Skripsi Afriana Revisi Halaman
Skripsi Afriana Revisi Halaman
PENDAHULUAN
dalam hal objek, persoalan, dan metodenya. Biologi memiliki struktur keilmuan yang
jelas seperti yang diberikan oleh BSCS (Biological Science Curriculum Study)
(Mayer, dalam Depdiknas, 2003). Biologi sebagai proses sains diperoleh melalui
pembelajaran Biologi adalah bahwa biologi lebih dari sekedar kumpulan fakta atau-
pun konsep, karena dalam biologi juga terdapat kumpulan proses dan nilai yang dapat
tidak terintegrasi dengan baik dan tidak memungkinkan siswa untuk menangkap
makna secara fleksibel. Sebagai contoh, siswa dapat menghafalkan berbagai konsep
dan fakta, namun tidak mampu menggunakannya untuk menjelaskan fenomena dalam
kehidupan yang berhubungan dengan konsep dan fakta yang sudah dihafal tersebut.
1
2
Jika biologi hanya diajarkan dengan hafalan, maka siswa yang mungkin
bagi siswa dalam usahanya membongkar dan memperbaiki berbagai konsep yang
mungkin keliru. Pembelajaran biologi akan lebih bermakna jika memungkinkan siswa
dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur dengan
memberikan tes kepada siswa sehingga perlu diadakan penelitian untuk mencari
metode yang efektif dalam proses belajar di kelas sehingga dapat memberikan
kontruktivisme dari piage. Pandangan ini berpendapat bahwa dalam proses belajar
anak membagun pengetahuanya sendiri dan memper oleh banyak pengetahuan diluar
sekolah (Dahar 1989). Oleh karena itu setiap siswa akan membawa konsepsi awal
mereka yang diperoleh selama berinteraksi dengan lingkungan dalam kegiatan belajar
mengajar. Terdapat beberapa hal yang perlu ditekankan dalam konstruktivisme, yaitu:
3
(1) perang aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna: (2)
pengetahuan; (3) mengaitkan antara gagasan siswa dengan informasi baru dikelas
memberikan kesempatan yang luas untuk melakukan dialog dengan guru dan teman-
para siswa.
Jika melihat beberapa masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan, dalam
hal ini pihak sekolah dan guru-guru dituntut daya kreatifitasnya dalam memilih
strategi yang tepat agar segala tuntutan yang ditujukan terhadap guru khususnya itu
dapat terpenuhi dengan maksimal. Dan tampaknya strategi catatan terbimbing dapat
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Dalam strategi ini, guru menyiapkan suatu
bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-
catatan ketika guru menyampaikan materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola
yang dapat dikerjakan untuk strategi ini, salah satunya dan yang paling sederhana
adalah mengisi titik-titik dimana guru menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang
lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan dalam menyampaikan
materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk strategi
ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik, Beberapa cara
yang dapat dilakukan adalah (a) berikan suatu istilah dengan pengertiannya;
kosongkan istilah atau definisinya, (b) kosongkan beberapa pernyataan jika point-
point utamanya terdiri dari beberpa pernyataan, (c) menghilangkan beberapa kata
4
kunci sebuah paragraf, (d) membuat bahan ajar atau catatan yang tercantum di
dalamnya sub topik dari materi pelajaran. Memberikan tempat kosong yang cukup
sehingga siswa dapat membuat catatan di dalamnya. Cara kedua adalah membangikan
bahan ajar (handout) yang disusun oleh guru kepada siswa. Jelaskan bahwa guru sengaja
menghilangka beberapa poin penting dalam handoi untuk tujuan agar siswa tetap
menyampaikan materi minta siswa untuk membacakan hasil catatannya, dan beri
penelitian dengan judul: pengaruh metode catatan terbimbing (guided note taking)
terhadap prestasi belajar IPA biologi materi sistem ekskresi pada manusia siswa
B. Rumusan Masalah
belajar IPA biologi materi sistem ekskresi pada manusia siswa kelas VIII SMP
C. Tujuan Penelitian
catatan terbimbing (guided note taking) terhadap prestasi belajar IPA biologi
materi sistem ekskresi pada manusia siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Bima
D. Hipotesis Penelitian
(guided note taking) terhadap prestasi belajar IPA biologi materi sistem ekskresi
pada manusia siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Bima tahun pelajaran
2009/2010.
