keberhasilan pengobatan (succes
Rate/SR) minimal 85% dibanding jumlah
seluruh kab/kota di wilayah provinsi tersebut

2016: 70%

14
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

2017: 80%

2018: 90%

2019: 100%

Prevalensi HIV (persen) Prevalensi HIV (persen)

Jumlah kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi


dengan eliminasi malaria malaria

Jumlah provinsi dengan Jumlah kabupaten dengan eliminasi kusta


eliminasi kusta

Jumlah kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi


dengan eliminasi Filariasis Filariasis

Prevalensi tekanan darah Prevalensi tekanan darah tinggi


tinggi (persen)
2016: 24,6%
DO: Prevalensi tekanan
darah tinggi pada usia ≥18 2017: 24,2%
tahun dalam wilayah 2018: 23,8%
provinsi tersebut
2019: 23,4%

Persentase penurunan kasus Penurunan jumlah kasus PD3I tertentu:


penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)

15
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

tertentu dari tahun 2013

2016 : 10%

2017 : 20%

2018 : 30%

2019 : 40%

1. Campak
2. Polio
3. Tetanus Neonatorum
4. Difteri
Melalui surveillans PD3I dan sistem
kewaspadaan dini dan respons yang baik

Persentase kabupaten/kota Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80


yang mencapai 80 persen persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
imunisasi dasar lengkap
pada bayi

3 Meningkatnya Jumlah kecamatan yang - Jumlah Kab/Kota yang siap melaksanakan


Pemerataan Akses memiliki minimal satu akreditasi Puskesmas
dan Mutu puskesmas yang
Pelayanan tersertifikasi akreditasi - Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan
Kesehatan akreditasi Puskesmas

Jumlah kabupaten/kota yang Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan akreditasi


memiliki minimal satu RSUD RSUD tersertifikasi akreditasi nasional

16
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

yang tersertifikasi akreditasi


nasional
Jumlah RS Pusat yang terakreditasi

Unmet need pelayanan


kesehatan

4 Memastikan Persentase ketersediaan Persentase ketersediaan obat dan vaksin di


Ketersediaan Obat obat dan vaksin di puskesmas
dan Mutu Obat puskesmas
dan Makanan
Persentase penggunaan obat rasional di
Puskesmas

5 Meningkatnya Jumlah puskemas yang Jumlah Kab/Kota yang seluruh Puskesmasnya


Ketersediaan, minimal memiliki 5 jenis memiliki SDM kesehatan sesuai standar
Penyebaran, dan tenaga kesehatan ketenagaan (Permenkes no 75/2014)
Mutu Sumber
Daya Manusia
Kesehatan Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga
kesehatan sesuai standar ketenagaan
(Permenkes no 75/2014)

Persentase RS Kab/Kota Jumlah Kab/Kota dengan RS Pemerintah kelas C


kelas C yang memiliki 7 yang memiliki dokter spesialis sesuai standar
dokter spesialis ketenagaan

17
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

Jumlah RS kelas C yang memiliki dokter spesialis


sesuai standar ketenagaan (Permenkes 56 tahun
2014)

Jumlah SDM kesehatan yang


ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif)

Meningkatnya Jumlah Kab/Kota yang Jumlah Kab/Kota yang memiliki Puskesmas yang
Puskesmas yang memiliki minimal 20% menyelenggarakan Upaya kesehatan jiwa dan
menyelenggarakan Puskesmas yang NAPZA
upaya kesehatan menyelanggarakan upaya
jiwa dan NAPZA kesehatan jiwa dan NAPZA

Pencegahan dan Jumlah pelayanan kesehatan Jumlah pelayanan kesehatan sebagai IPWL di
Rehabilitasi Medis sebagai IPWL yang provinsi yang menyelenggarakan upaya
Penyalahgunaan menyelenggarakan upaya pencegahan dan rehabiltasi medis pada
NAPZA di pencegahan dan rehabiltasi penyalahguna NAPZA
pelayanan medis apda penyalahgunaan
kesehatan yang NAPZA
ditetapkan sebagai
institusi penerima
wajib lapor
(IPWL)

Meningkatnya Jumlah fasilitas pelayanan a. b. c. Jumlah Kab/Kota yang memiliki fasilitas


cakupan layanan kesehatan yang telah pelayanan kesehatan yang ditetapkan (PPT dan
dampak psikologis ditetapkan (PPT dan PKT) PKT) yang melaksanakan penanganan dampak
psikologis korban Kekerasan dan pelaku
korban Kekerasan yang melaksanakan

