Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

CASE STUDY ANALYSIS

KASUS DATA DASAR HIPOTESIS MASALAH TEORI YANG PERLU DATA TAMBAHAN DIAGNOSA
DIPELAJARI YANG DIPERLUKAN KEPERAWATAN
Tn. M usia 82 tahun, pasien SUBJEKTIF: - 1. stenosis arteri, trombus, Nyeri dada pada gangguan Airway : S:
O:
masuk rumah sakit tanggal 20 spasme arteri sistem kardiovaskuler 1. Tidak terdapat
1. RR 29 x/mnt
juli 2020 jam 09.30 dengan nyeri OBJEKTIF: ↓ merupakan salah satu sumbatan jalan nafas
2. HR 58x/mnt
ulu hati sejak 3 hari, seperti 1. RR 29 x/mnt Suplay O2 ke sel miokardium keluhan utama yang sering 2. Terpasang NRM
3. GCS 15
tertekan benda berat dan tembus 2. HR 58x/mnt inadekuat dirasakan pasien untuk 4lpm
(Composmentis)
ke punggung menjalar ke tangan, 3. GCS 15 ↓ meminta pertolongan. Rasa 3. Tidak terdapat suara
4. Menggunakan alat
pasien riwayat sakit hipertensi (Composmentis) Sel miokardium menggunakan nyeri berbeda dari satu nafas tambahan
bantu pernafasan
dan DM, vital sign TD 158/68 4. Menggunakan alat glikogen anaerob individu ke individu yang Breathing :
Nasal Kanul 4 lpm
mmhg, RR 29x/mnt dengan bantu pernafasan ↓ lain berdasarkan ambang 1. Frekuensi nafas
5. Pernafsan vesikuler
nasal kanul 4 lpm, HR 58x/mnt Nasal Kanul 4 lpm Memproduksi asam laktat nyeri dan toleransi 29x/mnt
6. Terpasang kateter
Spo2 98-99%, CRT<3 dtk,skala 5. Pernafsan vesikuler ↓ pengeluaran endorfin 2. Gerakan dada
7. Spo2 98-99%
nyeri 7, GCS E4 V5 M6, input 6. Terpasang kateter Mengiritasi reseptor enkefalin yang dikeluarkan simetris
8. Skala Nyeri 7
450 output 875 dengan diagnose 7. Spo2 98-99% nyeri(nosiseptor) hifofisis ke sirkulasi. Nyeri 3. Bunyi nafas
9. CRT <3dtk
keperawatan UAP dd UNSTEMI 8. Skala nyeri 7 ↓ dada yang dirasakan oleh vesikuler
10. Hasil pemeriksaan
9. CRT <3dtk Nyeri pasien cenderung 4. Tidak ada suara nafas
foto thorak :
10. Hasil pemeriksaan memerlukan perhatian yang tambahan
Pulmo dalam batas
foto thorak : 2. Ketidakseimbangan antara lebih mendesak daripada Circulation :
normal, batas cor
Pulmo dalam batas suplay dan kebutuhan O2 gejala lainnya. intervensi 1. HR 58x/mnt
normal
normal, batas cor ↓ farmakologi bertujuan untuk 2. Akral hangat
normal Kompensasi tubuh meningkatkan aliran darah, 3. TD 158/68 mmhg
↓ baik dengan menambah 4. CRT<3 dtk
Hiperventilasi suplai oksigen maupun 5. Spo2 98-99% A:
↓ dengan mengurangi 6. Tidak terdapat 1. Nyeri akut
Pola nafas tidak efektif kebutuhan miokardium akan sianosis 2. Pola nafas tidak
oksigen. Sedangkan Disability: efektif
3. iskemia intervensi non farmakologis 1. Tingkat kesadaran 3. Penurunan curah
↓ tujuan utamanya mencakup Composmentis jantung
Kontraksi miokard ↓ mencegah nyeri, 2. GCS 15 4. Intoleransi aktivitas
↓ mengurangi risiko Exposure:
CO menurun penurunan curah jantung, 1. Tidak terdapat cedera
↓ meningkatkan kemampuan leher atau tulang
Penurunan curah jantung perawatan diri, mengurangi belakang
cemas, menghindari salah 2. Terpasang DC
4. Iskemik miokard paham terhadap sifat dasar
↓ penyakit dan perawatan
Suplay O2 ke jaringan menurun yang diberikan, mematuhi
↓ program perawatan dini, dan
Metabolisme mnurun mencegah komplikasi.