E. Kegunaan Penelitian
2. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan dapat mengikuti pelajaran dengan
disampaikan oleh guru dengan cara pencatatan melalui pola-pola tertentu agar
3. Bagi sekolah hasil penelitian ini akan sangat membantu untuk meningkatkan
F. Asumsi Penelitian
model respirasi manusia dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VIII
pada SMPN 6 Kota Bima tahun 2009/2010, dan dapat diterapkan untuk semua mata
a. Subyek Penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Bima
note taking) pengaruhnya terhadap prestasi belajar IPA biologi materi sistem
ekskresi pada manusia siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Bima tahun
pelajaran 2009/2010.
2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII semester 2 tahun pelajaran
suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam
dapat dikerja-kan untuk strategi ini, salah satunya dan yang paling sederhana
2. Prestasi belajar IPA biologi adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Hakekat Belajar
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Perubahan perilaku terjadi
karena didahului oleh proses pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke pengalaman
yang lain akan menyebabkan proses perubahan. Perubahan ini tidak hanya berkaitan
lain dan cita-cita (Hamalik, 2002). Dengan demikian seseorang dikatakan belajar
apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat adanya latihan dan
Belajar IPA berbeda dengan belajar mata pelajaran yang lainnya. Karena
bentuk latihan yang kontinyu. Latihan merupakan cara belajar yang tepat karena
memiliki andil yang cukup besar dalam mempelajari IPA sehingga mencapai hasil
8
9
2. Ciri-ciri Belajar
(2002:15) belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) Belajar adalah perubahan
yang terjadi secara sadar, (2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, (3)
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, (4) Perubahan dalam belajar tidak
bersifat sementara, (5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, (6) Perubahan
lakunya. Orang bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya. Tidak terikat pada
lingkungan. Hal ini sesuai dengan Wasty Sumanto yang dikutip dari Darsono (2000)
dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan
merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu
entah tes, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar merupakan proses
berkembang.
Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar
menurut Paul Suparno seperti dikutip oleh Sardiman (2006) yang dijelaskan sebagai
berikut: (1) Belajar mencari makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka
10
lihat, dengar, rasakan, dan alami, (2) Konstruksi makna adalah proses yang terus
hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri, (4) Hasil belajar dipengaruhi
oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik dengan lingkungannya, (5) Hasil
belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subyek belajar, tujuan,
motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang telah dipelajari.
kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi suatu kegiatan yang
pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu guru
3. Prinsip-prinsip Belajar
seorang guru atau calon guru perlu mengetahui prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip-
prinsip belajar yang harus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan
oleh setiap siswa secara individual. Beberapa prinsip belajar yang perlu diketahui
antara lain: (1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar, (2) Dalam
belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan
menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai
tujuan instruksional, (4) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak
Sesuai hakikat belajar, maka belajar itu proses kontinyu maka harus tahap
pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan. Belajar perlu sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari, belajar
bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang
dicapai.
Syarat keberhasilan belajar adalah (a) Belajar memerlukan sarana yang cukup
sehingga siswa dapat belajar dengan tenang, (b) Repetisi, dalam belajar mengajar
siswa.
B. Teori-teori Belajar
pandangan sendiri mengenai belajar. Berikut ini adalah beberapa teori tentang belajar:
Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya. Masing-
masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih
daya itu dapat digunakan berbagai cara atau bahan. Misalkan untuk melatih daya
ingat dalam belajar dengan menghafalkan kata-kata atau angka, istilah-istilah asing.
itu penting dilakukan secara menyeluruh. Sehingga berdasarkan teori ini mudah atau
teori ini, seseorang belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau
seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu.
Dari aliran ilmu jiwa Gestalt memberikan beberapa prinsip yang penting,
antara lain: (a) Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak
hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya.
