َت ا ْف َعلْ َما تُ ْؤ َم ُـر ۖ َستَ ِج ُدنِي إِن َشا َء اللَّـهُ ِمنَ الصَّابِ ِرين
QURBAN DAN HAJI: MENYAMBUT IDUL ADHA
“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu.
ِ ُور أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا
ت ِ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر،ُإن الـ َح ْم َد هّلِل ِ نَـحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره
َّ Engkau akan mendapati aku insyaAllah termasuk orang-orang yang
َوأَ ْشهَ ُد أَن الَّ إِلَهَ إِالَّ هللا،ُي لَه
َ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد،ُض َّل لَهِ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم،أَ ْع َمالِنَا bersabar.” (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)
َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ َوأَ ْشهَ ُـد أَ َّن ُمـ َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at Rahimahumullah
َّ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح،قال هللا تعالى فى كتابه الكريم
ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل Akibat kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan anaknya, maka Allah
ََوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون gantikan dengan seekor kambing lalu Allah menyebutkan:
يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُواـ قَوْ اًل َس ِديدًا،وقال تعالى ١٠٧﴿ َظ ٍيم ٍ ﴾ َوفَ َد ْينَاهُ بِ ِذب
ِ ْح ع
“Siapa yang mendapatkan kelebihan harta tapi dia tidak berqurban, maka Baca Juga: Hadits Tentang Kesempurnaan Islam - Prinsip Dasar Islam
janganlah ia mendekati mushola kami.” (Ustadz Fachrudin Nu’man, Lc.)
Ancaman dari Rasulullah bagi orang yang diberikan kemampuan untuk Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at Rahimahumullah
berqurban, tapi dia tidak melaksanakan ibadah yang agung ini.
Ia adalah merupakan simbol ketundukan kepada Allah yang ditunjukkan
Bagaimana tidak, saudaraku? Ini adalah sebuah ibadah yang besar sekali di oleh sikap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘Alaihish Shalatu was Salam
sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan yang akan sampai kepada Allah kepada perintah-perintah Allah. Sungguh ketundukan yang luar biasa.
adalah ketakwaan. Allah berfirman: Ketika seorang hamba siap dirinya berkorban bahkan sampai
mengorbankan nyawanya sekalipun dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
لَن يَنَا َل اللَّـهَ لُحُو ُمهَا َواَل ِد َما ُؤهَا َولَ ٰـ ِكن يَنَالُهُ التَّ ْق َو ٰى ِمن ُك ْم Sungguh ketundukan yang luar biasa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Tidak akan sampai kepada Allah daging dan darah qurban. Akan tetapi Ia adalah merupakan simbol ittiba’. Mengikuti Rasulullah Shallallahu
yang sampai kepada Allah adalah ketakwaan diantara kalian” (QS. Al- ‘Alaihi wa Sallam. Oleh karena itu seorang mukmin berusaha untuk
Hajj[23]: 37) mencari sesuatu amalan dari qurban ini yang paling sesuai dengan sunnah
Na’am.. Ketakwaan, keikhlasan, ketundukan, kesabaran dalam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang yang hatinya masih sehat,
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah Rabbul orang yang hatinya masih selamat, dia akan lebih memperhatikan lurusnya
‘Alamin. amal ibadah daripada ibadah itu sendiri. Hal sebagaimana dikatakan oleh
Imam Ibnul Qayyim dalam Ighatsatul Lahfan.
Sesungguhnya dalam kejadian ini terdapat pelajaran buat orang yang mau
berpikir. Sesungguhnya dalam penyembelihan hewan qurban ini terdapat Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at Rahimahumullah
pelajaran yang sangat agung yang bisa kita petik darinya. Ia adalah
Ia adalah merupakan simbol kesabaran. Ketika seorang hamba berusaha kain ihram yang putih mengingatkan akan pertemuan dengan Allah ketika
sabar untuk mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala, hal itu menunjukkan ia dibungkus dengan kain kafannya lalu ia dikuburkan. Dia tidak berbekal
keimanan kepada Allah. Karena memang mentaati Allah butuh kesabaran, kecuali amalan dia dan kain kafan yang menempel pada tubuhnya.
saudaraku. Sebagaimana menjauhi kemaksiatan Allah pun butuh kesabaran,
saudaraku. Disaat kaum muslimin berkumpul di Mina di Arafah, tidak lagi ada di
bedakan kedudukan ataupun hasta, tidak dibedakan apakah dia kaya raya,
Bayangkan apabila kita tidak diberikan kesabaran. Barangkali kita tidak apakah dia seorang pejabat atau pemimpin? Semua sama dihadapan Allah
akan mampu mentaati Allah. Karena syahwat begitu besarnya, hawa nafsu karena memang tidak ada yang kebal hukum dihadapan Allah Rabbul
begitu kuatnya, sementara iblis dan bala tentaranya tak pernah diam ‘Izzati wal Jalalah. Semuanya sama!
menggoda dan menyesatkan manusia. Oleh karena itu Ali bin Abi Thalib
berkata bahwa sesungguhnya kesabaran bagi iman bagaikan kepala bagi Kewajiban seorang hamba untuk melaksanakan perintah-perintah Allah
tubuh. Mungkinkah tubuh akan hidup tanpa kepala? Demikian pula iman Subhanahu wa Ta’ala. Itulah Islam!
tidak akan pernah hidup tanpa kesabaran. Kemudian mereka bertalbiyah yang merupakan kalimat yang agung.
Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at Rahimahumullah Mereka berucapan:
Sungguh ibadah yang agung ini memberikan kepada kita banyak sekali َ َك ل
ك َ ك إِ َّن ْال َح ْم َد َوالنِّ ْع َمةَ لَكَ َو ْال ُم ْل
َ ك الَ َش ِري َ َك اللَّهُ َّم لَبَّ ْيكَ لَبَّ ْيكَ الَ َش ِريكَ ل
َ ك لَبَّ ْي َ لَبَّ ْي
hikmah-hikmah. Maka dari itulah seorang muslim berusaha bukan hanya “Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal
berqurban dan menyembelih. Akan tetapi ia mengambil dan memetik hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak (Ya Allah, aku menyahut
hikmah-hikmah yang agung dibalik daripada ibadah itu sendiri. panggilanmu Ya Allah. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan
أقول قولي هذا واستغفر هللا لي ولكم bagiMu. Tidak ada sekutu bagi Engkau ya Allah)”
إِ َّن اللَّـهَ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َسا ِن َوإِيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َويَ ْنهَ ٰى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي ۚ يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم
تَ َذ َّكرُونَ
.فَ ْاذ ُكرُوا هللا ال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُكمَ ،وا ْش ُكرُوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُكم ،ول ِذك ُر هللا أكبَر