Anda di halaman 1dari 9

A.

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
c. Kertas/Media Penulisan
a. Jenis kertas : HVS warna putih 80 gram
b. Ukuran Kertas : F4 (215mm x 330mm)
c. Margins :
1) Top : 1,5 cm
2) Bottom : 2 cm
3) Left : 2 cm
4) Right : 2 cm
d. Penulisan
a. Program : Word
b. Jenis huruf : Bookman Old Style (tanpa huruf tebal)
c. Ukuran huruf : 12
d. Spasi : 1,5
3. Format/Sistematika Penulisan
a) Kop SOP
Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
1) Heading halaman pertama
a. Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten/kota, dan
lambang Puskesmas, ukuran tinggi/panjang 2,31 cm lebar 2,5
cm.
b. Kotak “Judul” diberi nama SOP sesuai dengan proses kerjanya.
Ukuran 12, Bold, huruf kapital semua dan 1,15 spasi.
c. Kotak tulisan “SOP” ukuran 12, kapital semua, Bold.
d. Nomor diisi sesuai dengan penomoran pada pedoman
penyusunan dokumen akreditasi.
e. Revisi Ke: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan sistem
nomor.
f. Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.Tanggal mencantumkan lengkap 2
digit, nama bulan di tulis lengkap dan tahun lengkap 4 digit.
g. Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5).
h. Kotak heading halaman pertama
Contoh penulisan :
PERTEMUAN TINJAUAN
MANAJEMEN
No Dokumen
No Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman 1/2

UPT PUSKESMAS
dr. Aan Warisman Valina
MARGAHAYU
NIP 197911302006042014
RAYA

2) Kotak heading halaman kedua, ketiga dan seterusnya


a) Kotak “Judul” diberi nama SOP sesuai dengan proses kerjanya.
Ukuran 12, Bold, huruf kapital semua dan 1,15 spasi.
b) Kotak tulisan “SOP” ukuran 12, kapital semua, Bold.
c) Nomor diisi sesuai dengan penomoran pada pedoman
penyusunan dokumen akreditasi.
d) Revisi Ke: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan sistem
nomor.
e) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.Tanggal mencantumkan lengkap 2
digit, nama bulan di tulis lengkap dan tahun lengkap 4 digit.
f) Halaman: diisi nomor halaman kedua dan seterusnya dengan
mencantumkan juga total halaman untuk SOP tersebut (misal
2/5).
g) Kotak heading halaman kedua
Contoh penulisan :
PERTEMUAN TINJAUAN
UPT PUSKESMAS MANAJEMEN
No Dokumen dr. Aan Warisman Valina
MARGAHAYU
No Revisi NIP 197911302006042014
RAYA SOP Tanggal Terbit
Halaman 1/2

b. Komponen dan Isi SOP


1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah-
Langkah
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan)
7. Unit Terkait
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Historis
Perubahan
1) Pengertian
Berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik, dengan diawali
dengan kalimat aktif dengan komposisi kalimat antara lain:
a) Menetapkan acuan/pedoman/langkah-langkah dan seterusnya.
b) Kata kunci: “sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk...”
3) Kebijakan
Berisi kebijakan (SK) pimpinan yang memuat dasar dibuatnya SOP
tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan : Keputusan kepala Puskesmas No. 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
4) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
5) Prosedur/Langkah-langkah
Merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
6) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart)
a) Diagram alir/bagan alir digunakan untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkah dalam SOP.
b) Diagram alir dalam SOP wajib digunakan untuk kegiatan yang
sudah dibakukan dalam pedoman antara lain penyelenggaraan
program dan penyelenggaraan pelayanan/tindakan klinis.
Sedangkan untuk tindakan yang berkaitan dengan fungsi
manajemen tidak wajib dibuat.
c) Diagram alir disusun dalm SOP berdasarkan urutan langkah-
langkah proses kegiatan dan tidak boleh diacak.
d) Diagram alir makro, menunjukan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya ada satu
simbol balok, yaitu simbol balok :

e) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari


tiap tahapan makro, bentuk simbol sebagai berikut :
Langkah Kegiatan Bentuk Simbol

Awal kegiatan

Akhir kegiatan

ya

Simbol keputusan

tidak

Penghubung

Dokumen

Arsip

7) Unit Terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja
tersebut.
8) Dokumen Terkait
Berisi dokumen-dokumen yang terkait dan atau dokumen terkait hasil
dari proses kerja tersebut.
9) Rekaman Historis Perubahan
Berisi catatan perubahan atau revisi yang terjadi pada SOP.
10) Syarat penyusunan SOP:
a) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau
panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas/FKTP hanya untuk
menanggapi dan mengoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah
penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh
dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan
SOP.
b) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana
atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
c) Didalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan dan mengapa.
d) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan
objek SOP harus jelas.
e) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
f) SOP harus jelas, ringkas dan mudah dilaksanakan. Untukl SOP
pelyanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu
kepada standar profesi, standar pelayanan, ,mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan dan
memperhatikan aspek keselamatan pasien.
11) Evaluasi SOP:
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP.
Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
tilik/checklist:
1. Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konissten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan dan diberitanda(check-mark).
2. Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
3. Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
4. Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP
itu sendiri.
5. Langkah-langkah menyusun daftar tilik :
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan memonitoringnya.
1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
5) Lakukan uji coba,
6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
7) Standarisasi daftar tilik.
6. Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
∑ Ya
Compliance rate (CR) = x 100%
∑ Ya+ Tidak
b) Evaluasi Isi SOP
1. Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.
Hasil evaluasi SOP menghasilkan rekomendasi antara lain :
1) SOP masih tetap bisa dipergunakan
2) SOP tersebut perlu diperbaiki/direvisi
3) Perbaikan/revisi isi SOP bisa dilakukan sebagian atau
seluruhnya
2. Perbaikan/revisi perlu dilakukan apabila :
1) Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
2) Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
pelayanan kesehatan
3) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
4) Adanya perubahan fasilitas
5) Peraturan kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian kepala Puskesmas.

