Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

Ditujukan untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu

Bu Welas Haryati,S.Pd,.S.Kep,MMR

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

1. Wanti Adilia 9. Brilyan Praladi Wananda


(P1337420219017) (P1337420219027)
2. Zahwa Qorina Faluqi 10. Khairani Maulitasha Kirana
(P1337420219032) (P1337420219036)
3. Elina Yuniati 11. Fita Yohana Abriani
(P1337420219033) (P1337420219037)
4. Rahma Nazlina 12. Felicia Apri Nasyla
(P1337420219038) (P1337420219043)
5. Riska Nailul Munajah 13. Pramesta Aria Firmansyah
(P1337420219003) (P1337420219040)
6. Adela Puspita 14. Mar’atus Solikhah
(P1337420219007) (P1337420219047)
7. Novan Dwi Nugroho 15. Inayati Fadliyah Majid
(P1337420219020) (P1337420219001)
8. Alin Septiyani
(P1337420219023)
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga makalah ini dapat selesaikan dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nati syafa’atnya diakhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya baik itu berupa sehat fisik maupun sehat pikiran, sehingga penulis
mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Manajemen Patient Safety dengan judul “Alat Perlindungan Diri”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kesalahan didalamnya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 21 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Perlindungan Diri (APD)............................................ 3
B. Jenis-Jenis dan Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)......................... 4
C. Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD).................................................. 5
D. Pemeliharaan Alat Pelindung Diri (APD)............................................ 5
E. Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD)............................................. 6
F. Kelemahan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)............................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari
perawat selalu berinteraksi dengan pasien dan bahaya-bahaya di rumah
sakit, hal tersebut membuatperawat beresiko terkena Healthcare-associated
Infection (HAIs). HAIs merupakan infeksi yang terjadi selama dalam
proses asuhan keperawatan ataupun selama bekerja di rumah sakit atau di
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya (WHO, 2009).

Pekerjaan yang dilakukan perawat mempunyai potensi yang tinggi


dalam penyebaran infeksi, seperti pembersihan cairan tubuh,
injeksi/pengambilan darah, pemasangan kateter, perawatan luka dan lain-
lain. Apabila tindakan tersebut tidak dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan akan berpotensi menularkan penyakit infeksi, baik
bagi pasien (yang lain) atau bahkan pada petugas kesehatan (Nursalam,
2011; Akib et al, 2008).

Penggunaan APD merupakan bagian dari usaha perawat dalam


menciptakan lingkungan yang terhindar dari infeksi dan sebagai upaya
perlindungan diri sertapasien terhadap penularan penyakit (Potter & Perry,
2005). Penggunaan APDsalah satu program Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi (PPI) yang termasuk dalam kewaspadaan isolasiyang disusun oleh
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Kewaspadaan isolasi
dibagi menjadi 2 pilar yaitu Kewaspadaan Standar (Standard/Universal
Precautions) dan kewaspadaan berdasarkan cara transmisi (Transmission
based Precautions. Kewaspadaan standar yaitu pencegahan dan
pengendalian infeksi diterapkan kepada semua pasien yang berprinsip

1
bahwa darah dan cairan tubuh pasien berpotensi menularkan penyakit.
Sedangkan,kewaspadaan berdasarkan transmisi merupakan tambahan
untuk kewaspadaan standar yaitu tindakan pencegahan dan pengendalian
infeksi yang dilakukan setelah jenis infeksi sudah diketahui (Akib et al,
2008; Nursalam, 2007).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung diri (APD) ?
2. Apa saja jenis-jenis dan kegunaan alat pelindung diri (APD) ?
3. Bagaimana cara pemilihan alat pelindung diri (APD) ?
4. Bagaimana cara pemeliharaan alat pelindung diri (APD) ?
5. Bagaimana cara penyimpanan alat pelindung diri (APD) ?
6. Apa saja kelemahan penggunaan alat pelindung diri (APD) ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan alat pelindung diri (APD)
2. Mengetahui jenis-jenis dan kegunaan alat pelindung diri (APD)
3. Mengetahui bagaimana cara pemilihan alat pelindung diri (APD)
4. Mengetahui cara pemeliharaan alat pelindung diri (APD)
5. Mngetahui cara penyimpanan alat pelindung diri (APD)
6. Mengetahui kelemahan penggunaan alat pelindung diri (APD)

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis:
1.1 Sebagai pembanding bagi para pembaca untuk membuat makalah
1.2 Sebagai bahan penilaian bagi Dosen pengampu mata kuliah .....
1.3 Sebagai sumber referensi untuk para pembaca
2. Manfaat praktis
Makalah ini dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat untuk
mengenal lebih dalam lagi tentang alat pelindung diri (APD).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Pelindung Diri


Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau
bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health
Administration, personal protective equipment atau alat pelindung diri
(APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi
pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak
dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia,
biologis , radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat
yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja. Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk
mencegah kecelakaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat
melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari
kecelakaan yang terjadi.