(b) Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. (c) Manusia berkembang
secara keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-
aspeknya. (d) Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas. (e)
Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight. (f)
Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi
dorongan yang menggerakkan seluruh organisme. (g)Belajar akan berhasil kalau ada
tujuan. (h) Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu
Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari
penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang
terkenal yakni:
a. Teori Konektionisme
dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon ini akan terjadi suatu
hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan
b. Teori Conditioning
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu kebiasaan karena
adanya suatu tanda. Kondisi yang diciptakan merupakan syarat memunculkan refleks
bersyarat.
4. Teori Konstruktivisme
bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Secara
konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta
yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang
bertujuan mengerti hakikat realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita
14
menjadi tahu tentang sesuatu. Jadi menurut teori konstruktivisme, belajar adalah
Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari.
Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi: (a) Belajar adalah
kebiasaan, dan tingkah laku, (b) Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi. Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh
manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut dengan the domainds of
learning yaitu sebagai berikut ini: (1) Keterampilan motoris (motor skill). Dalam hal
ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan misalnya melempar bola, main tenis,
mengemudi mobil dan sebagainya. (2) Informasi verbal. Orang dapat menjelaskan
sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini dapat dimengerti
Kemampuan belajar dengan cara inilah yang disebut dengan “kemampuan intelektual,
internal (internal organized skill) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir.
luar dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan
perbaikan-perbaikan terus menerus, (5) Sikap. Kemampuan ini tak dapat dipelajari
seperti halnya domain yang lain. Sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa
dengan motivasi adalah teori belajar, Bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh
motivasi. Sedangkan teori yang sesuai dengan faktor ekstern yang mempengaruhi
prestasi yang sedang dikaji oleh peneliti yaitu metode pembelajaran adalah teori
Karena itu guru mempunyai peran yang penting sebagai mediator dan fasilitator
(Darsono, 2000). Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar harus berjalan secara
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan,
dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003). Prestasi belajar adalah bukti
16
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar IPA merupakan hasil belajar yang telah dicapai pada mata
pelajaran IPA yang ditunjukkan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru IPA .
merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajar yang
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh
guru IPA .
Metode catatan terbimbing (guided note taking) adalah suatu metode dalam
penyampaian materi pelajaran dimana guru menyiapkan suatu bagan atau skema atau
yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan dalam
menyampaikan materi pelajaran. Bentuk yang dapat dikerjakan untuk strategi ini,
salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik, membagikan bahan
ajar (handout). Setelah selesai menyampaikan materi minta siswa untuk membacakan
taking) yaitu (a) Beri siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dan
materi pelajaran yang akan sampaikan dengan strategi ceramah. Pola seperti ini
dapat dilakukan dengan cara mengosongkan sebagian dari poin-poin yang dianggap
17
penting yang akan diisi siswa dengan cara, (1) berikan suatu istilah dengan
menghilangkan beberapa kata kunci sebuah paragraf, (4) membuat bahan ajar atau
catatan yang tercantum di dalamnya sub topik dari materi pelajaran. Memberikan
tempat kosong yang cukup sehingga siswa dapat membuat catatan di dalamnya (b)
Bagikan bahan ajar (handout) yang Anda buat kepada siswa/mahasiswa. Jelaska bahwa
Anda sengaja menghilangka beberapa poin penting dalam handoi untuk tujuan agar
Anda sampa kan. (c) Setelah selesai menyampaikan materi minta siswa untuk
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat ekskresi yang terdiri atas ginjal,
kulit, hati, dan paru-paru. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat
sisa metabolisme yang berbeda, kecuali air yang dapat diekskresikan melalui semua
alat ekskresi. Berikut ini akan dibahas proses ekskresi secara singkat.
1. Ginjal
merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Untuk mengetahui peranan ginjal
sebagai alat ekskresi, kalian perlu mengetahui aspek-aspek yang penting dan ginjal.
18
a) Tipe Ginjal
1) Tipe pronefros
Ginjal tipe ini muncul pertama kali pada saat embrio, bentuknya bersegmen,
dan terletak jauh ke arah rongga tubuh (selom). Setiap unit memiliki satu nefrostoma
tidak memiliki glomerulus. Pada ikan dan amfibi hanya ada pada tingkat larva dan
hilang saat dewasa. Sedangkan pada reptilia, burung, dan mamalia, ginjal pronefros
2) Tipe mesonefros
Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh (selom).
