ات َم َقا ُم إِب َْراهِي َم ٌ ات َب ِّي َن ٌ فِي ِه آ َي،ِين َ ار ًكا َو ُه ًدى ل ِْل َعا َلم َ اس َللَّذِي ِب َب َّك َة ُم َب
ِ لِل َّن Amaliah ibadah haji merupakan simbol dan lambang pemersatu umat
اع إِ َل ْي ِه َس ِبياًل
َ ت َم ِن اسْ َت َط ِ اس ِح ُّج ْال َب ْي ِ ان آ ِم ًنا َوهَّلِل ِ َع َلى ال َّن َ َو َمنْ دَ َخ َل ُه َك yang sangat ideal di tengah persatuan umat yang semakin rapuh dan
pudar sekarang ini. Umat sangat mudah dipecah belah dengan pancingan
َ َو َمنْ َك َف َر َفإِنَّ هَّللا َ َغنِيٌّ َع ِن ْال َعا َلم
ِين ekonomi, politik dan sosial. Terasa bahwa umat harus kembali
memahami eksistensi dan jatidiri mereka. Inilah momentum dan saat
yang tepat untuk menata kembali persatuan dan kesatuan yang memang
Hadirin jama'ah shalat Jum’at Rahimakumullah hanya dimiliki oleh umat Islam; mulai dari wahdatul akidah (kesatuan
ideologi), wahdatul harakah (kesatuan gerak dan aktivitas), wahdatus
Marilah dari waktu ke waktu kita semai terus benih-benih keimanan dan syi'ar (kesatuan syiar) dan wahdatul ghoyah (kesatuan cita-cita dan
ketakwaan yang telah Allah anugerahkan kepada kita semua menuju tujuan). Betapa perjalanan ibadah haji banyak memberi pelajaran bagi
tingkat dan kualitas iman dan takwa yang dapat menghantarkan kita cita-cita kesatuan umat.
meraih ampunan Allah, sehingga Allah berkenan membuka pintu
keberkahanNya dari langit dan bumi seperti yang dijanjikanNya,
2
1
Allah swt menyerukan syariat haji melalui lisan kekasihNya KhaliluLlah
Ibrahim as, Hadirin jama'ah shalat Jum’at Rahimakumullah
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya Dari perspektif tarbiyah, hadirnya Ibrahim bersama keluarganya dalam
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai dua ibadah agung, yaitu ibadah haji dan ibadah kurban merupakan wujud
unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya dari keberhasilan 'tarbiyah ilahiyyah' Pendidikan Allah secara langsung
mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka kepada keluarga mulia tersebut. Namun tahapan dan proses pendidikan
menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang keluarga Ibrahim dapat direkam dari do'a yang dipanjatkannya kepada
Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka Allah swt.
makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir". (Al-Hajj: 27-28) Dalam surat Ibrahim ayat 35-41, Allah swt mengabadikan do'a yang
merupakan wujud dari cita-cita luhur nabi Ibrahim as. Proses pendidikan
Syekh Abdul Halim Mahmud menuturkan bahwa ibadah haji merupakan Allah bermula ketika mendapat perintah untuk untuk berhijrah
ibadah yang sarat dengan simbol-simbol kerohanian yang akan memakmurkan Mekkah bersama keluarganya: "Ya Tuhan kami,
menghantarkan seorang muslim mengenali dirinya. Apabila ia sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di
mengerjakannya dengan baik dan benar, maka ia akan memasuki lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
lingkungan Allah dan mengenal Tuhannya. (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar
Oleh karena itu, dalam hadits Rasulullah saw bersabda tentang mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
pentingnya kebersamaan dan persatuan antar sesama yang akan menjadi cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan,
media meraih ampunan Allah swt. Sebaliknya pertikaian merupakan mudah-mudahan mereka bersyukur". (Ibrahim: 37)
penghambat ampunan Allah swt:
Ayat ini dan beberapa ayat setelahnya menggambarkan bagaimana
proses dan tahapan pendidikan keluarga yang tidak singkat, sehingga
تفتح أبواب الجنة يوم اإلثنين والخميس فيغفر هللا لمن شاء من عباده ال keluarga Ibrahim diabadikan sebagai keluarga teladan sepanjang zaman
أنظروا حتى: فقال هللا لمالئكته, إال عبدان بيهما شحناء.يشرك به شيئا yang menjadi icon dua ibadah agung; ibadah haji dan ibadah kurban.
يصطلحا أنظروا حتى يصطلحا أنظروا حتى يصطلحا Padahal institusi yang paling permanen hingga ke surga kelak adalah
institusi keluarga. Institusi ini dijadikan oleh Rasulullah saw sebagai
parameter kebaikan umatnya.