B. Jenis-Jenis dan Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung diri meliputi sarung tangan, masker/respirator,
pelindung mata, (perisai muka, kacamata), kap, gaun, apron dan barang
lainnya (Tarwaka, 2008).
1. Sarung Tangan (sarung tangan bedah, sarung tangan pemeriksaan)

3
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan melindugi pasien dari
mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas
fisik terpenting untuk mencegah infeksi silang. Menurut Tiedjen ada
dua jenis sarung tangan yaitu:
a. Sarung tangan bedah, dipakai sewaktu melakukan tindakan infasif
atau pembedahan.
b. Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas
kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
2. Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah,
rahang dan semua rambut muka. Masker dipakai untuk menahan
cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah
bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau
cairan tubuh yang terkontaminasi masuk kedalam hidung atau mulut
petugas kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan,
bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan baik.
3. Respirator
Masker jenis khusus, disebut respiratori partikel, yang idanjurkan
dalam situasi menfilter udara yang tertarik nafas dianggap sangat
penting.
4. Pelindung Mata
Melindungi perawat ketika cipratan darah atau cairan tubuh lainnya
yang terkontaminasi dengan melindungi mata. Pelindung mata
termasuk pelindung plastik yang jernih.
5. Tutup Kepala/Kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan
rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan.
6. Gaun
Gaun penutup dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai
untuk melindungi pakaian petugas pelayanan kesehatan. Gaun bedah
pertama kali digunakan untuk melindungi pasien dari mikroorganisme

4
yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan
sewaktu pembedahan
7. Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air
di bagian depan dari petugas kesehatan
8. Alas Kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau
berat atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki

C. Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD)


Pemilihan APD haruslah dapat memberikan pelindung terhadap
bahaya, dimana APD tersebut memenuhi standar yang berlaku pada saat
ini, yaitu standar NIOSH, OSHA, ANSI, JIS dan lain sebagainya.

D. Pemeliharaan Alat Pelindung Diri (APD)


Teknik pemeliharaan alat pelindung diri disesuaikan dengan
standar masing – masing APD dan sebagian telah diuraikan pada sub
bagian jenis alat pelindung diri. Secara umum pemeliharaan APD dapat
dilakukan dengan:
1. Menyimpan dengan benar alat pelindung diri
2. Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air secukupnya.
Terutama untuk helm, kacamata, sepatu kerja, pakaian kerja dan
sarung tangan kulit/ kain/ karet.

E. Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD)


Untuk menjaga daya guna dari APD, hendaknya disimpan ditempat
khusus sehingga terbebas dari debu, kotoran, gas beracun, dan gigitan
serangga binatang. Tempat tersebut hendaknya kering dan mudah
pengambilannya.

5
F. Kelemahan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Beberapa kelemahan alat pelindung diri antara lain:
1) Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena (memakai APD
yang kurang tepat, cara pemakaian APD yang salah, APD tak
memenuhi persyaratan standar).
2) APD yang sensitif terhadap perubahan tertentu.
3) APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
4) APD dapat menularkan penyakit, bila dipakai berganti-ganti.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.
Ruang lingkup Alat Pelindung Diri (APD) antara lain : alat-alat pelindung
diri, manfaat pelindung diri, dan cara memilih alat pelindung diri. Manfaat
dari penggunaan alat pelindung diri yaitu melindungi seluruh atau sebagian
tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja
dan mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan. Jenis- jenis alat
pelindung diri adalah alat pelindung kepala, muka, telinga, pernafasan,
tangan, kakidan tubuh. Dimana penggunaannya harus disesuaikan dengan
jenis aktivitas atau pekerjaannya.

B. Saran
a. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada semua
masyarakat agar dapat mengurangi kecelakaan
b. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan APD
c. Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja
d. Pemantauan terhadap penggunaan APD harus rutin dilakukan, agar
dalam penggunaan lebih optimal.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/361678026/Apd-keperawatan

Anda mungkin juga menyukai