Pada ikan dan amfibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa. Sedangkan pada
reptilia, burung, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah pronefros dan berfungsi hanya
3) Tipe metanefros
Ginjal tipe ini tidak bersegmen, medula tidak memiliki nefrostoma, dan
jumlah glomerulusnya banyak. Ginjal ini dimiliki oleh hewan reptilia, burung, dan
hidup.
19
b) Struktur Ginjal
cm, berwarna merah, jumlahnya sepasang, dan terletak di bagian dorsal dinding tubuh
sebelah kin dan kanan tulang belakang. Diperkirakan berat total ginjal sekitar 1% dan
berat badan, dan setiap menit sekitar 20—25% darah yang dipompa jantung mengalir
menuju ginjal.
adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Setiap nefron terdiri atas
badan Malpighi dan saluran panjang berbelit yang disebut saluran pembuluh nefron.
Pada badan Malpighi terdapat kapsul distal Bowman yang bentuknya seperti
jalinan pembuluh kapiler. Dan kapsul Bowman keluar saluran yang panjang yang
berbelit. Saluran panjang tersebut dibedakan atas tiga segmen, yaitu pembuluh
berdinding tipis, yaitu lengkung Henle. Oleh karena mirip leherangsa, lengkung ini
lagi disebut kelokan kedua atau pembuluh distal yang bersambung dengan pembuluh
pengumpul (pembuluh kolekta) yang berjalan melintasi korteks dan medula untuk
Dari rongga ginjal keluar saluran ureter yang bermuara pada kandung kemih
sementara urin (air seni), sebelum ke luar tubuh. Dan kandung kemih menuju luar
tubuh, urin melewati saluran yang disebut uretra. Selanjutnya air seni keluar melalui
lubang seni.
c) Pembentukan Urin
filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Lihat Gambar 8.3 dan Tabel 8.1.
1) Penyaringan (filtrasi)
melintasi sel-sel epitelium dan kapsul Bowman yang berfungsi sebagai penyaring
yang disebut sel podosit. Sel podosit dapat ditembus oleh air dan molekul-molekul
berukuran kecil, tetapi tidak berlaku untuk sel-sel darah dan molekul yang berukuran
besar, seperti protein plasma darah. Selain proses penyaringan, di glomerulus terjadi
pula pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma agar
tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer)
berukuran kecil, sehingga beberapa molekul masuk ke dalam saluran nefron. Oleh
karena itu di dalam filtrat tersebut dapat ditemukan garam, glukosa, vitamin , hasil
bahan-bahan yang masih berguna, antara lain glukosa, asam ainino, dan sejumlah
transpor aktif. Selain bahan-bahan tersebut, air yang terdapat dalam filtrat glomerulus
juga mengalami penyerapan melalui proses osmosis. Proses penyerapan air ini terjadi
(pembuluh yang turun). Selanjutnya, bahan-bahan yang telah diserap kembali tersebut
lingkungan Henle (pembuluh yang naik), terutama penyerapan ion natrium klorida.
zat-zat penyusunnya sangat berbeda dengan urin primer. Di dalam urin sekunder ini
zat-zat yang masih dibutuhkan tidak ditemukan lagi, sedangkan urea kadarnya
3) Sekresi
Sekresi adalah proses penambahan zat-zat terlarut yang ada di dalam plasma
darah ke filtrat yang ada di dalam saluran nefron, yaitu di pembuluh proksimal dan
pembuluh distal. Berbeda dengan proses filtrasi, sekresi merupakan proses Pemilihan
molekul yang sangat selektif, melalui mekanisme transpor aktif dan pasif. Contohnya,
22
2. Paru-paru
utama paru - paru adalah sebagai alat pernapasan, namun peranan tersebut juga erat
hubungannya dengan sistem ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yang
akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.
