Proses adaptasi
HAND OUT
Mata Kuliah : IlmuSosialBudaya Dasar
Semester : I (satu)
Topik : Masa Persalinan
Sub Topik : Masa Persalinan Daerah Palembang
Waktu : 100 menit
Dosen : Indah Fitri AndiniSST,M.Keb
REFERENSI
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya,
tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu mau
pun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas
1
D3 Kebidanancurup
Hand Out
Proses adaptasi
yang memadai. Persalinan dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit
dapat terjadi pada setiap tahap tersebut ( Manuaba, IG, 1999 ).
2
D3 Kebidanancurup
Hand Out
Proses adaptasi
URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
membahayakan ibu mau pun janinnya sehingga memerlukan pengawasan,
pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan dibagi menjadi
empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap tahap
tersebut ( Manuaba, IG, 1999 ).
5. TEORI PERSALINAN
Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami
dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk
mengeluarkan bayi. Dari Pengertian diatas Persalinan adalah proses alamiah dimana
terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu. Persalinan Normal
disebut juga alami karena terjadi secara alami. Jadi secara umum Persalinan Normal
adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi
rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002). Persalinan merupakan titik
tertinggi dari seluruh persiapan yang telah dipersiapkan. Beberapa wanita akan
menyambut persalinan dengan gembira. Di lain pihak, ada yang menyambutnya
dengan kecemasan, ketakutan dan kesedihan (Huliana, 2007). Cemas, gelisah, takut,
stress, marah-marah, mulas, keluhan sakit perut, sampai kontraksi yang frekuensinya
makin sering, jamak dialami oleh ibu menjelang persalinannya. Di saat-saat seperti ini
suami bisa berperan untuk meringankan beban istrinya (Ariani, 2008). Disamping itu
menunggu persalinan bisa menjadi pengalaman yang menegangkan sekaligus
melelahkan. Kecemasan bukan hanya dirasakan oleh istri, selama masa kehamilan dan
dalam persalinan, banyak calon suami yang mengalami rasa cemas. Konsekuensi
ansietas dan perilaku koping yang kurang efektif dalam proses persalinan dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk (Dagun, 2002).
Banyak orang Palembang menjadi pegawai pemerintahan. Namun ada pula yang
bekerja sebagai pedagang di pasar, buruh, nelayan, guru, atau sebagai pengrajin
kerajinan tangan. Luasnya ladang minyak di Palembang menjadi kekayaan tersendiri
kota Palembang.
5
D3 Kebidanancurup
Hand Out
Proses adaptasi
Tradisi yang telah mengakar dalam budaya suku Palembang dan telah dijalankan
selama beberapa abad sebagai pedagang, ialah sebagian kecil pedagang menjajakan
dagangannya di atas permukaan air sungai Musi dengan menggunakan perahu. Selain
menjadi pedagang, orang Palembang juga banyak yang berhasil menduduki sektor
penting di pemerintahan Sumatera Selatan, dan juga tidak sedikit yang berhasil di
perantauan dalam segala bidang, termasuk menjadi pejabat pemerintahan Indonesia
dan beberapa sukses menjadi artis, sedangkan yang lain juga banyak bekerja di sektor
swasta dan lain-lain.
Banyak orang Palembang yang masih tinggal di rumah yang didirikan di atas air.
Rumah limas menjadi model arsitektur rumah khas Palembang yang kebanyakan
didirikan di atas panggung di atas air untuk melindungi dari banjir.
Suami atau ayah berfungsi sebagai pelindung rumah tangga dengan tugas pokok
mencari nafkah dalam sistem kekeluargaan suku Palembang. Sedangkan istri
bertanggung jawab menjaga ketertiban dan keharmonisan rumah tangga. Keberhasilan
seorang istri ditentukan oleh ungkapan para suami yang berkata “rumah tanggaku
adalah surgaku”. Sebuah keluarga lebih mengharapkan anak laki-laki daripada anak
perempuan. Para kakek-kakek dari kedua belah pihak menganggap cucu lelaki
sebagai jaminan dan bakal negeri (memperkuat kekuatan mereka) dan negakke jurai
(jaminan sebagai penerus garis keturunan mereka).
6
D3 Kebidanancurup
Hand Out
Proses adaptasi
7
D3 Kebidanancurup
Hand Out
Proses adaptasi
8
D3 Kebidanancurup