Anda di halaman 1dari 21

JOB SHEET

KEGIATAN : PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL(TTV)

Unit : Mampu melakukan dan menjelaskan berbagai pemeriksaan vital sign


sertamenginterpretasikan hasil pemeriksaan

Referensi

1. R. Ratryana, “Monitoring Heart rate dengan lcd grafik,” Politeknik kesehatan


kementrian kesehatan surabaya, 2010.
2. Kusmiyati, Yuni. 2015. Keterampilan Dasar Praktek Kebidanan. Fitramaya.
Yogyakarta.
3. Doengoes,M.E.(2001).nursing care plans.guidelines for planning and documenting
patient care. Pennylvania : davis company.
4. Potter, P. 2010. Keterampilan Dasar dan Prosedur Klinis, EGC. Jakarta.

Objektif perilaku mahasiswa

Setelah didemontrasikan mahasiswa mampu

1. menyiapkan alat,bahan dan perlengkapan secara lengkap yang dibutuhkan untuk


melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital(TTV) .
2. melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan baik dan benar sesuai dengan daftar
tilik.

Petunjuk umum

1. siapkan alat,bahan dan perlengkapan secara lengkap yang diperlukan untuk


pemeriksaan tanda-tanda vital
2. baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
3. tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

keamanan

1. letakkan peralatan ketempat yang mudah dijangkau


2. bekerjalah sesuai dengan prosedur
3. perhatikan teknik pemeriksaan tanda-tanda vital
4. pusatkan perhatian pada pekerjaan dan kenyamaan klien

persiapan peralatan dan perlengkapan alat-alat

1
persiapan alat

1. Termometer air raksa atau digital


Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air
raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca.Tanda yang dikalibrasi pada
tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas,
bervariasi sesuai suhu.Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air
raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan
penyempitan volume raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih
sempit.Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.Sebagai
pengganti air raksa, beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan
tambahan pewarna merah.Termometer ini lebih aman dan mudah untuk
dibaca.Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimum, bekerja
dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa
didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa
tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di
dalam tabung.Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama
waktu yang telah ditentukan.Untuk mengembalikan fungsinya, termometer harus
diayunkan dengan keras.Termometer ini mirip desain termometer medis.
Pada termometer digitalpembacaan nilai suhu ditampilkan langsung dalam bentuk
angka yang tertera pada layar kecil thermometer.Pada thermometer digital
menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang lansung bisa dibaca.Thermometer digital prinsip kerjanya
digital dan tidak manual, lebih canggih dibanding thermometer air raksa.Selain
itu, thermometer digital juga dilengkapi dengan memori, kita juga bisa
membandingkan suhu tubuh sebelum dan setelah minum obat tanpa perlu
mecatatnya.Karena kelebihan- kelebihan inilah yang membuat harga thermometer
digital terbilang lebih mahal disbanding thermometer air raksa.Waktu yang
diperlukan untuk pengukurannya hanya hitungan detik saja, ada yang 1 detik, 10
detik, da nada jga yang 60 detik.
2. Tensimeter/Sphygmomanometer
Tensimeter/Sphygmomanometer , juga dikenal sebagai pengukur tekanan
darah , pengukur tekanan darah , atau pengukur tekanan darah , adalah alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan darah , yang terdiri dari manset tiup yang
akan runtuh dan kemudian melepaskan arteri di bawah manset dengan cara yang
terkontrol, dan manometer merkuri atau mekanik untuk mengukur tekanan. Itu
selalu digunakan bersama dengan sarana untuk menentukan pada tekanan darah
apa yang baru saja mulai, dan pada tekanan apa itu tidak
terhalang. Sphygmomanometer manual digunakan bersamaan dengan stetoskop .
Sphygmomanometer terdiri dari manset tiup, unit pengukur ( manometer merkuri,
atau pengukur aneroid), dan mekanisme inflasi yang dapat berupa bohlam dan
katup yang dioperasikan secara manual atau pompa yang dioperasikan secara
elektrik.