Proses ini dapat berjalan dengan baik karena pada alveolus banyak bermuara
Sebagian besar (75%) CO2 yang diangkut dalam plasma darah berbentuk
senyawa HCO3 (asam bikarbonat), dan sisanya (25%) akan diikat oleh Hb
air dikeluarkan melalui udara yang diembuskan. Bagaimana cara kalian menguji
3. Hati
perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal
dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan
amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dan asam amino. Proses
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai liter setiap hari.
Empedu berasal dan hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan
cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu.
mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang
tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heflie. Zat besi dan globin didaur
ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna
hijau kebiruan. Di dalam usus, zat warna empedu ini mengalami oksidasi menjadi
darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan
menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang
bersifat racun.
Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dikeluarkan ke dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dan
darah nenjadi glikogen yang disimpan di dalam sel-sel hati. Glikogen akan dirombak
24
kembali menjadi glukça oleh enzim ainilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons
4. Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat
ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan
dermis.
a) Epidermis
Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas
dan digantikan oleh sel-sel yang baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum
dan lapisan gerininativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar.
lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin
b) Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar
keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 mL setiap hari, tergantung pada
kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea.
Fungsi lain kulit selain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penenima
rangsang, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta
Pada suatu suhu lingkaran tinggi (panas), keringat menjadi aktif dan
merasakan panas lagi. Sebaliknya saat suhu lingkungan rendah (dingin), kelenjar
keringat tidak aktif dan metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang,
sehingga suhu tubuh tetap metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat
berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kedinginan.
8
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
1. Jenis Penelitian
catatan terbimbing (guided note taking) pada siswa kelas VIII siswa SMP Negeri
Dalam penelitian ada dua variabel yang akan dikorelasikan yaitu penerapan
metode catatan terbimbing (guided note taking) sebagai variabel bebas atau
variabel X dan peningkatan prestasi belajar IPA biologi sebagai variabel terikat atau
variabel Y. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan desain pre-test dan post-
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII siswa SMP Negeri 6 Kota
Bima selama dua bulan mulai tanggal 19 Mei sampai dengan 19 Juli 2010.
1. Populasi
27
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6
Kota Bima tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 6 kelas tiap kelas sebanyak 35
orang siswa sehingga total jumlah siswa sebanyak 210 orang siswa.
2. Sampel
26
Sampel diambil secara klaster artinya pemilihan sampel ditentukan terlebih
dahulu yaitu siswa kelas VIII. Dalam penelitian ini sampel diambil siswa kelas VIII 1
sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII3 sebagai kelompok kontrol. Kelompok
terbimbing (guided note taking) sedangkan kelas kontrol diajarkan dengan tanpa
C. Instrumen Penelitian
tes, instrumen ini digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
Instrumen tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 soal dengan
empat pilihan. Adapun meteri yang menjadi bahan pertanyaan dalam soal adalah
tentang respirasi pada manusia. Skor akhir dicari dengan rumus jumlah yang dijawab
dan pengumpulan data. Dalam penelitian ada tiga tahap yang dilalui, yaitu sebagai
berikut:
28
kelompok masing-masing diadakan tes awal atau pretes dan hasilnya disimpan.
terbimbing (guided note taking) yaitu (a) Beri siswa panduan yang berisi
ringkasan poin-poin utama dan materi pelajaran yang akan sampaikan dengan
strategi ceramah. Pola seperti ini dapat dilakukan dengan cara mengosongkan
sebagian dari poin-poin yang dianggap penting yang akan diisi siswa dengan cara,
(1) berikan suatu istilah dengan pengertiannya; kosongkan istilah atau definisinya,
(2) kosongkan beberapa pernyataan jika point-point utamanya terdiri dari beberpa
pernyataan, (3) menghilangkan beberapa kata kunci sebuah paragraf, (4) membuat
bahan ajar atau catatan yang tercantum di dalamnya sub topik dari materi
membuat catatan di dalamnya (b) Bagikan bahan ajar (handout) yang Anda buat
poin penting dalam handoi untuk tujuan agar siswa/mahasiswa teta berkonsentrasi
mendengarkan pelajarai perkuliahan yang akan Anda sampa kan. (c) Setelah
selesai menyampaikan materi minta siswa untuk membacakan hasil catatannya, dan
menarik kesimpulan.