18
RPJMN Renstra Kementrian Kesehatan
No.
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

dan pelaku penanganan dampak kejahatan seksual pada anak dan remaja
kejahatan seksual psikologis korban Kekerasan Jumlah korban kekerasan dan pelaku kejahatan
pada anak dan dan pelaku kejahatan seksual pada anak dan remaja di Fasyankes
remaja seksual pada anak dan rujukan yang telah ditetapkan
remaja yang telah memiliki
PPT dan PKT di Fasyankes
yang telah ditetapkan

Meningkatnya Jumlah sekolah yang d. e. f. Jumlah sekolah sehat di Kab/Kota yang


Pencegahan dan melaksanakan pencegahan melaksanakan pencegahan dan pengendalian
Pengendalian dan pengendalian masalah masalah keswa dan napza di sekolah PAUD, SD,
SMP, SMA dan yang sederajat
Masalah Keswa keswa dan napza di sekolah
dan Napza di PAUD, SD, SMP, SMA dan
sekolah PAUD, SD, yang sederajat
SMP, SMA dan
yang sederajat

19
Tabel 20a. Penjabaran Isu Strategis (1) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (1): Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia

Tujuan Sasaran Indikator


Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

Tabel 20b. Penjabaran Isu Strategis (2) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (2): Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat

Tujuan Sasaran Indikator


Meningkatnya Status Gizi Masyarakat Jumlah ibu hamil mendapatkan tablet tambah
darah (bagian dari intervensi)

20
Tabel 20c. Penjabaran Isu Strategis (3) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (3): Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Tujuan Sasaran Indikator


Meningkatnya Pengendalian Penyakit Prevalensi obesitas pada penduduk usia ≥18
Menular dan Tidak Menular serta dalam wilayahprovinsi tersebut
Meningkatnya Penyehatan Lingkungan 2016: 15,4%
2017: 15,4%
2018: 15,4%
2019: 15,4%

Tabel 20d. Penjabaran Isu Strategis (4) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (4): Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas

Tujuan Sasaran Indikator


Meningkatnya Pemerataan Akses dan Mutu Jumlah Kab/Kota yang siap melaksanakan
Pelayanan Kesehatan akreditasi Puskesmas

21
Tabel 20e. Penjabaran Isu Strategis (5) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (5): Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan
Makanan

Tujuan Sasaran Indikator


Memastikan Ketersediaan Obat dan Mutu Persentase penggunaan obat rasional di
Obat dan Makanan Puskesmas

Tabel 20f. Penjabaran Isu Strategis (6) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (6): Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Tujuan Sasaran Indikator


Meningkatnya Ketersediaan, Penyebaran, Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga
dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan kesehatan sesuai standar ketenagaan
(Permenkes no 75/2014)

22
Tabel 20g. Penjabaran Isu Strategis (7) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (7): Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan Sasaran Indikator


Meningkatnya Puskesmas yang Jumlah Kab/Kota yang memiliki Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa yang menyelenggarakan Upaya kesehatan
dan NAPZA jiwa dan NAPZA

Tabel 20h.Penjabaran Isu Strategis (8) ke dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (8): Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, dan Sistem Informasi

Tujuan Sasaran Indikator

23
Tabel 20i. Penjabaran Isu Strategis (9) ke dalam Tujuan, Sasaran dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (9): Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

Tujuan Sasaran Indikator

Tabel 20j. Penjabaran Isu Strategis (10) ke dalam Tujuan, Sasaran dan Indikator

Isu Strategis RPJMN Sub Bidang Kesehatan (10): Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

Tujuan Sasaran Indikator

24
Tahap 4: Sinkronisasi Target Sasaran

Tabel 21. Sinkronisasi Target Sasaran

Tujuan RPJMN Indikator Sasaran RPJMN 2015- Target Indikator Sasaran Renstra Kementrian Target
No. 2019 Kesehatan
1 Meningkatnya Angka kematian ibu per 100.000 306 Jumlah absolut angka kematian ibu melahirkan per
Status Kesehatan kelahiran hidup kelahiran hidup
Ibu dan Anak Persentase persalinan di fasilitas kesehatan
(Riskesdas)
Angka kematian bayi per 1.000 24 Jumlah kematian bayi per kelahiran hidup
kelahiran hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Meningkatnya Prevalensi anemia pada ibu hamil 28 Persentase ibu hamil yang mengalami anemia
Status Gizi (persen)
Jumlah ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah
Masyarakat (bagian dari intervensi)
Persentase bayi dengan berat badan 8 Jumlah kelahiran bayi dengan BBLR per kelahiran bayi
lahir rendah (BBLR)
Persentase bayi usia kurang dari 6 50 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang
bulan yang mendapat ASI eksklusif mendapat ASI eksklusif
Prevalensi kekurangan gizi 17 Persentase balita kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita
Jumlah penanganan kekurangan gizi pada balita
(persen) (bagian dari intervensi)