2
3. Stestoskop
Stetoskopadalah alat medis yang fungsinya tidak hanya untuk mendengar suara
detak jantung saja, tetapi juga untuk mendengarkan suara organ lain yang berada
di dalam tubuh. Beberapa organ yang dibisa didengarkan oleh alat ini di antaranya
adalah suara organ pencernaan, paru-paru, bahkan sampai suara janin yang masih
di dalam kandungan pun bisa didengar detak jantungnya. Selain untuk mendengar
suara-suara di dalam tubuh, dokter juga akan menggunakan stetoskop untuk
mendengar apakah terdapat sesuatu yang tidak normal dari suara di dalam tubuh.
Dengan begitu, diagnosis suara di dalam tubuh lewat alat ini bisa membantu
dokter memilih tindakan dan pengobatan yang tepat untuk pasien.
4. Tiga buah botol

a) Botol pertama berisi larutan sabun


b) Botol kedua berisi larutan desinfektan
c) botol ketiga berisi air bersih
5. Bengkok
6. Kertas/ Tisu
7. vaselin
8. Handscoon (sarung tangan)
Handscoon atau sarung tangan merupakan pelindung tangan yang digunakan
untuk menghindarkan infeksi silang atau transmisi mikroorganisme penyakit
(patogen) melalui darah.Handscoon memiliki dua jenis yaitu handscoonsteril dan
handscoon tidak steril, handscoon steril digunakan sebagai pelindung dokter /
perawat untuk mencegah infeksi bakterial dari pasien sedangkan handscoon tidak
steril biasa digunakan untuk memegang instrumen / alat saja tapi tak tentu juga
banyak kalangan yang menggunakan sebagai pelindung untuk membersihkan
instrumen / alat yang telah digunakan.Pentingnya handscoon memang tidak dapat
dipisahkan, banyak dokter yang telah mengakui bahwa keberadaan handscoon
steril dapat mencegah penyakit berbahaya seperti HIV, Hepatitis B dan
lainnya.Namun fungsi handscoon yang melindungi bakteri, bukan berarti
meniadakan cuci tangan, maka diharapkan setelah pemakaian lakukan cuci
tangan.

Perlengkapan
1. Tempat sampah
2. Perlengkapan cuci tangan
3. Sabun cuci tangan
4. Handuk bersih
5. Alat tulis
6. Stopwatch/jam analog

Alat bantu mengajar

3
1. Daftar panduan CSL
2. Status penderita, pena, Stopwatch
3. Stetoskop, tensimeter, thermometer
4. Audio-visua

Persiapan sebelum tindakan


1. Persiapan keluarga(informed consent)
- Menjelaskan prosedur atau langkah-langkah kepada pasien dan keluarga
- Membahas dengan keluarga persiapan pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Persiapan tempat
- Menyediakan ruangan yang hangat, tidak dingin dan menyalakan lampu
- Menyiapkan tempat pemeriksaan tanda-tanda vital yang bersih, kering dan
nyaman
3. Persiapan alat pemeriksaan tanda-tanda vital
Menyediakan alat lengkap yaitu:
a. Termometer air raksa atau digital
b. Tensimeter/Sphygmomanometer
c. Stestoskop
d. Tiga buah botol,yaitu :
1. Botol pertama berisi larutan sabun
2. Botol kedua berisi larutan desinfektan
3. Botol ketiga berisi air bersih
e. Bengkok
f. Kertas/ Tisu
g. Vaselin
h. Handscoon (sarung tangan)
4. Persiapan diri atau penolong
- Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun lalu keringkan
- Menggunakan kedua sarung tangan
- Penolong berdiri di sisi kanan klien

Langkah demontrasi
1. Persiapan
2. Penyajian
3. Aplikasi
4. Evaluasi

1. Persiapan
2. Persiapan ruang dan tempat pemeriksaan bersih dan terjaga privasinya.
3. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan disusun secara ergonomis.
4. Pelaksanaan

4
PENUNTUN PRAKTEK PEMERIKSAAN VITAL SIGN

NO. LANGKAH KERJA GAMBAR


1. PERSIAPAN KELUARGA (INFORMED
CONSENT)
1. Menyapa pasien atau keluarga
2. Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan
3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian
dari pemeriksaan tanda-tanda vital
4. Menjelaskan resiko yang mungkin terjadi
5. Pastikan pasien atau keluarga mengerti
dengan penjelasan
6. Persetujuan tindakan baik secara tertulis
atau lisan

2. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran,tutup pintu jendela
2. Ciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman
3. Atur pencahayaan yang terang, bersih
dan nyaman
4. Alat-alat didekatkan pada pasien

3. PERSIAPAN ALAT PEMASANGAN TANDA-


TANDA VITAL
Menyediakan alat lengkap yaitu:
1. Termometer air raksa atau digital

5
2. Tensimeter/Sphygmomanometer
3. Stestoskop

4. Tiga buah botol,yaitu :

a. Botol pertama berisi larutan sabun


b. Botol kedua berisi larutan desinfektan
c. botol ketiga berisi air bersih

5. Bengkok

6. Kertas/ Tisu

7. Vaselin

8. Hands coon (sarung tangan)

6
4. PERSIAPAN KLIEN
1. Atur posisi klien sesuai dengan kebutuhan
(duduk, telentang, sims, rekumben, lateral
kiri atau kanan, dorsal rekumben,
tengkurap, dan posisi lutut dan di dada)
2. Sebelum pemeriksaan dimulai tanyakan
apakah klien perlu mengosongkan kantung
kemih atau usus.
3. Buka pakaian klien sesuai kebutuhan

5. PERSIAPAN PENOLONGAN
1. Cuci tangan dengan air mengalir dengan
menggunakan sabun larutan anti septic dan
cuci kembali dengan air mengalir hingga
siku.
2. Keringkan dengan handuk atau tissue atau
pengering.
3. Memasang celemek atau skort.
4. Penolong berdiri di sisi kanan klien

7
6. PELAKSANAAN TINDAKAN
Membuka paket steril (bak instrument),
kemudian memakai sarung tangan steril.

7. EVALUASI
1. Observasi
2. Dokumentasi tindakan yang telah
dilakukan

PENUNTUN PRAKTEK PEMERIKSAAN VITAL SIGN


NO LANGKAH / PROSEDUR PEMERIKSAAN

A.PENGUKURAN TEKANAN DARAH


1. Pemeriksa berada di sebelah pasien.

8
2. Memberi penjelasan mengenai
pemeriksaan tekanan darah

3. Menempatkan penderita dalam keadaan


duduk/berbaring dengan lengan rileks,
sedikit menekuk pada siku dan bebas
dari tekanan oleh pakaian.
Mempersiapkan stetoskop dengan
corong bel yang terbuka. Lalu,
Memasang manset sedemikian rupa
sehingga melingkari lengan atas secara
rapi dan tidak terlalu ketat, 2 cm di atas
fossa cubiti dan bagian balon karet yg
menekan tepat diatas arteri brachialis
serta sejajar dengan jantung
4. Memastikan pipa karet tidak terlipat
atau terjepit manset. Meraba pulsasi a.
brachialis di fossa cubiti sebelah medial.
Menutup katup pengontrol pada pompa
manset.

6. Dengan tiga jari meraba pulsasi a.


Brachialis pompa manset dengan cepat
sampai 30 mmHg di atas hilangnya
pulsasi

Menurunkan tekanan manset perlahan-


lahan sampai pulsasi arteri teraba
kembali.
Melaporkan hasil sebagai tekanan
sistolik palpatoir. Mengambil stetoskop
dan memasang corong bel pada tempat
perabaan pulsasi. Memompa kembali

9
manset sampai 30 mmHg di atas
tekanan sistolik palpatoir.

Mendengarkan melalui stetoskop,


sambil menurunkan perlahan-lahan (3
mmHg per detik). Melaporkan saat
mana mendengar bising pertama
sebagai tekanan sistolik.

Melanjutkan penurunan tekanan manset


sampai suara bising yang terakhir
sehingga setelah itu tidak terdengar
bising lagi sebagai tekanan darah
diastolic.

7. Apabila ingin diulang tunggu minimal


30 detik.
Melepas manset dan merapikannya

8. Dapat melaporkan hasil tekanan sistolik


dan diastolik

B. PEMERIKSAAN NADI

1. Meletakkan lengan yang akan


diperiksa dalam keadaan rileks.