M X MY
t= X 2 Y 2 I I
N N 2 N
X Y X NY
Keterangan :
M = Nilai rata-rata hasil perkelompok
N = Banyak subyek
X = Deviasi setiap nilai X2 da X1
Y = Deviasi setiap nilai Y2 dan Y1
(Arikunto, 2002)
Prosedur analisis uji hipotesis adalah bahwa apabila harga r hitung ) r tabel,
maka dinyatakan signifikan dan karenanya hipotesis nol (Ho) yang menyatakan
bahawa tidak ada ada pengaruh metode catatan terbimbing (guided note taking)
terhadap prestasi belajar IPA biologi materi sistem ekskresi pada manusia siswa
kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Bima tahun pelajaran 2009/2010 ditolak, dan akan
menerima hipotsis alternatif (Ha) yang menyatakan ada pengaruh metode catatan
terbimbing (guided note taking) terhadap prestasi belajar IPA biologi materi
sistem ekskresi pada manusia siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Bima tahun
30
pelajaran 2009/2010. Akan tetapi, jika harga r hitung < r tabel. maka dinayatakan
non signifikan dan karenanya hipotesis nol (Ho) diterima atau menerima hipotesis
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6
Kota Bima tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 6 kelas dengan total jumlah siswa
sebanyak 210 orang siswa. Sampel diambil secara klaster artinya pemilihan sampel
ditentukan terlebih dahulu yaitu siswa kelas VIII. Sampel diambil siswa kelas VIII 1
sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII3 sebagai kelompok kontrol. Kelompok
terbimbing (guided note taking). Data awal berupa sampel dan nilai siswa disajikan
Tabel 4.1 Nilai Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA antara Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol SMPN 6 Kota Bima Tahun Pelajaran 2009/2010
30
32
Berdasarkan data pada tabel 4.1, selanjutnya akan dilakukan analisis data dan
pengujian hipotesis penelitian. Tabel 4.2 berikut tabel persiapan untuk kepentingan
analisis data serta pengujian penelitian dimaksud. Prosedur analisis uji hipotesis
adalah bahwa apabila harga r hitung > r tabel, maka dinyatakan signifikan dan
karenanya hipotesis nol (Ho) ditolak, dan akan menerima hipotsis alternatif (Ha)
Akan tetapi, jika harga r hitung < r tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1%.
33
Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas, maka dapat diselesaikan dengan
M X I M X II
t
xI 2 xII 2 1 1
(nI 1) (nII 1) nI nII
88 75
t
1181 2635 1 1
(34 34) 35 35
13
t
4086 2
68 35
13
t
(56,12)(0,06)
13
t
5,45
11
t
2,33
5,69 Selanjutnya dicari derajad bebas (db) sebesar 70-2=68, untuk df 68 dicari pada
df yang dekat dengan 69 yaitu df 70 dan ditemukan nilai tabel 2.00. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa t hitung yang diperoleh lebih tinggi dari t tabel atau t hitung > ttabel
= 5,69 > 2,00 untuk taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikan 1% yaitu =
5,69 > 2,65 artinya hasil penelitian ini sangat signifikan. Berasarkan kenyataan hasil
perhitungan dan setelah dibandingkan dengan t tabel pada df 70 maka hasil penetian
ini menerima hipotesis yang telah diajukan yang berbunyi ada pengaruh metode
35
catatan terbimbing (guided note taking) terhadap prestasi belajar IPA biologi
materi sistem ekskresi pada manusia siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Bima
B. Pembahasan
dapat prestasi belajar IPA biologi materi sistem ekskresi pada manusia siswa kelas
terbimbing (guided note taking) maka akan dapat mengaktifkan siswa dalam
metode yang akurat, guru akan mencapai tujuan pengajaran. Ketika tujuan
dijadikan alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran. Jadi pada dasarnya
mencapai tujuan dalam kegiatan belajar, semakin baik metode yang diterapkan
dalam pembelajaran maka prestasi akan tinggi serta semakin optimal belajarnya.