Jumlah Balita mendapatkan PMT (bagian dari


intervensi)
Prevalensi wasting (kurus) anak 9,5 Persentase anak balita dengan status gizi wasting

25
balita (persen) (kurus)

Jumlah penanganan anak balita wasting


Prevalensi stunting (pendek dan 28 Persentase anak baduta dengan stunting
sangat pendek) pada anak baduta
(di bawah 2 tahun) (persen)
2 Meningkatnya Prevalensi obesitas pada penduduk 15,4 Prevalensi obesitas pada penduduk usia ≥18 dalam
Pengendalian usia ≥18 wilayahprovinsi tersebut
2016: 15,4%
Penyakit Menular 2017: 15,4%
dan Tidak Menular DO: Prevalensi obesitas pada 2018: 15,4%
serta penduduk usia ≥18 2019: 15,4%
Meningkatnya Persentase kabupaten/kota yang 40 Persentase kabupaten/kota yang memenuhi syarat
Penyehatan memenuhi syarat kualitas kualitas kesehatan lingkungan
Lingkungan kesehatan lingkungan
Prevalensi merokok pada usia <18 5,4 Prevalensi merokok pada usia <18 tahun
tahun 2016: 6,4%
2017: 5,9%
2018: 5,6%
DO: Prevalensi merokok pada usia 2019: 5,4%
<18 tahun
dalam wilayah provinsi tersebut
Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 245 Persentase Kab/Kota yang memiliki penemuan kasus
100.000 penduduk (persen) TB (Case Detection Rate/CDR) minimal 70% dan
keberhasilan pengobatan (succes Rate/SR) minimal
85%

DO: Jumlah Kab/Kota yang memiliki penemuan kasus


TB (Case Detection Rate/CDR)minimal 70% dan
keberhasilan pengobatan (succes Rate/SR) minimal
85% dibanding jumlah seluruh kab/kota di wilayah
provinsi tersebut

26
2016: 70%
2017: 80%
2018: 90%
2019: 100%
Prevalensi HIV (persen) <0,5% Prevalensi HIV (persen)
Jumlah kabupaten/kota dengan 300 Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria
eliminasi malaria
Jumlah provinsi dengan eliminasi 34 Jumlah kabupaten dengan eliminasi kusta
kusta
Jumlah kabupaten/kota dengan 35 Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi Filariasis
eliminasi Filariasis
Prevalensi tekanan darah tinggi 23,4 Prevalensi tekanan darah tinggi
(persen) 2016: 24,6%
2017: 24,2%
DO: Prevalensi tekanan darah tinggi 2018: 23,8%
pada usia ≥18 tahun dalam wilayah 2019: 23,4%
provinsi tersebut
Persentase penurunan kasus 40 Penurunan jumlah kasus PD3I tertentu:
penyakit yang dapat dicegah
2016 : 10%
dengan imunisasi (PD3I) tertentu 2017 : 20%
dari tahun 2013 2018 : 30%
2019 : 40%
1. Campak
2. Polio
3. Tetanus Neonatorum
4. Difteri
Melalui surveillans PD3I dan sistem kewaspadaan
dini dan respons yang baik
Persentase kabupaten/kota yang 95 Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
mencapai 80 persen imunisasi imunisasi dasar lengkap pada bayi
dasar lengkap pada bayi

27
3 Meningkatnya Jumlah kecamatan yang memiliki 5600 - Jumlah Kab/Kota yang siap melaksanakan akreditasi
Pemerataan Akses minimal satu puskesmas yang Puskesmas
- Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan akreditasi
dan Mutu tersertifikasi akreditasi Puskesmas
Pelayanan Jumlah kabupaten/kota yang 481 Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan akreditasi RSUD
Kesehatan memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional
tersertifikasi akreditasi nasional Jumlah RS Provinsi yang terakreditasi
Unmet need pelayanan kesehatan