Menggunakan jari telunjuk dan jari


tengah untuk meraba Arteri Radialis.

Menghitung frekuensi denyut nadi


minimal 15 detik.

10
2. Melaporkan hasil frekuensi nadi dalam
satu menit.

C. PEMERIKSAAN SUHU BADAN

AXILLA
1. Membersihkan dengan tissue atau cucilah
dalam air dingin bila disimpan dalam
desinfektan serta bersihkan dengan lap
bersih

2 Memegang ujung termometer yang


tumpul dengan ibu jari dan jari kedua,
turunkan tingkat air raksa sampai angka
35 derajat celsius

3. Membuka lengan pasien dan


membersihkan keringat pasien dengan
handuk yang kering/ tissue.

Menempatkan ujung termometer yang


berisi air raksa pada apex fossa aksillaris

11
kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal
lalu menurunkan lengan dan silangkan
lengan bawah pasien ke atas dada. Dan,

sedangkan pada anak, pegang tangannya


dengan lembut.

4. Menunggu sampai 3 – 5 menit, kemudian


dilakukan pembacaan. Mengangkat
termometer dan bersihkan dengan soft
tissue/ lap bersih dengan gerak rotasi.
Menurunkan tingkat air raksa ≤ 0°C.

5. Mencuci tangan dan menginformasikan


ke pasien dan catat hasil pemeriksaan
pada buku.

12
D. PEMERIKSAAN PERNAFASAN

1. Meminta penderita melepas baju (duduk


atau berbaring)

2. Melakukan inspeksi atau melakukan


palpasi dengan kedua tangan pada
punggung/dada untuk menghitung
gerakan pernafasan selama 1 menit.
Gerakan naik (inhalasi) dan turun
(ekhalasi) dihitung 1 frekuensi napas

3. Melaporkan hasil frekuensi nafas per


menit.

APLIKASI

13
1. Mahasiswa di bagi menjadi 14 ( empat belas ) kelompok kecil yang terdiri dari 3 ( tiga
) mahasiswa pada setiap kelompok.
2. Mahasiswa harus mendemontrasikan secara kelompok dan di perhatikan dengan
menggunakan daftar tilik oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai memenuhi /
sesuai daftar tilik.
3. Setiap mahasiswa harus mendemonstrasikan secara individu dengan di perhatikan
oleh teman dalam kelompoknya dengan menggunakan daftar tilik sampai sesuai
kriteria daftar tilik.

SARAN

1. Dalam melakukan pemasangan tanda – tanda vital setiap langkah harus di lakukan
secara sistematis, teliti, hati – hati dan benar.
2. Perhatikan prinsip pencegahan infeksi dan kesterilan alat – alat.

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. Dok : TGL. Diterbitkan : Paraf :
Ka. Prodi Kebidanan

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI


PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL (TTV)

Nama Mahasiswa : ....................................................................................................


NIM : ....................................................................................................
Tingkat/Semester : ....................................................................................................

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian


Petunjuk penilaian :
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala sebagai berikut :
 Penilaian soft skill dan hard skill :
0 : Langkah prosedur tidak dikerjakan sama sekali
1 : Langkah prosedur dikerjakan tetapi kurang tepat

14
2 : Langkah prosedur dikerjakan dengan tepat
 Penilaian responsi :
0 : Bila tidak mampu menjawab
1 : Bila menjawab tetapi kurang tepat
2 : Bila menjawab dengan tepat

A. SOFT SKILL

NO BUTIR YANG DINILAI SKOR


1 2 3
1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
1 Tidak dikerjakan
2 Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
3 Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2. Memperkenalkan diri kepada klien
1 Tidak memperkenalkan diri
2 Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan nama
3 Mempekenalkan diri sebagai bidan dan menyebutkan nama sambil berjabat
tangan
3. Merespon terhadap reaksi klien
1 Tidak merespon
2 Merespon terhadap reaksi klien tapi kurang/tidak tepat
3 Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4. Percaya diri
1 Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata, dan suara kurang jelas
2 Tergesa-gesa dan terlihat ragu-ragu
3 Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5. Menjaga privasi klien
1 Tidak dilakukan
2 Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan menutup pintu/sampiran
saja
3 Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan menutup pintu/sampiran
6. Menanyakan keluhan klien
1 Tidak dilakukan
2 Sekedar menanyakan keluhan yang dirasakan
3 Menanyakan keluhan klien dengan jelas dan sopan (apa yang dikeluhkan saat