itu, di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memenuhi strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik
dalam mata pelajaran yang diajarkan, dan menguasai pengetahuan teknik penyajian
itu, ada yang menekankan peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian,
tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi modern, seperti televisi,
film proyektor, dan bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, media yang kini
dianggap lebih efektif adalah media dengan bantuan komputer. Metode mengajar
(teknik penyajian) dan media pembelajaran adalah dua unsur yang sangat penting
37
dalam suatu proses belajar mengajar. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai. Kolaborasi yang baik antara metode pembelajaran dengan media
mengacu pada metode pembelajaran di mana peserta didik bekerja bersama dalam
kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Siswa yang bekerja dalam situasi
tugas. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling
tergantung satu sama lain untuk mencapai satu penghargaan bersama. Mereka akan
belajar yang menyenangkan, agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu semua
peserta didik sehingga tumbuh minat mereka untuk belajar. Selain itu guru juga harus
visual.
38
menjelaskan sedangkan siswa bersifat pasif yang hanya mendengarkan dan mencatat
saja. Hal ini tentu saja sangat membosankan bagi siswa itu sendiri sehingga mereka
akan sulit untuk berkonsentrasi dan fikiran mereka pun melayang kemana-mana.
Akibatnya tidak sedikitpun materi yang tersimpan dalam ingatan dan memori siswa.
Jika hal ini berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama maka minat, motivasi,
aktivitas, dan hasil belajar siswa juga akan menurun. Penggunaan metode catatan
siswa hal ini dilihat dari rata-rata capaian siswa sebesar 85 dibandingkan dengan
harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Materi sistem eksresi adalah materi yang
menyangkut tentang organ-organ yang berada di dalam tubuh yang objeknya sulit
untuk diadakan secara langsung di hadapan siswa. Tanpa ada penjelasan guru melalui
gambar atau dalam bentuk torso, siswa akan kesulitan dalam mengenal dan
ceramah yang dilakukan oleh guru akan membosankan sehingga siswa kurang
memahami materi pelajaran. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya alat bantu
39
dalam mengajar yaitu penggunaan media pembelajaran visual baik dalam bentuk
model (torso), kartu indeks, maupun presentase materi melalui microsoft powerpoint.
Dan alat Bantu itu akan menjadi sangat efektif pula bila guru memanfaatkan catatan
tersebut untuk diisi atau dilengkapi siswa. Jadi mengkolaborasikan antara metode
memahami dan mengingat informasi atau yang diberikan, pembelajaran menjadi lebih
menarik, membawa kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman belajar siswa
sehingga siswa tidak bosan da tidak bersikap pasif, serta dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu, dengan menghadirkan gambaran objek yang
sedang dipelajari di dalam ruang kelas, oleh karena itu metode catatan terbimbing
(guided note taking) menjadi salah satu alternative yang dapat digunakan guru
IPA.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
prestasi belajar IPA biologi materi sistem ekskresi pada manusia siswa kelas
VIII SMP Negeri 6 Kota Bima tahun pelajaran 2009/2010 baik pada taraf
2. Prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode metode catatan terbimbing
(guided note taking) lebih tinggi rata-rata lebih tinggi yaitu sebesar 88 dari pada
B. Saran-Saran
1. Kepada guru di SMP Negeri 6 Kota Bima terutama guru biologi hendaknya
(guided note taking) dalam proses belajar mengajar biologi, karena metode
39
41
belajar dan hendaknya mengikuti segala aturan dan peraturan yang berlaku di
sekolah.
3. Kepada orang tua agar memberikan dorongan kepada anaknya untuk belajar dan
5. Penelitian ini dapat dilakukan lebih lanjut untuk materi pembelajaran lain
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Chatarina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang
Press.
Diknas. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum,
Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri dkk. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
41
43
Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sardiman, AM. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, N. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosda
Karya.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Supatno. 2007. LKS Biologi Gema Prestasi Kelas VII Semester 1. Semarang: Pustaka
Indah.
44
Syafri, Sofyan Harahap. 2003. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Umar, Husein. 2005. Asset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Widodo, A. T. 1993. Tingkat Keterbacaan Teks: Suatu Evaluasi Terhadap Buku Teks
Ilmu Kimia Kelas 1 SMA. Desertasi. Jakarta: IKIP Jakarta.