Tujuan RPJMN Indikator Sasaran RPJMN 2015- Target Indikator Sasaran RPJMD Provinsi Target
No. 2019
4 Memastikan Persentase ketersediaan obat dan 90 Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
Ketersediaan Obat vaksin di puskesmas puskesmas
dan Mutu Obat dan Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas
Makanan
5 Meningkatnya Jumlah puskemas yang minimal 5600 Jumlah Kab/Kota yang seluruh Puskesmasnya
Ketersediaan, memiliki 5 jenis tenaga kesehatan memiliki SDM kesehatan sesuai standar ketenagaan
(Permenkes no 75/2014)
Penyebaran, dan
Mutu Sumber Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan
Daya Manusia sesuai standar ketenagaan (Permenkes no 75/2014)
Kesehatan Persentase RS Kab/Kota kelas C 60 Jumlah Kab/Kota dengan RS Pemerintah kelas C yang
yang memiliki 7 dokter spesialis memiliki dokter spesialis sesuai standar ketenagaan

Jumlah RS kelas C yang memiliki dokter spesialis


sesuai standar ketenagaan (Permenkes 56 tahun
2014)
Jumlah SDM kesehatan yang 56.910
ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif)

28
Tujuan RPJMN Indikator Sasaran RPJMN 2015- Target Indikator Sasaran RPJMD Provinsi Target
No. 2019
6 Meningkatnya Jumlah Kab/Kota yang memiliki Jumlah Kab/Kota yang memiliki Puskesmas yang
Puskesmas yang minimal 20% Puskesmas yang menyelenggarakan Upaya kesehatan jiwa dan NAPZA
menyelenggarakan menyelanggarakan upaya
upaya kesehatan kesehatan jiwa dan NAPZA
jiwa dan NAPZA
7 Pencegahan dan Jumlah pelayanan kesehatan Jumlah pelayanan kesehatan sebagai IPWL di provinsi
Rehabilitasi Medis sebagai IPWL yang yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan
rehabiltasi medis pada penyalahguna NAPZA
Penyalahgunaan menyelenggarakan upaya
NAPZA di pencegahan dan rehabiltasi medis
pelayanan apda penyalahgunaan NAPZA
kesehatan yang
ditetapkan sebagai
institusi penerima
wajib lapor
(IPWL)
8 Meningkatnya Jumlah fasilitas pelayanan Jumlah Kab/Kota yang memiliki fasilitas pelayanan
cakupan layanan kesehatan yang telah ditetapkan kesehatan yang ditetapkan (PPT dan PKT) yang
melaksanakan penanganan dampak psikologis
dampak psikologis (PPT dan PKT) yang melaksanakan korban Kekerasan dan pelaku kejahatan seksual
korban Kekerasan penanganan dampak psikologis pada anak dan remaja
dan pelaku korban Kekerasan dan pelaku Jumlah korban kekerasan dan pelaku kejahatan
kejahatan seksual kejahatan seksual pada anak dan seksual pada anak dan remaja di Fasyankes rujukan
yang telah ditetapkan
pada anak dan remaja yang telah memiliki PPT dan
remaja PKT di Fasyankes yang telah
ditetapkan
9 Meningkatnya Jumlah sekolah yang melaksanakan Jumlah sekolah sehat di Kab/Kota yang
Pencegahan dan pencegahan dan pengendalian melaksanakan pencegahan dan pengendalian
masalah keswa dan napza di sekolah PAUD, SD, SMP,

29
Pengendalian masalah keswa dan napza di SMA dan yang sederajat
Masalah Keswa sekolah PAUD, SD, SMP, SMA dan
dan Napza di yang sederajat
sekolah PAUD, SD,
SMP, SMA dan
yang sederajat

30
31
Tahap 5: Sinkronisasi Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan
I. Sinkronisasi Arah Kebijakan

Tabel 22.Sinkronisasi Arah Kebijakan

No. Arah Kebijakan Arah Kebijakan dalam Renstra


RPJMN Bidang Kesehatan Kementrian Kesehatan

1 Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan


Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas

2 Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat


3 Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan

4 Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang


Berkualitas
5 Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan
yang Berkualitas
6 Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan,
Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
7 Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8 Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu
Sumber Daya Manusia Kesehatan
9 Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
10 Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan
dan Sistem Informasi
11 Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial
Nasional Bidang Kesehatan
12 Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas
Pembiayaan Kesehatan

32
II. Sinkronisasi Strategi
Tabel 23a. Strategi Arah Kebijakan 1
Strategi untuk Arah Kebijakan (1) Akselerasi Kajian Strategi dalam
Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Literatur RPJMD Provinsi
Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas
a peningkatan akses dan mutu continuum of care
pelayanan ibu dan anak yang meliputi kunjungan
ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan dan
penurunan kasus kematian ibu di rumah sakit
b peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi
pada remaja
c penguatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
d penguatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan
Olahraga
e peningkatan pelayanan kesehatan penduduk usia
produktif dan lanjut usia
f peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada
bayi dan balita; dan peningkatan peran upaya
kesehatan berbasis masyarakat termasuk
posyandu dan pelayanan terintegrasi lainnya
dalam pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia

33
Tabel 23b. Strategi Arah Kebijakan 2

Strategi untuk Arah Kebijakan (2) Mempercepat Perbaikan Kajian Strategi dalam
Gizi Masyarakat Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a peningkatan surveilans gizi termasuk pemantauan
b pertumbuhanpeningkatan akses dan mutu paket
pelayanan kesehatan dan gizi dengan fokus utama
pada 1.000 hari pertama kehidupan, remaja, calon
pengantin dan ibu hamil, termasuk pemberian
makanan tambahan, terutama untuk keluarga
kelompok termiskin dan wilayah DTPK
c peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang
kesehatan, gizi, sanitasi, hygiene, dan pengasuhan
d peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan gizi
terutama untuk ibu hamil, wanita usia subur, anak,
dan balita di daerah DTPK termasuk melalui upaya
kesehatan berbasis masyarakat dan Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik Integratif (Posyandu dan Pos
PAUD)
e penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi
dan standar gizi
f penguatan peran lintas sektor dalam rangka
intervensi sensitif dan spesifik yang didukung oleh
peningkatan kapasitas pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan rencana
aksi pangan dan gizi

34
Tabel 23c. Strategi Arah Kebijakan 3

Strategi untuk Arah Kebijakan (3) Meningkatkan Kajian Strategi dalam


Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan
penyakit
b peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk
pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian
penyakit menular terutama TB, HIV, dan malaria dan
penyakit tidak menular
c pelayanan kesehatan jiwa
d pencegahan dan penanggulangan kejadian luar
biasa/wabah
e peningkatan mutu kesehatan lingkungan
f penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan

g peningkatan pengendalian dan promosi penurunan


faktor risiko biologi (khususnya darah tinggi, diabetes,
obesitas), perilaku (khususnya konsumsi buah dan sayur,
aktivitas fisik, merokok, alkohol) dan lingkungan
h peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
i peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap
air minum dan sanitasi yang layak dan perilaku hygiene
j pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan
masyarakat dalam pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan

35
Tabel 23d. Strategi Arah Kebijakan 4

Strategi untuk Arah Kebijakan (4) Meningkatkan Akses Kajian Strategi Renstra
Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas Literatur Kementrian
Kesehatan
a pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dasar
sesuai standar mencakup puskesmas (rawat
inap/perawatan) dan jaringannya termasuk
meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di
daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan
b peningkatan kerjasama puskesmas dengan unit
transfusi darah khususnya dalam rangka penurunan
kematian ibu
c pengembangan dan penerapan sistem akreditasi
fasilitas pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah
dan swasta
d peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
dengan dukungan bantuan operasional kesehatan
e penyusunan, penetapan, dan pelaksanaan berbagai
standar guideline pelayanan kesehatan diikuti dengan
pengembangan sistem monitoring dan evaluasinya
f peningkatan pengawasan dan kerjasama pelayanan
kesehatan dasar dengan fasilitas swasta
g pengembangan kesehatan tradisional dan
komplementer
h pengembangan inovasi pelayanan kesehatan dasar
melalui pelayanan kesehatan bergerak, pelayanan
primer, dan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat

36
Tabel 23e. Strategi Arah Kebijakan 5

Strategi untuk Arah Kebijakan (5) Meningkatan Akses Kajian Strategi dalam
Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
terutama rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit
rujukan regional, rumah sakit di setiap
kabupaten/kota, termasuk rumah sakit pratama di
daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan
b penguatan dan pengembangan sistem rujukan
nasional, rujukan regional, dan sistem rujukan gugus
kepulauan dan pengembangan sistem informasi dan
rujukan di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
online
c peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan melalui akreditasi rumah sakit dan
pengembangan standar guideline pelayanan
kesehatan
d pengembangan sistem pengendalian mutu internal
fasilitas kesehatan
e peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
f peningkatan efektivitas pengelolaan rumah sakit
terutama dalam regulasi pengelolaan dana kesehatan
di rumah sakit umum daerah dan pemerintah daerah
g pengembangan inovasi pelayanan kesehatan melalui
rumah sakit pratama, telemedicine, dan pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer

37
Tabel 23f. Strategi Arah Kebijakan 6

Strategi untuk Arah Kebijakan (6) Meningkatkan Kajian Strategi dalam


Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Literatur Renstra
Farmasi dan Alat Kesehatan Kementrian
Kesehatan
a peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat,
terutama obat esensial generik di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar
b peningkatan pengendalian, monitoring, dan evaluasi
harga obat dengan penyempurnaan, penyelarasan, dan
evaluasi reguler berbagai daftar dan formularium obat
c peningkatan kapasitas institusi dalam management
supply chain obat, vaksin, dan alat kesehatan
d peningkatan daya saing industri farmasi dan alkes
melalui pemenuhan standar dan persyaratan
e peningkatan pengawasan pre- dan post-market alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
(PKRT)
f peningkatan pengawasan pre- dan post-market alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
(PKRT)
g peningkatan mutu pelayanan kefarmasian termasuk
tenaga kefarmasian; dan peningkatan promosi
penggunaan obat dan teknologi rasional oleh provider
dan konsumen

38
Tabel 23g. Strategi Arah Kebijakan 7

Strategi untuk Arah Kebijakan (7) Meningkatkan Kajian Strategi dalam


Pengawasan Obat dan Makanan Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a penguatan sistem pengawasan obat dan makanan
berbasis risiko
b peningkatan sumber daya manusia pengawas obat
dan makanan
c penguatan kemitraan pengawasan obat dan
makanan dengan pemangku kepentingan
d peningkatan kemandirian pengawasan obat dan
makanan berbasis risiko oleh masyarakat dan
pelaku usaha
e peningkatan kapasitas dan inovasi pelaku usaha
dalam rangka mendorong peningkatan daya saing
produk obat dan makanan
f penguatan kapasitas dan kapabilitas pengujian obat
dan makanan

39
Tabel 23h. Strategi Arah Kebijakan 8

Strategi untuk Arah Kebijakan (8) Meningkatkan Kajian Strategi dalam


Ketersediaan, Penyebaran, dan Kualitas Sumber Daya Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan dengan prioritas di daerah
terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) melalui
penempatan tenaga kesehatan termasuk tenaga
pegawai tidak tetap kesehatan/PPPK (Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), dan penempatan
tenaga kesehatan baru lulus/penugasan khusus
(affirmative policy) dan pengembangan model
penempatan tenaga kesehatan
b peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui
peningkatan kompetensi, pendidikan dan pelatihan,
dan sertifikasi seluruh jenis tenaga kesehatan
c peningkatan kualifikasi tenaga kesehatan termasuk
pengembangan dokter spesialis dan dokter layanan
primer
d pengembangan insentif finansial dan non-finansial bagi
tenaga kesehatan terutama untuk meningkatkan
retensi tenaga kesehatan di DTPK; dan pengembangan
sistem pendataan tenaga kesehatan dan upaya
pengendalian dan pengawasan tenaga kesehatan

40
Tabel 23i. Strategi Arah Kebijakan 9

Strategi untuk Arah Kebijakan (9) Meningkatkan Kajian Strategi dalam


Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a peningkatan advokasi kebijakan pembangunan
berwawasan kesehatan
b pengembangan regulasi dalam rangka promosi
kesehatan
c penguatan gerakan masyarakat dalam promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui
kemitraan antara lembaga pemerintah dengan
swasta, dan masyarakat madani
d peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
pendidikan kesehatan masyarakat, komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) serta upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM) termasuk
pengembangan rumah sehat
e peningkatan SDM promosi kesehatan; dan
pengembangan metode dan teknologi promosi
kesehatan

41
Tabel 23j. Strategi Arah Kebijakan 10

Strategi untuk Arah Kebijakan (10) Menguatkan Kajian Strategi dalam


Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Literatur Renstra
Informasi Kementrian
Kesehatan
a program kesehatan serta peningkatan transparansi
tata kelola pemerintahan
b penguatan mekanisme monitoring evaluasi melalui
pengembangan sistem informasi terpadu dan
terstruktur antara pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota
c peningkatan penelitian dan pengembangan untuk
mendukung kebijakan pembangunan kesehatan
berbasis bukti (evidence based policy) termasuk
data kematian dan kesakitan serta pengembangan
pengukuran responsiveness sistem kesehatan
d pengembangan dan pelaksanaan sistem
pengumpulan data untuk pemantauan indikator
pembangunan kesehatan
e penguatan riset bahan baku obat melalui
pemanfaatan keanekaragaman hayati serta plasma
nutfah dalam negeri
f peningkatan penanggulangan krisis kesehatan
g peningkatan sinergitas kebijakan perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan di pusat dan
daerah melalui pembagian urusan
h pengembangan sistem informasi pelayanan
kesehatan (e-health) dasar dan rujukan termasuk
integrasi data rekam medis nasional (online)

