Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan penting di dunia. Pada masa dahulu, Asia
Tenggara merupakan salah satu jalur perdagangan penting yang menghubungkan antara India
dengan Tiongkok. Jalur lalu lintas yang terkenal adalah Selat Malaka. Di sekitar Selat Malaka
terdapat beberapa pusat perdagangan yang sangat ramai. Di Asia Tenggara sendiri terdapat
komoditi dagang andalan khususnya dalam bidang pertanian sebagai contoh dari Indonesia
terdapat rempah-rempah. Asia Tenggara menjadi rebutan bagi negara-negara dunia bagian
barat, dan kemudian terjadi proses kolonialisasi di kawasan Asia Tenggara.
Secara geografis wilayah Asia Tenggara terbagi ke dalam dua wilayah; Asia Tenggara Daratan
dan Asia Tenggara Kepualauan. Asia Tenggara Daratan, meliputi; Kamboja, Vietnam, Thailand,
Myanmar dan Laos. Sementara negara yang termasuk ke dalam Asia Tenggara kepulauan,
meliputi; Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Singapore dan Timor Leste.
Inggris, Perancis, Belanda dan Spanyol adalah beberapa negara Eropa yang melakukan
kolonialisasi di kawasan Asia Tenggara. Dengan kekayaan bangsa Asia Tenggara, negara-negara
tersebut berkembang menjadi negara yang sangat maju. Sedangkan negara-negara di kawasan
Asia Tenggara hidup dalam kesederhanaan dan kemiskinan. Sejarah telah menceritakan
bagaimana hebatnya perjuangan bangsa Asia Tenggara untuk menentang bangsa Barat.
Kerajaan besar yang ada di Asia Tengara antara lain Sriwijaya dan Majapahit (Indonesia),
Ayutahaya (Thailand), Khemer (Kamboja), Kerajaan Malaka (Malaysia).
Sejak zaman pra sejarah, Asia Tenggara sudah memiliki kebudayaan yang sangat maju, sebagai
contoh adalah kebudayaan batu di Indonesia dan kebudayaan perunggu di Vietnam.
Kedatangan bangsa barat kemudian mewarnai kebudayaan bangsa-bangsa di Asia Tenggara.
Bangsa Eropa yang pertama kali menguasai kawasan Asia Tenggara adalah Portugis yaitu
dengan menguasi Malaka dan bangsa terakhir yang berkuasa di Asia Tenggara adalah negara
Perancis yang menguasai Indo Cina.
ASEAN
Pada tanggal 8 Agustus 1967, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) didirikan oleh
Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Kelima negara tersebut merupakan
pemrakarsa dari berdirinya organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Ke-lima menteri luar
negeri yang menandatangani dokumen perjanjian tersebut adalah Adam Malik menjadi wakil
dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipna, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari
Singapura dan Thanat Khoman menjadi perwakilan dari Thailand. Dokumen yang
ditandatangani oleh ke lima menteri luar negeri tersebut disebut dengan Deklarasi Asean atau
Deklarasi Bangkok. Nama lain dari ASEAN adalah Persatuan Bangsa-bangsa Asia Tenggara
(PERBARA)
Pada tahun 1984, satu minggu setelah meraih kemerdekaannya Brunei Darusallam masuk
sebagai anggota ke-enam ASEAN. Pada 28 Juli 1995 Vietnam masuk menjadi anggota ke-tujuh,
lalu disusul oleh oleh Laos, Kamboja dan Myanmar dua tahun kemudian pada tanggal 23 Juli
1977. Tapi karena kondisi keamanan Negara Kamboja yang dianggap belum stabil keanggotaan
Kamboja ditangguhkan, baru pada tanggal 30 April 1999 Kamboja dianggap resmi menjadi
anggota ASEAN
Prinsip ASEAN
Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, intergritas wilayah nasional,
dan identitas nasional setiap negara.
Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari campur
tangan luar, subversif, dan intervensi dari luar.
Tidak saling turut campur urusan dalam negeri masing-masing.
Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan persengketaan secara damai.
Tidak menggunakan ancaman (menolak penggunaan kekuatan) militer, dan
Menjalankan kerjasama secara efektif antara anggota.
Tujuan ASEAN
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di
kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam kesamaan dan persahabatan untuk
memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa ASEAN yang sejahtera dan damai.
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional ASEAN dengan jalan menghormati keadilan
dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini serta mematuhi
prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Meningkatkan kerja sama yang aktif
serta saling membantu di dalam masalah-masalah kepentingan bersama dalam bidang
ekonomi, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi sesama anggota ASEAN.
Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi. Bekerja sama dengan lebih efektif dalam
meningkatkan penggunaan pertanian serta industri mereka, perluasan perdagangan komoditas
internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf
hidup rakyat mereka. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-
organisasi internasional dan regional yang ada, dan menjajaki segala kemungkinan untuk saling
bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.
Lambang ASEAN
Bidang Ekonomi
Kerja sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara meliputi perdagangan
ekspor impor barang-barang mentah serta jadi, pengelolaan tanaman pangan dan hutan,
pendirian pabrik bersama, juga pengiriman tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Tentang proyek
industri bersama juga telah diselenggarakan, antara lain: Pendirian pabrik pupuk Urea di
Indonesia (di Provinsi NAD), Pendirian pabrik pupuk Urea di Malaysia, Pendirian pabrik tembaga
di Filipina., Pendirian pabrik diesel Marine di Singapura (dibatalkan, sebab menjadi proyek
nasional Singapura sendiri), Proyek abu soda di Thailand dan Proyek Vaksin di Singapura.