"Dibuka pintu-pintu surga setiap hari senin dan kamis, maka Allah
memberi ampunan kepada siapa yang dikehendakiNya selama tidak خيركم خيركم ألهله وأنا خيركم ألهلى
berbuat syirik. Melainkan dua orang hamba yang masih ada pertikaian
diantara keduanya. Allah berfirman kepada malaikatNya: "Tangguhkan "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. dan
ampunanKu untuk keduanya hingga keduanya berbaikan, tangguhkan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku". (HR. Tirmidzi
ampunan untuk keduanya hingga keduanya berdamai, tangguhkan dan Ibnu Majah)
ampunanKu untuk keduanya hingga keduanya berdamai". (HR.
Thabrani) 4
3
Hadirin jama'ah shalat Jum’at Rahimakumullah اع إِ َل ْي ِه َس ِبياًل ِ اس ِح ُّج ْال َب ْي
َ ت َم ِن اسْ َت َط ِ َوهلِل ِ َع َلى ال َّن
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
Di antara lima rukun Islam, haji merupakan ibadah yang tergolong
(bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah,” (QS Ali
“mewah dan berat”. Bukan hanya karena membutuhkan ongkos yang
Imran: 97).
mahal bagi kebanyakan orang, tapi juga pelaksanaannya memakan
waktu dan energi yang cukup banyak. Kesadaran akan keterpanggilan Ayat ini kerap kita muncul dan kita dengar dalam konteks penjelasan
pun sangat menentukan. Betapa banyak orang kaya raya yang tak tentang kewajiban berhaji bagi yang mampu. Dijelaskanlah tolok ukur
berangkat haji. Sebaliknya, betapa sering kita mendengar orang dengan mampu mulai dari segi ekonomi, kesehatan fisik, transportasi,
ekonomi pas-pasan mampu menunaikan haji. Karena itu, tak heran bila keamanan, dan lainnya. Keterangan tersebut mengacu pada frasa
haji adalah rukun yang paling jarang dipenuhi dibanding empat rukun dalam ayat: man-istathâ‘a ilaihi sabîlâ. Yang kerap tertinggal dari
lainnya, entah karena sengaja atau karena ada uzur syar’i. penjelasan tersebut justru frasa di awal: lillâh (untuk Allah).
Keramaian tentang ibadah haji biasanya sudah mulai kita dengar pada Pertanyaannya: bila keinginan kita ke Tanah Suci kembali meledak-
bulan Syawal dan Dzulqa’dah berlanjut kemudian Dzulhijjah yang ledak di musim haji ini, untuk siapa atau untuk apakah keinginan itu?
memang menjadi momentum utama pelaksanaan haji. Dzulhijjah secara Adakah yang terbesit selain beribadah kepada Allah di balik keinginan
bahasa berarti bulan haji. Memasuki bulan ke-10 atau ke-11 orang- tersebut?
orang sudah disibukkan dengan tradisi walimatus safar atau syukuran
menjelang keberangkatan haji. Media-media pun telah ramai Imam al-Ghazali dalam al-Adab fid Dîn berpesan bahwa saat seseorang
memberitakan berbagai persiapan dan aktivitas di Tanah Suci. Mari kita sampai di kota Makkah seyogianya menerapkan etika-etika yang patut,
doakan kepada saudara-saudara kita yang sedang menempuh semisal memasuki Masjidil Haram dengan penuh rasa takzim,
perjalanan mulia ini, semoga senantiasa mendapat bimbingan dari Allah menyaksikan Ka’bah sembari takbir dan tahlil, dan lain sebagainya.
dan menghasilkan haji yang mabrur! Intinya, adab yang penting ditonjolkan adalah sikap rendah hati, sopan,
tulus, dan penuh dengan gerak-gerik yang mengagungkan Allah.
Hadirin jama'ah shalat Jum’at Rahimakumullah
Secara fiqih ibadah haji mungkin sah, tapi secara hakiki bisa jadi
keropos baik sejak sebelum berangkat haji, saat berhaji, bahkan setelah
Di tengah hiruk pikuk orang berangkat haji itulah, orang-orang yang berhaji. Ini adalah tantangan yang amat sulit karena memang berurusan
belum mendapat anugerah berangkat haji terpacu lagi gairahnya untuk dengan persoalan hati. Apa yang terbesit di benak dan hati seseorang
bisa menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Semangat mereka seolah ketika dirinya berkeinginan naik haji? Sudah tuluskah karena ingin
dipompa kembali, angan-angan agar bisa mengenakan pakaian ihram menghamba dan mencapai ridha Allah? Atau masih tercampur dengan
dan mengitari Ka’bah hidup lagi. Sebuah mimpi dan kehendak yang noda-noda duniawi yang dapat merusak kualitas haji?
amat wajar.