15
ini, sejak kapan)
7. Menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
1 Tidak dilakukan
2 Hanya menjelaskan maksud dan tujuan saja
3 Menjelaskan maksud dan tujuan melakukan tindakan
8. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
1 Mengguanakan bahasa yang tidak dimengerti klien
2 Sebagian masih mengguanakan istilah-istilah yang tidak dimengerti klien
3 Menguankan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
9. Memberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan umpan balik
1 Tidak dilakukan
2 Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang belum
dimengerti dan tidak segera memberikan jawaban
3 Memberikan kesempatan kepada klien unutk mengajukan pertanyaan apa
yang belum dimengerti dan segera memberikan tanggapan dari apa yang
menjadi pertanyaan klien
10. Penggunaan alat dan bahan
1 Tidak dilakukan
2 Menggunakan peralatan dengan tidak efektif
3 Menggunakan peralatan secara efektif dan benar
11. Meminta persetujuan
1 Tidak dilakukan
2 Meminta persetujuan lisan saja
3 Meminta persetujuan lisan dan tertulis
12. Tidak berkomunikasi selama melakukan tindakan
1 Tidak dilakukan
2 Berkomunikasi hanya seperlunya saja
3 Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan respon dari klien

NILAI AKHIR = NILAI X 100


24

B. HARD SKILL

NO BUTIR YANG DINILAI SKOR

16
1 2 3
1. PERALATAN :
1. Thermometer
2. Tensimeter/Sphygmomanometer
3. Stetoskop
4. Tiga buah botol berisi:
a. Botol pertama berisi larutan sabun
b. Botol kedua berisi larutan disenfektan
c. Botol ketiga berisi larutan air bersih
5. Bengkok
6. Kertas/Tissue
7. Vaselin
8. Handscoon

PERLENGKAPAN :
1. Tempat sampah
2. Perlengkapan cuci tangan
3. Sabun cuci tangan
4. Handuk bersih
5. Alat tulis
6. Stopwats/jam analog
BAHAN :
1. Model

16. Persiapan ruangan


 Ruangan tertutup
 Ruangan dalam keadaan terang/pencahayaan cukup

 Menyiapkan tempat pemeriksaan tanda-tanda vital yang bersih, kering dan


nyaman
 Alat-alat didekatkan kepada pasien
19. Persiapan pasien
 Atur posisi pasien sesua dengan kebutuhan (duduk, telentang,sims,
rekumben, tengkurap,dan posisi lutut dan dada)
 Sebelum pemeriksaan dimulai tanyakan apakah pasien perlu mengosongkan
kantong kemih atau usus
 Buka pakaian klien sesuai kebutuhan

17
22. Persiapan Petugas
 Cuci tangan dengan air mengalir dengan menggunakan sabun/larutan
antiseptic dan cuci kembali dengan air mengalir hingga siku
 Keringkan dengan handuk/tissue/pengering
 Memasang celemek/skort
 Penolong berdiri di sisi kanan pasien
PROSEDUR
26. Memastikan identitas , memeriksa status dan kelengkapan informed consent klien
27. Membuka paket steril (bak instrument), kemudian memakai sarung tangan steril
Pemeriksaan suhu badan
a. Axilla
1. Membersihkan thermometer dengan tissue atau cucilah dalam air dingin
bila disimpan dalam desinfektan serta bersihkan dengan lap bersih
2. Memegang ujung thermometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari
kedua, turunkan tingkat air raksa sampai angka 35℃

3. Membukan lengan pasien dan membersihkan keringat pasien dengan


handuk yang kering/tissue

4. Menempatkan ujung thermometer yang berisi air raksa pada apex fossa
aksillaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal lalu menurunkan
lengan dan silangkan lengan bawah pasien keatas dada
5. Sedangkan pada anak, pegang tangannya dengan lembut
6. Menunggu sampai 3-5 menit, kemudian dilakukan pembacaan.
Mengangkat thermometer dan bersihkan dengan soft tissue/lap bersih
dengan gerak rotasi. Menurunkan tingkat air raksa ≤ 0℃
7. Mencuci tangan
8. Catat hasil pemeriksaan pada buku
Pemeriksaan nadi
1. Meletakkan tangan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks
2. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba arteri radialis
3. Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik
4. Melaporkan hasil denyut nadi dalam satu menit