Produksi Energi menurun
↓ Teori ini diambil dari Jurnal
ATP menurun Keperawatan Global,
↓ Volume 1, No1, Juni 2016
Kelemahan (intoleransi hlm 01-54
aktivitas)
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL (N0C) RENCANA INTERVENSI ( RASIONAL
KEPERAWATAN NIC)
Nyeri akut Pasien setelah dilakukan NOC Manajemen nyeri : 1. Mengetahui skala
asuhan keperawatan nyeri a. Tingkat nyeri 1. Lakukan pegkajian nyeri intensitas, durasi nyeri
berkurang/ dapat mengontrol b. Nyeri terkontrol secara komprehensif 2. Menilai tingkat nyeri
nyeri c. Tingkat kenyamanan termasuk lokasi, 3. Mengetahui pengalaman
Setelah dilakukan tindakan selama karakteristik, durasi, nyeri klien sebelumnya.
….x24 jam frekuensi, kualitas dan 4. Memberikan lingkungan
1. Mengontrol nyeri, dengan ontro presipitasi. yang nyaman untuk pasien
indikator : 2. Observasi reaksi 5. Nyeri jantung dapat
a. Mengenal faktor-faktor nonverbal dari menyebar contoh nyeri
penyebab ketidaknyamanan. sering lebih ke permukaan
b. Mengenal onset nyeri 3. Gunakan teknik dipersarafi oleh tingkat
c. Tindakan pertolongan non komunikasi terapeutik saraf spinal yang sama
farmakologi 4. Kontrol lingkungan yang 6. Mengurangi nyeri yang
d. Menggunakan analgetik mempengaruhi nyeri dirasakan
e. Melaporkan gejala-gejala seperti suhu ruangan, 7. Untuk mengatasi nyeri
nyeri kepada tim kesehatan. pencahayaan, kebisingan. dengan teknik non
f. Nyeri terkontrol 5. Evaluasi laoiran nyeri pada fsrmskologi dan
2. Menunjukkan tingkat nyeri, rahang,leher, bahu, tangan mengurangi kecemasan
dengan indikator: atau lengan (khususnya 8. Menurunkan kebutuhan
a. Melaporkan nyeri pada sisi kiri) oksigen miokard untuk
b. Frekuensi nyeri 6. Pilih dan lakukan memininimalkan resiko
c. Lamanya episode nyeri penanganan nyeri cidera jaringan atau
d. Ekspresi nyeri; wajah (farmakologis/non nekrosis
e. Perubahan respirasi rate farmakologis)
f. Perubahan tekanan darah 7. Ajarkan teknik non 9. Memudahkan untuk
§ farmakologis (relaksasi, pertukaran gas untuk
distraksi dll) untuk menurunkan hipoksia dan
mengetasi nyeri napas pendek
8. Letakkan pasien pada 10. Pasien NSTEMI tidak stabil
istirahat total selama mengalami peningkatan
episode nyeri distrimia yang mengancam
9. Tinggikan kepala tempat hidup secara akut, yang
tidur bila pasien napas terjadi pada respon terhadap
pendek iskemia dan atau stress
10. Pantau kecepatan atau
iranna jantung

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL (N0C) RENCANA INTERVENSI ( RASIONAL