B. Daftar Tilik
Daftar Tilik merupakan bagian dari proses monitoring pelaksanaan
prosedur tetapkan sebagai acuan untuk kemudahan menilai angka kepatuhan
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut.
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja yang dikerjakan secara konsisten,
diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan,
dan diberi tanda check-mark.
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan. Daftar tilik tidak dapat
digunakan untuk SOP yang kompleks. Daftar tilik digunakan untuk
mendukung, mempermudah pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk
menggantikan SOP itu sendiri.
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan
dan monitoringnya. Langkah-langkah menyusun daftar tilik :
a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
e) Lakukan uji-coba,
f) Lakukan perbaikan daftar tilik,
g) Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP, evaluasi SOP
dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP. Evaluasi
penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai tingkat
kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list. Daftar Tilik dilampirkan
bersama dengan SOP yang dibuat, diletakkan terpisah dengan format SOP.
Dalam pengisian daftar tilik di tuliskan unit yang dilakukan audit, nama
petugas dan tanggal pelaksanaan.
Aturan penulisan daftar tilik adalah sebagai berikut :
a. Kertas/Media Penulisan
d. Jenis kertas : HVS warna putih 80 gram
e. Ukuran Kertas : F4 (215mm x 330mm)
f. Margins :
5) Top : 1,5 cm
6) Bottom : 2 cm
7) Left : 2 cm
8) Right : 2 cm
b. Penulisan
e. Program : Word
f. Jenis huruf : Bookman Old Style (tanpa huruf tebal)
g. Ukuran huruf : 12
h. Spasi : 1,5
c. Format/Sistematika Penulisan
a) Kop Daftar Tilik
Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
1) Heading halaman pertama
a. Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten/kota, dan
lambang Puskesmas, ukuran tinggi/panjang 2,31 cm lebar 2,5
cm.
b. Kotak “Judul” diberi nama SOP sesuai dengan proses kerjanya.
Ukuran 12, Bold, huruf kapital semua dan 1,15 spasi.
c. Kotak tulisan “DAFTAR TILIK” ukuran 12, kapital semua, Bold.
d. Nomor diisi sesuai dengan penomoran SOP tersebut.
e. Revisi Ke: diisi sesuai dengan revisi pada SOP tersebut.
f. Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.Tanggal mencantumkan lengkap 2
digit, nama bulan di tulis lengkap dan tahun lengkap 4 digit.
g. Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk daftar tilik tersebut (misal 1/2).
h. Kotak heading halaman pertama
Contoh penulisan :

PERTEMUAN TINJAUAN
MANAJEMEN
No Dokumen
DAFTAR No Revisi
Tanggal Terbit
TILIK
Halaman 1/2

UPT PUSKESMAS
dr. Aan Warisman Valina
MARGAHAYU
NIP 197911302006042014
RAYA

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

Adapun penyusunan DAFTAR TILIK :


1) Isi Daftar Tilik ditulis dengan huruf bookman old Style, dengan ukuran
huruf 12 dan kesegarisan batas kanan dan kiri kotak sejajar dengan batas
kanan kiri Kop.
2) Isi daftar tilik tersebut merupakan kalimat pertanyaan, yang menunjukkan
apakah prosedur dan langkah-langkah sudah sesuai dengan yang tertulis di
SOP, karenanya perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka
yang melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut.
3) Daftar tilik menggunakan kata “apakah” di awal kalimat, dan pilihan “Ya”
atau “Tidak” dikolom checklist.
4) Standarisasi daftar tilik.Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap
SOP dalam langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
CR = Σ Ya x 100 % = %
Σ Ya+Tidak
5) Jarak antara garis bawah kotak daftar tilik adalah 2 enter ke tulisan hasil
CR, begitu juga jarak yg sama 2 enter ke tulisan “ tempat “. Jarak antara
tempat dan nama pelaksana adalah 5 enter (kolom tanda tangan)

Isi Daftar Tilik


NO KEGIATAN YA TIDAK
.
1. Apakah petugas melakukan
pemeriksaan,anamnesa, pemeriksaan fisik?
2. Apakah petugas mendiagnosa pasien?
3. Apakah petugas menjelaskan tentang kondisi
pasien dan memberitahu pasien serta
keluarga pasien bahwa bahwa pasien perlu
penanganan segera?
4. Apakah petugas meminta informed consent
kepada pasien atau keluarga pasien?
5. Apakah jika pasien atau keluarga pasien
menolak maka petugas menyuruh pasien
untuk mengisi informed consent?
Jumlah
Complance Rate (CR)

Complance Rate (CR) = Σ Ya x 100 % =


Σ Ya+Tidak

Pelaksana/Auditor

Nama dan gelar


NIP

Anda mungkin juga menyukai