42
Tabel 23k. Strategi Arah Kebijakan 11

Strategi untuk Arah Kebijakan (11) Memantapkan Kajian Strategi dalam


Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Literatur Renstra
Kesehatan Kementrian
Kesehatan
a Peningkatan cakupan kepesertaan melalui Kartu
Indonesia Sehat ke seluruh penduduk secara
bertahap
b peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menjadi penyedia layanan sesuai standar
antara lain melalui kerjasama antara pemerintah
dengan penyedia layanan swasta
c peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan dalam
bentuk penyempurnaan dan koordinasi paket
manfaat, penyempurnaan sistem pembayaran dan
insentif penyedia layanan, pengendalian mutu dan
biaya pelayanan, peningkatan akuntabilitas sistem
pembiayaan, pengembangan health technology
assesment, serta pengembangan sistem monitoring
dan evaluasi terpadu
d penyempurnaan sistem pembayaran untuk
penguatan pelayanan kesehatan dasar, kesehatan ibu
dan anak, insentif tenaga kesehatan di DTPK dan
peningkatan upaya promotif dan preventif
perorangan
e pengembangan berbagai regulasi termasuk standar
guideline pelayanan kesehatan
f peningkatan kapasitas kelembagaan untuk
mendukung mutu pelayanan; dan pengembangan
pembiayaan pelayanan kesehatan kerjasama
pemerintah swasta

43
Tabel 23l. Strategi Arah Kebijakan 12

Strategi untuk Arah Kebijakan (12) Mengembangkan Kajian Strategi dalam


dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan Literatur Renstra
Kementrian
Kesehatan
a peningkatan pembiayaan kesehatan publik
b peningkatan proporsi pembiayaan kesehatan
masyarakat, termasuk pembiayaan upaya promotif
dan preventif
c peningkatan pelayanan kesehatan perorangan untuk
pembiayaan kesehatan masyarakat tidak
mampu/miskin
d peningkatan pembiayaan dalam rangka mendukung
pencapaian universal health coverage (UHC),
terutama untuk peningkatan kepesertaan masyarakat
tidak mampu dan peningkatan kesiapan supply side
SJSN Kesehatan

44
Tahap 6: Sinkronisasi Program Daerah dengan Prioritas Nasional, Program Prioritas, dan Kegiatan Prioritas
Berdasarkan Indikator dan Pembagian Urusan Pemerintahan

Tabel 6. Pemetaan Program Nasional ke Dalam Program dan Kegiatan SKPD

Prioritas Nasional Pembangunan Kesehatan

No Program Kegiatan Prioritas Urusan dalam UU Sub Program Kegiatan SKPD


Prioritas Nasional No. 23/14 Urusan SKPD SKPD Penanggung
Nasional dalam UU Jawab
No. 23/14
1 Penguatan Kampanye Hidup Pemberdayaan
Promotif dan Sehat Masyarakat Bidang
Preventif: Kesehatan
“Gerakan Konsumsi Pangan Upaya Kesehatan
Masyarakat Sehat
Hidup Sehat Lingkungan Sehat Upaya Kesehatan
Pencegahan Penyakit Upaya Kesehatan
dan Deteksi Dini
Aktivitas Fisik dan
Konektivitas
AntarModa
Transportasi
Kawasan Tanpa Upaya Kesehatan
Rokok, Narkoba dan
Minuman Keras
Penurunan Stress dan
Keselamatan
Berkendara
Advokasi Regulasi -
Gerakan Masyarakat
Sehat

45
2 Percepatan Pembinaan Gizi ibu, Upaya Kesehatan
Perbaikan Gizi bayi, dan anak
Masyarakat Manajemen dan Upaya Kesehatan
pencegahan penyakit
Pendidikan dan Pemberdayaan
pemberdayaan Masyarakat Bidang
perempuan, serta Kesehatan
perkembangan anak
usia dini
Ketersediaan pangan -
beragam, akses
ekonomi, dan
pemanfaatan pangan
Peningkatan sanitasi Upaya Kesehatan
dan akses air bersih
Pelayanan kesehatan Upaya Kesehatan
dan keluarga
berencana
Peningkatan -
Advokasi, Sosialisasi,
dan Kampanye
3 Peningkatan Akses Penyediaan Fasilitas Upaya Kesehatan
dan Mutu Kesehatan Dasar dan
Pelayanan Rujukan Yang
Kesehatan Berkualitas
Penyediaan, SDM Kesehatan
Persebaran dan
Kualitas SDM
Kesehatan
Penyediaan, Sediaan Farmasi, Alat
Distribusi, dan Mutu Kesehatan, dan
Sediaan Farmasi, Makanan Minuman
Alkes dan Makanan
Penguatan Sistem -
Informasi, Manajemen

