Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL PROSES URINARIA

DOSEN : Suhrawardi, SKM. M.PH.

DISUSUN OLEH : MAHMUDA YANTI

NIM : -

JURUSAN : DIPLOMA III GIZI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2020
Proses Pembentukan Urinaria

Urine atau air kencing adalah sisa metabolisme yang diekskresikan


(dikeluarkan) oleh ginjal.Setiap harinya manusia membutuhkan kandungan cairan
yang cukup. Setidaknya 8 gelas air putih sehari. Namun semakin banyak cairan
yang dikonsumsi, maka kesehatan akan semakin terjaga. Manusia akan terhindar
dari yang namanya dehidrasi. Cairan yang masuk ke tubuh akan diolah menjadi
nutrisi dan disebar di seluruh bagian sel.

Cairan yang dianggap tidak berfungsi akan diolah menjadi urine.Urine atau air
kencing adalah sisa metabolisme yang diekskresikan (dikeluarkan) oleh ginjal. Urine
mengandung zat-zat yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh. Jika tidak segera
dikeluarkan, maka bisa meracuni tubuh. Dilansir dari toppr.com, urine adalah produk
limbah cair dari tubuh manusia. Mengandung urea, asam urat, garam, air dan
produk limbah lainnya yang merupakan hasil dari berbagai proses metabolisme yang
terjadi dalam tubuh.

Urine terbentuk secara alami di dalam tubuh. Proses pembentukan ini terjadi
demi menjaga kesehatan tubuh, terhindar dari berbagai macam penyakit. Karena
urine merupakan salah satu racun berbahaya. Semakin banyak cairan yang
dikonsumsi, maka semakin banyak urine yang akan dihasilkan oleh tubuh. Proses
pembentukan urine melibatkan beberapa organ yang sering dikenal sebagai sistem
kemih.
A. Mengenal organ yang berperan dalam sistem pembentukan urine

Urine tidak bisa terbentuk hanya dengan satu organ atau komponen saja. Urine bisa
terbentuk karena kerjasama beberapa organ. Seperti penjelasan sebelumnya,
beberapa organ ini kemudian disebut sebagai sistem kemih. Adapun sistem kemih
yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.

1. Ginjal.

Ginjal punya dua bagian, kanan dan kiri. Keduanya terletak di kedua sisi
tulang belakang, di bawah tulang iga. Ginjal berbentuk seperti kacang merah,
berukuran sebesar kepalan tangan. Dilansir dari buku IPA Terpadu SMP, ginjal
punya tugas utama yakni mengekskresikan segala zat metabolisme yang
mengandung nitrogen dan kadar vitamin yang berlebih. Di dalam ginjal, setidaknya
terdapat satu juta nefron yang berfungsi untuk menyaring darah dan membuat
limbah hasil penyaringan tersebut dalam bentuk urine.

2. Ureter.

Ureter manusia terdiri dari dua pasang, kanan dan kiri. Ureter digambarkan seperti
selang, dengan bentuk seperti huruf S. Dinding ureter terdiri dari otot-otot yang
menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Orang dewasa pada umumnya
memiliki ureter sepanjang sekitar 25 – 30 cm.

3. Kandung kemih.

Kandung kemih memiliki bentuk seperti balon yang elastis dan terletak di antara
tulang panggul. Bentuknya elastis, membuat kandung kemih bisa mengecil ketika
tidak ada urine, dan membesar jika terdapat urine. Pada umumnya kandung kemih
bisa menampung sekitar 400-600 mL urine.

4. Uretra.

Uretra atau saluran kemih yang juga berbentuk seperti selang. Jika ureter bertugas
mengalirkan air seni ke kandung kemih, ureter bertugas mengalirkan air seni ke luar
dari tubuh. Panjang uretra pada wanita dan laki-laki berbeda. Uretra wanita
berukuran sekitar 4 cm, yang berada di antara klitoris dan vagina. Sedangkan uretra
milik pria punya panjang 15-25 cm dengan ujung berada di ujung penis.

B. Tahapan proses pembentukan urine

1. Filtrasi (Penyaringan)

Proses penyaringan ini disebut filtrasi. Tahap penyaringan ini terjadi di organ ginjal.
Prosesnya pembuluh darah mengunjungi ginjal dan masuk ke bola kapiler, yang
disebut glomerulus. Glomerulus terletak di daerah ginjal yang disebut Kapsul
Bowman. Di sinilah penyaringan terjadi. Ketika darah didorong melalui kapiler-kapiler
kecil, tekanan tinggi memaksa beberapa hal melewati dinding kapiler. Dinding
bertindak sebagai saringan atau filter.

2. Reabsorpsi (Penyerapan)

Air, gula, garam, asam amino, limbah nitrogen, dan benda-benda kecil lainnya
masuk ke ginjal sebagai zat yang disebut filtrat. Sel dan protein darah besar yang
tidak dapat masuk tetap berada di pembuluh darah. Pada tahap pembentukan urine
tahap dua, filtrat memasuki ginjal di tubulus proksimal. Daerah ginjal ini istimewa
karena banyak hal yang dapat dikeluarkan dari filtrat. Benda-benda berharga ini
dikumpulkan kembali, atau diserap kembali, oleh tubuh.
Dilansir dari study.com, glukosa, garam, vitamin, hormon, dan asam amino
tertentu dikembalikan ke tubuh dan tidak akan dimasukkan dalam urine. Kadang-
kadang, jika tubuh memiliki terlalu banyak sesuatu zat, maka tambahan gula atau
garam akan tetap berada dalam filtrat. Sebagai contoh, penderita diabetes dengan
kadar glukosa darah yang tinggi mungkin memiliki glukosa dalam urine mereka
karena tidak semua dapat diserap kembali.

3. Sekresi (augmentasi)

Proses pembentukan urine selanjutnya adalah sekresi. Pada tahap ini,


beberapa zat akan mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal (distal
convoluted tubule) dan tubulus pengumpul (collecting tubule) ke tubulus tersebut.
Ion hidrogen akan dibuang demi menjaga pH atau keasaman dan basa tubuh yang
tepat. Selian Ion hidrogen, Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga dibuang pada
tahap ini. Ini supaya komposisi kimia darah tetap seimbang dan normal.

Prosesnya terjadi dengan meningkatkan pembuangan zat seperti kalium dan


kalsium ketika konsentrasi tinggi dan dengan meningkatkan reabsorpsi dan
mengurangi sekresi ketika tingkatnya rendah.Selanjutnya, Urine akan dialirkan ke
ginjal, Urine yang sudah disekresi oleh ginjal, kemudian mengalir ke bagian tengah
ginjal yang disebut pelvis ginjal. Setelah itu cairan ini akan terus mengalir ke ureter
dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Dari kandung kemih, urine selanjutnya
mengalir ke uretra melalui ureter. Uretra adalah bagian dari ginjal yang bertugas
mengalirkan air seni menuju kandung kemih. Sedangkan ureter merupakan saluran
yang akan mengalirkan urine ke luar tubuh.
Daftar Pustaka

https://www.brilio.net/kesehatan/4-proses-pembentukan-urine-manusia-dan-
mengenal-sistem-kemih-191128h.html

Anda mungkin juga menyukai