KEPERAWATAN NIC)
Pola nafas tidak efektif Pasien setelah dilakukan asuhan NOC: Airway Management 1. Untuk membuka jalan nafas
keperawatan pola nafas kembali 1. Respiratory status : 1. Buka jalan nafas, 2. Untuk memudahkan pasien
efektif Ventilation guanakan teknik chin lift dalam bernafas
2. Respiratory status : Airway atau jaw thrust bila perlu 3. Untuk merontokan secret
patency 2. Posisikan pasien untuk 4. Untuk mengencerkan secret
3. Vital sign Status memaksimalkan ventilasi dan membuka jalan nafas
Setelah dilakukan tindakan 3. Berikan fisioterapi dada 5. Untuk mengeluarkan secret
keperawatan selama 4. Berikan nebulizer jika 6. Untuk mendengarkan bunyi
…x24jam……..pasien perlu abnormal paru
menunjukkan keefektifan pola 5. Dukung untuk nafas dalam 7. Untuk membuka jalan nafas
nafas, dibuktikan dengan 6. Akuskultasi suara nafas, 8. Untuk memenuhi
kriteria hasil: catat adanya area yang kebutuhan oksigen
1. Mendemonstrasikan batuk mengalami penurunan
efektif dan suara nafas yang suara nafas atau suara
bersih, tidak ada sianosis dan nafas hilang
dyspneu (mampu 7. Berikan brronkodilator
mengeluarkan sputum, 8. Berikan oksigen yang
mampu bernafas dg mudah, dilembabkan bisa
tidak ada pursed lips) dimasukan di pola nafas
2. Menunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
3. Tanda Tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL (N0C) RENCANA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN ( NIC)
Penurunan curah jantung Pasien setelah dilakukan NOC: Pantau Cardiac Care Nic Label : Cardiac Care
asuhan keperawatan a. Nutritional Cardiac Pump 1. Melihat karakteristik
peningkatan curah jantung effectiveness nyeri yang dialami
b. Circulation Status klien sehingga akan
Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi adanya nyeri mempengaruhi
keperawatan selama …x24jam dada ( intensitas,lokasi, tindakan keperawatan
peningkatan curah jantung dan diagnose yang
durasi)
dengan kriteris hasil: akan ditegakkan
2. Catat adanya disritmia
1. Tanda Vital dalam 2. Dokumentasi
jantung
rentang normal ditunjukan sebagai
(Tekanan darah, Nadi,
3. Catat adanya tanda dan bukti tertulis dalam
respirasi) gejala penurunan tindakan keperawatan
2. Dapat mentoleransi cardiac putput tentang kondisi dan
aktivitas, tidak ada 4. Monitor status respirasi tindakan yang
kelelahan untuk gejala gagal diberikan kepada klien
3. Tidak ada edema paru, jantung 3. Penurunan kardiac
perifer, dan tidak ada output akan sangat
5. Instruksikan kepada
asites berpengaruh terhadap
pasien tentang
4. Tidak ada penurunan sistemik tubuh,
pentingnya
kesadaran mencatat itu berguna
mengkonfirmasi jika dalam memberikan
terdapat pengarahan dalam
ketidaknyamanan pada melakukan tindakan
dada keperawatan

6. Kaji toleransi pasien 4. Status respirasi yang

terhadap aktivitas buruk bisa saja


disebabkan oleh
terhadap perunahan
odema paru dan ini
nafas pendek,
erat kaitannya dengan
nyeri,palpitasi, pusing.
7. Auskultasi bunyi nafas : terjadinya gagal

bunyi tambahan dan jantung


5. Perawat atau tenaga
bunyi jantung : mur mur
medis dapat
8. Pertahankan posisi tirah
memberikan
baring pada posisi yang
penanganan dan
nyaman selama episode
pengobatan yang tepat
akut 6. Untuk melihat
9. Berikan oksigen keterbatasan klien
tambahan dengan kanula yang diakibatkan
nasal/masker dan obat penyakit yang diderita