Bagi yang baru pada level ingin berangkat haji, ikhtiar mesti dimulai dari
Kewajiban haji salah satunya tertuang dalam ayat: perjuangan menata niat, sembari mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan
5 6
lain yang senantiasa dilambari dengan doa kepada-Nya. Semoga kita الرَّ اشِ ِدي َْن أَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َبقِ َّي ِة الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن
termasuk orang-orang yang diberi kesempatan berkunjung ke Baitullah
dan berziarah ke makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Bagi ك َيا ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت َ ْن َوارْ َ ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ
َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ
saudara-saudara kita yang sedang bersiap menunaikan ibadah haji, أَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن
semoga diberi kelancaran dan menggapai tujuan hakiki haji, yakni ridha
Allah subhanahu wata’ala. Wallahu a’lam bish shawab.
ت اَالَحْ يŽŽآ ُء ِم ْن ُه ْم ت َو ْالم ُْس Žلِ ِمي َْن َو ْالم ُْس Žلِ َما ِ اغفِرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنŽŽا ِ اَلل ُه َّم ْ
Akhirnya, di bulan zulhijjah yang sangat mulia ini, mari kita semua ك َو ْالم ُْشِ ŽŽر ِكي َْن الشŽŽرْ َ إل ْسŽŽالَ َم َو ْالم ُْسŽŽلِ ِمي َْن َوأَ ِذ َّل ِّ َ
ت الل ُه َّم أعَِّ ŽŽز ْا ِ َو ْاالَ َ
مْŽŽوا ِ
berdoa kepada Allah swt, semoga Allah swt menjadikan kita keluarga اخُ ŽŽذ ْل َمنْ َخَ ŽŽذ َل صَ ŽŽر الِّ ŽŽدي َْن َو ْ صŽŽرْ َمنْ َن َ ŽŽادَك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْن ُ صŽŽرْ عِ َب َ َوا ْن ُ
yang ta'at kepada perintah Allah swt, keluarga yang saling menyayangi
sesama. Lebih dari itu, mudah-mudahan Allah menjadikan umat ini umat ْن .الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ك إِ َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ ْن َواعْ ِل َكلِ َما ِت َ ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ أَعْ دَا َء ال ِّدي ِ
yang satu, umat yang kuat, umat yang bersaudara dan saling berkasih الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َمŽŽا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ
sayang, umat yang punya kemuliaan dan martabat. Amiin ya Rabbal Žدَان ْالم ُْسŽلِ ِمي َْن عآم ًَّة َيŽا َربَّ خآصً Žة َو َسŽائ ِِر ْالب ُْل ِ َّ َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِني ِْسŽيَّا
Alamin
ار. اب ال َّن ِ لعا َل ِمي َْنَ .ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َسَ Žن ًة َوقِ َنŽŽا َعَ Žذ َ ْا َ
آن ْال َعظِ ي ِْمَ ،و َن َف َعنِي َوإِيَّا ُك ْم ِب َمافِ ْي ِه ِمنْ آ َي ِة َوذ ِْك ِر ك هللا لِي َو َل ُك ْم فِى ْالقُرْ ِ ار َ َب َ َر َّب َنŽŽا َظ َلمْ َنŽŽا اَ ْنفُ َس َ Žنا َواإنْ َل ْم َت ْغفِŽŽرْ َل َنŽŽا َو َترْ َح ْم َنŽŽا َل َن ُكŽْ Žو َننَّ م َِن ْا َ
اس ِ Žري َْن. لخ ِ
ْال َح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل هللاُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه َوإِ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُمَ ،وأَقُ ْو ُل َق ْولِي بى َو َي ْن َهى َع ِن ان َوإِيْتŽŽآ ِء ذِي ْالقُŽŽرْ َ هللا َيŽŽأْ ُم ُر ِباْ َ
إلحْ َس ِ Ž لعْ Žد ِل َو ْا ِ هللا ! إِنَّ َ عِ َبادَ ِ
هللا ال َعظِ ْي َم إِ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر الرَّ ِحيْمَه َذا َفأسْ َت ْغفِ ُر َ لعظِ ْي َم هللا ْا َ ْ َ َّ ُ
ŽŽŽر َو ْال َب ْغي َيعِظ ُك ْم َل َعل ُك ْم َتŽŽŽذ َّكر ُْو َن َواذ ُك ŽŽŽرُوا َ ْال َفحْ شŽŽŽآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِ
Khutbah II هللا أَ ْك َبرْ
لى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