Pemeriksaan pernafasan
1. Meminta pasien melepaskan baju (duduk atau terbaring)

18
2. Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan pada
punggung/dada untuk menghitung gerakan pernafasan selama 1 menit.
Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekhalasi) dihitung 1 frekuensi nafas
3. laporkan hasil frekuensi nafas/menit
Pengukuran tekanan darah
1. Pemeriksa berada di sebelah pasien
2. Memberi penjelasan mengenai pemeriksaan tekanan darah
3. Menempatkan pasien dalam keadaan duduk/terbaring dengan lengan
rileks,sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan pakaian.
Mempersiapkan stetoskop engan corong bel yang terbuka. Lalu, memasang
manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secara rapid an
tidak terlalu ketat. 2cm diatas fossa cubiti dan bagian balon karet yang
menekan tepat diatas arteri brachialis serta sejajar dengan jantung.
4. Memastikan pipa karet tudak terlipat atau terjepit manset. Meraba pulsasi
arteri brachialis di fossa cubiti sebelah medial. Menutup katup pengontrol
pada pompa manset
5. Dengan tiga jari meraba arteri brachialis pompa manset dengan cepat
sampai 30 mmHg diatas hilangnya pulsasi
6. Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri teraba
kembali
7. Melaporkan hasil sebagai sistolik palpatoir, mengambil stetoskop dan
memasang corong bel pada tempat perbaan pulsasi. Memompa kembali
manset sampai 30 mmHg diatas tekanan sistolik palpatoir
8. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan (3
mmHg/detik). Melapor saat man mendengar bising pertama sebagai
tekanan sistolik
9. Melanjutkan tekanan manset sampai suara bising yang terakhir sehingga
setelah itu tidak mendengar bising lagi sebagai tekanan darah diastolic
10. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik
11. Melepas manset dan merapikannya
12. Laporkan hasil tekanan sistolik dan diastolic

28. Rapikan pasien


29. Bereskan peralatan dan cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien, kapan harus melakukan pemeriksaan

19
lagi, serta rencana tata laksana jika diperlukan.
30. Terdapat kecurigaan kanker atau tidak : Jika ya, klien dirujuk , pemeriksaan IVA
tidak dilanjutkan.
31. Melakukan pendokumentasian
NILAI AKHIR = NILAI X 100
46

C. PENILAIAN RESPONSI

NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR


1 2 3
1. Apa yang dimaksud Tanda-tanda vital adalah ukuran dari fungsi-fungsi vital
dengan tanda-tanda tubuh yang paling dasar. Ada empat tanda-tanda vital
vital? utama yaitu suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan
tekanan darah. Oleh karena itu, diperlukan untuk
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

2. Apa kegunaan dari 1. menjadi indikator fungsi dasar tubuh


pemeriksaan tanda- 2. menilai kesehatan fisik umum
tanda vital? 3. mengidentifikasi adanya gangguan medis akut
4. mendeteksi apabila ada kemungkinan penyakit
kronis
5. mengukur seberapa baik tubuh bisa mengatasi
stress fisiologis
6. menunjukkan kemajuan terapi perawatan
7. dan lainnya

3. Apa saja yang 1. Suhu tubuh


diperiksa melalui 2. Denyut nadi

tindakan pemeriksaan 3. Laju pernapasan

tanda-tanda vital? 4. Tekanan darah


NILAI AKHIR = NILAI X 100
6

20
D. REKAPITULASI PENILAIAN PPK

NO ASPEK PENILAIAN NILAI BOBOT NILAI (A) X BOBOT (B) =


(A) (B) C
1. Soft Skill 3
2. Hard Skill 5
3. Responsi 2

NILAI AKHIR = X 100

Batas Nilai Lulus : 75 (3.00)

Curup, ................................

Penguji

21

Anda mungkin juga menyukai