sesuai indikasi klien, dan dapat


ditegakkan grade dari
(kolaborasi)
suatu gangguan klien
10. Berikan periode
7. S4 umum terdengar
istirahat dalam
pada pasien hipertensi
melakukan aktivitas
berat karena adanya
keperawatan hipertropi atrium.
11. Kolaborasi Adanya krakel, mengi
pemberian obat dapat
mengidentifikasi
kongesti paru
Circulatory care: anterial
sekunder terhadap
insufficiency
terjadinya atau gagal
1. Melakukan penilaian
jantung kronik
komprehensif dari sirkulasi
perifer (misalnya, 8. Dengan posisi tirah
memeriksa nadi perifer, baring diharapkan
odema, pembuluh kapiler, ekspensi dada klien
warna kulit dan lebih optimal
temperature) 9. Meningkatkan sediaan
2. Menentukan indeks oksigen untuk
branchial pergelangan kebutuhan miokard
kaki, secara tepat untuk melawan efek
3. Evaluasi edema perifer dan hipoksia /iskemia.
nadi Banyak obat dapat
4. Monitor status cairan digunakan untuk
Circulatory care: venous meningkatkan volume

insufficiency sekuncup,

1. Meninggikan anggota memperbaiki

badan yang kontraktilitas dan

berpengaruh sebesar 20 menurunkan kongesti

derajat atau lebih dari 10. Klien bisa saja

level dari jantung, mengalami sesak

secara tepat mendadak karena

2. Mendorong latihan aktivitas yang

gerakan pasif atau aktif dilakukan, aktivitas ini

terutama pada bisa memberikan

ekstrimitas bawah sesak napas klien

selama berbaring termasuk aktivitas


ketika dilakukan
tindakan keperawatan
11. Karena efek samping
yang ditimbulkan bisa
saja membahayakan
klien
12. Memenuhi kebutuhan
klien atas
pengobatannya

Circulatory care: anterial


insufficiency
1. Mengkaji status
sirkulasi perifer pasien
2. Untuk memeriksa nadi
brakial pasien
3. Untuk memantau
perkembangan kondisi
pasien
4. Memantau status
cairan pasien

Circulatory care: venous


insufficiency
1. Melancarkan sirkulasi
darah ke jantung untuk
mengurangi beban
kerja jantung
2. Untuk mencegah
adanya penumpukan
cairan pada
ekstremitas bawah

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL (N0C) RENCANA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN ( NIC)
Intoleransi Aktivitas Klien dapat menoleransi 1. Energy conservation 1. Menentukan penyebab 1. Menentukan penyebab
aktivitas & melakukan ADL 2. Activity Tolerance intoleransi dapat membantu
dgn baik 3. Self care :ADLS aktivitas&menentukan menentukan
Setelah dilakukan tindakan apakah penyebab dari intoleransi
keperawatan selama …x24jam fisik, psikis/motivasi 2. Terlalu lama bedrest
peningkatan curah jantung dapat memberi
dengan kriteris hasil:
a. Berpartisipasi dalam 2. Kaji kesesuaian kontribusi pada
aktivitas fisik dgn TD, aktivitas&istirahat intoleransi aktivitas
HR, RR yang sesuai klien sehari-hari 3. Peningkatan aktivitas
b. Warna kulit 3. ↑ aktivitas secara membantu
normal,hangat&kering bertahap, biarkan klien mempertahankan
c. Memverbalisasikan berpartisipasi dapat kekuatan otot, tonus
pentingnya aktivitas perubahan posisi, 4. Bedrest dalam posisi
secara bertahap berpindah&perawatan supinasi menyebabkan
d. Mengekspresikan diri volume
pengertian pentingnya 4. Pastikan klien plasma→hipotensi
keseimbangan latihan mengubah posisi secara postural & syncope
& istirahat bertahap. Monitor 5. TtV & HR respon
e. ↑toleransi aktivitas gejala intoleransi terhadap ortostatis
aktivitas sangat beragam
5. Ketika membantu klien 6. Ketidakaktifan
berdiri, observasi berkontribusi terhadap
gejala intoleransi spt kekuatan otot &
mual, pucat, pusing, struktur sendi
gangguan
kesadaran&tanda vital
6. Lakukan latihan ROM
jika klien tidak dapat
menoleransi aktivitas

Anda mungkin juga menyukai