46
dan Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
Perluasan -
Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional
(JKN)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS)
dan
4 Peningkatan Peningkatan Upaya Kesehatan
pelayanan KB dan pelayanan KB
kesehatan Penguatan advokasi Pemberdayaan
reproduksi dan komunikasi, Masyarakat Bidang
informasi dan edukasi Kesehatan
(KIE) KB
Pembinaan remaja Pemberdayaan
Masyarakat Bidang
Kesehatan
Pembangunan Pemberdayaan
keluarga Masyarakat Bidang
Kesehatan
Penguatan regulasi, -
kelembagaan, serta
data dan informasi

47
Tahap 7: Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan yang Mendukung Prioritas Nasional
Tabel 7. Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program Daerah dan Kegiatan yang Mendukung Prioritas Nasional
Kode Bidang Urusan Indikator Kondisi Kerangka Pendanaan (juta rupiah)
Pemerintahan dan Kinerja Kinerja Renstra Kementrian Kesehatan Usulan Pendanaan Kab/Kota Usulan Pendanaan Pusat
Program Prioritas Program Awal 2016-2020 2016-2020 2016-2020
Pembangunan (Outcome) RPJMD
(Tahun 0) 2019 2019 2019
Target Rp Sumber Target Rp Sumber Target Rp Sumber
Dana Dana Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Urusan Wajib
1 02 Kesehatan

48
Tahap 8: Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program
Tabel 8. Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program

No Kegiatan Strategis Program/Kegiatan Pemanfaatan Pola Indikasi


RPJMN SKPD yang atau Struktur Lokasi
(RKP 2017) Mendukung Nasional Ruang (RTRW
Kab/Kota; RTRW-
P; RTRW Pulau;
RTRW-N)*)
1 Penguatan Promotif
dan
Preventif: “Gerakan
Masyarakat
Hidup Sehat
1. Kampanye Hidup 1. Kegiatan 1 SKPD X
Sehat 2. Kegiatan 2 SKPD X
3. Kegiatan 1 SKPD Y
Dst
2. Konsumsi Pangan
Sehat
3. Lingkungan Sehat
4. Pencegahan
Penyakit dan Deteksi
Dini
5. Aktivitas Fisik dan
Konektivitas
AntarModa
Transportasi
6. Kawasan Tanpa
Rokok, Narkoba dan
Minuman Keras
7. Penurunan Stress
dan Keselamatan
Berkendara
8. Advokasi Regulasi
Gerakan Masyarakat
Sehat
2 Percepatan
Perbaikan Gizi
Masyarakat
1. Pembinaan Gizi ibu,
bayi, dan anak
2. Manajemen dan
pencegahan penyakit
3. Pendidikan dan
pemberdayaan
perempuan, serta
perkembangan anak
usia dini
4. Ketersediaan

49
pangan beragam,
akses ekonomi, dan
pemanfaatan pangan
5. Peningkatan
sanitasi dan akses air
bersih
6. Pelayanan
kesehatan dan
keluarga berencana
7. Peningkatan
Advokasi, Sosialisasi,
dan Kampanye
3 Peningkatan Akses
dan Mutu
Pelayanan
Kesehatan
1. Penyediaan
Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan
Yang Berkualitas
2. Penyediaan,
Persebaran dan
Kualitas SDM
Kesehatan
3. Penyediaan,
Distribusi, dan Mutu
Sediaan Farmasi,
Alkes dan Makanan
4. Penguatan Sistem
Informasi,
Manajemen dan
Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
5. Perluasan
Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional
(JKN)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS)
dan
4 Peningkatan
pelayanan KB dan
kesehatan
reproduksi
1. Peningkatan
pelayanan KB
2. Penguatan
advokasi dan
komunikasi,
informasi dan edukasi
(KIE) KB
3. Pembinaan remaja

50
4. Pembangunan
keluarga
5. Penguatan regulasi,
kelembagaan, serta
data dan informasi
Keterangan:
*)Hanya diisi jika program/kegiatan bersifat pembangunan fisik

51
52

Anda mungkin juga menyukai